Kalimat Interogatif Bahasa Melayu dialek Langkat

(1)

83

DAFTAR PUSTAKA

Alwik, Hasan., Soenjono D., Hans L. dan Anton M.M. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Chaer Abdul .2011. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Djajasudarman Fatimah. 2006. Metode Linguistik. Bandung: Refika Aditama.

Finoza Lamuddin. 2009. Komposisi Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa Non Jurusan Bahasa. Jakarta: Diksi Insan Mulya.

Julianti Tri. 1998. Skripsi. Jenis-Jenis Kalimat Dalam Bahasa Melayu Tamiang Di Kecamatan Karang Baru. Medan.

Mahsun.2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Rajawali Pers.

Masdiana Lubis.2002. Tesis. Kalimat Tanya Dalam Bahasa Mandailing: Analisis Sintaksis. Medan.

Muslich Masnur. 2010. Bahasa Indonesia Pada Era Globalisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Pangi Yunansi. 2014. Skripsi. Kalimat Tanya Dalam Bahasa Inggris Dan Bahasa Loloda Suatu Analisis Kontrasrif ( Skripsi). Manado.

Ramlan. 2010. Sintaksis. Yogyakarta. Cv. “Karyono”.

Sumarsono dan Paina Partana. 2004. Sosiolinguistik. Yogyakarta: SABDA (Lembaga Studi Agama, Budaya dan Perdamaian).

Tandy Tommy. 2011. Sripsi. Analisis Kontrastif Kalimat Tanya Bahasa Inggris Dan Bahasa Mandarin (Skripsi). Medan.


(2)

28 BAB III

METODE PENELITIAN

Untuk memulai suatu penelitian tidak terlepas dari metode dimana metode tersebut adalah cara penulis untuk menadapatkan hasil dari analisisnya, agar penelitian dapat tersusun secara sistematis dan mendapatkan hasil yang sempurna.

Metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan, dsb.); cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Metode penelitian merupakan alat, prosedur, dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data) (Djajasudarma, 2006:1 dan 4).

3.1 Metode Dasar

Metode dasar yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Metode kualitatif menjadi titik –tolak penelitian kualitatif, yang menekankan kualitas (ciri-ciri data yang alami) sesuai dengan pemahaman deskriptif dan alamiah itu sendiri (Djajasudarma, 2006:14).

3.2 Lokasi dan Sumber Data

Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini desa Secanggang kecamatan Secanggang kabupaten Langkat Propinsi Sumatera Utara. Lokasi ini merupakan daerah penutur bagi Melayu dialek Langkat desa Secanggang yang masih tetap digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sumber data penelitian ini adalah dari lapangan yaitu penutur bahasa Melayu dialek Langkat dan kepustakaan.


(3)

29 3.3 Instrumen Penelitian

Untuk mengumpulkan data secara lengkap, diperlukan alat bantu penelitian agar data yang diperoleh tidak hanya mengandalkan daya ingat saja. Alat bantu yang dipakai antara lain: buku tulis, pulpen, handpon, dan alat perekam (tape recorder). 3.4 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan metode sebagai berikut:

1. Metode observasi, yaitu peneliti langsung turun kelapangan melakukan pengamatan terhadap masyarakat pengguna bahasa Melayu dialek Langkat. 2. Metode wawancara yaitu mewawancarai beberapa informan untuk

mendapatkan data yang diperlukan dan dibantu dengan menggunakan : a. Teknik rekam

b. Teknik catat

3. Metode kepustakaan sebagai referensi yang berkaitan dengan objek penelitian. 3.5 Metode Analisis Data

Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Data yang diperoleh diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. b. Data diklasifikasikan sesuai dengan objek penelitian .

c. Setelah data diklasifikasikan, data-data dianalisis sesuai denagn kajian yang ditetapkan.

d. Menginterpretasikan hasil analisis dalam bentuk tulisan yang sistematis, sehingga semua data dipaparkan dengan baik.


(4)

30 BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Ciri-Ciri Kalimat Tanya

Berdasarkan hasil penelitian, didapati bahwa ciri-ciri kalimat tanya bahasa Melayu dialek langkat adalah terdiri atas: kalimat tanya dengan kata tanya, kalimat tanya berdasarkan fokus kalimat dan kata tanya, kalimat tanya tanpa kata tanya, kalimat tanya alternatif, kalimat tanya negatif, dan kalimat tanya embelan. Di bawah ini kan dianalisis ciri-ciri kalimat tanya satu persatu.

4.1. 1 Kalimat Tanya dengan Kata Tanya

Dalam bahasa Melayu dialek Langkat desa Secangang kalimat tannya dengan kata tanya ditandai dengan kata maye ‘ apa’, sape ‘ siapa’, mengape ‘mengapa’,

bagaimane ‘bagaimana’, berape ‘berapa’, mane ‘mana’, cemane ‘cemana’, dari mane ‘dari mana’, kemane ‘kemana’, dan bile ‘jika’. Setiap kata tannya di atas dapat berada di awal, di tengah, dan di akhir kalimat. Seperti contoh-contoh di dalam bagan ini.

1. Kalimat Tanya dengan Kata Tanya maye ‘apa’.

Tabel.1. Kalimat tanya dengan Kata Tanya maye ‘apa’ berada di awal kalimat.

Kata tanya Pertanyaan Jawaban

Maye

‘Apa’

- Maye buat wak?

‘Apa buat wak?’

- Maye kabar wak?

‘Apa kabar wak?’

- Maye yang ko jual yo?

‘Apa yang kamu jual itu.’

Belai jaring

‘Mengait jaring’

Mendai

‘Baik’

Pisang tok


(5)

31

- Maye ko bawa ne?

‘Apa yang kamu bawa ini?’

- Maye ndak mu?

‘Apa mau kamu?’

- Maye yang ko ceritakan yo?

‘apa yang kamu ceritakan itu?’

durian

‘durian’

Ndak tandang

‘Mau bertamu.’

Cerite sekolah ne.

‘cerita sekolah ini.’

Pada umumnya kata tannya maye ‘apa’ yang berada di awal kalimat sering digunakan untuk menanyakan sesuatu hal, baik berupa benda, keadaan, proses. Pertanyaan tersebut diajukan oleh penutur dalam bentuk pertanyaan yang singkat dan mendapatkan jawaban yang singkat pula tanpa diikuti penjelasan.

Akan tetapi tidak selamanya kata tanya maye ‘apa’ yang digunakan di dalam percakapan bahasa Melayu dialek Langkat, ditanyakan dan dijawab dengan singkat, melainkan bisa juga dijawab dengan jawaban yang panjang, hal ini sesuai dengan situasi percakapannya.

Kalimat tanya dengan Kata Tanya maye ‘apa’ berada di tengah kalimat.

Kata tanya Pertanyaan Jawab

Maye

‘apa’

- Masak maye engko?

‘Masak apa kamu?’

- Ndak maye engo datang ke sini?

‘Mau apa kamu datang ke sini?’

- Ndak makan maye kita sehaRi ne?

‘Mau makan apa kamu hari ini?’

- Cakap maye ja engko yo?

‘Bicara apa saja kamu itu ?’

- Beli maye ja engko dekat kedai yo?

Masak Rendang

‘Masak rendang.’

Ndak jumpai atok

‘Mau jumpa kakek.’

Makan nasi lemak

‘Makan nasi lemak.’

Cakap tentang si polan

‘Bicara tentang si polan.’


(6)

32

‘Beli apa saja kamu di kedai itu?’

- Bunge maye dekat mukak Rumah ne?

- Bunga apa depan rumah ini?

ari ameye ne?

- Hari apa ini?

‘Beli cabai.’

‘Bunge kenange’.

‘Bunga kenanga.’

‘ari kamis.’

‘Hari kamis.

Kalimat tanya yang diikuti kata tanya maye ‘apa’ berada di tengah kalimat, dapat diikuti dengan jenis kata yakni: verba, adverba, noun, adjektiva. Jenis Kata tersebut adalah sebagai pelengkap dalam pembentukan sebuah kalimat tanya yang dituturkan oleh penutur.

Kalimat tanya dengan kata tanya maye ‘apa’ berada di akhir kalimat.

Kata tanya Pertanyaan Jawaban

Maye

‘apa’

- Cet rumah ne untuk maye?

‘Cat rumah ini untuk apa?’

- Ko te buat mainan yo untok maye?

‘Kamu tadi membuat mainan itu untuk apa?’

- Engko pukol ie pakai maye?

‘Kamu pukul ia pakai apa?’

- Merica ne untuk maye?

‘Merica ini untuk apa?’

- Paman buat maye?

‘Paman buat apa?’

Untuk ngecet rumah atok.

‘Untuk mengecat rumah kakek.’

Untok maen ambelah.

‘Untuk mainan saya lah.’

Pakai batu.

‘pakai batu’.

Untuk masak daging.

‘Untuk masak daging.’

Buat kandang.


(7)

33

Berdasarkan contoh di atas kata tanya maye ‘apa’ selalu diikuti oleh kata benda atau verba. Pada kalimat ini sering digunakan untuk menanyakan sesuatu hal kepunyaan atau milik.

1. Kalimat Tanya dengan kata tanya sape ‘ siapa’.

Kalimat Tanya dengan kata tanya sape ‘siapa’ berada di awal kalimat.

Kata tanya Pertanyaan Jawaban

Sape

‘Siapa’

- Sape engko ne?

‘Siapa kamu ini?’

- Sape saje yang ndak lalu esok?

‘Siapa saja yang mau pergi besok ?’

- Sape je yang masuk dekat USU?

‘Siapa saja yang masuk ke USU?’

- Sape buat batu bata ne?

‘Siapa buat batu bata ini?’

- Sape yang lalu Rumah saket te?

‘Siapa yang pergi kerumah sakit?’

- Sape name budak yo?

‘Siapa nama anak itu?’

Anak wak Aloi

‘Anak uwak Aloi.’

Uwak Bedah same ncek Atik

‘Uwak Bedah dengan ncek Atik.’

Kawan sekolah adek semue

‘Teman adik semua.’

Wak engah yang buat ne. ‘Uwah engah yang buat ini.’

Andong.

‘Nenek.’

Hamid.

‘Hamid.’

Berdasarkan contoh di atas kalimat tanya yang menggunakan kata tanya sape

‘siapa’ berada di awal kalimat sering digunakan penutur untuk menanyakan yang berkaitan tentang pelaku (orang yang melakukan suatu kegiatan). Hal ini dilihat dari bentuk kalimat dengan kata tanya sape ‘ siapa’ yang menunjukan keingintahuan terhadap orang/pelaku suatu peristiwa yang sedang terjadi di sekitar penutur.


(8)

34

Kalimat Tanya dengan kata tanya sape ‘siapa berada di tengah kalimat.

Kata tanya Pertanyaan Jawaban

Sape

‘Siapa’

- Dengan sape die bernyanyi yo?

‘Dengan siapa dia bernyanyi itu?’

- Dengan sape dia lalu?

‘Dengan siapa dia pergi?’

- Rumah sape ne?

‘Rumah siapa ini?’

- Kerete sape ne?

‘Sepeda motor siapa ini?’

- Nanam padi dengan sape ngko?

‘Menanam padi dengan siapa kamu?’

Dengan kawan ambe.

‘Dengan teman saya.’

Dengan akak.

‘Dengan kakak.’

Rumah atok.

‘Rumah kakek.’

Krete ambe.

‘Kereta saya.’

Warge dese.

‘Warga desa.’

Kalimat tanya dengan menggunakan kata tanya sape ‘siapa’ berada di tengah kalimat berdasarkan contoh di atas sama halnya dengan kalimat tanya dengan kata tanya sape ‘siapa’ berada di awal kalimat. Kalimat tanya ini digunakan untuk menanyakan kepemilikan dan pelaku (orang) yang sedang melakukan kegiatan yang bersangkutan. Hal tersebut terlihat dari jawaban-jawaban kalimat tanya tersebut, yakni seluruh jawaban mengarah kepada subjek yang ditanyakan oleh penutur. Jawaban yang menyatakan pelaku (subjek) maka kalimat tanya harus menggunakan kata atribut ‘dengan’ di awal kalimat, karena kalimat tanya tersebut membutuhkan penjelasan.

Kalimat tanya dengan Kata tannya sape ‘siapa’ berada di akhir.

Kata tanya Pertanyaan Jawaban

Sape

“Siapa”

- Martabak ne untuk sape?

‘Martabak ini untuk siapa?’

- Name uwak yo sape?

Untok abah

‘Untuk ayah.’


(9)

35 ‘nama uwak itu siapa?’ - Yang nyuci baju yo sape?

‘Yang mencuci baju itu siapa?’

- Sajadah ne punya sape?

‘Sajadah ini punya siapa?’

- Tengah nganyam tikar yo sape?

‘Sedang menganyam tikar itu siapa?’

‘Uwak Juli.’

Saudare ambe.

‘Saudara saya.’

Milik ambe.

‘Punya saya.’

Ohh..budak wak Udin.

‘Ohh.. anak wak Udin.’

Kalimat tanya dengan menggunakan kata tanya sape ‘siapa’ yang berada di akhir, berdasarkan contoh di atas sesungguhnya kata sape ‘siapa’ yang menunjukan jawaban pelaku ( abjek) maka kata sape ‘siapa’ dapat diletakkan di wal kalimat tanpa mengubah bentuk kalimat tersebut. Sedangkan kalimat tanya yang menunjukan jawaban kepunyaan maka kata tanya sape ’siapa’ tidak bisa diletakkan di depan kalimat, karena jika hal itu dilakukan akan merubah bentuk kalimat.

2. Kalimat tanya dengan Kata tanya ngape ‘mengapa’.

Kalimat tanya dengan kata tanya ngape ‘mengapa’ berada di awal kalimat.

Kata tanya Pertanyaan Jawaban

Ngape

‘Mengapa’

- Ngape eko te sekolah?

‘Mengapa kamu tidak sekolah?’

- Ngape adek nangis?

‘Mengapa adik menagis?’

- Ngape jalan ne rusak?

‘Mengapa jalan ini rusak?’

- Ngape rumah dekat kedai yo dijual?

Mengapa rumah dekat kedai itu dijual?

Karene tengah hujan.

‘Karena sedang hujan.’

Die ndak jajan terus.

‘Dia mau jajan terus.’

Kerne hujan terus.

‘Karena hujan terus.’

Penghuninye te sempat mengurosnye.

‘Penghuninya tidak sempat mengurusnya.’


(10)

36

- Ngape engko solat dekat mosolah yo?

‘mengapa kamu solat dekat musolah itu?’

Te ngape ingin saje.

Tidak apa ingin saja.

Kalimat tanya dengan menggunakan kata tanya ngape ‘mengapa’ berada di awal kalimat. Berdasarkan data di atas kalimat tanya tersebut digunakan untuk menyatakan sebab. Hal itu dapat dilihat dari reaksi jawaban penutur yang dengan memberikan jawaban penjelas atau keterangan kepada penanya.

Kalimat tanya dengan kata tanya ngape ‘mengapa’berada di tengah kalimat.

Kata tanya Pertanyaan Jawaban

Ngape

‘mengapa’

- Enko saket gigi ngape sekolah?

‘Kamu sakit gigi mengapa sekolah?’

- So mendai kerjaan mu ngape berhenti?

‘Sudah bagus kerjanmu mengapa berhenti?’

- Makanan yo ngape ko buang?

‘Makanan itu mengapa kamu buang?’

- Anak dare yo cantik ngape cadak nikah?

‘Anak gadis itu cantik mengapa tidak menikah?’

- Baju mu sokuyak ngape disimpan saje?

‘Baju kamu dah koyak mengapa disimpan saja?’

Bise ambe tahan

‘Bisa saya tahan.’

Kerne te nyaman ambe rase.

‘Karena tidak nyaman saya rasa.’

Cadak sedap. ‘ Tidak enak.’

Kerne belom tiba jodohnye.

‘Karena belum datang jodohnya.’

Ambe suka baju nen.


(11)

37

Kalimat tanya dengan menggunakan kata tanya ngape ‘mengapa’ yang berada di tengah kalimat, sama halnya seperti kalimat sebelumnya penggunaan kata tersebut untuk mengetahui alasan atau sebab.

Kalimat tanya dengan kata tanya ngape ‘mengapa’ berada di akhir kalimat.

Kata tanya Pertanyaan Jawaban

ngape

‘mengapa’

- Jalan dekat kantor tibe-tibe macet ngape?

‘Jalan dekat kantor tiba-tiba macet mengapa?’

- Engko siap makan langsung kama rmandi, ngape?

‘Kamu selesai makan langsung kamar mandi, mengapa?’

- Banyak budak-budak dekat lapangan, ngape?

‘Banyak anak-anak dilapangan, mengapa?’

- Uda pe dikasih kabar te ade yang dengar, ngape?

‘Sudah semua dikasih kabar tidak ada yang mendengar mengapa?’

Bubak-budak yo ribot betol di kelas, ngape?

Anak-anak itu ribut sekali di kelas, mengapa?

Ade pohon tumbang yo.

‘Ada pohon tumbang itu.’

Saket betol perut ambe nen.

‘Sakit sekali perut saya ini.’

Berbaris ndak upacare.

‘Berbaris mau upacara.

Karene mereka sibuk betol dengan pekerjaannye.

‘Karena mereka sibuk sekali dengan pekerjaanya.’

Cadak ade gurunye.

‘Tidak ad gurunya.’

Kalimat tanya dengan menggunakan kata tanya ngape ‘mengapa’ berda di akhir kalimat menunjukan adanya sebab dan diikuti dengan reaksi jawaban yang tidak telalu singkat namun jelas.


(12)

38

3. Kalimat tanya dengan kata tanya bagaimane ‘bagaimana’.

Kalimat tanya dengan kata tanya bagaimane ‘bagaimana’ berada di awal kalimat.

kata tanya Pertanyaan Jawaban

Bagaimane

‘Bagaimana’

- Bagaimane care buat makan ne?

‘Bagaimana cara membuat makanan ini?’

- Bagaimane ne die te lulus ujian?

‘Bagaimana ini dia tidak lulus ujian?’

- Bagaimane keadaan mak?

‘Bagaimana keadaan ibu?’

- Bagaimane acare te malam?

‘Bagaimana acara tadi malam?’

- Bagaimane hasel jualan engko?

‘Bagaimana hasi berjualan kamu?’

Sekejab ge ambe buat resepnye.

‘Sebentar lagi saya buat resebnya.’

Ndak ko ujian yang lain.

‘Mau kamu ikut uian lain.’

Mendai.

‘Baik.’

Meriah betol.

‘Seru sekali’

Lumayan banyak dapat Rejeki.

‘Lumayan banyak dapat rejeki.’

Kalimat tanya dengan kata tanya bagaimane ‘bagaimana’ di awal kalimat dalam bahasa Melayu ini adalah untuk menanyakan suatu keadaan, atau proses. Kata tanya dalam kalimat tersebut juga dapat diletakan di akhir tanpa mengubah bentuk kalimat. Bentuk pertanyaan yang diajukan dan reaksi jawaban yang diberikan tidak pada pertanyaan yang singkat melainkan diikuti dengan penjelasannya.

Kalimat tanya dengan kata tanya bagaimane ‘bagaimana’ berada di tengah kalimat.

Kata tanya Pertanyaan Jawaban


(13)

39

Bagaimne” ‘Baju yang bagaimana kamu pakai itu?’

- Pinggan yang bagaimane nak kite letak kat muka yo?

‘Piring yang bagaimana mau kita letak di depan itu?’

- Akak nak masak gulai bagaimane bile tak sedap?

‘Akak Mau masak gulai bagaimna jika tidak enak?’

- Ko kerje saje tiap ari bagaimane kalau saket?

‘ Kamu kerja saja setiap hari bagaimana kalau nanti sakit?’

- Nak lalu kak laot, bagaimane hujan tak berhenti?

‘Mau pergi ke laut bagimana hujan tak berhenti?’

‘Baju kebaya saja.’

Pinggan batu yo.

‘Piring batu itu.’

Insyaallah sedaplah kite buat.

‘Insyaallah enaklah kita buat.’

Tenang saje dah terbiase ambe.

‘Tenang saja sudah terbiasa saya.’

Tunggulah kejap agik.

‘Tunggulah sebentar lagi.’

Kalimat tanya dengan menggunakan kata tanya bagaimane ‘bagaimana’ yang berda di tengah kalimat berdasarkan contoh di atas adalah kata yang bertujuan untuk menanyakaan apa yang harus dilakukan oleh atau terhadap sesuatu. Dalam bahasa Melayu dialek Langkat ada kalanya tidak memerlukan kata konjungsi.

Kalimat tanya dengan kata tanya bagaimane ‘bagaimana’ berada di akhir kalimat.

Kata tanya Pertanyaan Jawaban

Bagaimane

‘Bagaimana’

- Engko buat makanan sedap ne bagaimane?

‘Kamu buat makanan enak seperti ini bagaimna?’

-Matikan pelita dekat muka yo caranye

Ade caranye kejap lagi ambe tuliskan.

‘Ad caranya sebentar lagi saya tuliskan .’


(14)

40

bagaimane?

‘Matikan lampu depan itu caranya bagaimna?’

- Ambe nak lalu dekat Bali menurut engko bagaimane?

‘Saya mau pergi ke Bali menurut kamu bagaimna?’

- Pintunye te bise ditutup bagaimane ne?

‘Pintunya tidak bisa ditutup bagaimna ini?’

- Kalau cadak lulus sekolahnye bagaimane?

‘Kalau tidak lulus sekolahnya bagaimana?’

yo.

‘Tiup saja apinya itu.’

Lalulah yo lebih mendai.

‘Pergilah itu lebih baik.’

Rusak dah tu.

‘Rusak sudah itu.’

Kerje saje.

‘Kerja saja.’

Kalimat tanya dengan kata tanya bagaimane yang berada di akhir kalimat hampir sama halnya dengan penggunaan kata tannya bagaimane ‘bagaimana’ di awal kalimat, akan tetapi penggunaan kata tanya ini beberapa diantaranya bertujuan sebagai bentuk ungkapan keingin tahuan yang mengharapan jawaban suatu pendapat/opini.

4. Kalimat tanya dengan kata tanya brape ‘berapa’.

Kalimat tanya dengan kata tanya brape ‘ berapa’ berada di awal kalimat.

Kata tanya Pertanyaan Jawaban

Brape

‘Berapa’

- Brape sekilo cabai nen?

‘Berapa sekilo cabai ini?’

- Brape lame engko nak lalu?

‘Berapa lama kamu mau pergi?’

- Brape butir klamber yang ko bawa?

Sekilo lima ribu aje.

‘Sekilo lima ribu saja.’

Tiga hari saje.

‘Tiga hari saja.’


(15)

41

‘Berapa butir kelapa yang kamu bawa?’

- Brape dah anak engko?

‘Berapa sudah anak kamu?’

- Brape anak kambing ko punya?

‘Berapa anak kambing kamu punya?’

Dua puluh butir.

Baru satu.

‘Baru satu.’

Ade enam ekor yo.

‘Ada enam ekor itu.’

Kalimat tanya dengan menggunakan kata tanya brape ‘berapa’ adalah kata tanya yang digunakan untuk menanyakan jumlah, dalam kalimat tanya ini biasanya diikuti dengan kata bilangan numeral (bilangan).

Kalimat tanya dengan kata tanya brape ‘berapa’ berada di tengah kalimat.

Kata tanya Pertanyaan Jawaban

Brape

‘Berapa’

- Satu minggu brape hari dia tak balek?

‘Satu minggu berapa hari dia tidak pulang?’

- Rumah yo brape harganye?

‘Rumah itu berapa harganya?’

- Nak ko jual brape harga cabainen?

‘Mau kamu jual berapa harga cabai ini?’

- Libur sekolah ko brape lame?

‘Libur sekolah kamu berapa lama?’

- Pakcik ndak lalu brape hari kah?

‘Pakcik mau pergi berapa hari kah?’

Cume tiga hari.

‘Cuma tiga hari.’

Sepuloh juta.

‘Sepuluh juta.’

Sekilo 30 ribu wak.

‘Sekilo 30 ribu wak.’

Cume dua minggu saje.

‘Cuma dua minggu saja.’

Te lame tiga hari aje.

‘Tidak lama tiga hari saja.’

Kalimat tanya yang menggunakan kata tanya brape ‘berapa’ terletak di tengah kalimat adalah kalimat tanya yang digunakan untuk menanyakan jumlah. Meskipun kata tanya brape ‘berapa’ berada di tengah tidak akan mempengaruhi makna yang


(16)

42

ada dalam kalimat tanya tersebut. Berdasarkan contoh di atas kalimat tanya tersebut tidak semua jawaban yang ada selalu berkaitan dengan bilangan. Akan tetapi terdapat reaksi jawaban yang tidak menyenyebutkan kata bilangan.

Kalimat tanya dengan kata tanya brape ‘berapa’ berada di akhir kalimat.

ata tanya Pertanyaan jawaban

Brape

‘berapa’

- Buku yang enko punye yo ade brape?

‘Buku yang kamu punya itu ada berapa?’

- Krete yang ndak dijual yo harganye brape?

‘Kereta yang mau di jual itu harganya berapa?’

- Belajar kelompoknye ndak jam brape?

‘Belajar kelompoknya mau jam berapa?’

- Makcik mbeli kursi yo harganye brape?

‘makcik membeli kursi itu haraganya berapa?’

Ade lime.

‘Ada lima.’

Te tau ambe.

‘Tidak tau saya.’

Pukol tujoh.

‘Pukul tujuh.’

Sekitar sepuloh jute.

‘Sekitar sepuluh juta.’

Kalimat tannya dengan menggunakan kata tanya brape ‘berapa’ berada di akhir kalimat. Berdasarkan contoh di atas dapat dilihat kata tanya brape lebih terlihat diperutukan untuk menayakan jumlah. Dengan diikuti kata benda, kata tanya tersebut juga dapat di letakan di awal kalimat tanpa mengubah bentuk kalimat itu sendiri.


(17)

43

5. Kalimat tanya dengan Kata Tanya mane ‘mana’.

Kalimat tanya dengan kata tanya mane ‘mana’ berada di awal kalimat.

Kata tanya Pertanyaan Jawaban

Mane

‘Mana’

- Mane ne barang kite tak datang-datang?

‘Mana ini barang kita tidak datang-datang?’

- Mane ne abang ko tak pulang?

‘Mana ini abag kamu tidak pulang?’

- Mene baju baru mu te?

‘Mana baju baru kamu tadi?’

- Mane surat yo te?

‘Mana surat itu tadi?’

- Mane telor puyoh ku te?

‘Mana telur puyuh aku tadi?’

Mungkin masih dekat jalan yo.

‘Mungkinmasih di jalan itu.’

Lalu die dekat temanye.

‘Pergi di tempat temanya.’

Ambe ncuci tenan.

‘Saya cuci tadi.’

Ndak ku simpan ne.

‘Mau aku simpan ini.’

ade dalam lemari makan.

‘ada dalam lemari makan.’

Kalimat tanya dengan kata tanya mane ‘mana’ yang berada di awal kalimat

merupakan kalimat yang setelah kata tanya lebih sering diikuti dengan kata benda.

Akan tetapi reaksi jawaban yang diberikan tidak diikuti bentuk kata bilangan. Kata

tanya mane ‘mana’ dapat juga diletakan di akhir kalimat tanpa mengubah bentuk kalimat tersebut. Hal ini juaga tidak akan mengubah makna tujuan dari si penannya.

Kalimat tanya dengan kata tanya mane ‘mana’ berada di tengah kalimat.

Kata tanya Pertanyaan Jawaban

Mane

‘Mana’

- Pinggang ko te sebelah mane yang saket?

‘Pinggang kamu tadi sebelah mana

Sebelah kanan.


(18)

44 yang skit?’

- Bus te arah mane jalannye ?

‘Bus tadi arah mana jalannya?’

- Kain tingkap mane yang ndak dipasang ne?

‘Kain jendela mana yang mau dipasang ini?’

- Bunge mane ko petik te?

‘Bunga mana yang kamu petik tadi?’

- Tas mane yang ndak ko beli?

‘Tas mana yang mau kamu beli?’

Dekat pasar yo.

‘Di pasar itu.’

Kain yang warna merah yo.

‘Kain yang berwarna mereah itu.’

Bunge dekat muka rumah yo.

‘ Bunga depan rumah itu.’

Yang gambar hello kitty yo .

‘Yang bergambar hello kitty itu.’

Kalimat tanya dengan menggunakan kata tanya mane ‘mana’ yang berada di tengah kalimat adalah kalimat tanya yang berfungsi untuk menyatakan letak atau tempat. Dengan menambahkan kata benda di awal kalimat kata tanya mane ‘mana’ tidak akan merubah fungsinya sebagai bentuk untuk menyatakan tempat. Dalam kalimat ini kata tanya mane ‘mana’ tidak dapat di letakkan di awal atau di akhir kalimat tanpa mempengaruhi bentuk kalimatnya.

Kalimat tanya dengan kata tanya mane ‘mana’ berada di akhir kalimat.

Kata tanya Pertanyaan Jawaban

Mane

‘Mana’

- Sepatu yang baru mbeli yo ko letak mane?

‘Sepatu yang baru beli itu kmu letak mana?’

- Andong malam ne nak tidor

Dekat lemari.

‘Di lemari’.


(19)

45

mane?

‘Nenek malam ini mau tidur mana?’

- Tas item yo ndak ko bawa mane?

‘Tas hitam itu mau kamu bawa mana?’

- Pegari nak lalu mane?

‘Besok mau pergi mana?’

- Kami dudok dikursi yang mane?

‘Kami duduk di kursi yang mana?

‘Tempat uwak kamu.’

Ndak ambe jual.

‘Mau saya jual’.

Ade trening kerje

‘Ada trening kerja’.

Yang dekat tingkap yo.

‘Yang dekat candela itu’.

Kalimat tanya dengan menggunakan kata tanya mane ‘mana’ yang berada di akhir kalimat. Kata tanya ini juga berfungsi sebagai untuk menanyakan letak atau tempat. Berdasarkan contoh di atas kalimat ini tidak selalu diikuti kata benda, namun tetap saja jawaban yang diberikan menyatakan tempat. Kata tanya mane ‘mana’ tidak dapat di letakan di awal atau di tengah kalimat tanpa mengubah bentuk kalimat. 6. Kalimat tanya dengan kata tanya bile ‘ kapan’.

Kalimat tanya dengan kata tanya bile ‘ kapan’ berada di awal kalimat.

Kata tanya Pertanyaan Jawaban

Bile

’kapan’

- Bile engko tibe?

‘Kapan kamu datang?’

- Bile abah njala ikan dan njala udang ?

‘Kapan ayah menjala ikan dan menjala undang ?’

- Bile Andi pindah rumah?

Baru saje

‘Baru saja’.

Pegari.

‘Besok’.


(20)

46 ‘Kapan Andi pindah rumah?’

- Bile bangunan yo dibuat?

‘Kapan bangunan itu dibuat?’

- Bile nasi ne masaknye?

‘Kapan nasi ini masaknya?’

‘Satu minggu yang lalu’.

Sejak due bulan enko lalu.

‘Sejak dua bulan kamu pergi.

Sekejab agi.

‘Sebentar lagi’.

Kalimat tanya dengan menggunakan kata tanya bile ‘kapan’yang berada di awal kalimat berdasarkan contoh di atas adalah kalimat tanya bile ‘kapan’ berfungsi untuk menanyakan waktu kalimat tersebut ditandai dengan adanya kata kerja dalam kalimat . Dalam masyarakan Melayu Langakat di desa Secanggang ini lebih sering menggunakan kata tanya bile ‘kapan’.

Nb: Dalam bahasa Melayu bile juga dapat diganti dengan bilemane ‘bilamana’, seperti contoh berikut:

Kalimat tanya dengan kata tanya bile ‘kapan’ berada di tengah kalimat.

Kata tanya Pertanyaan Jawaban

Bile

‘Kapan’

- Kite te tau bile mereka masuk sekolah?

‘Kita tidak tau kapan mereka masuk sekolah?

- Pencuri yo bile masuk rumahnye?

‘Pencuri itu kapan masuk rumahnya?

- Emak bile nak datang dekat sion?

‘Ibu, kapan mau datang kesana?

- Dah besiap pe, bile nak lalau ne?

‘Sudah bersiap pun, kapan mau pergi ini?’

- Perlombaan dekat SD bile nak

Yang ambe ingat yo ari senin.

‘Yang saya ingat itu hari senin’.

Magrib te.

‘Magrip tadi’.

Petang ari.

‘Sore hari’.

Sabarlah diket, kejabne.

‘Sabarlah sedikit, sebentar ini.


(21)

47

mulai?

‘Perlombaan di SD kapan mau mulai?’

kepala sekolah.

‘Sebentar sedang menunggu kepala sekolah’.

Kalimat tanya dengan menggunakan kata tanya bile ‘kapan’ berada di tengah kalimat berdasarkan contoh di atas fungsi kata tanya tersebut sama halnya seperti kata tanya yang berada di awal kalimat yaitu untuk mennyakan waktu. Dalam contoh ini kata tanya bile ‘kapan’ dapat diletakan di tengah kalimat. Kata tanya tersebut juga dapat di letakan di awal kalimat tanpa mengubah bentuk kalimat itu sendiri.

Kalimat tanya dengan kata tanya bile ‘kapan’ berada di akhir kalimat.

Kata tanya Pertanyaan Jawaban

Bile

‘Kapan’

- Kite ne buke puase bersamenye bile?

‘kita ini buka puasa bersamanya kapan?’

- Praktek manasik haji dekat sekolah yo bile?

‘Praktek manasik haji di sekolah itu kapan?

- Abah yo silahturahmi kat rumah uwak bile?

‘ Ayah itu silahturahmi ke rumah uak kapan?’

- Terime budak sekolah baru bile?

‘penerimaan anak sekolah baru kapan?’

- Ambe keleh ade keluarge engko tibe, bile?

Tengah libor kerjelah.

‘ Libur bekerjalah’.

Sebelom lebaran haji tibe.

‘Sebelum lebaran haji datang.’

Ambe pe te tau.

‘saya pun tidak tau’.

Bulan muke.

‘Bulan depan’.


(22)

48

‘Saya lihat ada keluarga kamu datang, kapan?’

‘Ooh..iya baru tadi’.

Kalimat tanya dengan menggunakan kata tanya bile ‘kapan’ berada di akhir kalimat. Berdasarkan contoh di atas kata tanya bile ‘kapan’ dapat diletakkan di akhir kalimat akan tetapi bentuk kalimat yang digunakan adalah percakapan yang sehari-hari dilakukan bukanlah bahasa formal atau bntuk baku. Kata tanya ini juga berfungsi untuk menanyakan waktu dan mendapatkan reaksi jawaban yang singkat. Kata tanya bile ‘kapan’ dalam contoh di atas juga bisa diganti menjadi di awal kalimat tanpa merubah bentuk kalimatnya.

7. Kalimat tanya dengan kata kanya darimane ‘darimana’.

Kalimat tanya dengan kata tanya darimane ‘darimana’ berada di awal kalimat.

Kata tanya Pertanyaan Jawaban

Darimane

‘Darimane’

- Darimane ko dapet ketupat ne?

‘darimana kamu dapat ketupat ini?’

- Darimane semot-semot ne tibe?

‘Darimana semut-semut ini datang?

- Dari mane tamu undangannye te?

‘Dari mana tamu undanganya tadi?’

- Dari mane atok bawa buah petang yo?

‘Dari mana kakek membawa buah sore hari itu?

- Dari mane kelakuan degil ko

Uwak yang beri te.

‘Uwak yang memberi tadi’.

Ade gule yang laboh kat tingkap yo.

‘Ada gula yang jatuh di jendela itu.’

Dari kampong sebelah.

‘Dari kampung sebelah’.

Atok ngabel dekat kebun’

‘Kakek mengambil di kebun’.


(23)

49

dapetnye?

‘Dari mana sifat buruk kamu dapetnya?

rumah.

‘Lihat dari anak sebelah rumah.’

Kalimat tanya dengan menggunakan kata tanya mane yang berada di awal kalimat. Berdasarkan data di atas, kalimat tanya dengan penggunaan kata tanya dari mane bertujuan untuk mengetahui asal mula suatu peristiwa, atau tempat.

Dengan menempatkan kata tanya di awal kalimat dapat dikuti dengan jenis kata yaitu berupa kata adjektiva, numeral, verba, adverba.

Kalimat tanya dengan kata tanya darimane ‘darimana’ berada di tengah kalimat.

Kata tanya Pertanyaan Jawaban

Dari mane

‘Dari mana’

- Dah lame betol te keleh engko dari mane saje?

‘Sudah lama sekali tidak melihat kamu dari mana saja?’

- Banyak betol botol ne dari mane engko dapet yo?

‘Banyak sekali botol ini dari mana kamu dapat itu?

- Engko cakap sekolah kene banjer, dari mane engko tau?

‘Kamu bilang sekolah kena banjir darimana kamu tau?

- Sedap betol masakan ne darimane engko mbelinye?

‘Enak sekali masakan ini darimana kamu belinya?’

- Ramai sora urang dari nen mane arah yo?

Merantau ambe.

‘Merantau saya’.

Pungot te dekat jalanan.

‘Mengambil tadi dari jalanan.’

Tengah lewat te dekat muka sekolah yo.

‘Lewat tadi depan sekolah itu.’

Dari kedai nasi muka yo.

‘Dari rumah makan depan itu.’


(24)

50 ‘Ramai suara orang ini darimana arahnya?

‘Saya pun tidak tau.’

Kalimat tanya dengan menggunakan kata tanya darimane ‘darimana’ yang berda di tengah kalimat. Berdasarkan contoh di atas kata tanya tersebut juga berfungsu untuk menanyakan tempat atau asal mula terjadinya suatu peristiwa. Kata tanya dari mane juga dapat di letakakna di awal kalimat tanpa mengubah bentuk kalimnya.

Kalimat tanya dengan kata tanya darimane ‘darimana’ berada di akhir kalimat.

Kata tanya Pertanyaan Jawaban

Darimane

‘Darimane’

- Leteh betol ambe keleh engko dari mane?

‘Capek sekali saya lihat kamu dari mana?’

- Akak banyaknye kue ne dari mane?

‘Kakak banyaknya kue ini dari mana?’

- Engko te telat masuk sekolahken dari mane?

‘Kamu tadi terlambat masuk sekolahkan dari mana?’

- Semue pintu dah tutup kite nak lewat dari mane?

‘Semua pintu sudah ditutup kita mau lewat dari mana?’

Ncangkul dekat sawah te.

‘Mencangkul di sawah tadi.’

Dari andong.

‘Dari nenek.’

Lambat bagun ambe te.

‘Terlamabat bagun saya tadi.’

Lewat pintu rahasie saje.

‘Lewat pintu rahasia saja.’

Kalimat tanya dengan menggunakan kata tanya darimane ‘darimana’ berdasarkan contoh di atas menunjukan bahwa pertanyaan tersebut diajukan oleh penutur didahulukan dengan bentuk penjelasan di awal kalimat. Kalimat tanya ini


(25)

51

juga dapat berubah dalam penempatan kata tanya menjadi di awal kalimat tanpa mengubah bentuk kalimatnya dan makna dari pertannyaan yang diajukan. Meskipun kata tanya berada di akhir kalimat namun fungsi dan makna tetap sama yaitu untuk mnunjukan tempat.

8. Kalimat tanya dengan kata tanya kemane ‘ kemana’.

Kalimat tanya dengan kata tanya kemane ‘kemana’ berada di awal kalimat.

Kata tanya Pertanyaan Jawaban

Kemane

‘Kemana’

- Kemane abah ko nak lalau te?

‘Kemana ayah mau pergi tadi?’

- Kemane roti te ko buat?

‘Kemana roti engkau buat tadi?’

- Kemane saje kerjemu petangian?

‘Kemana saja kerjamu semalam?’

- Kemane ko suboh-suboh biasanye?

‘Kemana engkau pagi-pagi biasanya?’

- Kemane bunge yang dekat muka rumah yo?

‘Kemana bunga yang di depan rumah itu?’

Lalu dekat rumah andong.

‘Pergi kerumah nenek.’

Ambe letakn kat sion.

‘Saya letakan disana.’

Jage kolam ikan uwak ambe.

‘Jaga kolam ikan uwak saya.’

mbersehka halaman rumah.

‘Membersihkan halaman rumah.’

Dah mati kerne kering.

‘Sudah mati karena kering.’

Kalimat tanya dengan menggunakan kata tanya kemane ‘kemana’ berada di awal kalimat. Berdasarkan contoh di atas kata tanya tersebut berfungsi untuk mnunjukan tempat, dengan reaksi jawaban berupa penjelasan. Kalimat tanya dalam bahas Melayu ini sering di ikuti kata benda setalah kata tanyanya. Kata tanya kemane


(26)

52

Kalimat tanya dengan kata tanya kemane ‘kemana’ berada di tengah kalimat.

Kata tanya Pertanyaan Jawaban

Kemane ‘Kemana’

- Kerjenye dah mendai nak kemane lagi ia lalu?

‘Kerjanya sudah bagus mau kemana lagu dia pergi?’

- Banyak orang njaetka bajunye so kemane ambe njaet ne?

‘Banyak orang menjahitkan bajunaya jadi kemana saya menjahitkan ini?’

- Akak ndak kemane mendai betol bajunye?

‘Kakak mau kemana cantik sekali bajunya?’

- Ndak kemane ko petang ne?

‘Mau kemana engkau mala mini?’

- Buat bebuke pause kemane kita beli makannye?

‘Untuk berbuka puasa kemana kita beli makananya?’

Munken ndak ia ncari lebih mendai lagi. ‘Mungkin dia mau

mencari lebih bagus lagi.’

Lalulah dekat laen.

‘Pergilah ketempat yang lain.’

Lalu dekat pesta.

‘Pergi ke pesta.’

Jumpe andong.

‘Jumpa nenek.’

Beli saje dekat kedai nasi yo.

‘ Beli saja di rumah makan itu.’

Kalimat tanya yang menggunakan kata tanya kemane ‘kemana’ berada di tengah kalimat. Berdasarkan contoh di atas kata tanya tersebut berfungsi sebagi kata untuk menyatakan tempat atau pun keberadaan, oleh sebab itu jawaban yang diberikan atas pertanyaan yang diajukan penutur akan berupa jawaban yang singkat atau bisa juga panjang sesuai situasi pertanyaannya.

Kalimat tanya dengan kata tanya kemane ‘kemana’ berada di akhir kalimat.

Kata tanya Pertanyaan Jawaban


(27)

53 ‘Kemana’ kemane?

‘Orang yang lagi duduk tadi kemana?’

- Semue pinggan dah siap dicuci nak bawa kemane?

‘Semua piring sudah siap dicuci mau dibawa kemana?’

- Cadak ku keleh akak beberape ari ne, ia kemane?

‘Aku tidak melihat kakak beberapa hari ini, ia kemana?’

‘Baru saj pergi.’

Nak dibawa buat acara pesta.

‘Mau dibawa untuk acara pesta.’

Tandang dekat rumah kawannye.

‘Silahturahmi di rumah temannya.’

Kalimat tanya dengan menggunakan kata tanya kemane ‘ kemana’ berada di akhir kalimat. Berdasarkan contoh di atas kata tanya tersebut meskipun berada di akhir tidak mengubah fungsi yaitu untuk menanyakan tempat. Dengan bentuk reaksi jawaban berupa penjelasan. Dengan penggunaan kata tanya kemane ‘kemana’ di akhir kalimat maka kata tanya tersebut tidak dapat diletakan di awal atau di tengah tanpa menggubah bentuk kalimatnya.

4.1.2 Kalimat Tanya Berdasarkan Fokus Kalimat dan Kata Tanya

Dalam hal ini, maka pembahasan difokuskan pada kalimat tanya yang menggunakan verba, nomina dan adverbia sebagai kata tanya. Hal ini dapat dilahat pada contoh berikut:


(28)

54

4.1.2. 1 Fokus Predikat Nomina dan Kata Tanya

Tabel. Fokus Predikat Nomina dan Kata Tanya

Nomina+kt.tanya Pertanyaan Jawaban

Pohon + maye

‘Pohon + apa’

Buku + maye

‘Buku + apa’

Kue + maye

‘Kue + apa’

Botol + maye

‘Botol + apa’

Seluar + maye

‘Celana + apa’

- Pohon maye engko bawa yo?

‘Pohon apa kamu bawa itu?’

- Buku maye enko bawa yo?

‘Buku apa kamu bawa itu?’

- Kue maye dibuat ne?

‘Kue apa dibuat ini?’

- Botol maye yo?

‘Botol apa itu?’

- Seluar maye yang ndak dibeli?

‘Celana apa yang mau dibeli?’

Pohon kelamber ‘Pohon kelapa.’ Buku bahase. ‘Buku bahasa.’ Kue malaka. ‘Kue malaka.’ Botol minuman ‘Botol minuman.’ Seluar keper. ‘Celana keper.’ Nomina+ kt. Tanya

Pertanyaan Jawaban

Rumah + sape

‘Rumah + siapa’

Name + sape

‘Nama + siapa’

Tas + sape

‘Tas + siapa’

Krete + sape

‘Kereta + siapa’

budak + sape

- Rumah sape yo?

‘Rumah siapa itu?’

- Sape nama adik engko yo?

‘Siapa nama adik kamu itu?’

Tas sape ne?

‘Tas siapa ini?’

- Krete sape dekat pasar yo?

‘Kereta siapa di pasar itu?’

- Budak sape mandi tepi sungai yo?

Rumah alang.

‘Rumah alang.’

Namenye Ilham. ‘Namanaya Ilham.’

Tas ambe.

‘Tas saya.’

Krete atok.

‘Kreta kakek.’


(29)

55 ‘anak + siapa’ ‘Anak siapa mandi pinggir

sungai itu?’

‘’Anaknya wak Medah.’

Orang + mane

‘Orang + mana’

- Orang mane abah engko?

‘Orang mana ayah kamu?’

Orang Langkat.

‘Orang Langkat.’

Umur + brape

‘Umur + berapa’

- Umur engko brape?

‘Umur kamu berapa?’

Tujoh belas.

‘Tujuh belas.’

Telage + mane

‘Sumur + mana’

- Telage mane engko mandi?

‘Sumur mana kamu mandi?’

Telage uwak.

‘Sumur uwak.’

Akak + brape

‘Kakak + berapa’

Anak dare+brape

‘Anak gadis + berapa’

Kelas + brape

‘Kelas + berapa’

- Akak engko brape?

‘Kakak kamu berapa?’

- Anak dare brape engko?

‘anak gadis berapa kamu?’

- Kelas brape engko?

‘kelas berapa kamu?’

Sepoloh.

‘Sepuluh.’

Ade lima anak dare kami.

‘Ada lima anak gadis kami.’

Kelas satu.

‘Kelas satu.’

Warne + maye

‘Warna + apa’

- Warne maye seluar engko yo?

‘Warna apa celana kamu itu?’

Biru.

‘Biru.’

Dari analis data yang ada dan contoh kalimat tanya di atas dapat diketahui bahwa kata tanya yang dapat diikuti oleh kata nomina yang terletak di awal kalimat sebelum kata tanya di letakkan yaitu terdiri dari kata tanya maye, sape, brape, mane. Terdapat beberapa kalimat yang juga di ikuti oleh kata tunjuk sebagai pelengkap kesesuaian kalimat tanya yang digunakan penutur.


(30)

56 4.1.2. 2 Fokus Predikat Verba dan Kata Tanya

Verba+kt.tanya Pertanyaan Jawabanu

Belajar + maye

‘Belajar + apa’

Minum+ maye

‘Minum + apa’

Keleh + maye

‘Lihat + apa’

- Belajar maye hari nen?

‘Belajar apa hari ini ?’

- Minum maye die ? ‘Minum apa dia?’

- Keleh maye akak dekat sion ?

‘Lihata apa kakak dekat situ?’

Belajar mati-matika.

‘belajar mati-matika.’

minum jus.

‘minum jus.’

nen keleh durian laboh.

‘ini lihat durian jatuh.’

Berdiri + sape

‘Berdiri + siapa’

Belanje + sape

‘Belanja + siapa’

Dudok + kelas

‘Duduk + siapa’

- Yang berdiri sape yo?

‘Yang berdiri siapa itu?’

- Yang belanje sape ?

‘Yang benja siapa?’

- Yang dudok sape te?

‘Yang duduk siapa tadi?’

Wak Aloi yo.

‘Uwak Aloi itu.’

Ohh..makcik yo.

‘Ohh ..ibuk itu.’

Anak wak ngah.

‘Anaknya uwak.’

Nak + kemane

‘Mau + kemana’

- Nak kemane engko?

‘Mau kemana kamu?’

Nak jualan.

‘Mau jualan.’

tibe+darimane

‘datang+darimane’

- Tibe dari mane andong ?

‘Datang darimane nenek?’

Dari rumah alang.

‘Dari rumah Alang.’

Dari analisis data di atas verba yang dapat di ikuti oleh kata tanaya yaitu kata tanya maye, sape, kemane, darimane. kata tanya sape dapat diikuti oleh verba akan tetapi harus ditambahkan dengan kata konjungsi ‘yang’.


(31)

57

4.1.2.3 Fokus Predikat Adverba dan kata Tanya

Tabel Fokus Predikat Adverba dan kata Tanya Adverb + kt. Tanya Pertanyaan Jawaban

Dekat kota+ maye

Di kota + apa

buat + maye

buat + apa

Esok + maye

Besok + apa

- Dekat kota maye ko kerje?

Di kota apa kerja mu?

- Buat maye baju mirah ?

Buat apa baju merah ?

- Esok maye engko nak lalu ?

Besok apa kamu mau pergi?

Medan.

‘Medan.’

Untok undangan.

‘Untuk undangan.’

Awok ambe nak lalu.

Iya saya mau pergi.

kat belakang + sape

Di belakang + siapa

Di Surabaya+ sape

Di Surabaya + siapa

- kat belakang sape yo?

Di belakang siapa itu?

- Yang kat Surabaya yo sape?

Yang di Surabaya itu siapa?

Abah.

Ayah.

Anak pakcik.

Anak paman.

Malam nen + dimane

Malam ini + dimana

Semalam + dimana

‘Kemarin + dimana’

- Malam nen dimane nak belanje?

‘Malam ini dimana mau belanja?’

- Semalam dimane te pulang?

‘Kemarin dimana tidak pulang?’

kat binjai.

‘Di binjai.’

Tidor rumah uwak.


(32)

58

Dari analisis data di atas dapat diketahui bahwa kata tanya yang dapat di ikuti oleh adverbial adalah kata tanya maye, sape, dimane. Adverbial dapat di letakan di awal kalimat sebelum kata tanya.

4.1.3 Kalimat Tanya Tanpa kata Tanya

Merupakan kalimat yang memiliki bentuk kalimat tanya dengan adanya partikel penegas dan kalimat tanya tanpa adanya partikel penegas. Kalimat tersebut tebentuk karena adanya intonasi atau lagu tanya.

4.1.3.1 Kalimat Tanya Tanpa Partikel Penegas

Dengan adanya lagu tanya atau intonasi adalah hal yang terpenting, kalimat yang tidak menggunakan kata tanya namun bertujuan untuk menanyakan sesuatu tidak akan terlepas dari lagu tanya atau intonasi, akan tetapi tidak semua penutur dalam bertanya menggunakan kata tanya, terdapat di antaranya menggunakan nomina, verba, adjektiva, adverba, dan numeral. Dengan demikian adanya intonasi atau lagu tanya dapat memudahkan pendengar mengetahui bahwa seseorang tersebut sedang mengajukan pertanya.

Adapun uraian dari kelima kategori kata yang di gunakan dalam bertanya adalah sebagai berikut:


(33)

59 1. Fokus Nomina

Nomina Pertanyaan Jawaban

buku engko yo

‘bukumu itu’

Si Adin

‘Adin’

Sekolah nen

‘Sekolah ini’

- Buku engko yo?

Bukumu itu?

- Si Adin?

‘Si Adin’?

- Sekolah nen?

‘Sekolah ini?’

Iye.

Iya.

Cadak.

‘Tidak.’

‘Awok.’ Iya.

Data di atas merupakan kalimat tanya meskipun bentuknya tidak memenuhi syarat dalam pembentukan kalimat. Akan tetapi bentuk data di atas memenuhi ciri-ciri kalimat tanya yang ditandai dengan tanda tanya (?) atau intonasi tanya.

2. Fokus Predikat Verba

Verba Pertanyaan Jawaban

Mandi

‘Mandi’

Minum

‘minum’

Belajar

‘ Belajar’

- mandi engko?

‘ mandi kamu?’

- Minum kopi engko?

Minum kopi kamu?

- Belajar adik ko te?

‘belajar adik kamu tadi?

Awok.

‘Iya.’

Iye. ‘iya’.

cadak.

Tidak.

Data di atas merupakan kalimat tanya yang menggunakan verba, masih banyak lagi verba-verba lain yang dapat digunakan, hanya saja beberapa data diatas


(34)

60

digunakan sebagai contoh kalimat tanya yag menggunakan verba tanpa diikuti partikel dan hanya menggunakan intonasi.

3. Fokus Predikat Adjektiva

Adjektiva Pertanyaan Jawaban

Sakit ‘sakit’ Leteh ‘lelah’ Betah ‘Betah’

- Sakit abah engko?

‘sakit ayah mu?’

- Leteh engko?

‘lelah kamu?’

- Betahnye dekat sion?

Betahnya disana? Tidak. ‘Tidak.’ Iye. ‘Iya.’ Betahla ‘Betahla.’

Kalimat tanya di atas juga sama dengan kalimat tanya yng menggunakan verba (kata kerja). Data tersebut juga berfokus pada predikat adjektiva sebagai inti yang di pertanyakan.

4. Fokus Predikat Adverba

Adverba Pertanyaan Jawaban

Kurang ‘Kurang’ Baru ‘Baru’ Lekas ‘segera’

Yang dekat sana

- So ambe beri kurang lagi?

‘sudah saya beri kurang lagi?’

- Baru nen? baru ini?’

- Harus lekas lalu ?

Harus segera pergi?

- Yang dekat sana?

Iye . ‘iya’. Cadak. ‘Tidak.’ Awok. ‘Iya.’ Ratih.


(35)

61

‘yang di sana’ ‘yang di sana?’ ‘Ratih.’

Berdasarkan data di atas kalimat tanya cenderung kepada kata keterangan (adverb). Bahwasannya kalimat tanya tersebut cukup ditandai dengan intonasi atau lamabang tanya (?), walaupun kalimat tanya tersebut hanya terdiri dari beberapa kata.

5. Fokus Predikat Numeral

Numeral Pertanyaan Jawaban

Sepuloh

‘Sepuluh’

- Sepuloh?

‘sepuluh?’

Iye.

‘Iya.’

Data di atas adalah kalimat tanya yang menggunakan numeral (angka), akan tetapi kalimat tanya ini selalu berhubungan dengan lingkungan ( situasi) sehingga tidak dapat di ungkapkan sendiri harus dikaitkan dengan lingkungannya.

4.1.3.2 Kalimat Tanya Dengan Partikel Penegas

Berdasarkan data-data kalimat tanya dengan partikel penegas dalam bahasa Melayu tidak didapati. Akan tetapi penekanan kata atau kalimat tergantung kepada intonasi yang digunakan saja.

4.1.4 Kalimat Tanya Alternatif

Kalimat tanya alternatif merupakan kalimat tanya yang membutuhkan jawaban untuk memilih ‘ya’ atau ‘tidak’. Kalimat tanya ini dapat diikuti partikel atau pun tidak diikuti partikel. Adapun partikel yang digunakan adalah ka dan nye.


(36)

62 Dengan partikel ( ka dan

nye)

- Adeka pisau ambe dekat sion?

‘adakah pisau saya di situ?’

- adenye orang dekat rumah yo?

‘adakah oarang di rumah itu?’

- Adeka andong makan tenan?

‘adakah nenek makan tadi?’

Ade.

‘ada.’

Cadak.

‘tidak.’

Ade.

‘ada.’ Tanpa partikel - Ade jaring ikan ambe kat sini?

‘adakah jaring ikan saya di sini?’

- Ade baju ambe engko bawa?

‘adakah baju saya kamu bawa?’

Cadak.

‘tidak ada.’

Ade.

‘ada.’

Dari data di atas terlihat bahwa kalimat tanya alternatif dengan atau tanpa partikel digunakan untuk menunjukan kepemilikan atau pun keberadaan sesuatu yang di harapkan penanya. Jawaban yang didapat akan sesuai dengan keadaan atau situasi pada saat itu.

4.1.5 Kalimat Tanya Negatif

Kalimat tanya negatif dibentuk tanpa menggunkan kata tanya maupun partikel, kalimat tanya ini menggunakan kata-kata yang maknanya bersifat negatif. Dalam bahasa Melayu dialek Langkat desa Secanggang , terdapat beberapa kata yang sering digunakan dalam mengutarakan kalimat tanya negatif diantaranya:

tendak, te, cadak. Akan tetapi dalam kalimat tanya ini tetap menggunakan nada tanya atau irama tanya.


(37)

63 Kata negativ dalam

kalimat tanya

Pertanyaan Jawaban

Tendak

‘Tidak mau’

- Tendak engko makan dekat sini?

‘Tidak mau kamu makan di sisi?’

- Tendak ko blajar dekat sion?

‘ tidak mau kamu belajar di sana?

Nak.

Mau.

Tendak.

‘tidak mau.’

Te

‘Tidak’

- Te ade orang belanje hari nen?

‘tidak ada orang belanja hari ini?

- Te sekolah engko?

‘tidak sekolah kamu?’

- Te lalu engko kat Bali?

‘ Tidak pergi kamu ke Bali?’

Tedak.

‘Tidak.’

Sekolah.

‘Sekolah.’

Iye jadi.

‘iya jadi.’

Cadak

‘tidak ada’

- Cadak buku ambe laboh kat sini?

‘Tidak ada buku saya jatuh di sini?’

- Cadak engko bawa pisau?

‘Tidak ada kamu bawa pisau?’

Cadak.

‘tidak ada.’

Ade.

‘ada.’

Berdasarkan data di atas kalimat tanya negatif digunakan untuk menanyakan suatu keadaan, dan jawaban yang diharapkan adalah sebuah kepastian sesuai dengan situasi dan kondisi.

4.1.6 Kalimat Tanya Embelan

Kalimat tanya embelan adalah kalimat tanya yang diakhiri dengan kata negatif ‘bukan’, ‘tidak’, dan ‘belum’. Akan tetapi jawaban yang diharapkan dalam bentuk positif. Dalam bahasa Melayu di tandai dengan kata ken, te, belom.


(38)

64 Contoh:

Ken Pertanyaan Jawaban

Ken

Bukan

- Lebaran kejab lagi, ken?

‘lebaran sebentar lagi, bukan?’

- Budak dare tengge sebelah so lalu, ken ?

‘Anak gadis tetangga sebelah dah perg, bukan?’

- Banyak betol bunge, ken?

‘Banyak sekali bunga kan?’

- Mak roti te dah di antar ke sekolah, ken ?

‘Mak roti tadi dah di antar kesekolah bukan?’

- Engko belajar, te?

‘Kamu belajar, tidak?’

Ye iya

Iye sudah. Iya sudah.

Iye.

Iya. Ude. Sudah. Belajar. ‘belajar.’

Dari data di atas dapat dilihat dalam bahasa Melayu dialek Langkat desa Secanggang terdapat penggunaan kata ken yaitu berarti menunjukan kata ‘bukan’ yang apabila terdapat apada kalimat disebut dengan kalimat tanya embelan.

4.2 Struktur Kalimat Tanya Bahasa Melayu Dialek Langkat.

Dalam kalimat tanya bahasa Melayu dialek Langkat desa Secanggang telah dijumpai struktur kalimat tanya, adapun analisis struktur kalimat tanya tersebut akan diuraikan sebagai berikut:


(39)

65 4.2.1 Kalimat Tanya Dengan Kata Tanya

Kalimat tanya dengan kata tanya pada bahasa Melayu dialek Langkat desa Secanggang ini terdiri dari kata tanya, maye ‘apa’, sape ‘siapa’, ngape ‘mengapa’, brape ‘berapa’, bagaimane ‘ bile ‘kapan’, darimane ‘ darimana’, kemane ‘kemana’.

4.2.1.1Maye

Dalam permasalahan ini penulis akan menganalisis kalimat tanya berdasarkan strukturnya seperti, subjek (S), predikat (P), pelengkap (Pel), dan lainya.

maye kerje atok yo dekat kebun ? Menanam cabai merah. KT + P + S+ Prop + Ket

‘Apa kerja kakek itu di kebun? Menanam cabi merah.’ KT + P + S + Prop + Ket.

Struktur kalimat tanya di atas terdiri dari kata tanya, predikat, subjek, pronomina penunjuk yo dan keterangan. Kalimat tanya ini merupakan kalimat aktif.

Maye yang diminun akak yo? Susu kambing. KT + PRP + S

‘Apa yang diminum kakak itu? Susu kambing.’ KT + PRP + S

Kalimat tanya di atas terdiri dari kata tanya yang diikuti oleh kata penghubung

yang kemudian diikuti oleh kalimat dalam bentuk pasif, hal semacam ini dapat mengubah bentuk kalimat. Kata tanya berada diawal kalimat dapat berubah menjadi predikat sebab kata penghubung diikuti kalimat pasif.

Maye ulah wak? Mbelai jaring. KT + P+ NV

‘Apa buat wak? Mengait jaring.’ KT + P + NV


(40)

66

Kalimat tanya di atas kalimat tanya yang tidak menggunakan subjek, tidak juga mempunyai kata penghubung hanya terdiri dari kata tanya predikat dan nomina vokatif ( kata sapaan). Akan tetapi kalimat tersebut juga masih dapat disebut sebuah kalimat disebabkan adanya intonasi tanya.

4.2.1.2 Sape ‘siapa’

Sape engko ne?ambe Mira KT + S + Prop

‘Siapa kamu ini? Saya Mira.’ KT + S + Prop

Kalimat tanya di atas terdiri dari kata tanya, subjek, dan pronomina penunjuk. Kalimat tersebut dapat berubah bentuk susunanya, akan tetapi tidak akan mengunabah bentuk struktur pada kalimat.

Sape yang nak lalu kat rumah saket te? KT(P)+PRP + S + Ket

‘Siapa yang mau pergi ke rumah sakit tadi?’ KT(P) + PRP S + Ket

Kalimat tanya yang terdiri dari kata tanya sebagai predikat dan subjek serta keterangan waktu. Te menyatakan kejadian yang sudah dialami. Kata tanya sape

yang berada di awal kalimat kemudian di ikuti kata penghubung yang dapat merubah struktur kalimat.

Sape yo ndong yang barusan tibe yo? KT + Prop+NV + S

Siapa itu nek yang barusan datang tadi itu

Pada kalimat tanya di atas kata tanya juga berfungsi sebagai predikat, dan pronominal penunjuk yo.

? KT+ Prop+NV + S


(41)

67 4.2.1.3 Ngape ‘mengapa’

Contoh:

Ngape engko dekat sion?pasang jarring. KT (P) + S + Ket

‘Mengapa kamu ke sana? memasang jaring.’ KT (P) + S + Ket

Kalimat tanya di atas menjelaskan tentang perubahan kata tanya ngape yang menjadi predikat karena kata tanya tersebut menyatakan pekerjaan yang sedang dilakukan oleh subjek engko, sementara itu dekat sion adalah keterangan tempat yang merupakan pelengkap dalm kalimat tersebut.

Ngape adik nangis yo? KT +S + P + Prop

‘Mengapa adik mengis itu?’ KT + S + P + Prop

Pada kalimat tanya ini terdiri dari kata tanya, subjek, predikat, dan terdapat pronominal penunjuk yo. Dalam kalimat tersebut penannya sudah mengetahui keadaan yang sedang terjadi, akan tetapi belum diketahui penyebabnya. Oleh karena itu pronominal penunjuk yo berfungsi sebagi penegas untuk mengharapkan jawaban. 4.2.1. Brape ‘berapa’

Brape sekilo cabai nen wak? Lime ribu aje. KT (P) + S + Prop+ NV

‘Berapa sekilo cabai ini uwak

Pada kalimat tanya di atas kata tanya brape berfungsi untuk menannyakan harga. Subjek yang berupa frase nomina diikuti dengan pronominal penunjuk nen

? Lima ribu saja.’ KT(P) + S + Prop NV


(42)

68

yang menyatakan kepemilikan dan diakhiri dengan nomina vokatif yaitu bentuk penghormatan terhadap lawan bicara.

Brape lebarnye halaman rumah engko yo dik? Tige rante. KT + S + Prop+ NV

‘Berapa luasnya halaman rumah kamu itu dik? Tiga.’ KT + S + PRP+NV

Pada kalimat tanya di atas brape berfungsi untuk menanyakan jumlah sehingga kata tanya tersebut menjadi predikat. Subjek kalimat yang terdiri dari frase nomina dengan partikel nye atau nya yaitu sebagai penanda milik atau kepunyaan. Frase nomina dengan pronominal penunjuk yo kemudian diakhiri dengan nomina vokatif (kata sapaan), sementara itu engko dan dik adalah kata yang mempunyai hubungan kataforis.

Brape so dijual engko rumah ko yo kak?dua puloh jute. KT + Ket +Ppas+Opel+ Open + NV

Berapa jadi dijual kamu rumah kamu itu kak?dua puluh juta. KT + Ket + Ppas + Opel + Open + NV

4.2.1.5 Bagaimane ‘bagaimana’

Bagaimane acare engko malam te? Meriah betol. KT + S + Ket

‘Bagaimana acara kamu tadi malam.’ KT + S + Ket

Struktur kalimat tanya di atas terdiri dari kata tanya yaitu yang berfungsi keadaan atau proses. Subjek yang merupakan pronomina persona ke dua atau kata ganti orang ke dua, dan keterangan waktu.

Bagaimane perkembangan atok kat rume saket yo kak? KT + P + S (NV)+ Ket + Prop+ NV

‘bagaimana perkembangan kakek di rumah sakit itu kak

? KT + P + S(NV) + Ket + ProP + NV


(43)

69

Kalimat tanya di atas terdiri dari kata tanya yang berfungsi untuk menanyakan suatu keadaan seseorang, predikat, subjek yang berupa nomina vokatif, keterangan tempat, pronominal penunjuk yo, dan nomina vokatif.

4.2.1. 6 Bile ‘kapan/jika’

Bile engko menjala ikan dekat laot yo? Esok pagi. KT + S + P + O + Ket + Prop

Kapan kamu menjala ikan di laut itu? Besok pagi. KT + S + P + O + Ket + ProP

Kalimat tanya di atas mempunyai struktur kalimat yang dipat dikatakan struktur kalimat lengkap, karena terdiri dari kata tanya, subjek, predikat, objek, keterangan, dan diakhiri pronomina penunjuk. Kata tanya mempunyai makna yang berfungsi utuk mennyakan waktu. Subjek engko adalah pronomina persona ke dua tunggal, dan predikat adalah frase verbal.

Bile ko nyuci seluar? suboh. KT+ S + P + O

‘Kapan kamu mencuci celana? Subuh.’ KT + S + P + O

Kalimat tany di atas terdiri dari kata tanya, subjek, predikat, dan objek. Kata tnay bile adalah untuk menanyakan waktu seseorang melaksanakan pekerjaan pekerjaan tersebut dinyatakan pada predikat. Subjek merukan pronomina persona ornag kedua tunggal, kemudian dilengkapi dengan seluar ‘celana’ sebagai objek pelengkap.

4.2.1.7 Darimane ‘darimana’

Darimane akak bawa kelamber yo?dari rumah pakcik. KT + S +P + O + Prop

‘Darimana kakak bawa kelapa itu KT + S + P + O + Prop


(44)

70

Pada kalimat tanya di atas kata tany berfungsi untuk menanyakan asal atau sumber dimana ia mendapatka sesuatu. subjek yang juga berupa nomina vokatif dan frase nueral diikuti oleh predikat frase verbal, objek, dan pronominal penunjuk.

Darimanenye atok yo?cari ikan. KT (P) + S +Prop

‘Darimananya atok itu? Cari ikan.’ KT(P) + S + Prop

Kata tanya darimane berfungsi untuk menanyakan tempat, akan tetapi subjek atau org yang dipertanyakan sudah tiba atau sudah pulang. Nye yang melekat pada kata tanya di atas merupakan pronominal persona sehingga dapat maenjadi predikat. Subjek juga berupa nominal dan diikuti oleh pronominal penunjuk yo. 4.2.1. 8 Kemane ‘kemana’

Kemane rupanye engko letak buku yo?kat lemari. KT +Ket + S +P + O +Prop

‘Kemana rupanya kamu letak buku itu? Di lemari.’ KT + Ket + S + P + O + Prop

Struktur kalimat tanya di atas terdiri dari kata tanya yang berfungsi untuk menannyakan suatu keberadaan suatu benda, kata keterangan, subjek yang berupa pronominal persona ketiga, predikat adalah kata kerja, objek merupakan nomina, dan diakhiri dengan pronomina penunjuk yo.

Kemane abah nak lalu te? Rumah atok. KT + S (NV) +P + Ket

‘Kemana ayah mau pergi tadi? Rumah kakek.’ KT + S( NV) + P + Ket

Pada kalimat tanya di atas struktur terdiri dari kata tanya, subjek dengan nomina vokatif (kata sapaan), predikat, dan kata keterangan waktu.


(45)

71

Kemane kite nen? pajak pagi. KT (Ket) + S+Prop

‘kemana kita ini? Pasar pagi.’ KT (Ket) + S+Prop

Kalimat tanya di atas terdiri dari kata tanya, subjek, dan pronomina penunjuk. Kata tanya pada kalimat di atas berfungsi untuk menanyakan tempat, subjek di sini merupakan pronomina persona ketiga, dan nen merupakan pronomina penunjuk untuk mempertegas.

Kemane? Ke kantor. KT (Ket)

‘Kemana? Ke kantor.’ KT(Ket)

Kata tanya di atas adalah kata tanya yang hanya tidak diikuti keterang lainya, akan tetapi kata tanya tersebut sering digunakan dalam percakapan. Dengan menggunakan intonasi tanya kata tanya ini digunakan untuk mendapatkan berita atau informasi.

4.2.2 Kalimat Tanya Berdasarkan Fokus Kalimat dan Kata Tanya.

Adapun struktur kalimat tanya berdasarkan fokus kalimat dan kata tanya akan di jelaskan sebagai berikut.

4.2.2.1 Fokus Predikat Nomina dan Kata Tanya

Pohon maye yang engko bawa yo

Pada kalimat tanya ini didapati kata penghubung yang sesudah kata tanya

maye. Kata penghubung ini merubah struktur kalimat. Pohon berfungsi sebagai subjek berubah menjadi predikat dan sebalikanya yang engko bawa yo menjadi

?Pohon klamber.

P + KT + S + ProP


(46)

72

subjek. Subjek terdiri dari kata penghubung yang dan frase verbal pasif, objek pelaku dan pronominal petunjuk yo.

Sekolah maye ko rupanye sekarang, kak ?ambe karang sekolah SMA. S + KT + S + Ket + Ket + NV

Sekolah apa engkau rupanya sekarang kak ? aku sekarang sekolah SMA. S + KT + S + Ket + Ket + NV

Pada kalimat tanya ini kata sekolah adalah predikat walaupun wujudnya kata tersebut termasuk kategori nomina. Akan tetapi dari segi makna diartikan bersekolah. Subjek kalimat pada kalimat di atas adalah pronomina persona dan kak adalah pronominal vokatif ( kata sapaan) yang digunakan untuk menggunakan kekerabatan dan rasa hormat. Kata keterangan dalam kalimat ini adalah rupanye dan sekarang.

Lukisannye sape yang dipegang andong yo? Lukisan atok.

Lukisannya siapa yang dipegang nenek itu? lukisan kakek. P + KT + S + ProP

Kalimat tanya ini mempunyai struktur subjek dan predikat yang sama dengan kalimat sebelumnya. Kata penghubung yang merubah fungsi predikat menjadi subjek. Setelah itu terdapat pronomina petunjuk itu.

Orang mane abah engko?orang Langakat.

Orang mana ayah kamu? Orang Langkat. P + KT + S

Dalam kalimat tanya ini didapati dua frase nomina yaitu orang dan abah engko. Subjek adalah abah engkau sementra itu predikat adalah orang.

4.2.2.2 Fokus Predikat Verba dan Kata Tanya

Blajar maye akak hari nen? Blajar mati-matika.

Belajar apa kakak hari ini? Belajar mati-matika. P + KT + S + Ket + ProP


(47)

73

Pada kalimat tanya di atas diawali dengan predikat. Kata tanya maye adalah berfungsi untuk menanyakan objek. Yang diikuti dengan keterangan dan pronomina petunjuk.

Yang berdiri sape yo? Wak Aloi.

Yang berdiri siapa itu? Uwak Aloi. P + KT + ProP

Kalimat tanya dia tas terdiri dari predikat, kata tanya, dan pronomina petunjuk. Akan tetapi kalimat tersebut terdapat konjungsi.

Ndak kemane engko?nak jualan.

Mau kemana kamu ? mau jualan. P + KT + S

Kalimat tanya dia atas menunjukan kalimat yang sempurna karena terdiri dari subjek dan predikan , meskipun subjek terletak diakhir kalimat.

Datang darimane andong?dari rumah alang.

Datang darimane nenek ? dari rumah Alang. P + KT + S

Kalimat tanya di atas terdapat bahwa predikat mendahului subjek andong. Nomina vokatif (kata sapaan) yaitu berupa kata andong kata ganti orang yang tak sebenarnya.

4.2.2.3 Fokus Predikat Adverba dan Kata Tanya

Dekat sion maye? jalan tikus biase orang nak kesawah. Ket + KT

Di situ apa

Pada struktur kalimat tanya di atas dapat bermakna apabila pembicara dan lawan bicara melihat benda yang menjadi objek atau topik pembicaraan secara bersama-sama, Akan tetapi jika tidak maka kalimat tersebut tidak efektif dan

? Jalan tikus biasa oarng mau kesawah. Ket + KT


(48)

74

bermanfaat untuk digunakan. Dekat sion ‘di sana’ atau kat sion adalah pronominal petunjuk tempat dari pembicara dan berfungsi sebagai keterangan tempat.

Dekat Bogor maye ko kerje yo? Ket + KT + P+ Prop

Di Bogor apa kerja mu itu? Ket + KT + P + Prop

Kalimat tanya di atas subjek berupa frase nominal. Dekat Bogor yaitu berfungsi sebagai keterangan tempat yang berupa frase preposianal sementara itu kata tanya maye berfungsi sebagai predikat.

Kat kedainye sape yo? Abah. Ket + KT + Prop

Di kedainya siapa itu? Ayah. Ket + KT + Prop

Kalimat tannya di atas mempunyai struktur keterangan frase propesiaonal nye

yang merupakan petunjuk milik. Kalimat tanya ini timbul setelah pembicara mendengar wacana sebelumnya.

Kat blakang dapor sape yo? Abah.

‘Di belakang dapur siapa itu? Ayah.’ Ket + S + KT + Prop

Kalimat tanya di atas diawali dengan frase propesional kat belakang ‘di belakang’ yang berfungsi sebagai keterangan. Kemudian dapor ‘dapur’ merupakan subjek yang diikuti dengan pronominal petunjuk yo ‘ engkao’.

Yang kat Surabaya yo sape namenye? Namnye Ella. Ket +Prop+ KT+ S

‘Yang di Surabaya itu siapa namanya

Kalimat tanya di atas memiliki struktur kalimat yang terdiri dari keterangan berupa frase preposional, kata tanya dan subjek namenye yang berupa frase nominal.

? namanya Ella.’ Ket + Prop + KT + S


(49)

75

Malam nen dimane engko belanje?Kat Binjai.

‘Malam ini dimana kamu belanja

4.2.3 Kalimat Tanya Tanpa Kata Tanya

? Di Binjai.’ Ket + KT + S + P

Kalimat tanya di atas di mempunyai dua adverb yang berfungsi sebagai keterangan yaitu keterangan waktu dan kata tanya dimane berfungsi sebagai keterangan tempat. Dalam kalimat tanya ini subjek adalah kata engko yang berupa pronominal persona kedua tunggal adan predikatnya adalah blanje.

Adapun struktur kalimat tanya tanpa kata tanya ini akan di uraikan sesuai dengan fokus kalimat tanya tanpa tanpa partikel penegas dan fokus kalimat tanya dengan partikel.

4.2.3.1 Kalimat Tanya Tanpa Partikel Penegas

Kalimat tanya tanpa partikel penegas dapat berupa verba, nomina, adverbia, adjektiva dan numeral yang menggunakan intonasi tanya atau lagu tanya. Intonasi tanya yang digunakan dapat dimulai dengan rendah ke datar dan kemudian ke tinggi. 4.2.3.1.1 Fokus Nomina

Sekolah nen? Iye

‘Sekolah ini? Iya.’ S

Si Adin? Cadak

‘Si Adin? Tidak.’ S

Buku yo? Iye.

‘Buku itu? Iya.’ S


(50)

76

Contoh struktur kalimat tanya di atas hanya menggunakan subjek saja yang terbentuk dari nomina dan juga kata penunjuk. Meskipun kalimat di atas hanya mempunyai satu fungsi sintaksis tetapi mempunyai intonasi tanya.

4.2.3.1.2 Fokus Verba

Makan yo adik engko? Iye.

‘Makan itu adik kamu? Iya.’nya P + Prop + S

Kalimat tanya di atas terdiri dari predikat, pronomina penunjuk yo dan adik

sebagai subjek. Pada kalimat tanya ini predikat adalah berupa verba transitif dan subjek merupakan pronomina persona kedua. Karena predikat adalah verba transitif maka penunjuk yo tidak berfungsi sebagai objek.

Nak mandi engko? Awok.

‘Mau mandi kamu? Iya.’ P + S

Pada kalimat tanya di atas predikat adalah berupa verba tak transitif, nak

(mau) adalah kata tanya yang membantu kelengkapan arti kalimat. Subjek yang juga berupa frase nomina pronomina persona.

Nyuci pinggan yo? Awok. P + O + S

Mencuci piring kamu? Iya.’ P + O + S

Sruktur kalimat tanya di atas adalah predikat berupa verba transitif nyuci

membutuhkan objek yaitu pinggan sebagai pelengkapnya. Dan subjek adalah frase nomina.

4.2.3.1.3 Fokus Adjektiva

Saket abah engko? P + S + PRP

‘sakit ayah mu?’ P + S + PRP


(51)

77

Kaliamta tanya di atas fungsi sintaksis terdiri dari predikat, subjek, pronominal persona orang ke dua tunggal. Predikat berupa adjektiva saket, subjek adalah abah yaitu berupa nomina vokatif, kemudian di akhiri dengan kata ganti.

Leteh engko? P + S

‘lelah kamu?’ P + S

Selanjutnya kalimat tanya di atas hanya terdiri dari predikat dan subjek, kalimat tanya ini didahului oleh kata sifat kemudian engko ‘kamu’ sebagai subjek yang melengkapinya.

4.2.3.1.4 Fokus Adverba

Dekat Riau ade nen? Ade. Ket + P + Prop

‘ Di Riau ada ini? Ada.’ Ket + P + Prop

Pada kalimat tanya ini terdiri dari fungsi sintaksis yang di awalai, keterangan, predikat, dan pronomina penunjuk.

Esok pagi yo engko lalu? Awok.

‘Besok pagi itu kamu pergi? Ket + S + P

Kalimat tanya ini terdiri dari keterangan waktu yang di sertai dengan pronomina penunjuk, subjek merupakan frase nomina dan pronomina persona kedua tunggal, lalu ‘pergi’ adalah predikat bentuk frase verba.

4.2.3.1.5 Fokus Numeral

Sepoloh?Abdi P

Sepuluh? ‘ Abdi.’ P


(52)

78

Kalimat tanya ini adalah kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri pada umumnya kalimat harus memiliki konteks, karena terkadang jawaban yang di harapkan tidak sesuai dan dapat berubah atau bervariasi.

4.2.3.2 Fokus Kalimat Tanya Dengan Partikel Penegas

Pada bagian ini struktur kalimat tanya dengan partikel penegas berdasarkan data-data dalam bahasa Melayu tidak didapati. Akan tetapi penekanan kata atau kalimat tergantung kepada intonasi yang digunakan saja.

4.2.4 Kalimat Tanya Alternatif

Pada bagian ini akan di uraikan kalimat tanya alternatif sesuai dengankata tanya yang dipakai dalam bahasa Melayu dialek Langkat desa Secanggang seperti ka

dan nye.

4.2.4.1 Kalimat Tanya Alternatif dengan Partikel ka dan nye Adeka pisau ambe dekat sion? Ade.

P+PRP+O + S + Prop

‘Adakah pisau saya di situ? Ada.’ P + PRP + O + S + Prop

Kalimat tanya di atas diikuti partikel penegas ka yang melekat pada predikat, adanya objek adalah frase verba, subjek terdiri dari pronomina persona pertama, kemudian terdapat pronomina penunjuk.

Adenye orang te? Ade. P +PRP +S + Ket

Adanya orang tadi? Ada P + PRP + S + ket

Kalimat tanya di atas terdiri dari predikat, pronomina persona, subjek, keterangan waktu. Predikat dilekati partikel penegas ye atau nya subjek adalah frase verba.


(53)

79

4.2.4.1 Kalimat Tanya Alternatif Tanpa Partikel

Ade jaring ikan ambe dekat sini? Cadak. P + O + S + Ket

Adakah jaring ikan saya di sisni? Tidak ada.’ P + O + S + Ket

Ade baju ambe ko bawa? Cadak.

‘Adakah baju saya dekat rumah? Tidak ada.’ P + O + S+ Ket

Kalimat tanya di atas terdiri dari predikat, objek, subjek, keterangan tempat. Predikat tidak dilekati oleh partikel penegas, akan tetapi juga berfungsi untuk menanyaka keberadaan suatu benda kepunyaan. Kedua kalimat di atas subjek juga merupakn frase verbal pronomina persona pertama.

4.2.5 Kalimat Tanya Negatif

Berikut ini akan diuraikan kata tanya negatif yang digunakan dalam bahasa Melayu dialek Langkat dalam kehidupan sehari-hari.

Tendak engko makan dekat sini? Nak. Ket + S + P + Ket

‘Tidak mau kamu makan di sisni? Mau.’ Ket + S + P + Ket

Pada kalimat tanya di atas keterangan terdapat du bentuk keterangan, pertama berada di awal kalimat yang berfungsi untuk menyatakan kalimat yang bersifat negatif, keterangan yang terdapt di akhir kalimat adalah berfungsi untuk menyatakan tempat, subjek dan predikat adalah pronomina persona orang kedua tunggal dan frase verba.

Te lalu engko sekolah ? sekolah. Ket+P+ S +Ket

Tidak pergi kamu sekolah? Sekolah.’ Ket + P + S + Ket


(1)

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan Skripsi Sarjana ini. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat .

Wassalam

Medan, Maret 2015

Penulis

Novy Ary Astuty 110702019


(2)

UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan ridhaNya. Serta bantuan dari berbagai pihak yang terkait dalam penulisan ini, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M A selaku dekan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs Warisman Sinaga, M. Hum selaku ketua departemen sastra Daerah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Herlina Ginting, M Hum selaku sekertaris departemen Sastra Daerah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Rozanna Mulyani, M. A selaku pembimbing I sekaligus dosen Pembimbing Akademik. Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu yang telah meluangkan waktu selama ini untuk mengajarkan, memberikan arahan, masukan, wawasan, perhatian dengan sabar, dan masih banyak hal lainya yang tidak dapat penulis ucapkan satu persatu sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Asriaty R.Purba, M.Hum. selaku pembimbing II. Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu yang juga telah meluangkan waktu untuk mengajarkan dan memberikan arahan dengan sabar, dalam penyelasaian skrpsi ini.

6. Seluruh staf pengajar Sastra Daerah yang telah banyak memberi ilmu, wawasan dan berbagai pengalaman semasa perkuliahan, serta kak Fifi


(3)

selaku staf administrasi yang juga membantu, memberikan semangat dan kelacaran administrasi penulis semasa perkuliahan di departemen Sastra Daerah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

7. Orang tua saya yang sangat saya sayangi dan cintai karena Allah, Ayahanda Suranto dan Ibunda Kariati. Cinta, kasih sayang, perjuangan, pengorbanan, semangat, dan segala hal yang telah ayahanda dan ibunda berikan tiada dapat diukir hanya dengan kata. Segala perbuatan yang penulis lakukan pun takkan mampu membalas jasa kalian duhai ayah dan ibu. Hanya do’alah yang selalu kupanjatkan kepada Allah dalm setiap sujudku untuk kalian ayah dan ibu, senyum bahagia ingin selalu kuberikan kepada kalian, amin.

8. Adindaku Ari Wicahyo dan Sigit Handoyo yang kakak sayangi dan cintai juga karena Allah. Trima kasih sudah memberikan semangat, jadilah anak yang soleh berbakti kepada orang tua. Semoga Allah memudahkan kalian dalam meraih mimpi dan cita-cita kalian yang mulia.

9. Kak Ratih saudaraku dan juga sahabat karibku.Terima kasih, begitu banyak juga bantuan, pengajaran, pelajaran, semangat dan lainya yang tak mampu ku ucapakan dengan senang hati dan tulus sudah engkau berikan. Semoga Allah memudahkan segala urusan dan membalas semua kebaikan kakak.

10. Kepada semua informan, penulis mengucapkan terim kasih atas bantuan yang telah memberikan infomasi sehingga penulis dapat menyelasikan skrimsi ini.


(4)

11. Teman-teman seperjuangan. Ainun Mardiah, Siti Masitah Banurea, Prayogo, Imam Purwa kesuma, Lisna, Fiza, dan seluruh stambuk 2011. Senior, adik- adik junior. Terima kasih penulis ucapkan atas bantuan yang telah kalian berikan baik dalm bentuk moril atau pun materil. Teruslah semangat kawan..!! Raihlah cita-cita setinggi mingkin..!!

12. Shabat-sahabat ku kos Gang Sahat no 6: Sri, Nana, Maya, Anggi, Sanah, Nur, kak Ime, Nurul, semuanya tanpa terkecuali. Penulis mengucapkan terima kasih begitu banyak kenangan bersama kalian.

13. Trima kasih penulis ucapkan untuk Wita, adik Ilham, adik Udin yang juga banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

14. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan (baik keluarga, kerabat, teman, ataupun pihak lain yang terkait) mohon maaf, semoga Allah membahas semua bantuan yang telah diberikan Allah memudahkan semua urusan kalian.

Terima kasih untuk semuanya dan kepada Allah SWT.lah dikembalikan, Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segalanya.


(5)

DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB IPENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIANPUSTAKA ... 8

2.1 Kepustakaan yang Relevan... 8

2.2 Landasan Teori ... 10

BAB IIIMETODE PENELITIAN ... 28

3.1 Metode Dasar ... 28

3.2 Lokasi dan Sumber Data ... 28

3.3 Instrumen Penelitian ... 29

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 29

3.5 Metode Analisis Data ... 29

BAB IV PEMBAHASAN… ... 30

4.1 Ciri-ciri Kalimat Tanya ... 30

4.1.1 Kalimat Tanya Dengan Kata Tanya ... 30

4.1.2Kalimat Tanya Berdasarkan Fokus Kalimat dan Kata Tanya ... 53

4.1.2.1 Fokus Predikat Nomina dan Kata Tanya ... 53

4.1.2.2 Fokus Predikat Verba dan Kata Tanya ... 55

4.1.2.3 Fokus Predikat Adverba dan Kata Tanya ... 56

4.1.3 Kalimat Tanya Tanpa Kata Tanya ... 57

4.1.3.1 Kalimat Tanya Tanpa Partikel Penegas ... 57

4.1.3.2 Kalimat Tanya Dengan Partikel ... 60


(6)

4.1.5 Kalimat Tanya Negatif ... 61

4.1.6 Kalimat Tanya Embelan ... 63

4.2 Struktur Kalimat Tanya Bahasa Melayu Dialek Langkat ... 64

4.2.1 Kalimat Tanya Dengan Kata Tanya ... 64

4.2.2 Kalimat Tanya Berdasarkan Fokus Kalimat Dan Kata Tanya ... 70

4.2.2.1 Fokus Predikat Nomina Dan Kata Tanya ... 70

4.2.2.2 Fokus PredikatVerba Dan Kata Tanya ... 71

4.2.2.3 Fokus Predikat Adverba Dan Kata Tanya ... 72

4.2.3 Kalimat Tanya Dengan Kata Tanya ... 74

4.2.3.1 Kalimat Tanya Tanpa Partikel Penegas ... 74

4.2.3.2 Kalimat Tanya Dengan Partikel ... 76

4.2.4 Kalimat Tanya Alternatif ... 76

4.2.4.1 Kalimat Tanya Alternatif Dengan Partikel ka dan nye ... 76

4.2.4.2 Kalimat Tanya Alternatif Tanpa Partikel ... 77

4.2.5 Kalimat Tanya Negatif ... 77

4.2.6 Kalimat Tanya Embelan ... 79