LKIP Polda NTB Tahun 2016 |
Gambar 1.1. Bagan Struktur Organisasi Polda NTB
B. Permasalahan Utama Polda NTB
1. Analisa SWOT
Beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tugas Polda NTB dalam rangka melaksanakan fungsi keamanan tersebut dapat dianalisa dari faktor-
faktor baik dari internal maupun eksternal melalui analisa SWOT, yaitu:
a. Kekuatan
1 Kekuatan personel Polda NTB sesuai data per 17 Januari 2017
sebanyak 9.051 orang, terdiri dari; a
Polri 8.703 orang dengan perincian: Pati
: 1 orang
Pamen…
ITWASDA UNSUR PIMPINAN
UNSUR PENGAWAS DAN PEMBANTU PIMPINANPELAYANAN
UNSUR PENDUKUNG TINGKAT KEWILAYAHAN
STRUKTUR ORGANISASI POLDA TIPE B
ESELON I b ESELON II a
ESELON II b
ESELON IVa
ESELON II b
ESELON III a
POLRES
ESELON II b
BID PROPAM
BID HUMAS
BID KUM
BID TI POLRI
ROOPS RO RENA
RO SDM ROSARPRAS
SPRIPIM SETUM
YANMA
SPKT DIT
INTELKAM DITRES
KRIMUM DITRES
KRIMSUS DITRES
NARKOBA SAT
BRIMOB DIT
BINMAS DIT
SABHARA DIT
LANTAS DIT
PAMOBVIT DIT
POLAIR DIT
TAHTI
ESELON III a
UNSUR PELAKSANA TUGAS POKOK SPN
BID KEU
BID DOKKES
ESELON III a
KAPOLDA WAKAPOLDA
LKIP Polda NTB Tahun 2016 |
Pamen :
285 orang Pama
: 725 orang
Bintara :
7.406 orang Tamtama
: 286 orang
Grafik 1.1. Anggota Polri Polda NTB Berdasarkan Pangkat
b PNS Polri 348 orang dengan perincian:
Golongan IV :
8 orang Golongan III
: 118 orang
Golongan II :
215 orang Golongan I
: 7 orang
Grafik 1.2. Anggota PNS Polda NTB Berdasarkan Golongan Pangkat
2 Material…
1 285 725
7,406 286
Pati Pamen
Pama Bintara
Tamtama
8 118
215 7
Golongan IV Golongan III
Golongan II Golongan I
LKIP Polda NTB Tahun 2016 |
2 Material dan fasilitas yang tersedia untuk melaksanakan tugas
operasional meliputi: a.
Ranmor R2R4R6 sebanyak 1.732 unit dengan perincian: Ranmor R2
: 1.275 unit
Ranmor R4 :
340 unit Ranmor R6
: 110 unit
b. Senpi dan amunisi dengan perincian:
Senpi genggam : 2.031 pucuk
Senpi bahu :
2.696 pucuk Senpi gasSMR :
19 pucuk Amunisi
: 165.891 butir c.
Alkom sebanyak 2.364 buah. 3
Gelar kekuatan dan lapis kemampuan tergelar mulai tingkat Provinsi sampai tingkat kecamatan dengan struktur 1 Polda, 10 Polres, 98
Polsek, 20 Polsubsektor; 4
Dukungan anggaran telah terdistribusi sampai tingkat Polres dan diterima pada akhir tahun anggaran berjalan sesuai DIPARKA-KL
masing-masing, sehingga para pimpinan Satuan Kerja Kasatker dapat mengetahui kemampuan dukungan anggaran dan lebih akurat
dalam menyusun rencana kegiatan; 5
Restukturisasi Polri sesuai Perkap 22 dan 23 tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Polda dan Polres,
telah diadakan pengusulan revisi yang disesuaikan dengan keadaan geografis daerah sebagai upaya untuk memberikan pelayanan prima
kepada masyarakat; 6
Komitmen pencapaian Reformasi Birokrasi Polri di lingkungan Polri dengan kebijakan program revitalisasi Polri menuju pelayanan prima
menjadi landasan utama dalam rangka pencapaian kinerja Polri yang berorientasi pada pelayanan, perlindungan, pengayoman, penegakan
hukum dan pemeliharaan kamtibmas.
b. Kelemahan
1 Keterbatasan kemampuan sumber daya manusia, materiil dan
fasilitas; 2 Minimnya…
LKIP Polda NTB Tahun 2016 |
2 Minimnya kendaraan R4 yang dimiliki oleh Polsek sehingga adanya
keterlambatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, dari 98 Polsek yang sudah memiliki kendaraan R4 sebanyak 41
Polsek; 3
Dari 116 seratus enam belas Kecamatan, terdapat 98 sembilan puluh delapan Polsek, sehingga sebanyak 18 Polsek dimana 1 satu
Polsek membawahi 2 dua Kecamatan; 4
Masih adanya bangunan Mako Polsek yang rusak berat; 5
Belum optimalnya peran serta masyarakat dalam kepatuhan hukum dan partisipasi terhadap tugas Polri dalam mewujudkan Perpolisian
masyarakat; 6
Masih rendahnya ketrampilan dan kemampuan personel Polri terutama dalam segi penguasaan peraturan perundang-undangan,
penguasaan teknologi komunikasi berbasis komputer, teknologi dan biokimia di bidang kriminalitas modern dalam menghadapi tingginya
kualitas dan kuantitas kejahatan; 7
Proses birokrasi yang tidak efisien dalam penyelesaian masalah; 8
Belum terwujudnya reformasi kultural yang signifikan sehingga masih banyaknya anggota Polri yang menerapkan paradigma lama dalam
melaksanakan tugasnya, sehingga menimbulkan keluhan dan ketidakpuasan terhadap pelayanan Polri yang masih diskriminatif,
arogan, tidak etis dan biaya tinggi; 9
Dukungan anggaran belum dapat memenuhi kebutuhan anggaran Polri sehingga prioritas hanya untuk kegiatan operasional dan
mengesampingkan kebutuhan pengadaan fasilitas, materiil dan kesejahteraan personel akibatnya sering terjadi penyalahgunaan
wewenang; 10 Terbatasnya personel Polri yang memiliki kualitas dan kompetensi
dalam menghadapi kejahatan cyber crime, money laundryng, “human
trafficking ” perdagangan manusia, “illegal logging” pembalakan liar,
“illegal fishing” penangkapan ikan secara ilegal, pencurian ikan, “illegal minning” penyelundupan dan penambangan liar, terorisme,
perdagangan gelap
senjata api,
perdagangan gelap
dan penyalahgunaan narkoba.
c. Peluang…
LKIP Polda NTB Tahun 2016 |
c. Peluang
1 Adanya upaya perubahan karakter mental kepribadian melalui giat
NAC Polri di Polda NTB yang bekerja sama dengan instansi pemerintahswasta, TNI, LSM, TogaTomas;
2 Adanya partisipasi hukum dalam setiap upaya Perpolisian masyarakat
antara lain kesediaan masyarakat untuk membantu mengungkap perkara mulai dari tingkat kelurahanDesa;
3 Sudah terbangunnya kepercayaan masyarakat untuk mewujudkan
pelayanan prima Polri dalam mencegah kejahatan, penegakan hukum dan menjaga ketertiban masyarakat;
4 Terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat akan kondisi keamanan
yang lebih kondusif dan stabil sehingga terbebas dari segala bentuk teror, ancaman dan gangguan.
d. Ancaman
1 Tingginya angka pelanggaran hukum dan angka kriminalitas terdiri
dari: a
Kejahatan konvensional meliputi pencurian biasa, curat, curas, curanmor, penganiayaan dan penganiayaan berat, perjudian,
penipuan, penggelapan, perusakan, pemerasan dan ancam, pembunuhan, kebakaran, perkosaan, senpi handak, surat palsu,
uang palsu, penculikan, perzinahan, pencemaran nama baik, penghinaan,
kejahatan dalam
rumah tangga,
sajam, premanisme, sengketa tanah dan pemalsuan;
b Kejahatan transnasional seperti narkoba, money laundering
pencucian uang, terorisme, trafficking in person perdagangan manusia, cyber crime, penyelundupan senpi, perbankan,
ketenagakerjaanTKI; c
Kejahatan terhadap kekayaan Negara meliputi korupsi, illegal logging pembalakan liar, illegal fishing penangkapan ikan
secara ilegal, illegal minning penyelundupan dan penambangan liar, kejahatan terhadap lingkungan hidup, fiskal, HAKI,
pertambangan, BBM, penyelundupan;
d Kejahatan…
LKIP Polda NTB Tahun 2016 |
d Kejahatan yang berimplikasi kontijensi seperti kerusuhan massa,
konflik etnis, separatisme, ancaman terhadap keamanan negara, konflik oknum TNI-PolriAparat, pemogokan buruh, unjuk rasa
anarkis, perkelahian pelajarmahasisma, perkelahian antar pemudamasyarakat,
sehingga mengakibatkan
gangguan keamanan yang meluas sehingga memerlukan pengerahan
kekuatan yang besar untuk menanggulanginya; 2
Kondisi perekonomian yang belum stabil.
2. Permasalahan Utama
Adapun permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif di wilayah hukum Polda NTB antara lain:
a. Masih adanya kejahatan konvensional, transnasional, kejahatan terhadap
kekayaan Negara dan kejahatan yang berimplikasi kontijensi yang terjadi di wilayah hukum Polda NTB;
b. Masih rendahnya kesadaran masyarakat NTB tentang masalah pentingnya
keamanan dan penegakan hukum; c.
Masih ada 18 delapan belas Polsek yang 1 satu Polsek membawahi 2 dua Kecamatan;
d. Masih kurangnya personel di beberapa Polsek akibat adanya pemekaran
wilayah kecamatan; e.
Perilaku masyarakat yang kurang mendukung terhadap penegakan hukum di wilayah NTB;
f. Masih terbatasnya sarana prasarana terutama kendaraan R2 dan R4 serta
alat komunikasi Alkom di tingkat Polres dan Polsek; g.
Laju pertambahan penduduk yang tinggi, tidak sebanding dengan laju pertumbuhan ekonomi;
h. Secara umum situasi kamtibmas di wilayah NTB cukup kondusif, namun
masih ada gangguan kamtibmas terutama yang menonjol adalah perkelahian antar keompokkampung;
i. Belum optimalnya pemerataan dan jangkauan pelayanan Polri;
j. Belum terdapat Pos Polisi di sebagian besar pulau kecil terluar yang
berpenghuni; k. Tingginya…
LKIP Polda NTB Tahun 2016 |
k. Tingginya indikator kriminalitas dengan kemampuan penyelesaian yang
relatif rendah; l.
Masih rendahnya jumlah personel Polri yang memiliki kualifikasi kejuruan Dik Spesialisasi;
m. Masih banyaknya personel Polri yang tidak menguasai teknologi informasi dan komputerinternet, terutama bagi penyidik dalam mengatasi
“new dimensión crime
”; n.
Adanya transisi Pemilukada 7 tujuh KabupatenKota yang berdampak terhadap timbulnya kerawanan kamtibmas.
Untuk menghadapi kendala dan tantangan dalam rangka memelihara situasi kamtibmas yang kondusif, Polda NTB didukung oleh personel yang tersebar di
satuan fungsi Mapolda dan di satuan kewilayahan Polres yaitu sebanyak 9 Polres dan Polsek sebanyak 102 meliputi Polsek Urban sebanyak 13, Polsek Rural
sebanyak 57, Polsek Pra Rural 32 dan Polsubsektor 16 dan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kebijakan Polri, Polsek diproyeksikan
sebagai pusat sebaran pelayanan. Demikian juga partisipasi masyarakat yang tergabung dalam pengamanan
Swakarsa, komunitas, tokoh masyarakat serta masyarakat secara umum ikut berkontribusi dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat sehingga
sangat membantu Polda NTB dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Dalam rangka mencapai sasaran strategis, Polda NTB juga melaksanakan
Program Reformasi Birokrasi Polri dengan sasaran terwujudnya pemerintahan yang bersih, bebas korupsi, kolusi dan nepotisme, meningkatnya kualitas pelayanan publik
dan meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja Polri dengan mengedepankan delapan area perubahan yakni organisasi, tata laksana, peraturan perundang-
undangan, SDM aparatur, pengawasan, akuntabilitas, pelayanan publik, perubahan mind set dan culture set aparatur.
Pada dasarnya laporan kinerja ini menampilkan pencapaian kinerja performance result Polda NTB selama T.A. 2016, sebagai tolok ukur keberhasilan
kinerja tahunan Polda NTB. Pengukuran kinerja dilaksanakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan, selanjutnya dilakukan analisis secara mendalam untuk mengetahui sebab-sebab keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan.
Dalam…
LKIP Polda NTB Tahun 2016 |
Dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban kinerja tersebut disusun sistimatika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Polda NTB T.A. 2016
dengan tata urut sesuai Perkap Nomor 7 tahun 2016 tanggal 24 Juni 2016 tentang perubahan atas Perkap Nomor 20 tahun 2012 tentang penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN A.
Umum B.
Permasalahan
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A.
Rencana Strategi Polda NTB B.
Perjanjian Kinerja Polda NTB
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A.
Capaian Kinerja Organisasi B.
Realisasi Anggaran
BAB IV PENUTUP A.
Kesimpulan B.
Langkah yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerjanya
Lampiran-lampiran 1. Perjanjian kinerja
2. Pengukuran Kinerja PK 3. Penghargaan-Penghargaan
BAB II…
LKIP Polda NTB Tahun 2016 |
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA