Pembelajaran Aktif Active Learning

5 Makalah Disampaikan Dalam Kegiatan “International Seminar – Educational Comparative In Curriculum For Active Learning Between Indonesia And Malaysia”, Bandung June 9th-10th 2011 Lecture of Sriwijaya University, Study Program PPKn pembentukan watak dan karakter yang sesungguhnya menjadi fungsi dan tujuan utama PKn. Kedua, pengelolaan kelas belum mampu menciptakan suasana yang kondusif untuk berkembangnya pengalaman belajar siswa yang dapat menjadi landasan untuk berkembangnya kemampuan intelektual siswa state of mind . Proses pembelajaran yang bersifat “satu arah” dan pasif baik di dalam maupun di luar kelas telah berakibat pada miskinnya pengalaman belajar yang bermakna meaningful learning dalam proses pembentukan watak dan perilaku siswa. Untuk itu sangat penting bagi kita untuk membangun model-model pembelajaran khususnya dalam PKn dalam rangka, menciptakan proses belajar yang menyenangkan, mengasyikkan, sekaligus mencerdaskan.etiga, pelaksanaan kegiatan ektra-kurikuler sebagai wahana sosio-pedagogis melalui pemanfaatan “ hands-on experience” juga belum berkembang sehingga belum memberikan kontribusi yang berarti dalam menyeimbangkan antara penguasaan teori dan pembinaan perilaku, khususnya yang berkaitan dengan pembiasaan hidup yang terampil dalam suasana yang demokratis dan sadar hukum. Sehubungan dengan hal di atas, dapat dikatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran PKn selama ini lebih menekankan pada penguasaan materi dan lebih cenderung bersifat “teacher-centered” akibatnya, siswa menjadi pasif atau kurang memberikan kesempatan kepada siswa belajar secara aktif active learning. Oleh karenanya, makalah ini mencoba menawarkan beberapa alternatif model pembelajaran PKn yang dapat mengaktifkan siswa.

2. Pembelajaran Aktif Active Learning

Pembelajaran dapat diartikan juga sebagai suatu usaha yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan kurikulum. Jadi pembelajaran adalah suatu aktivitas yang dengan sengaja untuk memodifikasi berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan yaitu tercapainya tujuan kurikulum. Gagne dan Briggs 1979:3 mengartikan pembelajaran ini adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses 6 Makalah Disampaikan Dalam Kegiatan “International Seminar – Educational Comparative In Curriculum For Active Learning Between Indonesia And Malaysia”, Bandung June 9th-10th 2011 Lecture of Sriwijaya University, Study Program PPKn belajar siswa yang bersifat internal. Dalam pembelajaran kondisi atau situasi yang memungkinkan terjadinya proses belajar harus dirancang dan dipertimbangkan terlebih dahulu oleh guru. Pembelajaran aktif active learning adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan pengajar dalam proses pembelajaran tersebut. Menurut Bonwell 1995, pembelajaran aktif memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:  Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh guru melainkan pada pengembangan ketrampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas,  Siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan guru secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi pelajaran,  Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi pelajaran,  Siswa lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisa dan melakukan evaluasi,  Umpan-balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran. Di samping karakteristik tersebut di atas, secara umum suatu proses pembelajaran aktif memungkinkan diperolehnya beberapa hal. Pertama, interaksi yang timbul selama proses pembelajaran akan menimbulkan positive inter- dependence dimana konsolidasi pengetahuan yang dipelajari hanya dapat diperoleh secara bersama-sama melalui eksplorasi aktif dalam belajar. Kedua, setiap individu harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan pengajar harus dapat mendapatkan penilaian untuk setiap mahasiswa sehingga terdapat individual accountability. Ketiga, proses pembelajaran aktif ini agar dapat berjalan dengan efektif diperlukan tingkat kerjasama yang tinggi sehingga akan memupuk social skills. Figure 1 Simple tasks ------------------------------------------------------------ Complex tasks The Active Learning Continuum Bagaimana gambaran antara pembelajaran pasif dengan pembelajaran aktif, Edgar Dale 1969 menggambarkan sebagaimana piramida di bawah in i. 7 Makalah Disampaikan Dalam Kegiatan “International Seminar – Educational Comparative In Curriculum For Active Learning Between Indonesia And Malaysia”, Bandung June 9th-10th 2011 Lecture of Sriwijaya University, Study Program PPKn Reading Hearing Words Looking at Pictures W atching a Video W atching a Demonstration Seeing it Done on Location Participating in a Discussion G iving a Talk Sim ulating the Real Experience Doing a Dramatic Presentation Doing the Real Thing Looking at an Exhibit PASS IVE L E A R NI NG ACT IVE LE A R NIN G Level of Involvement Verbal Receiving Visual Receiving Participating Doing Tend to Remember about: 90 70 50 30 10 20 Bagan di atas memperlihatkan dua kelompok model pembelajaran yaitu Pembelajaran Pasif dan Pembelajaran Aktif. Gambaran tersebut juga menunjukkan bahwa kelompok pembelajaran aktif cenderung membuat siswa lebih mengingat retention rate of knowledge materi pelajaran. Penggunaan cara- cara pembelajaran aktif baik sepenuhnya atau sebagai pelengkap cara-cara belajar tradisional akan meningkatkan kualitas pembelajaran.

3. Model Pembelajaran PKn yang Berbasis Active Learning