No. Revisi : 00
Tgl. Terbit : 9 September 2013
No. Halaman : 7  dari 27 halaman
PEDOMAN MUTU PEMANTAUAN-EVALUASI DAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM BIDANG PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
III seluruh Fakultas dan para Auditi Institusi serta Kepala Kepala Pusat di bawah   kordinasi   Lembaga   Pengabdian   Masyarakat   yang   akan   diaudit,
untuk membahas mengenai:
1. Tujuan dan metode audit 2. Pendamping dan atau personil yang akan diaudit
3. Keterbatasan waktu, sample dan auditor 4. Tingkat kedalaman audit berdasarkan kekritisan proses
5. Klasifikasi temuan 6. Topik lain yang relevan dengan kondisi audit yang akan dilaksanakan
7. Ruang lingkup area yang akan diaudit prosedur yang diaudit. 8. Metoda  untuk menentukan  dan mencatat  ketidaksesuaian.
9. Rencana Closing Meeting 10. Kriteria temuan dan laporan hasil audit yang disampaikan.
11. Tindak   lanjut   yang   diperlukan   atas   temuan   yang   terjadi   selama
proses audit dan verifikasi yang dilakukan oleh auditor. 12. Daftar   hadir  Opening   meeting  dicatat   sebagai   bukti   pemenuhan
terhadap prosedur.
4.4. Pelaksanaan AMI
4.4.1. Melaksanakan AMI, harus dilakukan sesuai dengan budaya yang ada dan berdasarkan pada:
1. Auditor dan Auditi harus berlaku secara professional. 2. Hal yang diaudit adalah sistemfungsi, bukan personelnya orang.
3. Temuan yang ada Laporan Ketidak Sesuaian  Tindakan Perbaikan
– AMI, menunjukkan  kebocoran dalam  sistem fungsi yang harus ditindak-lanjuti  sebagai bukti perbaikan.
4. Diusahakan   harus   tepat   waktu.   Audit   dilakukan   dengan   cara wawancara      interview   dan   sampling   catatan   mutu   di   area   yang
diaudit     serta   observasi   pengamatan   dilapangan.   Auditor   akan meminta Auditi untuk menunjukkan bagaimana persyaratan prosedur
sistem manajemen mutu terkait dipersiapkan sebelumnya baik oleh Rektorat,   Dekanat,   Pusat,   Program   Studi,   Koordinator      Bagian
maupun UPT.
5. Pemeriksaan   kesesuaian   prosedur   sistem   manajemen   mutu   akan dilakukan   dengan   cara   sampling   terhadap   catatan-catatan   mutu   di
areabagian   dan   jika   ada   keraguan   diantara   sampel   yang   dipilih, maka sampel lain akan dipilih. Auditor akan melakukan verifikasi
sampel yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh Rektorat, Dekanat, Pusat, Program Studi, Koordinator  Bagian, dan atau UPT.
6. Setiap Auditi wajib mengisi Daftar hadir pada saat proses audit. 4.4.2. Bila ternyata prosedur sistem manajemen mutu yang diperiksa memenuhi
persyaratan: 4.0.000.0.01.0.09
No. Revisi : 00
Tgl. Terbit : 9 September 2013
No. Halaman : 8  dari 27 halaman
PEDOMAN MUTU PEMANTAUAN-EVALUASI DAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM BIDANG PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
1. Auditor akan mencatatnya dan mencari bukti nyata objektif dengan memantau proses kerja dan atau catatan mutu yang telah digariskan
dalam   prosedur   sistem   manajemen   mutu.   Jika   ditemukan ketidaksesuaian, auditor dapat menghentikan proses pencarian bukti
objektif dan dapat melanjutkan ke topik audit lainnya.
2. Perkembangan proses audit akan didiskusikan oleh tim audit untuk memantau   status   audit   yang   sedang   berlangsung   dan   saling   tukar
informasi atas temuan yang terjadi. 3. Setelah audit selesai dan sebelum Closing meeting dilaksanakan, tim
audit   akan   bertemu   untuk   membahas   serta   mengevaluasi   temuan- temuan   audit.   Kepala   Auditor   Internal   akan   mengumpulkan,
mengelompokkan   dan   mengklasifikasikan   ketidaksesuaian- ketidaksesuaian   yang   ditemukan   oleh     tim   auditor.   Temuan   audit
akan diklasifikasikan sebagai berikut:
Ditemukan Ketidak sesuaian, jika: 1. Prosedur sistem manajemen mutu tidak sesuai atau belum memenuhi
persyaratan standar  sistem manajemen mutu ISO-9001:2008 2. Pelaksanaan tidak sesuai dengan prosedur sistem manajemen mutu
Bidang Pengabdian Masyarakat yang tertulis. 4. Ada kelemahan yang mendasar pada sistem yang disebabkan oleh
tidak   ditaatinya   metode   pengendalian   atau   persyaratan   yang ditetapkan.
5. Kegiatan   yang   telah   lama   dilakukan   dan   mempengaruhi   prosedur sistem   manajemen   mutu,   tetapi   belum   dibakukan      dimuat   dalam
prosedur sistem manajemen mutu. 6. Prosedur sistem manajemen mutu di lingkungan yang diaudit tidak
berjalan secara efektif.
Observasi, jika:
Dimana secara mendasar tujuan dari standar dan  atau metode yang dipakai
sudah   dipenuhi,   tetapi   prosedur   sistem   manajemen   mutu   tersebut masih dapat diperbaiki dalam rangka proses perbaikan terus-menerus.
Ada penyebab tertentu pada proses yang potensial menjadi masalah dikemudian   hari.   Hasil   observasi   dapat   menjadi   bahan   perbaikan
prosedur.
4.4.3. Auditor menerbitkan form non conformity report atas setiap ketidaksesuaian yang ditemukan atau form observasi report untuk hasil observasi audit, yang
kemudian ditandatangani oleh Auditi dan auditor. 4.4.4. Jika waktu belum habis dan topik sudah selesai, maka:
1.   Melanjutkan audit ke topik yang dianggap belum cukup bukti. 2.     Apabila   ditemukan   ketidaksesuai   AMI   maka   Auditi   dapat
mendiskusikan dengan auditor, target waktu penyelesaiannya. Waktu penyelesaian
maksimal 2 dua minggu, tetapi bilamana masalah yang ada sangat
4.0.000.0.01.0.09
No. Revisi : 00
Tgl. Terbit : 9 September 2013
No. Halaman : 9  dari 27 halaman
PEDOMAN MUTU PEMANTAUAN-EVALUASI DAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM BIDANG PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
besar dan perlu waktu lebih lama, maka dapat diperpanjang sesuai kebijakan Warek  III
3.    Auditi   membuat   langkah  perbaikan   yang sesuai  dengan  laporan ketidak
sesuaian AMI yang ditemukan pada kondisi tertentu meeting dengan instansi lain mungkin diperlukan untuk mencari akar dari masalah
yang timbul.
4.  Jika tindakan perbaikan  pencegahan telah dilakukan Auditi, harus menginformasikan   kepada   Auditor   yang   mengeluarkan   Laporan
Ketidak sesuaian dan Tindakan Perbaikan – AMI untuk dilakukan follow up audit.
4.4.5.   Jika   waktu   habis   dan   topik   belum   selesai,  closing   meeting  harus dilaksanakan
dengan catatan penjelasan topik audit belum habis tetapi waktu audit sudah
habis; hal ini harus dilaporkan kepada Warek III untuk ditindak lanjuti seperlunya. Bila diperlukan, waktu tambahan dapat dijadwalkan lagi.
4.5. Closing Meeting Rapat Penutupan.