12
jadi dalam bentuk absolut. Metode ini dipergunakan untuk menghitung frekuensi penggunaan tiap jenis kata bahasa Karo yang diperoleh dari anak usia 3-4 tahun di
desa Gunung Merlawan . Jika frekuensi dinyatakan dalam persen maka diperoleh daftar distribusi frekuensi relatif.
Jadi, menggunakan rumus sebagai berikut:
data x 100
2.2 Tinjauan Pustaka
Alwi 2005: 1198 mengatakan bahwa tinjauan adalah hasil meninjau, pandangan, spendapat sesudah menyelidiki atau mempelajari, sedangkan
pustaka adalah kitab, buku, buku primbon Alwi, 2005: 912 Penelitian tentang pemerolehan bahasa sudah pernah diteliti sebelumnya,
seperti Kiparsky, 1968 dalam Tarigan, 1987 mengatakan bahwa, pemerolehan bahasa adalah suatu proses yang digunakan oleh anak-anak untuk menyesuaikan
serangkaian hipotesis dengan ucapan orang tua sampai anak dapat memilih kaidah
tata bahasa yang paling baik dan paling sederhana dari bahasa yang bersangkutan.
Dardjowidjojo 2000 tentang penelitian longitudinalnya yang menggunakan waktu lima tahun terhadap cucunya Echa mengungkapkan bahwa
pemerolehan bahasa itu terdiri atas pemerolehan fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, leksikon, dan pragmatik. Pemerolehan bahasa juga mengatakan bahwa
pemerolehan bahasa tidak dapat terjadi hanya karena adanya bekal kodrati innate
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
13
properties belaka. Pemerolehan bahasa juga tidak mungkin terjadi hanya karena adanya faktor lingkungan saja, kedua-duanya diperlukan sebagai proses
penguasaan bahasa. Dalam skripsinya Novelina Lumbanraja 2011, Pemerolehan Leksikal
Nomina Bahasa Angkola Anak Usia 3-4 Tahun, Dari data yang diperoleh, hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pemerolehan leksikal nomina bahasa Angkola
pada anak usia 3-4 tahun itu sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Masukan yang diterima anak dari lingkungan sekitarnya mempengaruhi jumlah kosa kata
yang dapat dikuasai anak-anak usia 3-4 tahun tersebut. Urutan pemerolehan leksikal nomina bahasa Angkola pada anak usia 3-4 tahun adalah nomina orang ,
nomina makanan , nomina hewan ,nomina buah-buahan , nomina alat dapur , nomina sayur-sayuran , nomina elektronik , nomina minuman.
Susanti 2005 dalam skripsinya yang berjudul Pemerolehan Bahasa Jawa Anak Usia 3-4 Tahun, membahas tahap-tahap pemerolehan Bahasa yang terdiri
dari tahap perkembangan tata bahasa dan tahap tata bahasa menjelang dewasa. Susanti juga membahas kalimat sederhana yang dihasilkan oleh anak usia 3-5
tahun dalam bahasa Jawa.
Ahmad Fauzi 2000 dalam skripsinya yang berjudul Pemerolehan Bahasa Anak-Anak Usia 0-5 Tahun: Analisis Psikolinguistik, membahas tentang tahap-
tahap pemerolehan bahasa yang terdiri atas tahap perkembangan prasekolah dan tahap perkembangan kombinator. Tahap perkembangan prasekolah meliputi tahap
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
14
meraba, tahap holofrastik, tahap kalimat dua kata, tahap perkembangan tata bahasa dan tahap kombinasi penuh. Fauzi juga membahas perkembangan bahasa
dan perkembangan kognitif.
Hurty Marpaung 2006 dalam skripsinya yang berjudul Pemerolahan Bahasa Batak Toba Anak Usia 1-5 Tahun, menyimpulkan bahwa tahap-tahap
perkembangan pemerolehan bahasa anak, adalah tahap holofrastik tahap linguistik pertama, tahap ucapan-ucapan dua kata, tahap perkembangan tata
bahasa, tahap tata bahasa menjelang dewasa dalam bahasa Batak Toba.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
15
BAB III METODE PENELITIAN
1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.1.1 Lokasi Penelitian
Lokasi adalah letak atau tempat Alwi, dkk 2003:680. Yang menjadi lokasi penelitian ini adalah, di desa Gunung Merlawan, Kecamatan Tiganderket,
Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
3.1.2 Waktu Penelitian
Waktu adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau langsung Alwi, 2005: 1267. Penulis melakukan penelitian
terhadap objek mulai dari tanggal 15 Februari 2013 sampai tanggal 15 Maret 2013.
3.2 Sumber Data
Sumber data adalah subjek dari mana data itu diperoleh KBBI, 2003: 994. Sumber data dalam penelitian in ialah anak-anak yang berada di Desa
Gunung Merlawan, Kecamatan Tigannderket,Kabupaten Karo, Sumatera Utara yang berusia tiga sampai empat tahun. Penulis mengambil sepuluh orang anak
untuk dijadikan narasumber, tujuh orang berjenis kelamin perempuan dan tiga
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD