Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang melakukan pembangunan dan pembaharuan di segala bidang untuk mendorong kemajuan bangsa. Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang ada, maka diperlukan dana yang tidak sedikit untuk melaksanakan kegiatan pembangunan yang dilakukan secara bertahap ini. Untuk itu pemerintah berusaha mencari dana dengan menggali sumber kekayaan yang ada dan berbagi potensi lainnya yang dimiliki Indonesia. Hasil dari kekayaan alam dan potensi-potensi lain inilah yang nantinya akan digunakan untuk membiayai pembangunan tersebut. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan Negara yang memiliki kontribusi untuk menunjang pembangunan yang sedang dilaksanakan bangsa Indonesia. Ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan penerimaan pajak setiap tahunnya. Di samping itu, kesadaran akan kewajiban wajib pajak juga meningkat. Melalui pajak, pemerintah dapat mengatur keseimbangan kehidupan perekonomian dan pemanfaatan dana untuk membangun prasarana yang dibutuhkan masyarakat. Semakin besar negara penerimaan pembayaran pajak, makin besar pula kemudahan dan pelayanan masyarakat yang mampu disediakan pemerintah secara langsung mewujudkan pengabdian, kewajiban, dan peran serta dalam pembangunan dan kehidupan bernegara. Universitas Sumatera Utara Peran pajak yang sangat dominan sebagai penerimaan negara, membuat Dirjen Pajak melakukan perubahan agar dapat memberikan kemudahan bagi Wajib pajak WP untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Perubahan pertama dilakukan pada tahun 1984. Pada tahun tersebut terjadi perubahan sistem pemungutan pajak, yaitu dari official assesment menjadi self assessment. Self assessment adalah sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang wajib pajak dalam menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang setiap tahunnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Dalam sistem ini, inisiatif serta kegiatan menghitung dan memungut pajak sepenuhnya berada di tangan wajib pajak. Wajib pajak dianggap mampu menghitung pajak, mampu memahami undang-undang perpajakan yang sedang berlaku, dan mempunyai kejujuran yang tinggi, serta menyadari akan pentingnya membayar pajak. Oleh karena itu, wajib pajak diberi kepercayaan untuk menghitung sendiri pajak yang terutang, memperhitungkan sendiri pajak yang terutang, menyetor dan membayar sendiri pajak yang terutang. Dengan demikian, berhasil atau tidaknya pelaksanaan pemungutan pajak banyak tergantung pada wajib pajak sendiri. Selain sistem self assessment juga berlaku sistem with holding.Sistem with holding adalah sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga yang ditunjuk untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Penunjukan pihak ketiga ini dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan, keputusan presiden, dan peraturan lainnya untuk memotong dan Universitas Sumatera Utara memungut pajak, menyetor, dan mempertanggungjawabkan melalui saran perpajakan yang tersedia. Berhasil atau tidaknya pelaksanaan pemungutan pajak tergantung pada pihak ketiga yang ditunjuk. Dalam praktiknya, banyak pegawai yang tidak mau penghasilannya dipotong oleh perusahaan atau pemberi kerja. Pegawai tersebut menganggap bahwa pajak tersebut seharusnya dihitung, dipotong, dan dibayar oleh pemberi kerja sesuai dengan sistem self assessment. Di samping itu para pegawai juga tidak percaya apakah pajak penghasilan akan disetor atau telah disetor oleh perusahaan sebagai pemotong pajak. Atas dasar yang telah diuraikan di atas, penulis berusaha mencari tahu dalam hal ini, dan penulis tertarik untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM tentang “ UPAYA PENINGKATAN PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN PPh PASAL 21 DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN KOTA”.

B. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM