Inlasi Regional Kondisi Kemiskinan Membaik

Indonesian Economic Review and Outlook 12 Tabel 3 Tingkat Inlasi Berdasarkan Kelompok Pengeluaran, 2011 – 2017 2012=11, y-t-y Kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar menjadi penyumbang inlasi terbesar Catatan: 2010 – 2013 tahun dasar 2007; 2014 – 2015 tahun dasar 2012 1 Bahan Makanan; 2 Makanan Olahan, Minuman, Tembakau; 3 Perumahan, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar; 4 Sandang; 5 Kesehatan; 6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga; 7 Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan Juni 2017, kelompok Perumahan, Listrik, Gas dan Bahan Bakar mengalami inlasi tertinggi sebesar 6,18 persen year- on-year. ■ Inlasi kelompok Perumahan, Listrik, Gas dan Bahan bakar naik 0,64 pp dibanding Mei 2017 yang mencapai 5,544 persen. ■ Kelompok Bahan Makanan mengalami inlasi yang paling rendah dibandingkan inlasi di kelompok pengeluaran lainnya sebesar 2,43 persen, turun dibandingkan inlasi Mei 2017 yang mencapai 3,37 persen. ■ Kelompok yang memberikan kontribusi terbesar kepada inlasi umum di Juni 2017 adalah kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,23 persen. ■ Besaran NPL secara keseluruhan yang masih di bawah 5 persen mencerminkan kondisi risiko perbankan masih terjaga.

2. Inlasi Regional

Tabel 4 Perbandingan Inlasi di 33 Kota di Indonesia, 2017 2012=11, m-t-m, y-t-y Inlasi tertinggi terjadi di Kota Kendari Catatan: Kota yang dipilih merupakan Ibukota dari 33 provinsi di Indonesia. Ibukota Provinsi diharapkan menjadi indikator yang tepat untuk menggambarkan inlasi di Provinsi tersebut. Sumber: BPS dan CEIC 2017 Berdasarkan perbandingan diantara 33 kota di 33 Provinsi, Pada Maret 2017 Inlasi month to month tertinggi terjadi di Kota Kendari sebesar 3,58 persen. ■ 1 kota yang mengalami delasi pada Juni 2017, yaitu kota Denpasar ■ Delasi yang terjadi di Kota Denpasar disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok bahan makanan ■ 32 kota lainnya mengalami inlasi pada Juni 2017. ■ Inlasi tertinggi terjadi di Kota Kendari sebesar 3,58 persen diikuti kota Ambon sebesar 2,91 persen. ■ Inlasi yang terjadi di Kota Kendari disebabkan oleh kenaikan di seluruh indeks harga. 13 Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada Gambar 26 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin, Maret 2013–Maret 2017 Tingkat kemiskinan selama periode Maret 2016 sd Maret 2017 menurun Sumber: Badan Pusat Statistik 2017

3. Kondisi Kemiskinan Membaik

Pada Maret 2017, tingkat kemiskinan di Indonesia terpantau lebih rendah, baik dibandingkan dengan September 2016 maupun dengan Maret 2016. ■ Jumlah penduduk miskin Indonesia per Maret 2017 mencapai 27,77 juta jiwa. ■ Persentase penduduk miskin terhadap jumlah penduduk tercatat sebesar 10,64 persen—merupakan yang terrendah selama 4 tahun terakhir. ■ Dibandingkan dengan September 2016, terjadi sedikit peningkatan jumlah penduduk miskin, yakni sekitar 6,90 ribu orang. ■ Di sisi lain, bila dibandingkan dengan Maret 2016, maka dalam kurun waktu satu tahun jumlah penduduk miskin Indonesia berkurang hingga 240 ribu orang. Secara umum, tren jumlah maupun persentase penduduk miskin cenderung turun dari tahun ke tahun, setidaknya selama periode amatan. ■ Perbaikan statistik kemiskinan ini di antaranya didukung oleh beberapa faktor seperti: ■ Tekanan harga yang relatif kecil—diindikasikan oleh inlasi umum tahunan Maret 2016-Maret 2017 dan September 2016-Maret 2017 masing-masing sebesar 3,61 persen dan Gambar 27 Garis Kemiskinan, Inlasi Garis Kemiskinan, dan Inlasi Umum, Maret 2013–Maret 2017 Inlasi garis kemiskinan meningkat Sumber: Badan Pusat Statistik 2017 Selama periode September 2016 – Maret 2017, inlasi Garis Kemiskinan GK total tercatat naik ke level 3,45 persen. ■ Sedangkan selama periode Maret 2016 – Maret 2017, inlasi garis kemiskinan Indonesia tercatat berada di level 5,67 persen. ■ Di sisi lain, tekanan harga secara umum selama satu semester terakhir terpantau rendah terukur, sehingga berdampak pada peningkatan daya beli masyarakat dan naiknya standar hidup rata-rata—diindikasikan oleh naiknya GK. ■ Terakhir, secara umum GK nasional menunjukkan tren peningkatan dengan gap yang semakin sempit antara tingkat inlasi umum dan tingkat inlasi GK. ■ Hal ini merupakan sinyalemen daya beli masyarakat yang laju pertumbuhannya hampir menyamai laju pertumbuhan tekanan harga umum. 2,24 persen, ■ kenaikan upah nominal harian buruh tani naik 2,57 persen dibanding September 2016 dan upah nominal harian buruh bangunan naik 1,51 persen dibanding September 2016, dan 3 turunnya harga eceran bahan makanan kebutuhan pokok seperti beras, daging ayam, daging sapi, gula pasir, dan seterusnya. Indonesian Economic Review and Outlook 14 Gambar 28 Neraca Pembayaran Indonesia Kuartal-I 2014 – Kuartal-I 2017 Surplus Neraca Pembayaran Indonesia mengalami penurunan Sumber: Bank Indonesia dan CEIC 2017 E. NERACA PEmbAYARAN INDoNESIA

1. Neraca Pembayaran Indonesia relatif dalam kondisi stabil