Pertumbuhan ekonomi Indonesia berangsur naik di awal tahun 2017

Indonesian Economic Review and Outlook 2 A. PERKEmbANGAN PEREKoNomIAN DAN FISKAL

1. Pertumbuhan ekonomi Indonesia berangsur naik di awal tahun 2017

Gambar 1 Pertumbuhan PDB atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha, 2014 – 2017 Perekonomian Indonesia tumbuh lebih tinggi di Kuartal-I 2017 Catatan: Sektor Primer: 1 Pertanian Kehutanan dan Perikanan; 2 Pertambangan dan Penggalian Sektor Industri: Industri Pengolahan Sektor Jasa: 1 Pengadaan Listrik dan Gas; 2 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang; 3 Konstruksi; 4 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; 5 Transportasi dan Pergudangan; 6 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; 7 Informasi dan Komunikasi; 8 Jasa Keuangan dan Asuransi; 9 Real Estat; 10 Jasa Perusahaan; 11 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; 12 Jasa Pendidikan; 13 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial; 14 Jasa Lainnya. Sumber: BPS dan CEIC 2017 Per akhir Kuartal-I 2017, perekonomian Indonesia tercatat tumbuh 5,01 persen secara year on year terhadap Kuartal-I 2016. ■ Capaian pertumbuhan pada kuartal ini lebih tinggi 0,07 persen dibandingkan dengan capaian pertumbuhan di kuartal-IV 2016 4,94 persen maupun di kuartal-I 2016 5,17 persen. ■ Meneruskan tren sebelumnya, sektor jasa tumbuh tertinggi dibandingkan sektor lainnya dengan capaian tumbuh sebesar 5,49 persen. ■ Sektor primer secara keseluruhan menunjukkan performa terbaik selama kurun waktu 3 tahun terakhir dengan capaian pertumbuhan sebesar 4 persen yoy. Secara umum, seluruh sektor mengalami percepatan pertumbuhan. ■ Seluruh sektor tercatat mengalami pertumbuhan positif, kecuali subsektor pertambangan dan penggalian yang mencatatkan kontraksi sebesar 0,49 persen year on year. ■ Akan tetapi, bila subsektor agrikultur dan subsektor pertambangan dan penggalian dipisahkan, tampak bahwa subsektor pertambangan dan penggalian mengalami pertumbuhan negatif di Kuartal-I 2017. Hal ini salah satunya dipicu oleh turunnya volume produksi tambang harian nasional serta turunnya produksi tembaga dan emas PT. Freeport Indonesia dan PT. Newmont. ■ Di sisi lain, melesatnya pertumbuhan subsektor pertanian kuartal ini ikut didorong oleh 1 curah hujan yang memadai selama akhir 2016, dan 2 awal musim panen yang dimulai tepat waktu per Maret 2017. ■ Sirkumstansi ini kontras dengan siklus panen tahun 2016 yang tertunda akibat gelombang El Nino yang menjadikan musim kemarau 1 hingga 2 bulan lebih panjang dari kondisi normal. Gambar 2 Pertumbuhan PDB atas Dasar Harga Konstan Menurut Pengeluaran, 2015 – 2017 Belanja pemerintah tidak lagi terkontraksi, kinerja ekpor-impor masih lesu di awal tahun Sumber: BPS dan CEIC 2017 Ditinjau dari sisi pengeluaran, beberapa pos belanja mengalami penurunan pertumbuhan. ■ Pertumbuhan pos belanja rumah tangga melambat 0.06 dan percentage point, sementara ekspor mencatatkan kontraksi lebih dalam hingga ke level 3.52 persen. ■ Di sisi lain, belanja pemerintah di awal 2017 ini tidak lagi tumbuh negatif, dikarenakan upaya penyerapan anggaran yang gencar di awal tahun. ■ Ini kontras dengan pertumbuhan negatif belanja pemerintah selama paruh akhir 2016 guna mencegah deisit yang lebih dalam. Sedangkan secara kuartalan, perekonomian Indonesia turun sebesar 0,34 persen. ■ Ini salah satunya dipicu oleh kontraksi pada pos belanja pemerintah, penanaman modal kapital bruto dan ekspor. Pertumbuhan belanja pemerintah tercatat negatif karena masih terbatasnya serapan anggaran di awal tahun. Di sisi lain, gerak investasi tahunan masih sama dengan tahun- tahun sebelumnya, yakni selalu tumbuh negatif di akhir kuartal 1. 3 Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada Gambar 3 Indeks Keyakinan Konsumen, Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini, dan Indeks Ekspektasi Konsumen, Juni 2012–Juni 2017 Sentimen konsumen masih berada pada level optimis Sumber: Bank Indonesia CEIC 2017 Per Juni 2017, Indeks Keyakinan Konsumen IKK tercatat masih berada di dalam level optimis 122,4. ■ Meskipun turun 3,5 poin dibandingkan Mei 2017, hasil survei tetap mengindikasikan membaiknya penghasilan yang diperoleh masyarakat. Hal ini salah satunya didorong oleh adanya Tunjangan Hari Raya THR serta bonus yang diperoleh seiring musim libur Hari Raya Idul Fitri 2017. ■ Di sisi lain, persepsi konsumen akan kondisi perekonomian saat ini tercatat melemah dibanding bulan sebelumnya— sebagaimana ditunjukkan oleh turunnya Indeks Kondisi Ekonomi Saati Ini IKE ke level 113,70 dan Indeks Ekspektasi Konsumen IEK ke level 131,00. Melemahnya persepsi konsumen ini didorong oleh turunnya ketersediaan lapangan pekerjaan. Gambar 4 Indeks Penjualan Eceran Riil, Juni 2012‒Juni 2017 Penjualan eceran riil meningkat selama musim lebaran Sumber: Bank Indonesia CEIC 2017 Pada Juni 2017, Indeks Penjualan Eceran Riil tumbuh signiikan secara m-t-m sebesar 8,87 persen ke level 233.3 poin. ■ Peningkatan penjualan ritel terjadi baik pada kelompok komoditas makanan maupun non makanan. Ini sejalan dengan meningkatnya permintaan masyarakat selama Bulan Ramadhan pertengahan Mei sampai dengan akhir Juni dan musim libur lebaran. ■ Secara year on year, Indeks Penjualan Eceran tumbuh 9,33 persen dibandingkan Juni 2016—lebih tinggi 5,00 percentage point dibandingkan pertumbuhan pada Mei 2017. ■ Pada Kuartal-II 2017, rata-rata nilai Indeks selama Oktober hingga Desember berada pada level 218.033 poin— lebih tinggi 15.27 basis poin dibandingkan Kuartal-I 2017 2012.77. ■ Di sisi lain, rata-rata pertumbuhan bulanan selama Kuartal- II 2017 sebesar 4.62 persen—berbalik dari rata-rata pertumbuhan negatif pada Kuartal-I 2017 -2.11. Gambar 5 Penjualan Motor, Mobil, dan Semen, Juni 2012 – Juni 2017 Seluruh indikator penjualan turun signiikan Sumber: Astra International, GAIKINDO, Asosiasi Semen Indonesia 2017 Per Juni 2017, seluruh indikator penjualan tercatat turun 28 – 29 persen dibandingkan bulan sebelumnya. ■ Di bulan tersebut, penjualan motor domestik berkurang lebih dari 150.000 unit, sementara penjualan mobil turun hingga 27.000 unit. Di sisi lain, penjualan semen menyusut hingga 1,7 juta ton. ■ Faktor utama melemahnya angka penjualan ini adalah pendeknya hari kerja selama bulan Juni 2017 akibat musim libur lebaran—hanya 20 hari. ■ Selain itu, ada pula kecenderungan peningkatan rata-rata proporsi pengeluaran sebagian besar masyarakat untuk kelompok barang makanan selama bulan Mei hingga Juni yang diakibatkan naiknya harga bahan-bahan makanan pokok. Meski begitu, catatan kontraksi indikator penjualan saat musim libur lebaran kali ini tidak sedalam tahun 2016 lalu. ■ Pada musim libur lebaran sebelumnya Juli 2016, angka penjualan motor dan mobil masing-masing sempat melebihi 31 dan 41 persen. ■ Ini salah satunya didorong oleh sentimen konsumen yang lebih rendah selama pertengahan tahun 2016 akibat tekanan harga dan minimnya ketersediaan lapangan pekerjaan—Tingkat Pengangguran Terbuka TPT meningkat 0,11 percentage point ke level 5,61 persen selama periode Februari – Agustus 2016. Indonesian Economic Review and Outlook 4

2. Rancangan APBN Perubahan Tahun Anggaran 2017