11
Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada
Gambar 24 Perkembangan Non Performing Loan Gross NPL
per kelompok bank Mei 2016 - Mei 2017
Rasio kredit perbankan secara umum tidak mengkhawatirkan
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan 2017
Nilai Rasio Non Performing Loan Gross NPL perbankan pada
Mei 2017 perlu dijaga.
■ Rasio
Non Performing Loan Gross NPL perbankan secara keseluruhan tercatat stabil di tingkat 3,07 persen pada April
dan Mei 2017. ■
Menurut kelompok perbankan, NPL Bank Persero, BUSN Devisa, dan BUSN Non Devisa meningkat tipis masing-
masing sebesar 0,02 pp, 0,03 pp, dan 0,09 pp, dibandingkan
April 2017. ■
Sementara itu, NPL BPD, Bank Campuran, dan Bank Asing tercatat menurun sebesar 0,08
pp, 0,06 pp, dan 0,2 pp. ■
Bank Asing terlihat sebagai bank yang paling hati-hati dalam memberikan kredit, hal ini dicerminkan dengan NPL
sebesar 1,83 persen yang merupakan terendah di antara kelompok bank lainnya.
■ Di sisi lain, BUSN Non Devisa merupakan kelompok bank
dengan tingkat NPL tertinggi yakni sebesar 4,07 persen pada Mei 2017.
■ NPL secara keseluruhan dan per kelompok bank masih
cukup aman karena masih di bawah batas maksimal 5 persen.
D. INFLASI DAN KEmISKINAN
1. Inlasi Tahunan per Juni 2017 meningkat
Gambar 25 Tingkat Inlasi, Juni 2012-Juni 2017 year on year
Inlasi secara umum meningkat
Sumber: BPS dan CEIC, diolah 2017
Per Juni 2017, inlasi umum tercatat 4,37 persen secara year on year.
■ Inlasi umum tercatat lebih tinggi bila dibandingkan Mei
2017 dan Juni 2016 ketika inlasi umum tahunan masing- masing tercatat sebesar 4,33 persen dan 3,45 persen.
■ Inlasi inti tercatat sebesar 3,13 persen lebih rendah 0,7 pp
dibandingkan Mei 2017—yakni sebesar 3,20 persen. ■
Inlasi harga diatur pemerintah mencapai 10,64 persen, meningkat 1,5
pp dari Mei 2017 yang mencapai 9,14 persen. ■
Kenaikan Inlasi harga diatur pemerintah disebabkan oleh penyesuaian tarif listrik tahap ketiga untuk pelanggan pasca
bayar daya 900 VA nonsubsidi, serta kenaikan tarif berbagai angkutan seiring kenaikan permintaan penggunaan
angkutan pada periode lebaran ■
Inlasi komponen harga bergejolak mencapai 2,17 persen, turun dibandingkan Mei 2017 yang mencapai 3,26 persen.
Indonesian Economic Review and Outlook
12
Tabel 3 Tingkat Inlasi Berdasarkan Kelompok Pengeluaran, 2011 – 2017 2012=11,
y-t-y
Kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar menjadi penyumbang inlasi terbesar
Catatan: 2010 – 2013 tahun dasar 2007; 2014 – 2015 tahun dasar 2012 1 Bahan Makanan; 2 Makanan Olahan, Minuman, Tembakau; 3 Perumahan, Listrik,
Gas, dan Bahan Bakar; 4 Sandang; 5 Kesehatan; 6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga; 7 Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
Juni 2017, kelompok Perumahan, Listrik, Gas dan Bahan Bakar mengalami inlasi tertinggi sebesar 6,18 persen year-
on-year.
■ Inlasi kelompok Perumahan, Listrik, Gas dan Bahan bakar
naik 0,64 pp dibanding Mei 2017 yang mencapai 5,544
persen. ■
Kelompok Bahan Makanan mengalami inlasi yang paling rendah dibandingkan inlasi di kelompok pengeluaran
lainnya sebesar 2,43 persen, turun dibandingkan inlasi Mei 2017 yang mencapai 3,37 persen.
■ Kelompok yang memberikan kontribusi terbesar kepada
inlasi umum di Juni 2017 adalah kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,23 persen.
■ Besaran NPL secara keseluruhan yang masih di bawah
5 persen mencerminkan kondisi risiko perbankan masih terjaga.
2. Inlasi Regional