BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS
4.1 Umum
Kualitas merupakan tingkat keberhasilan suatu sistem untuk memberikan layanan sesuai dengan hasil yang diharapkan. Dalam hal komunikasi data, kualitas
dikatakan maksimal apabila setiap paket data yang terkirim sama persis dengan data yang dikirim dengan nilai waktu tunda seminimal mungkin. Bagi pengguna,
kualitas maksimal merupakan tingkat kepuasan dalam mempergunakan suatu layanan [20]
.
Pada bab ini diperlihatkan kualitas layanan VoIP ketika dijalankan dengan memanfaatkan jaringan WiFi USU. Data yang di tampilkan merupakan hasil dari
pengukuran dengan menggunakan software wireshark. Adapun parameter – parameter yang diukur dengan mengunakan software
wireshark adalah jitter, packet loss, delay dan troughput. Pengukuran parameter- parameter ini dilakukan ketika jaringan menjalankan VoIP dengan melakukan
panggilan antar user. Penelitian ini dilakukan selama 4 empat hari dari pukul 09:00 WIB sampai dengan 15:30 WIB agar hasil yang didapatkan lebih akurat.
Berikut ini merupakan langkah-langkah pengambilan data dengan menggunakan perangkat lunak wireshark adalah sebagai berikut [20] :
Universitas Sumatera Utara
1. Perhitungan untuk mencari nilai delay:
Gambar 4.1 Pengukuran Untuk Mencari Nilai Delay dan Throughput
Untuk mencari nilai delay menggunakan persamaan 2.3. ����� =
234.304 9543
Delay = 0.02455244 s = 24.55ms 2.
Perhitungan untuk mencari nilai throughput menggunakan persamaan 2.1 :
�ℎ����ℎ��� = 922279
234.304 �ℎ����ℎ��� = 3936.249��� = 31 �������
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 Pengukuran Untuk Mencari Nilai Packet Loss dan Nilai
Jitter 3.
Perhitungan untuk mencari packet loss dapat menggunakan persamaan 2.2:
������ ���� = 3314
− 3279 3314
� 100 Packet loss = 1.06
4. Perhitungan untuk mencari nilai rata-rata jitter menggnakan
persamaan 2.4: ���� − ���� ������ =
47643.87 3279
���� − ���� ������ = 14.53 ��
Universitas Sumatera Utara
4.2 Pengukuran dan Analisis Kualitas VoIP di Hari Pertama
Hasil dari pengukuran kualitas VoIP di hari pertama dapat dilihat pada Tabel 4.1:
Tabel 4.1 hasil pengukuran QoS di hari pertama Pukul
WIB Jitter
ms Packet
Loss Throughput
Kbitsec Delay
ms Kualitas Suara
10:00 sd
11:00 14.53
1.06 31
24.55 Cukup
11:00 sd
12:00 3.10
1.34 35
30.56 Cukup
14:00 sd
15:00 1.88
0.91 63
12.04 Baik
15:00 sd
15:30 18.52
18.84 17.97
274.02 Buruk
Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa pada pukul 14:00 sampai dengan pukul 15:00 WIB menghasilkan nilai throughput 63 Kbitsec, delay 12.04 ms dan jitter
1.88 ms, suara yang dikirim juga sudah baik selain itu dapat dilihat pula packet loss adalah 0.91 .
4.2.1 Pengukuran dan Analisis Jitter
Jitter merupakan variasi waktu kedatangan tiap paket. Jitter dapat di ukur dari waktu antara paket yang diterima sekarang dengan paket yang diterima
sebelumnya. Jitter terjadi akibat lintasan tempuh yang berbeda-beda antar paket, variasi-variasi dalam panjang antrian, dan waktu pengolahan data
. ITU-T G.1010
merekomendasikan jitter yang baik adalah 30 ms[11].
Universitas Sumatera Utara
Pada saat uji coba jitter yang diukur merupakan jitter rata-rata average dari jitter beberapa paket VoIP yang tertangkap oleh wireshark. Dari hasil
pengukuran parameter jitter ditunjukkan oleh Tabel 4.1 dan Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Hasil pengukuran jitter pada hari pertama
Pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.3 terlihat bahwa terjadi perubahan nilai jitter yang signifikan. Nilai jitter terkecil terletak pada pukul 14:00 sampai dengan
15:00 WIB yaitu sebesar 1.88 ms namun kenaikan paling besar terletak pada pukul 15:00 sampai dengan 15:30 WIB sebesar 18.52 ms.
Besar nilai jitter dari pengamatan pada di hari pertama bernilai 1.88 – 18.52 ms. hasil dari percobaan ini menyatakan nilai jitter masih memenuhi standar
untuk Quality of Servis.
4.2.2 Pengukuran dan Analisis Packet Loss
Packet loss menentukan besarnya paket yang hilang pada saat VoIP berlangsung dari source address ke destination address dan sebaliknya. Semakin
besar packet loss menyebabkan kualitas suara tidak jelas atau tidak sesuai dengan
14,53
3,1 1,88
18,52
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
Jitter ms
Jitter ms
Universitas Sumatera Utara
aslinya. Dari hasil pengukuran parameter packet loss pada hari pertama di tunjukkan oleh Tabel 4.1 dan Gambar 4.4.
Gambar 4.4 Hasil pengukuran Packet Loss pada hari pertama
Berdasarkan Gambar 4.4 dapat dijelaskan bahwa rata-rata paket loss saat sistem melakukan VoIP berkisar 0.91 sampai 18.84 , dimana besar packet
loss yang masih diperbolehkan adalah sebesar 10. Yang artinya pada pukul 15:00 sampai dengan 15:30 WIB tidak di perkenankan karena melewati batas
toleransi yaitu sebesar 18.84 . Dari Gambar grafik diatas dapat dilihat bahwa packet loss yang paling besar
terletak pada pukul 15:00 sampai dengan 15:30 WIB yaitu sebesar 18.84 . Hal ini disebabkan oleh beberapa factor, yaitu:
4.2.3 Pengukuran dan Analisis Throughput
Dari pengukuran yang dilakukan dengan wireshark didapatkan data-data sebagaimana yang ditunjukkan Tabel 4.1.
1,06 1,34
0,91 18,84
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
Packet Loss
Packet Loss
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.5 Hasil pengukuran Throughput pada hari pertama
Berdasarkan grafik di atas nilai throughput terbaik didapatkan pada pukul 14:00 sampai 15:00 WIB dengan panggilan VoIP yaitu sebesar 63.54 Kbps.
Sedangkan nilai troughput terburuk di dapatkan pada pukul 15:00 sampai dengan 15:30 WIB yaitu sebesar 17.97 Kbps. Ukuran throughput yang stabil terletak pada
pukul 10:00 sampai dengan 15:00 WIB. Nilai throughput bergantung pada ukuran file dan jumlah paket yang dikirim perdetik, semakin besar ukuran data dan
jumlah paket yang dikirim perdetik, maka nilai throughput semakin besar, demikian sebaliknya.
4.2.4 Pengukuran dan Analisis Delay
Delay merupakan waktu yang dibutuhkan oleh paket dari sisi pengirim hingga sampai ke sisi penerima. Delay merupakan parameter yang diperlukan
untuk menentukan performansi dari kualitas jaringan VoIP. Berdasarkan standart ITU-T G1010 untuk kualitas VoIP yang baik, delay harus 150 ms.
31 35
63
17,97 10
20 30
40 50
60 70
Throughput Kbitsec
Throughput Kbitsec
Universitas Sumatera Utara
Pada uji coba pengukuran delay akan dilakukan VoIP antar keempat client. Paket yang lewat akan ditangkap di client dengan menggunakan parangkat lunak
wireshark. Dari hasil pengukuran parameter delay tersebut dapat ditunjukkan pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.6.
Gambar 4.6 Hasil Pengukuran Delay pada hari pertama
Berdasarkan Tabel 4.1 dan grafik pada Gambar 4.6 diatas hasil pengukuran menunjukkan kenaikan nilai delay yang cukup signifikan yang terjadi
pada pukul 15:00 sampai dengan 15:30 WIB yaitu sebesar 274.02 ms .
Nilai delay ini tidak diperkenankan melewati batas toleransi, dimana berdasarkan standart
ITU-T G1010 untuk kualitas VoIP yang baik, delay harus 150 ms.
24,55 30,56
12,04 274,02
50 100
150 200
250 300
Delay ms
Delay ms
Universitas Sumatera Utara
4.3 Pengukuran dan Analisis Kualitas VoIP di Hari Kedua