2.6 Connection Oriented Dan Connectionless
2.6.1 Connection Oriented
Jalur komunikasi permanen dedicated secara fisik dibangun setup antara 2 end-terminal terlebih dahulu sebelum informasi dikirimkan. Istilah yang sering
digunakan untuk kondisi ini disebut connection oriented. Peristiwa ini biasanya terjadi pada jaringan circuit switch seperti PTSN dan PLMN. Ilustrasi circuit
switch dapat dilihat pada Gambar 2.5[8].
Gambar 2.5 Ilustrasi circuit switch.
2.6.2 Connectionless
Masing-masing paket akan dikirimkan ke jaringan secara independen tidak bergantung pada rute paket sebelum atau sesudahnya. Paket yang berbeda dari
pesan yang sama dapat melalui rute yang berbeda. Istilah untuk karakteristik ini disebut connectionless. Peristiwa ini biasanya terjadi pada jaringan packet switch
seperti TCPIP, Frame Relay, ATM, dsb. Gambar 2.6 memperlihatkan ilustarsi packet switch[8].
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.6 Ilustrasi packet switch.
2.7 QoS Quality of Service Layanan VoIP Voice Over Internet Protocol
QoS Quality of Service, sebagaimana dijelaskan dalam rekomendasi CCITT E.800 adalah efek kolektif dari kinerja layanan yang menentukan
kepuasan seorang pengguna terhadap suatu layanan [9]. Menurut Ferguson Huston 1998 Qos merupakan metode pengukuran
tentang seberapa baik jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefenisikan karakteristik dan sifat dari suatu servislayanan[10].
Dari defenisi diatas dapat disimpulkan QoS adalah metode pengukuran tentang kemampuan jaringan menyediakan layanan yang baik dengan
menyediakan bandwidth, mengatasi jitter dan delay. Gambar 2.7 memperlihatkan konfigurasi QoS pada VoIP dengan menggunakan VPN[11].
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.7 Konfigurasi QoS pada VoIP dengan menggunakan VPN .
QoS didesain untuk membantu end user menjadi lebih produktif dengan memastikan bahwa user mendapatkan kinerja yang handal dari aplikasi-aplikasi
berbasis jaringan. QoS mengacu pada kemampuan jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu melalui teknologi yang
berbeda-beda. QoS menawarkan kemampuan untuk mendefenisikan atribut-atribut layanan jaringan yang disediakan ,baik secara kualitatif maupun kuantitatif[8].
2.7.1 Parameter-parameter QoS Quality of Service Layanan VoIP
Performansi mengacu ke tingkat kecepatan dan kehandalan penyampaian berbagai jenis beban data didalam suatu komunikasi. Performansi merupakan
kumpulan dari beberapa parameter besaran teknis yaitu[8]: a.
Throughput, yaitu kecepatan rate transfer data efektif, yang diukur
dalam bps. Throughput merupakan jumlah kedatangan paket yang sukses yang diamati pada destination selama interval waktu tertentu dibagi oleh
durasi interval waktu tersebut. Rumus untuk mencari Throughput [13]:
Universitas Sumatera Utara
…………................................ 2.1
Beberapa faktor yang menentukan nilai throughput adalah : 1.
Piranti jaringan
2. Tipe data yang ditransfer
3. Topologi jaringan
4. Banyaknya pengguna jaringan
5. Spesifikasi komputer
clientuser
6. Spesifikasi komputer server
7. Induksi listrik dan cuaca
b.
Packet Loss, merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu
kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang, dapat terjadi karena collision dan congestion pada jaringan dan hal ini berpengaruh
pada semua aplikasi karena retransmisi akan mengurangi efisiensi jaringan secara keseluruhan meskipun jumlah bandwidth cukup tersedia
untuk aplikasi-aplikasi tersebut. Umumnya perangkat jaringan memiliki buffer untuk menampung data yang diterima. Jika kongesti yang cukup
lama, buffer akan penuh, dan data baru tidak akan diterima. Tabel 2.2 akan memperlihatkan standar tingkat packet loss[12].
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2 Standar Tingkat Packet Loss
Packet Loss Kualitas
0 – 5 Baik
5 – 10 Cukup
10 Buruk
Rumus yang Digunakan untuk menghitung Packet Loss[13]: ........................ 2.2
c.
Delay Latency, adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh
jarak dari asal ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik, kongesti atau juga waktu proses yang lama. Tabel 2.3 Memperlihatkan
Pengelompokkan Tingkatan Delay [12]. Adapun Rumus untuk menghitung delay adalah sebagai berikut[13]:
............………………….. 2.3 Keterangan:
Duration = total waktu pengiriman paket
Total packet = total paket yang dikirim
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.3 Pengelompokkan Tingkatan Delay
Delay Kualitas
0 – 150 ms Baik
150 – 300 ms Cukup, masih dapat diterima
300 ms Buruk
d.
Jitter, atau variasi kedatangan paket, hal ini diakibatkan oleh variasi-
variasi dalam panjang antrian, dalam waktu pengolahan data, dan juga dalam waktu penghimpunan paket-paket di akhir perjalanan jitter.Jitter
lazimnya disebut variasi delay, berhubungan erat dengan latency, yang menunjukkan banyaknya vaiasi delay pada transmisi data di jaringan.
Delay antrian pada router dan switch dapat menyebabkan jitter. Tabel 2.4 akan memperlihatkan standar nilai jitter yang mempengaruhi kualitas
layanan VoIP Voice Over Internet Protocol [12]. Tabel 2.4 Standar Jitter
Jitter Kualitas
0 – 20 ms Baik
20 – 50 ms Cukup
50 ms Buruk
Universitas Sumatera Utara
Semakin besar nilai jitter maka akan semakin menurunkan performansi
dari jaringan, karena itu nilai jitter harus seminimum mungkin. Rumus yang
digunakan untuk menghitung jitter adalah[13]: …………….. 2.4
2.7.2 Penyebab QoS yang buruk
Terdapat beberapa faktor pengganggu dalam jaringan yang menyebabkan turunnya nilai QoS, yaitu [8]:
1.
Redaman, yaitu jatuhnya kekuatan sinyal karena pertambahan jarak pada
media transmisi. Setiap media transmisi memiliki redaman yang berbeda- beda, tergantung dari bahan yang digunakan. Untuk mengatasi hal ini, perlu
digunakan repeater sebagai penguat sinyal. Pada daerah berfrekuensi tinggi biasanya mengalami redaman yang lebih tinggi dibandingkan pada daerah
berfrekuensi rendah. 2.
Distorsi, yaitu fenomena yang disebabkan bervariasinya kecepatan propagasi
karena perbedaan bandwidth. Gambar 2.8 memperlihatkan analogi Bandwidth[8]. Untuk itu dalam komunikasi dibutuhkan bandwidth transmisi
yang memadai dalam mengakomodasi adanya spektrum sinyal. Dianjurkan digunakan pemakaian bandwidth yang seragam, sehingga distorsi dapat
dikurangi. Ilustrasi pengaruh bandwidth terhadap distorsi dapat dilihat pada Gambar 2.9[8].
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.8 Analogi bandwidth.
Gambar 2.9 Ilustrasi pengaruh bandwidth terhadap distorsi.
3.
Noise, ini sangat berbahaya, karena jika terlalu besar akan dapat mengubah
data asli yang dikirimkan. Gambar 2.10 memperlihatkan ilustrasi noise[8].
Gambar 2.10 Ilustrasi Noise.
Universitas Sumatera Utara
Jenis-jenis noise dalam jaringan : a
Thermal Noise :
• Terjadi pada media transmisi bila suhunya diatas suhu mutlak 0 K
• Akibat pergerakan elektron secara random dan memiliki karakteristik energi terdistribusi seragam
• Menjadi faktor penentu batas bawah sensitifitas sistem penerima b
Intermodulation :
• Terjadi karena ketidak linieran komponen transmitter dan receiver • Sinyal output merupakan penjumlahan dan perbedaan dari sinyal input.
• Sistem diharapkan linier sehingga sinyal output sama dengan sinyal sinput c
Impulse noise :
• Pulsa-pulsa ireguler atau spikes • Durasi pendek
• Amplitudo tinggi • Pengaruh kecil pada komunikasi telepon analog
• Pengaruh besar komunikasi data
Universitas Sumatera Utara
d
Crosstalk :
• Gandengan yang tidak diinginkan antar lintasan sinyal dengan media metal twisted pair koaksial
• Penyebab : o
Gandengan elektris o
Pengendalian respon frekuensi yang buruk o
Contoh :ketika kita bertelpon kita mendengarkan percakapan lain e
Echo:
• Terjadi ketika sinyal yang dikirim oleh transmitter kembali feedback kepada si pengirim
2.8 IP PBX