dimana gen tidak disimpan berpasangan, tetapi baik pada algoritma genetik dan bentuk nyata biologis, hanya sebagian gen induk yang diwariskan pada anak
offspring Davis, 1991.
2.4.3. Ukuran Populasi
Langkah awal pada algoritma genetik adalah menginisialisasi keseluruhan populasi kromosom. Jumlah populasi ini harus ditentukan, tergantung pada teknik komputasi
yang tersedia, perbedaan ukuran akan menghasilkan hasil optimal. Apabila ukuran populasi yang dipilih terlalu kecil, maka tingkat eksplorasi atas ruang pencarian global
akan terbatas, walaupun arah menuju konvergensi lebih cepat. Apabila ukuran populasi terlalu besar, maka waktu akan banyak terbuang karena berkaitan dengan
besarnya jumlah data yang dibutuhkan dan waktu ke arah konvergensi akan lebih lama Goldberg, 1989.
2.4.4. Metode Seleksi
Seleksi bertujuan untuk memberikan kesempatan reproduksi yang lebih besar bagi anggota populasi yang paling fit. Kusumadewi, 2005
Apabila populasi awal obyek telah dibentuk, dimana masing-masing diukur oleh fitness atau biaya, maka dapat ditemukan nilai fitness keseluruhan. Apabila
nilai fitness keseluruhan tidak setinggi yang diharapkan, sebagian obyek dalam populasi dapat diseleksi untuk dieliminasi punah. Hal ini berkaitan berkaitan
operator seleksi natural elitist elitist natural selection Davis, 1991. Pada awal munculnya algoritma genetik, digunakan strategi penggantian
untuk mempertahankan jumlah populasi tetap dengan menggantikan dua induk dengan dua offspring pada tiap generasi. Setelah itu strategi “crowding” dikembangkan
dimana pada metode ini, satu offspring menggantikan induknya yang memiliki banyak kesamaan. Hal ini membutuhkan perbandingan gen per gen anak dengan tiap
induknya, dan kondisi semacam ini membutuhkan perhitungan komputasi yang cukup rumit Gen M. et.all, 1997.
Tournament selection merupakan teknik lain untuk menentukan obyek mana yang akan dieliminasi. Pada metode ini, dua obyek dipilih dan diadu, pemenangnya
akan melakukan reproduksi dan yang kalah akan punah Rich, 1995. Hal ini meniru
Universitas Sumatera Utara
perilaku yang terjadi pada populasi rusa dalam jumlah besar dan kadang-kadang juga terjadi di antara manusia.
Banyaknya obyek yang akan dieliminasi pada tiap generasi merupakan suatu hal yang harus benar-benar diperhatikan. Proporsi terminasi prematur dalam populasi
menciptakan apa yang dinamakan dengan tekanan seleksi. Misalnya, pada kejadian nyata peristiwa seperti wabah, perang, banjir, jaman es merepresentasikan periode
dimana tekanan seleksi cukup tinggi, yang tingkat tekanannya berbeda pada tiap kasus.
Pada perkembangan teori algoritma genetik, metode seleksi obyek untuk melahirkan diatur dengan cara yang berbeda. Model dasar dari Holland mengunakan
metode dimana yang paling sehat yang akan dipilih untuk melahirkan. Metode lain melakukan pilihan pada dua obyek secara acak untuk melahirkan. Kelahiran yang
selektif dapat digunakan secara terpadu dengan atau tanpa operator elitist natural selection untuk melakukan evolusi Gen M. et.all, 1997.
Pada populasi yang memiliki tingkat evolusi yang cukup tinggi, proses spesialisasi akan terjadi. Kondisi terjadinya intra-mating dari beberapa grup spesies
menghasilkan offspring dengan nilai fitness tinggi dalam spesies, sedangkan perkawinan anggota spesies dengan anggota populasi yang bukan dalam spesies akan
menghasilkan offspring dengan nilai fitness yang sangat rendah, yang disebut “lethals”. Lethal jarang bisa survive pada generasi selanjutnya Heitkoetter, 1993.
Tujuan kelahiran selektif adalah menghasilkan kromosom dengan nilai fitness tinggi Gen M. et.all, 1997 dan untuk menghindari kelebihan produksi lethal
Heitkoetter, 1993. Beberapa metode seleksi dari induk, antara lain :
1. Rank Based Fitness Assignment
2. Roulette Wheel Selection
3. Stochastic Universal Sampling
4. Local Selection
5. Trunction Selection
6. Tournament Selection.
Universitas Sumatera Utara
2.4.5. Crossover