Kromosom[1] = kromosom [9] Kromosom[2] = kromosom [9]
Kromosom [3] = kromosom [9] Kromosom [4] = kromosom [8]
Kromosom [5] = kromosom [6] Kromosom [6] = kromosom [10]
Kromsom [7] = kromosom [4] Kromosom [8] = kromosom [1]
Kromosom [9] = kromosom [6] Kromosom [10]= kromosom [6]
Kromosom baru hasil proses seleksi dapat dilihat pada Tabel 3.8. dibawah ini Tabel 3.8 Hasil Seleksi
Kromosom Parent
Kromosom Representasi
Kromosom
Parent 1 Kromosom 9
1-2-4-7-9-10 -3-8-5-6
Parent 2 Kromosom 9
1-2-4-7-9-10 -3-8-5-6
Parent 3 Kromosom 9
1-2-4-7-9-10 -3-8-5-6
Parent 4 Kromosom 8
1-2-4-6-8-10 -9-7-5-3
Parent 5 Kromosom 6
1-2-4-7-9-10 -5-3-8-6
Parent 6 Kromosom 10
1-2-4-7-5-6-8-9-10 -3
Parent 7 Kromosom 4
1-3-5-7-9-10 -4-6-2-8
Parent 8 Kromosom 1
1-2-4-7-9-8-10 -3-6-5
Parent 9 Kromosom 6
1-2-4-7-9-10 -5-3-8-6
Parent 10 Kromosom 6
1-2-4-7-9-10 -5-3-8-6
3.6.5. Spesifikasi Metode Persilangan Crossover
Persilangan adalah proses dimana individu-individu di dalam matting pool disilangkandikawinkan untuk menghasilkan anak-anak. Pada program ini metode
persilangan yang digunakan adalah metode order, yang menyimpan urutan kota secara relatif.
Salah satu komponen yang paling penting dalam algoritma genetika adalah crossover atau pindah silang. Crossover merupakan suatu proses persilangan sepasang
kromosom parent untuk menghasilkan offspring yang akan menjadi individu pada populasi di generasi berikutnya. Offspring yang dihasilkan dari proses crossover
diharapkan mewarisi sifat-sifat unggul yang dimiliki oleh kromosom parent. Pindah silang pada masalah jalur terpendek pada kasus Travelling Salesman Problem dengan
Universitas Sumatera Utara
adanya lintasan terlarang ini menggunakan order crossover. Banyaknya kromosom yang di-crossover dipengaruhi oleh parameter probabilitas crossover Pc.
Adapun tahapan dari proses crossover sebagai berikut : Tahap 1
:Pilih dua kromosom berbeda dari populasi parent secara berurutan. Tahap 2
:Pilih substring dari parent secara berurut. Tahap 3
:Salin substring dan node sumber ke offspring yang akan digenerasi dengan posisi yang sama.
Tahap 4 :Abaikan gen dengan nilai yang sama dengan yang sudah ada di tahap
2. Tahap 5
:Tempatkan sisa substring kromosom parent ke offspring setelah daerah substring dari offspring dengan urutan yang sama.
Setelah offspring terbentuk dari proses crossover maka selanjutnya adalah memvalidasi jalur yang terkandung didalamnya, karena bisa jadi offspring yang
terbentuk merepresentasikan jalur yang tidak valid R. Kumar, dan M. Kumar, 2010. Jika jalur tersebut tidak valid, maka offspring tersebut tidak akan menjadi bagian dari
generasi berikutnya. Berikut ini cara kerjapseudocode dari metode ini :
Mulai Start nilai acak 0
≤ start 1 panjang kromosom End nilai acak 0
≤ end 1 panjang kromosom Jika start end maka, nilainya ditukar
Untuk i=start sampai dengan i = End lakukan Kromosom_anaki kromosom_parent1i
j end + 1 modulus panjang kromosom Untuk i=0 sampai dengan i =End-Start + 1 lakukan
Selama kromosom_parent2j ada di dalam Kromosom_anak maka
j j+ 1 modulus panjang kromosom Kromosom_anaki kromosom_parent2j
Buat individu baru dengan mengeset kromosom menjadi kromosom_anak Akhir
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.9 Populasi offspring hasil crossover
Offspring Representasi Kromosom
Representasi Jalur
Offspring 1 1-4-6-9-7-10-3-8-5-2
Tidak Valid Offspring 2
1-2-4-3-8-10-9-7-5-6 Tidak Valid
Offspring 3 1-3-4-6-8-10-9-5-2-7
Tidak Valid Offspring 4
1-8-4-7-9-10-3-5-2-6 Tidak Valid
Offspring 5 1-9-10-7-5-6-3-8-2-4
Tidak Valid Offspring 6
1-5-6-7-9-10-8-3-2-4 Tidak Valid
Offspring 7 1-2-4-7-9-8-10-3-6-5
Valid Offspring 8
1-3-5-7-9-10-4-6-2-8 Valid
Offspring 9 1-2-4-7-9-10-5-3-8-6
Valid Offspring 10
1-2-4-7-9-10-5-3-8-6 Valid
Pada tabel 3.9. diatas bahwa offspring ke-7 sampai 10 mengandung jalur yang valid, dalam hal ini yang dapat mencapai node 10 dari node sumber yaitu node 1.
Sementara offspring 1 sampai offspring 6 mengandung jalur tidak valid. Offspring yang mengandung jalur tidak valid tidak digunakan untuk generasi selanjutnya.
3.6.6. Metode Mutasi