BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Pendahuluan
Bab ini merangkum metodologi penelitian yang membentuk program penelitian keseluruhan, membahas dan menganalisa pemecahan masalah yang dihasilkan.
Penulis akan melakukan pengujian berdasarkan metode yang diusulkan dan menganalisa kontribusi tesis secara keseluruhan.
3.2. Data Yang Digunakan
Adapun yang menjadi data dalam penelitian ini yang digunakan untuk melakukan analisa pencarian rute terpendek dengan adanya lintasan terlarang adalah algoritma
genetika, penulis dalam hal ini mengambil data dari OR-Library dengan beberapa data di dalam OR-Library seperti pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Data Penelitian Rute Terpendek
No File Jalur
Jenis Ukuran
1 CCNFP10g2c
Small 2
CCNFP12g1a Small
3 CCNFP15g1b
Small 4
CCNFcP19g1b Medium
5 CCNFP25g1a
Medium 6
CCNFP30g3a Medium
7 CCNFP40g3a
Large 8
CCNFP50g2c Large
9 CCNFP50g2a
Large
3.3.Analisa Data Forbidden Path
Dalam implementasinya, algoritma genetika membutuhkan populasi awal dengan anggota populasi yang beragam nilainya diacak. Kemudian populasi ini akan
dihitung nilai fitness-nya, dan diurutkan berdasarkan nilai fitness tersebut mulai dari yang terbesar hingga terkecil.
Universitas Sumatera Utara
Individu-individu yang terpilih sebagai individu-individu elit akan dipastikan masuk kedalam populasi pada generasi berikutnya sedangkan individu-individu lain di
dalam populasi kemudian diseleksi dengan menggunakan metode tournament untuk dimasukkan kedalam mating pool, dimana semua individu di dalam populasi
termasuk individu-individu elit tetap terkena seleksi. Semua individu di dalam matting pool tersebut kemudian dikawinkan atau
disilangkan dengan metode order crossover, untuk menghasilkan anak-anak yang sama banyaknya dengan jumlah individu awal di dalam populasi. Kemudian sebagian
dari anak-anak tersebut akan mengalami mutasi, hal ini dicapai dengan menggunakan metode swap. Semua anak yang dihasilkan dalam suatu generasi akan dihitung
kembali nilai fitness-nya, untuk kemudian diurutkan mulai dari fitness terbesar ke nilai fitness yang terkecil.
Anak-anak tersebut akan dimasukkan ke dalam populasi untuk generasi berikutnya. Karena sudah terdapat beberapa invidual elit didalam populasi, maka
untuk menjaga keseimbangan jumlah populasi dan menuju pada perbaikan kualitas populasi secara keseluruhan anak yang memiliki nilai fitness yang sangat rendah
tidak akan masuk ke dalam populasi untuk generasi berikutnya.
Gambar 3.1. Flowchart Pencarian Rute Terpendek dengan adanya lintasan terlarang menggunakan algoritma genetika.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Konsep Pencarian Rute Terpendek dengan adanya Lintasan Terlarang Forbidden Path