54 | P a g e
membentuk semacam lingkaran penyebaran yang
berbentuk lingkaran
konsentris. Daerah penyebaran di luar Luhak Nan Tigo
ini kemudian dikenal sebagai daerah rantau yang berada di sekeliling daerah luhak.
Daerah rantau merupakan daerah pengembangan dari daerah luhak. Daerah
ini merupakan daerah periperi yang secara adat dan kekuasaan harus tundud pada
kekuasaan pusat
yang berada
di Pagaruyung. Dengan demikian daerah
rantau dan daerah luhak yang dikenal dengan daerah darek merupakan suatu
kesatuan. Hal ini dikenal dalam adegium orang Minangkabau sebagai
“barantau- badarek”.Artinya rantau adalah daearah
penyebaran dan darek adalah daerah asal. Daerah rantau ini terus berkembang
dan membentuk pusat-pusat kekuasan baru yang perintahi oleh raja-raja kecil. Raja kecil
ini harus tunduk pada kekuasaan raja di Pagaruyung. Raja ini biasanya menguasai
nagari-nagari yang ada. Satu raja akan mengusai satu atau lebih nagari. Dengan
demikian muncullah ist
ilah “rantau beraja darek bapanghulu”.Raja adalah penguasa
daerah rantau dan penghulu mengasai daerah darek. Raja adalah penguasa
daerah,
sedangkan penghulu
adalah penguasa adat.
III. Mata Pencaharian.
rang Minangakabau pada dasarnya adalah keturunan petani. Aktifitas
bertani ini sudah dilaksanakan semenjak masa awal nenek moyang orang
Minangkabau menghuni pulau paco perca ini.Keturunan pertama orang Minangkabau
dari nenek moyangnya Datuk Sri Maharajo dirajo telah membuka lahan pertanian di aki
Gunung Marapi semenjak masa awal kedatangannya. Tersebutlah pada masa
awal dari kedatangan mereka satu lahan pertanian yang dikenal dengan istilah
“sawah laweh satampang baniah makanan urang tigo luhak”. Sawah yang luas ini juga
dapat dianggap sebagai awal dari dimulainya pengolahan lahan yang pertama
dan suatu bentuk penguasan atas lahan.
Orang Minangkabau kalau dilihat dari cerita-cerita yang hidup dan dipelihara
oleh masyarakat,
pada masa
awal merupakan petani sawah. Tetapi dengan
sawah saja tentu tidak akan dapat memenuhi semua kebutuhan penduduk.
Maka sesudah memulai dengan sawah kemudian mereka mengembangkan bentuk
pertanian yang lain. Mereka kemudian membuka ladang. Karena dengan adanya
daerah peladangan sumber makanan lain di luar beras akan dapat dipenuhi. Dengan
adanya daerah peladangan akan semakin banyak kebutuhan dapat dipenuhi. Di
Ladang beraneka jenis tanaman dapat tumbuh dan ditanam, sehingga ladang
kemudian memegang peranan yang lebih besar dibandingkan dengan pertanian yang
bertumpu pada lahan basah seperti sawah.
Dengan adanya sawah dan ladang kehidupan
masyarakat semakin
berkembang, jumlah penduduk semakin banyak. Hal ini berakibat kepada munculnya
persaingan dalam
pengusaan lahan
pertanian. Persaingan
menyebabkan kemudian adanya perpindahan sebagian
penduduk ke daerah lain guna mendapatkan lahan pertanian. Kehidupan masyarakat
yang pada awalnya berkelompok kemudian mulai memencar . Pemencaran ini biasanya
dilakukan oleh keluarga atau kesatuan dari keluarga. Keluarga yang berpindah ke
daerah lain kemudian membentuk suatu kesatuan hidup. Hal ini kemudian dikenal
dengan nama suku, yaitu suatu kesatuan keluarga yang berasal dari satu nenek
moyang. Akibat yang nyata dari hal ini adalah munculnya orang yang dapat
mengatur anggota kelompok supaya kelompok dapat berjalan dengan baik.
Dengan demikian orang yang berpindah ini semakin banyak dan sebagai akibatnya
munculah suku-suku lain. Sampai sekarang
O
55 | P a g e
orang Minangkabau
dikenal sebagai
masyarakat yang terdiri dari banyak suku. Setiap suku dipimpin oleh seorang penghulu
yang merupakan pemimpin resmi dalam masyarakat Minangkabau.
Perkembangan selanjutnya
dari mata pencarian penduduk Minangkabau
adalah munculnya
perniagaan atau
perdagangan. Ini
mungkin ada
hubungananya dengan
berkembangnya mata pencarian berladang. Akibat dari
penyebaran yang dilakukan penduduk, maka
secara otomatis
luas lahan
perladangan akan semakin meluas pula, begitu juga dengan daerah persawahan.
Akibat bertambahnya
daerah perladangan dan persawahan, mengakibat
kan surplus dalam hasil pertanian. Hasil pertanian yang secara terus menerus
berlimpah membutuhkan suatu penyaluran kepada daerah tertentu yang secara relative
kekurangan. Akibat dari kelebihan produksi pertanian
ini kemudian
memunculkan aktifitas perniagan atau perdagangan.
Munculnya daerah kolonial akibat dari aktifitas bangsa lain kemudian juga
berakibat secara tidak langsung kepada perkembangan mata pencarian masyarakat.
Pada masa colonial ini kemudian muncul aktifitas perkantoran yang secara tidak
langsung berakibat berkembangnya mata pencarian lain. Dimana pada masa ini ada
diantara penduduk yang ditarik bekerja di kantor. Pada masa munculah aktifitas
perekonomian
menjadi pegawai
atau bekerja
di perkantoran.
Keadaan ini
kemudian terus berkembang sampai kepada zaman sekarang.
IV. Kepimimpinan Tradisional di Minang kabau.