Pendahuluan. KEPEMIMPINAN DAN PERUBAHAN EKOLOGI; SUATU PEMIKIRAN TENTANG PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERAN PEMIMPIN DI MINANGKABAU ipi258191

51 | P a g e KEPEMIMPINAN DAN PERUBAHAN EKOLOGI; SUATU PEMIKIRAN TENTANG PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERAN PEMIMPIN DI MINANGKABAU Afrida 1 Abstract Each society tend had a model of leadership depend on process of history where it happen. In Minangkabau society, there were interaction between leaderships and the land of agricultures. The land could influence the role of leadership, because the land make the role of leader running well as good as we hope. When the land reduced, made the role of leadership become nothing. Keywords: Leadership, Ecology Change, Minangkabau Society, Land of Agricultures

I. Pendahuluan.

asyarakat Minangkabau sebagai salah satu suku bangsa di Indonesia merupakan sebuah masyarakat yang mempunyai banyak keunikan. Keunikannya tidak saja menyangkut dengan bagaimana menarik garis keturunan, tetapi juga bagaimana kepemimpinan di jalankan di dalam masyakat. Dalam hal menarik garis keturunan, orang Minangkabau sangat berbeda dengan suku bangsa yang hidup di sekitar masyarakat Minangkabau itu sendiri. Masyarakat Batak misalnya menarik garis keturunan dari pihak bapak patrilineal, orang Melayu di RIAU dan Jambi juga bersifat patrilineal, serta sebagian masyarakat yang berdiam di daerah Bengkulu juga menarik garis keturunan dari pihak bapak, kecuali pada dearah tertentu yang mendapat pengaruh dari masyarakat dan kebudayaan Minangkabau. Berbeda dari masyarakat yang di sekitarnya orang Minangkabau menarik garis keturunan dari pihak ibu matrilineal. Perbedaan dalam hal menarik garis keturunan bukanlah sebuah fakta yang berdiri sendiri, tetapi hal itu berhubungan dengan fakta lain, yaitu dalam hal kepemimpinan. Mengapa hal ini bisa berkaitan seperti itu, tentu hal ini bukan saja membutuhkan suatu penjelasan yang bisa diterima akal, tetapi juga harus didukung dengan bukti-bukti empiris yang dapat ditemukan di lapangan. Hal ini juga menyangkut aspek-aspek yang bersifat sejarah yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun dan semua proses alamiah yang dapat memaksa seorang individu atau sekelompok orang untuk mencari suatu bentuk masyarakat yang cocok dengan diri mereka serta pengaruh-pengaruh yang ada dari masyarakat lain. Masyarakat Minangkabau juga memiliki banyak karya sastra yang bermutu tinggi. Pantun dan gurindam merupakan sebagian kecil yang bisa disebutkan di sini. Belum lagi kalau kita harus menyebutkan hal yang lebih sepesifik seperti; mamangan, M 1 Penulis adalah dosen tetap jurusan Antropologi FISIP Universitas Andalas, Padang 52 | P a g e bidal dan kata kiasan yang bersayap yang ikut membentuk jati diri orang Minangkabau. Konon menurut orang Minangkabau semua kearifan yang mereka punyai itu didapatkan sebagai hasil dari interaksinya dengan alam alam takambang jadi guru. Interaksi yang terus menerus dengan alam menghasilkan suatu kata bijak yang merupakan dan menjadi dasar dari pembelajaran orang Minangkabau dari dahulu hingga sekarang. Suatu pembe lajaran yang membutuh suatu kemampuan dalam membaca dan menyikapi fenomena – fenomena yang terjadi di alam,pada lingkungan sosial dan budaya. Dengan demikian, penggalan kalimat yang mengatakan “alam takambang jadikan guru” bukanlah sebuah kata kosong belaka, tetapi merupakan sesuatu yang harus dipahami dan diinterpretasikan sebagai suatu perintah yang harus ditaati dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Jika hal ini bisa berjalan dengan baik, masyarakat Minangkabau percaya bahwa kehidupan sosial dan budaya akan berjalan dengan baik, tetapi jika hal yang sebaliknya terjadi, kebanyakan orang Minangkabau percaya kesengsaraan dan permasalahan akan timbul, sehingga kehidupan masyarakat tidak akan berjalan dengan baik. Masyarakat Minangkabau bukanlah masyarakat yang tertutup dan anti terhadap perubahan. Orang Minangkabau mengenal sebuah adegium yang menyatakan “sakali aie gadang sakali tapian barubah,sungguhpun barubah di situ juo”. Perubahan bagi orang Minagkabau merupakan suatu proses yangn dianggap normal dan merupakan suatu proses yang bersifat alamiah. Setiap perubahan cenderung akan membawa suatu pengaruh terhadap setiap elemen sosial, termasuk masalah kepemimpinan di dalam masyarakat.

II. Mitologi Orang Minangkabau.