Pengujian Kuat Lentur Pada Penurunan Izin

Pmax = Beban tarik maksimum kg A = Luas bagian yang tertarik cm 2

3.2.5. Pengujian Kuat Lentur Pada Penurunan Izin

Pada pengujian ini akan dikerjakan gaya tranversal statis pada sampel kayu untuk mendapatkan teganagan lentur kayu yang terjadi pada saat penurunan yang diizinkan tercapai. Sampel kayu berukuran 30 cm x 2 cm x 2 cm dengan arah serat sejajar dengan arah memanjang sampel. Gambar 3.5. Sampel pengujian kuat lentur Sampel diletakkan pada dua perletakan dan diberi gaya P terpusat pad atengah bentang yang secara bertahap ditambah besarnya. Pada tengah bentang pada sampel dipasang alat pengukur penurunan yang terjadi. Alat ini berupa dial yang berhubungan dengan jarum pengukur penurunan yang dapat menunjukkan pergerakan yang terjadi sampai dengan ketelitian 0,01 mm. Beban P secara bertahap ditambah besarnya dan dicatat besarnya penurunan yang terjadi. Besarnya P untuk memperoleh tegangan lentur adalah besarnya beban P yang diberikan pada saat benda uji mengalami penurunan izin dan perhitungan ini nantinyan menghasilkan kuat lentur pada kondisi izin . P 30 cm Universitas Sumatera Utara � � = � � �� � � �� � Dimana : σ b = Tegangan lentur yang terjadi kgcm 2 P = Beban pada saat mencapai kondisi izin kg L = Panjang bentang 30 cm B = Lebar sampel 2 cm H = Tinggi sampel 2 cm 3.2.6.Pengujian Kuat Geser Pengujian kuat geser dilakukan dengan menggunakan mesin tekan dan dilakukan untuk mendapatkan nilai kuat geser yang mampu diterima oleh kayu tersebut sampai batas keruntuhan.Sampel kayu yang diuji berukuran seperti tergambar dengan arah sejajar serat. Pengujian dilakukan pada sampel kering udara kadar air 15 sebanyak 3 sampel. Gambar 3.6 Sampel pengujian kuat geser berdasarkanSNI 03-3400- 1994 6.3 5.0 3.0 2.0 1.3 5 Universitas Sumatera Utara Gambar 3.7 Alat bantu penjepit pengujian kuat geser kayu berdasarkanSNI 03-3400-1994 Sampel dimasukkan ke dalam mesin dengan sisi berbentuk siku menghadap ke atas dan sisi 5 cm x 5 cm ke bawah.Kemudian dilakukan penekanan secara perlahan pada sisi atas dan bawah sampel secara bersamaan. Kecepatan penekanan yang dilakukan sekitar 0,01 mmdtk. Penekanan dilakukan sampai pembacaan dial berhenti dan menunjukkan angka yang tetap, yaitu pada saat terjadi keruntuhan pada sampel. Besarnya nilai pembacaan akhir kemudian dicatat sebagai beban tekan dan merupakan nilai P. Kekuatan geser kayu dengan arah sejajar serat dihitung dengan rumus berikut: Fv = Pmax � Dimana :Fv = kuat geser sejajar serat kgcm 2 Pmax = Beban tekan maksimum kg A = Luas bagian yang tertekan cm 2 Universitas Sumatera Utara

3.2.7. Pengujian Elastisitas