Pengujian Elastisitas Pengujian Sambungan Kayu Memikul Momen

3.2.7. Pengujian Elastisitas

Pada percobaan ini akan dicari besarnya nilai elassitas kayu yang mengalami lenturan. Sampel kayu yang digunakan berukuran 30 cm x 2 cm x 2 cm dengan arah serat sejajar dengan arah memanjang sampel. Sampel diletakkan pada dua perletakan dan diberi gaya P terpusat pada tengah bentang secara bertahap di tambahan besarnya. Pada tengah bentang bentang pada sampel dipasang alat pengukur penurunan yang terjadi. Gambar 3. 8. Penempatan dial dan beban pada sampel Alat ini berupa dial yang berhubungan dengan jarum pengukur yang dapat menunjukkan pergerakan yang terjadi sampai ketelitian 0,01 mm. beban P secara bertahap ditambah besarnya lalu dicatat besarnya penurunan yang terjadi. Beban harus ditambah sampai sampel menjadi patah. Untuk setiap besar beban yang bekerja diperoleh besarnya penurunan f. dari kedua parameter ini dapat diperoleh nilai elastisitas material yang menurut persamaan : � = �� � ���� � = � � Dimana : f = Penurunan cm P 30 cm Universitas Sumatera Utara L = Panjang bentang 30 cm ɛ = Regangan yang terjadi σ = Tegangan yang terjadi

3.2.8. Pengujian Sambungan Kayu Memikul Momen

Pengujian sambungan kayu memikul momen dilakukan terhadap masing- masing sampel untuk mendapatkan nilai beban maksimum yang mampu diterima oleh sambungan kayu tersebut. Sampel kayu yang digunakan berukuran 2 x 3 inc² sepanjang 3 m, dengan penyambung kayu berukuran 1 x 3 inc²,sedangkan penyambung kayu ditentukan setelahnya. Sampel diletakkan pada dua perletakan yang dianggap sebagai sendi dan rol. Beban diletakkan sejauh 1 3 bentang dan 2 3 bentang dari sendi dengan beban 1 2 P untuk mendapatkan momen maksimumnya. Sebelum dilakukan pembebanan terlebih dahulu dipasang alat pengukur dial deformasi. Dimana alat pengukur dial deformasi berhubungan dengan jarum pengukur yang dapat menunjukkan pergerakan yang terjadi sampai ketelitian 0,01 mm. Setelah dipasang alat dial, pembacaannya diatur ke angka nol. Setelah itu penambahan beban dilakukan secara bertahap, dengan besar masing-masing 10 kg. Besarnya penurunan pada dial yang terjadi akibat penambahan beban kemudian dicatat. Penambahan beban ini terus dilakukan sampai sampel menjadi patah. Pengujian sambungan kayu dengan menggunakan dial deformasi dilakukan pada 4 jenis sampel. Berikut ini keterangan masing-masing sampel yang akan Universitas Sumatera Utara digunakan pada pengujian sambungan kayu menggunakan dial deformasi sambungan 1. Sampel I Kayu berukuran 300 cm x 5,08 cm x 7,62 cm 2. Sampel II  Kayu yang disambung memiliki penampang 300 cm x 5.08 cm x 7.62 cm.  Pelat penyambung kayu memiliki penampang 52,6 cm x 2.54 cm x 7.62 cm.  Paku yang digunakan berdiameter 5 mm dengan jumlah 4 buah. 3. Sampel III  Kayu yang disambung memiliki penampang 300 cm x 5.08 cm x 7.62 cm.  Pelat penyambung kayu memiliki penampang 59,5cm x2.54 cm x7.62 cm. Universitas Sumatera Utara  Paku yang digunakan berdiameter 4.2 mm dengan jumlah 6 buah. 4. Sampel IV  Kayu yang disambung memiliki penampang 300 cm x 5.08 cm x 7.62 cm.  Pelat penyambung kayu memiliki penampang 59,1cm x 2.54cm x 7.62 cm.  Paku yang digunakan berdiameter 3.8 mm dengan jumlah 8 buah. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN