5.2 Lebih Jauh Mengenai Plot
Anda mungkin ingin memplot beberapa fungsi dalam beberapa figure window yang terpisah, atau membagi satu window menjadi
sejumlah area plot, ataupun mengatur properties dari plot yang akan digambar. Beberapa command di bawah ini bisa digunakan
untuk tujuan tersebut.
Tabel 5. 3
figure figurek
subplotm,n,k clf
menciptakan figure window baru yang kosong dan siap untuk di-plot
untuk ‘menduduki’ figure window nomor-k membagi figure window menjadi m-baris ×
n-kolom area plot yang terpisah, dan menduduki area ke-k
“clear figure”, mengosongkan figure window yang sedang ‘diduduki’
Misalkan figure window berikut dibagi menjadi 2-baris × 2-kolom dengan subplot. Perhatikan urutan nomor area dari kiri-atas ke
kanan-bawah.
Gambar 5. 4 Pembagian area plot dengan “subplot” Area ke-1
Area ke-2
Area ke-3 Area ke-4
Tabel 5. 3 lanjutan
plotx,y,’string’ menciptakan plot 2-dimensi dari vektor x
versus vektor y, dengan property yang ditentukan oleh string, sebagai berikut:
Warna Jenis Garis
Jenis Point
b g
r c
m y
k w
biru hijau
merah biru muda
ungu kuning
hitam putih
- :
-. --
utuh titik-titik
titik-strip putus-putus
. o
x +
s d
v p
h titik
lingkaran tanda ×
tanda + tanda
bujur sangkar permata
segitiga ke bawah segitiga ke atas
segitiga ke kiri segitiga ke kanan
segilima segienam
Misalkan: plotx,y,’r-’ memplot x versus y dengan garis utuh warna merah
plotx,y,’k’ menempatkan tanda warna hitam untuk setiap titik
x versus y. plotx,y,’g--s’ memplot dengan garis putus-putus warna hijau dan
menempatkan tanda bujur sangkar di setiap titik x versus y.
Perlu diingat bahwa ‘string’ dalam plot bersifat opsional. Apabila tidak dituliskan maka digunakan garis utuh warna biru.
Tabel 5. 3 lanjutan
plotx1,y1,’string1’,x2,y2,’string2’,x3,y3,’string3’, ...
menciptakan sejumlah plot sekaligus dalam satu area plot: x1 versus y1 dengan property string1, x2 versus
y2 dengan property string2, dan seterusnya
legend‘ket1’,’ket2’,’ket3’, ...
menambahkan legenda ke dalam plot yang telah dibuat; ket1 untuk plot pertama, ket2 untuk plot kedua, dan
seterusnya
axis off axis on
menghilangkan tampilan sumbu koordinat pada plot menampakkan kembali sumbu koordinat
axis[x_awal x_akhir y_awal y_akhir]
membuat tampilan area plot pada batas-batas nilai x = x_awal hingga x_akhir, dan
nilai y = y_awal hingga y_akhir
axis equal axis square
mengubah skala sumbu-x dan sumbu-y menjadi sama
mengubah bentuk area plot menjadi bujur sangkar
Berbagai fungsi yang berkaitan dengan plot di atas, berlaku pula untuk plot diskrit, plot logaritmik dan plot dalam koordinat polar.
Tabel 5. 4
stem ... semilogy ...
semilogx ... loglog ...
sama dengan plot ... , tetapi menampilkan y sebagai data diskrit
sama dengan plot ... , kecuali sumbu-y menggunakan skala logaritmik basis 10
sama dengan plot ... , kecuali sumbu-x menggunakan skala logaritmik
sama dengan plot ... , tetapi sumbu-x dan sumbu-y menggunakan skala logaritmik
polartheta,rho,’string’ membuat plot dalam koordinat polar dari sudut theta
satuan radian versus radius rho, dengan property ditentukan oleh string
Kini saatnya mencoba berbagai command di atas dalam contoh berikut ini.
Pertama, kita akan mencoba memplot kurva eksponensial negatif seperti pada contoh subbab 5.1 secara lebih efisien.
clear x=linspace0,5,500;
y1=exp-x; y2=exp-0.5x; y3=exp-0.25x; y4=exp-0.1x;
plotx,y1,x,y2,x,y3,x,y4 grid on
xlabelsumbu-x, ylabelsumbu-y
titleKurva y = exp-Ax legendA=1,A=0.5,A=0.25,A=0.1
Kemudian, kita coba memplot kurva tersebut dalam skala semilogaritmik
figure semilogyx,y1,x,y2,x,y3,x,y4
grid on xlabelsumbu-x, ylabelsumbu-y
titleKurva y = exp-Ax legendA=1,A=0.5,A=0.25,A=0.1
Misalkan kita ingin menyempitkan area plot pada y = 1 hingga 10
-2
saja, maka:
axis[0 5 1e-2 1]
Gambar 5. 5 Contoh plot semi-logaritmik
Dalam contoh kedua, kita akan memplot gelombang sinus, cosinus, kotak, dan gigi gergaji dengan melibatkan command
subplot.
figure t=0:0.05:10;
sinus=sin2pi0.25t; cosinus=cos2pi0.25t;
kotak=square2pi0.25t; gigi=sawtooth2pi0.25t;
subplot2,2,1; plott,sinus, titlesinus 14 Hz
subplot2,2,2; plott,cosinus, titlecosinus 14 Hz
subplot2,2,3; plott,kotak, titlekotak 14 Hz
subplot2,2,4; plott,gigi, titlegigi gergaji 14 Hz
Gambar 5. 6 Contoh penggunaan subplot
Dalam contoh ketiga, kita akan mencoba memplot suatu fungsi matematis dalam koordinat polar. Diinginkan plot fungsi:
ρ = sin
2
3 θ
dalam M
ATLAB
dituliskan
figure theta=linspace0,2pi,500;
rho=costheta.3.2; polartheta,rho;
Gambar 5. 7 Contoh plot dengan command “polar”
5.3 Plot 3-Dimensi