Terlihat bahwa mengoperasikan variabel berisi teks bisa memunculkan hasil perhitungan yang “salah”.
2.3 Variabel Terdefinisi di M
ATLAB
Di dalam M
ATLAB
telah terdapat beberapa variabel yang telah terdefinisi, sehingga kita bisa langsung pergunakan tanpa perlu
mendeklarasikannya lagi. Variabel tersebut ialah:
Tabel 2. 2
ans
eps
pi
inf NaN
i, j “answer”, digunakan untuk menyimpan hasil
perhitungan terakhir bilangan sangat kecil mendekati nol yang merupakan
batas akurasi perhitungan di M
ATLAB
. konstanta
π, 3.1415926... “infinity”, bilangan positif tak berhingga, misalkan
10, 25000, dsb. “not a number”, untuk menyatakan hasil perhitungan
yang tak terdefinisi, misalkan 00 dan infinf. unit imajiner,
√-1, untuk menyatakan bilangan kompleks.
2.4 Fungsi Matematika
Berbagi fungsi matematika yang umum kita pergunakan telah terdefinisi di M
ATLAB
, meliputi fungsi eksponensial, logaritma, trigonometri, pembulatan, dan fungsi yang berkaitan dengan
bilangan kompleks.
Tabel 2. 3
absx signx
menghitung nilai absolut dari x, yaitu x
fungsi “signum”: bernilai +1 jika x positif, -1 jika x negatif, dan 0 jika x sama dengan nol.
Fungsi eksponensial dan logaritma:
sqrtx expx
logx log10x
log2x akar kuadrat dari x
pangkat natural dari x, yaitu e
x
logaritma natural dari x, yaitu ln x logaritma basis 10 dari x, yaitu log
10
x logaritma basis 2 dari x, yaitu log
2
x Fungsi trigonometri:
sinx, cosx, tanx, cotx,
secx, cscx asinx, acosx,
atanx, acotx, asecx, acscx
sinhx, coshx, tanhx, cothx,
sechx, cschx asinhx, acoshx,
atanhx, acothx, asechx, acschx
fungsi trigonometri sinus, cosinus, tangent, cotangent, secant, dan cosecant. x dalam
satuan radian fungsi arcus trigonometri
fungsi trigonometri-hiperbolik fungsi arcus trigonometri-hiperbolik
Fungsi pembulatan:
roundx floorx
ceilx fixx
remx,y pembulatan x ke bilangan bulat terdekat
pembulatan ke bawah dari x ke bilangan bulat terdekat
pembulatan ke atas dari x ke bilangan bulat terdekat pembulatan ke bawah untuk x positif, dan ke atas
untuk x negatif sisa pembagian dari xy
Fungsi bilangan kompleks:
realz imagz
absz anglez
conjz menghitung komponen riil dari bilangan kompleks
z menghitung komponen imajiner dari bilangan
kompleks z menghitung magnitude dari bilangan kompleks z
menghitung argumen dari bilangan kompleks z menghitung konjugasi dari bilangan kompleks z
Bagi Anda yang belum familiar dengan sistem bilangan kompleks, tutorial singkat mengenai topik ini terdapat di Lampiran 2.
Untuk memperdalam pemahaman dari subbab 2.3 dan 2.4, cobalah contoh berikut dan amatilah hasilnya:
a=pi2, b=1000, c=-0.5, d=13, e=4 signa
sqrt10b, expc, expb logexpc, log10b, log2b+24
sina, cosa, tana2 asinc, acosc
roundde, floorde, ceilde, remd,e A=3+4i, B = sqrt2 - isqrt2
realA, imagA, realB, imagB absA, angleA, absB, angleB
absAcosangleA, absAsinangleA
Soal Latihan
1. Hitunglah dengan M
ATLAB
: 12 3,5 3 + 54
2
0,25
2
+ 0,75
2 12
2 60,3 2.
Buatlah empat variabel berikut: A = 25 B = 50 C = 125 D = 89
Hitunglah dan simpan dalam variabel baru: X = A + B +C
Y = A D+B Z = D
AB
+ C 3.
Manakah di antara nama-nama variabel berikut yang valid ?
luas, kel_1, 2_data, diff:3, Time, time_from_start, 10_hasil_terakhir, nilai-awal
4. Misalkan: x =
π6, y = 0,001; hitunglah:
y
x
e
−
x sin
x 2
cos x
3 tan
y
10
log y
2
log y
ln
5. Misalkan: p = 9+16i dan q =
−9+16i; hitunglah:
pq r
= q
p s
= r
p −
s r
+
2
p q
p p
∠ q
q ∠
r r
∠ s
s ∠
BAB 3
MATRIKS
3.1 Skalar, Vektor, dan Matriks