BAPEMAS PROVINSI JAWA TIMUR 2016
PROFIL DESA DAN KELURAHAN 2016 www.prodeskel.binapemdes,kemendagri.go.id
1.1. Latar Belakang
Ketersediaan   data   merupakan   salah   satu   aspek   penting   dalam   perencanaan pembangunan. Permasalahan selama ini, perhatian pemerintah daerah dan pemerintah
pusat dalam menyediakan data yang belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari berbagai permasalahan yang timbul oleh karena keakuratan data yang dipresentasikan seperti
kasus   penerimaan   Daftar   Pemilih  Tetap   DPT,Data   Kesejahteraan   masyarakat,   IDT dan Bantuan Langsung Tunai BLT.
Untuk mendorong Pemerintah Daerah dalam mengimplementasikan kebijakan, berbagai   upaya   telah   dilakukan   oleh   Pemerintah   melalui   Direktorat   Jenderal
Pemberdayaan   masyarakat   dan   Desa,   Kementerian   Dalam   Negeri.   Salah   satunya adalah sejak tahun anggaran 2008, Tahun Anggaran 2009 dan Tahun Anggaran 2010
telah mengalokasikan penyediaan peralatan pengolah data berupa perangkat komputer dan software pengolahan data sebanyak 518 kabupatenkota dan provinsi di Indonesia.
Pada   Tahun   Anggaran   2008   dialokasikan   kepada   24   kabupatenkota,   tahun   2009 dialokasikan   kepada   259   kabupatenkota   dan   Tahun   Anggaran   2010   dialokasikan
kepada 235 kabupatenkota dan provinsi. Sejalan dengan telah tersedianya perangkat pengolah  data juga  dilakukan  kegiatan  Bimbingan Teknis sejak Tahun  2008  sampai
tahun anggaran 2011 kepada operator pengisian data dari provinsi dan kabupaten yang telah   mendapat   perangkat   pengolah   data.   Pada   tahun   anggaran   2011   juga   telah
disusun Grand Design Pengembangan Profil Desa dan Kelurahan Dalam upaya mendukung impementasi permendagri nomor 12 tahun 2007 ini, di
daerah   maupun  di  tingkat   pusat   telah  terbentuk   pokja  profil  yang   diharapkan  dapat mendorong terwujudnya pengisian dan tersedianya data profil desa di setiap tingkatan.
Namun kenyataannya sampai saat ini belum dapat ditampilkan atau belum ada atau belum   ada   data   profil   yang   tersedia   untuk   dapat   digunakan   sebagai   data   dasar
penyusunan kebijakan baik di tingkat desa, kabupaten, provinsi, bahkan pemerintah, sehingga   dipandang   perlu   proses   percepatan   untuk   mendorong   terwujudnya
pelaksanaan profil desakelurahan.
1 Pendahuluan
1
BAPEMAS PROVINSI JAWA TIMUR 2016
PROFIL DESA DAN KELURAHAN 2016 www.prodeskel.binapemdes,kemendagri.go.id
Secara administratif Provinsi Jawa Timur terdiri dari 29 Kabupaten dan 9 Kota, didalamnya ada 664 Kecamatan, 7.720 Desa dan 784 Kelurahan. Ketersediaan data
dan informasi primer tentang desa adalah profil desa dan kelurahan sangat penting bagi stakeholder   yang   memfokuskan   pada   penyusunan   arah   pembangunan   desa   dan
kelurahan. Data dan informasi profil desa dan kelurahan ini bagi Pemerintah baik pusat dan
daerah,   bermanfaat   sebagai   alat   ukur   perencanaan   dan   evaluasi   kinerja   pelayanan pemerintahan, fasilitasi pembangunan dan pembinaan masyarakat. Sedangkan untuk
tingkat   desa   dan   kelurahan   akan   sangat   bermanfaat   dalam   memahami   identitas geografis,   sosiologis   dan   statistik   wilayahnya,   sehingga   dalam   perencanaan   dan
pengembangan desakelurahan sesuai dengan karakter daerahnya. Dalam upaya memperoleh data dan informasi profil desa dan kelurahan secara
lengkap, akurat, valid dan mutakhir diperlukan alat bantu perangkat lunak atau software untuk memproses data profil desa dan kelurahan, sehingga menjadi data dan informasi
yang siap dimanfaatkan oleh semua pemangku kepentingan. Untuk   mendorong   Pemerintah   Daerah   dalam   mengimplementasikan
permendagri nomor 12 tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan dan pendayagunaan Data Profil Desa dan Keluharan, Direktorat Jenderal Pemberdayaan masyarakat dan
Desa, kementerian Dalam Negeri, mulai tahun 2009 sampai 2011 menyusun Grand Design Pengembangan Profil Desa dan Kelurahan. Namun permasalahannya adalah
kapasitas   Sumber   Daya   Manusia   DesaKelurahan   dalam   mengoperasikan   peralatan teknologi tersebut belum optimal dan efektif. Oleh sebab itu, untuk mengoptimalkan
proses pengisian dan penyediaan data profil desa dan kelurahan maka perlu dilakukan pendampingan   implementasi   aplikasi   penyusunan   profil   desa   dan   kelurahan.
Pendampingan ini merupakan pendampingan terhadap kelompok kerja Pokja profil desa   dan   kelurahan   di   daerah   dalam   penyusunan   profil   desa   dan   kelurahan.
Diharapkan   dengan   kegiatan   pendampingan   ini   Pokja   di   tingkat   desakelurahan, Kecamatan dan KabupatenKota lebih mudah mengaplikasikan
website profil desa dan kelurahan
www.prodeskel.binapemdes.kemendagri.go.id .
1.2. Maksud dan Tujuan