3 LAPORAN PRODESKEL 2016 V.00

(1)

1.1. Latar Belakang

Ketersediaan data merupakan salah satu aspek penting dalam perencanaan pembangunan. Permasalahan selama ini, perhatian pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam menyediakan data yang belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari berbagai permasalahan yang timbul oleh karena keakuratan data yang dipresentasikan seperti kasus penerimaan Daftar Pemilih Tetap (DPT),Data Kesejahteraan masyarakat, IDT dan Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Untuk mendorong Pemerintah Daerah dalam mengimplementasikan kebijakan, berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pemberdayaan masyarakat dan Desa, Kementerian Dalam Negeri. Salah satunya adalah sejak tahun anggaran 2008, Tahun Anggaran 2009 dan Tahun Anggaran 2010 telah mengalokasikan penyediaan peralatan pengolah data berupa perangkat komputer dan software pengolahan data sebanyak 518 kabupaten/kota dan provinsi di Indonesia. Pada Tahun Anggaran 2008 dialokasikan kepada 24 kabupaten/kota, tahun 2009 dialokasikan kepada 259 kabupaten/kota dan Tahun Anggaran 2010 dialokasikan kepada 235 kabupaten/kota dan provinsi. Sejalan dengan telah tersedianya perangkat pengolah data juga dilakukan kegiatan Bimbingan Teknis sejak Tahun 2008 sampai tahun anggaran 2011 kepada operator pengisian data dari provinsi dan kabupaten yang telah mendapat perangkat pengolah data. Pada tahun anggaran 2011 juga telah disusun Grand Design Pengembangan Profil Desa dan Kelurahan

Dalam upaya mendukung impementasi permendagri nomor 12 tahun 2007 ini, di daerah maupun di tingkat pusat telah terbentuk pokja profil yang diharapkan dapat mendorong terwujudnya pengisian dan tersedianya data profil desa di setiap tingkatan. Namun kenyataannya sampai saat ini belum dapat ditampilkan atau belum ada atau belum ada data profil yang tersedia untuk dapat digunakan sebagai data dasar penyusunan kebijakan baik di tingkat desa, kabupaten, provinsi, bahkan pemerintah, sehingga dipandang perlu proses percepatan untuk mendorong terwujudnya pelaksanaan profil desa/kelurahan.

1

Pendahuluan


(2)

Secara administratif Provinsi Jawa Timur terdiri dari 29 Kabupaten dan 9 Kota, didalamnya ada 664 Kecamatan, 7.720 Desa dan 784 Kelurahan. Ketersediaan data dan informasi primer tentang desa adalah profil desa dan kelurahan sangat penting bagi stakeholder yang memfokuskan pada penyusunan arah pembangunan desa dan kelurahan.

Data dan informasi profil desa dan kelurahan ini bagi Pemerintah baik pusat dan daerah, bermanfaat sebagai alat ukur perencanaan dan evaluasi kinerja pelayanan pemerintahan, fasilitasi pembangunan dan pembinaan masyarakat. Sedangkan untuk tingkat desa dan kelurahan akan sangat bermanfaat dalam memahami identitas geografis, sosiologis dan statistik wilayahnya, sehingga dalam perencanaan dan pengembangan desa/kelurahan sesuai dengan karakter daerahnya.

Dalam upaya memperoleh data dan informasi profil desa dan kelurahan secara lengkap, akurat, valid dan mutakhir diperlukan alat bantu perangkat lunak atau software untuk memproses data profil desa dan kelurahan, sehingga menjadi data dan informasi yang siap dimanfaatkan oleh semua pemangku kepentingan.

Untuk mendorong Pemerintah Daerah dalam mengimplementasikan permendagri nomor 12 tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan dan pendayagunaan Data Profil Desa dan Keluharan, Direktorat Jenderal Pemberdayaan masyarakat dan Desa, kementerian Dalam Negeri, mulai tahun 2009 sampai 2011 menyusun Grand Design Pengembangan Profil Desa dan Kelurahan. Namun permasalahannya adalah kapasitas Sumber Daya Manusia Desa/Kelurahan dalam mengoperasikan peralatan teknologi tersebut belum optimal dan efektif. Oleh sebab itu, untuk mengoptimalkan proses pengisian dan penyediaan data profil desa dan kelurahan maka perlu dilakukan pendampingan implementasi aplikasi penyusunan profil desa dan kelurahan. Pendampingan ini merupakan pendampingan terhadap kelompok kerja (Pokja) profil desa dan kelurahan di daerah dalam penyusunan profil desa dan kelurahan. Diharapkan dengan kegiatan pendampingan ini Pokja di tingkat desa/kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten/Kota lebih mudah mengaplikasikan website profil desa dan kelurahan www.prodeskel.binapemdes.kemendagri.go.id.


(3)

Pendampingan implementasi aplikasi pendataan profil desa dan kelurahan dimaksudkan untuk mempermudah, mempercepat dan tersusunnya pusat data desa dan kelurahan di indonesia yang terintegrasi dan berkelanjutan;

Tujuan kegiatan Pendampingan Profil Desa dan Kelurahan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 adalah:

1. Memfasilitasi penerapan Aplikasi Prodeskel kepada Pokja Profil Desa dan Kelurahan tingkat Desa, Kecamatan dan Kabupaten/Kota dalam proses pengisian dan penyediaan data profil desa dan kelurahan di Jawa Timur.

2. Membimbing melalui Bimbingan Teknis (langsung dan tidak langsung) penghimpunan data, pengisian, editing dan publikasi data profil desa/kelurahan dengan website: prodeskel.binapemdes.kemendagri.go.id.

1.3. Manfaat

1. Bagi Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur

Manfaat yang diharapkan dari hasil kegiatan Pendampingan Profil Desa dan Kelurahan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 adalah dapat dipergunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan pengambilan kebijakan dalam pemberdayaan masyarakat Provinsi Jawa Timur. 2. Bagi Kelompok Kerja Pengguna di tingkat Desa/Kelurahan dan

Kecamatan.

Manfaat yang diharapkan dari hasil kegiatan Pendampingan Profil Desa dan Kelurahan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 adalah meningkatnya kemampuan pengisian/entry, validasi dan publikasi/pendayagunaan data profil desa dan kelurahan sebagai rujukan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes).

1.4. Keluaran Program

Keluaran pelaksanaan kegiatan Pendampingan Profil Desa dan Kelurahan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 adalah:


(4)

1. Peningkatan progres pengisian data Potensi dan Tingkat Perkembangan Desa /Kelurahan dalam website sebagai bagian tidak terpisahkan dari maksud dan tujuan pendampingan.

2. Meningkatnya progres (timesheet) pembimbingan dan kemampuan Pokja Profil Desa dan Kelurahan dalam menghimpun, meng-entry, meng-edit dan publikasi

data Profil Desa dan Kelurahan dengan website:

www.prodeskel.binapemdes.kemendagri.go.id


(5)

2.1. Ruang Lingkup Pendampingan

Ruang Lingkup Pendampingan Implementasi Aplikasi Profil Desa dan Kelurahan Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 meliputi :

1. Sosialisasi Kebijakan penyusunan dan pendayagunaan Data Profil Desa dan Kelurahan di Jawa Timur;

2. Bimbingan teknis membuka website

www.prodeskel.binapemdes.kemendagri.go.id;

3. Bimbingan teknis penggunaan menu pada website www.prodeskel.binapemdes.kemendagri.go.id;

4. Bimbingan teknis pengisian/input Potensi Desa/Kelurahan, Tingkat Perkembangan Desa/Kelurahan;

5. Bimbingan teknis melihat hasil laporan input, Potensi Desa/Kelurahan, Tingkat Perkembangan Desa/Kelurahan; 6. Bimbingan teknis mencetak laporan input, Potensi

Desa/Kelurahan, Tingkat Perkembangan Desa/Kelurahan; 7. Pelaporan Pelaksanaan Pendampingan Implementasi Aplikasi

Profil Desa dan Kelurahan di Jawa Timur.

8. Bimbingan Teknis Kompilasi data berdasarkan klasifikasi, Kategori dan Tipologi Desa

2.2. Metode

Metode yang digunakan dalam melaksanakan Pendampingan Implementasi Aplikasi Profil Desa dan Kelurahan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 adalah:


(6)

1. Metode Sosialisasi: penyebaran pemahaman kebijakan dan praktek penyusunan dan pendayagunaan profil desa dan kelurahan di Jawa Timur;

2. TOT Bagi Pokja Kecamatan;

3. Metode Bimbingan Teknis: pembimbingan dalam penerapan Aplikasi Website dan langkah-langkah teknis penggunaannya;

4. Metode Bimbingan Teknis : Pembimbingan Updating data pada aplikasi website;


(7)

3.1. Lokasi Pendampingan

Sasaran Lokasi pendampingan Pendampingan Implementasi Aplikasi Profil Desa/Kelurahan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 meliputi 8 (Delapan) Kabupaten/Kota dari 38 Kabupaten/ Kota di Jawa Timur yang menjadi lokasi dikarenakan perlu adanya dorongan untuk percapatan entry data dan pemahaman aplikasi serta pendayagunaan data dengan rincian pada tabel 1 berikut ini

Tabel 1 : Daftar Lokasi Pendampingan Implementasi Aplikasi Profil Desa dan Kelurahan Provinsi Jawa Timur Tahun 2015

N

O Lokasi Dampingan

Jumlah Deskel

Jumlah Desa Entry Data

01 Kabupaten Pamekasan 189 144

02 Kabupaten Jombang 306 148

03 Kabupaten Gresik 356 339

04 Kabupaten Tuban 328 55

05 Kabupaten Probolinggo 330 Update data

06 Kabupaten Kediri 344 Update Data

07 Kabupaten Trenggalek 157 Update Data

08 Kabupaten Bondowoso 219 218

3.2. Jadwal Pendampingan

Jadwal Pendampingan Implementasi Aplikasi Profil Desa dan Kelurahan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 dilaksanakan selama delapan (8) bulan dimulai bulan Maret 2016 sampai dengan Oktober Tahun 2016 dengan rencana jadwal pendampingan sebagai berikut:

3

Lokasi & Jadwal Pendampingan


(8)

Tabel 2 : Rekapitulasi Rencana Kegiatan Pendampingan Aplikasi Profil Desa dan Kelurahan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016

NO Uraian Kegiatan Maret April Mei Juni Juli Agus Sept

01 Persetujuan Kerjasama Swakelola pendampingan 02 Administasi Kontrak Dengan Lembaga Pendamping 03 Penyusunan Laporan Pendahuluan

04 Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Aplikasi di Kab/Kota Sasaran

05 Penyusunan Laporan Berkala

06 Koordinasi dan Evaluasi Progress Pendampingan 07 Penyusunan


(9)

Rencana Kerja Kegiatan Pendampingan Implementasi Aplikasi Profil Desa dan Kelurahan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 disajikan pada tabel berikut:

Tabel 3: Rencana Kerja Kegiatan Pendampingan Implementasi Aplikasi Profil Desa dan Kelurahan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016

N

O Jenis Kegiatan Keluaran

Minggu Ke

I II III IV

I Pra Program

A Pembuatan Usulan

kegiatan Usulan Kegiatan

B Penetapan Tenaga

Teknis Aplikasi Terbentuk Tim Teknis Aplikasi

II Pelaksanaan

1. Bulan Agustus

A Pendampingan Profil

Desa dan Kelurahan Pendampingan B Koordinasi Data

Lapang Koordinasi

C Penyusunan Laporan

Pendahuluan Laporan Pendahuluan

2. Bulan September

A Pendampingan Profil

Desa dan Kelurahan Pendampingan B Koordinasi Data

Lapang Koordinasi

C Pendampingan Profil

Desa dan Kelurahan Pendampingan

3. Bulan Oktober

A Koordinasi Data

Lapang Koordinasi

B Pendampingan Profil

Desa dan Kelurahan Pendampingan

4. Bulan November

A Koordinasi Data Koordinasi

4

Rencana Kerja Pendampingan


(10)

Lapang

B Pendampingan Profil

Desa dan Kelurahan Pendampingan

4. Bulan Desember

A Penyusunan Laporan Akhir Kegiatan

Laporan Akhir Kegiatan B Penyusunan Executive

Summary Executive Summary


(11)

5.1. Pelaksanaan Pendampingan Pokja Profil Desa dan Kelurahan

Hasil yang diharapkan dari kegiatan pendampingan profil desa dan kelurahan adalah pendampingan kepada kelompok kerja (Pokja) terpilih di tingkat desa, kecamatan dan kabupaten guna mengimplementasikan Prodeskel Bina Pemdes Kemendagri. Proses pendampingan Pokja Profil desa/kel di Jawa Timur berjalan secara struktural mulai dari Pokja Provinsi sampai Pokja di tingkat desa/Kel, dimana Pokja Profil desa sudah terbentuk di setiap tingkatan. Namun demikian tidak semua Pokja berjalan sesuai TUPOKSInya mengingat pendanaan di tiap-tiap kab/kota tidak sama. Kab/kota yang tidak menganggarkan untuk kegiatan pendampingan implementasi aplikasi profil desa dan kelurahan, mensiasati dengan dengan melibatkan magang anak-anak sekolah, sebagian kab/kota bekerja sama dengan pihak mitra untuk melakukan input data ke website: http://www.prodeskel.binapemdes.kemendagri.go.id/

5.2. Peserta pendampingan/sosialisasi software profil desa dan kelurahan

Peserta pendampingan/sosialisasi software profil desa dan kelurahan berasal dari wakil kelompok kerja (Pokja) Prodeskel desa/kelurahan dan kecamatan. Secara umum peserta menguasai dengan baik teknis pengoperasian software. Hal ini karena sofware Profil Desa dan Kelurahan dirancang mudah diakses dan mudah dioperasionalkan walaupun berbasis internet. Namun terdapat beberapa kendala dalam praktek penggunaan software profil Desa/Kelurahan, diantaranya beberapa peserta yang belum mengenal/terbiasa mengakses internet atau bahkan beberapa peserta yang belum bisa mengoperasikan komputer. Dari hasil evaluasi yang dilakukan, peserta mengakui bahwa pengisian sofware profil Desa/Kelurahan yang berbasis website atau internet sangat membantu dan mempermudah petugas desa.

5

Hasil Kegiatan


(12)

5.3. Tim Pendamping

Tim pendamping implementasi software profil desa dan kelurahan di Jawa Timur adalah tim dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Tugas tim pendamping tersebut adalah memandu teknis pengoperasian software profil desa dan Kelurahan mulai membuka website profil desa, cara pengisian, melihat hasil analisa, memandu cara mencetak hasil analisa profil desa/kelurahan, dan keluar (log out) dari website. Tim juga bertugas menjelaskan kebijakan profil desa/kelurahan, pentingnya kelengkapan dan kevalidan data, serta mengakomodir masukan-masukan dari daerah untuk disampaikan ke pusat.

5.4. Tempat Pendampingan

Tempat Pendampingan implementasi software profil desa dan kelurahan dilaksanakan di Aula Bapemas Kabupaten/Kota dan lab komputer SMK dan Kampus di masing-masing kabupaten/kota dampingan.

5.5. Proses Pendampingan Software Profil Desa/Kelurahan

Bentuk pendampingan adalah dengan metode klasikal dan praktek, yaitu pendamping terlebih dahulu menjelaskan materi yang dberikan kemudian peserta diberi kesempatan untuk praktek/latihan. Dalam setiap pendampingan yang dilaksanakan materi awal yang disampaikan adalah gambaran umum profil desa/kelurahan, dasar hukum, manfaat, instrumen profil desa/kelurahan, kelengkapan dan validitas data. Pendamping menjelaskan pentingnya profil desa/kelurahan untuk kepentingan pembangunan desa/kelurahan di masa yang akan datang. Materi berikutnya adalah penjelasan tentang pentingnya penyusunan profil desa/kelurahan berbasis web, apa itu software profil desa/kelurahan, manfaat sofware profil desa/kelurahan, tata cara pengisian software langsung secara online dengan mengakses langsung ke website

http://www.prodeskel.binapemdes.kemendagri.go.id. Proses pemaparan berlangsung secara interaktif yaitu dalam setiap penjelasan langsung diikuti dengan sesi tanya jawab/diskusi. Sesudah semua materi disampaikan, sesi berikutnya adalah


(13)

latihan/praktek, yaitu peserta diberi kesempatan untuk menginput data dari Instrumen Profil Desa/Kelurahan kedalam website.

5.6. Proses Entry Data Software Profil Desa/Kelurahan

Proses entry data pendampingan implementasi software profil desa dan kelurahan dapat di sajikan sebagai berikut:

5.6.1. Kebutuhan Sistem

Spesifikasi minimal perangkat keras dan lunak yang dibutuhkan untuk dapat mengoperasikan/menjalankan sistem informasi Profil Desa dan Kelurahan adalah sebagai berikut :

No Perangkat Keras Perangkat Lunak

1 Personal Komputer atau Noteboook Ms. Windows XP/7/8

2 Printer LaserJet/Dot Matriks PDF Printer (Bullzip,cutePDF,dll)

3 Browser :Mozilla, Google Chrome, IE9

5.6.2. Internet

Proses pendampingan implementasi software profil desa dan kelurahan mutlak membutuhkan sarana internet. Internet (Interconnected Network) merupakan suatu jaringan yang menghubungkan komputer yang satu dengan lainnya diseluruh dunia. Melalui Internet, komputer dapat saling terhubung untuk berkomunikasi, berbagi dan memperoleh informasi. Dengan semakin berkembangnya pemanfaatan internet di dunia menjadikan internet seolah-oleh menjadi dunia sendiri sehingga sering disebut sebagai dunia maya (cyberspace). Internet sebenarnya adalah suatu system jaringan komunikasi komputer global yang saling terhubung dengan menggunakan standar Transmission Control Protokol/ Internet Protokol (TCP/IP). Informasi yang disajikan di internet umumnya melalui suatu halaman website yang dibuat dengan format bahasa pemrograman HTML (Hypertext Markup Languange). Untuk dapat menampilkan halaman website diperlukan suatu perangkat lunak aplikasi yang disebut dengan browser. Mozilla Firefox, Opera, Google Chrome, Safari dan Internet Explorer merupakan contoh dari browser. Halaman utama suatu website disebut dengan homepage. Dari halaman utama kita dapat membuka berbagai macam informasi


(14)

melalui tombol yang disebut dengan link. Link dapat menghubungkan kita dengan halaman atau website lainnya, sehingga informasi yang dapat kita peroleh dapat terhubung dan menjadi satu kesatuan informasi. Untuk mempermudah pencarian informasi beberapa perusahaan menediakan suatu sistem pencarian informasi di internet yang lebih dikenal dengan web search engine.Contoh dari web search engine yang sering digunakan seperti Google, Yahoo, MSN dan lain-lain

5.6.3. Web Browser

Web browser (browser), peramban ramatraya disebut juga penjelajah web, adalah perangkat lunak yang berfungsi menampilkan dan melakukan interaksi dengan dokumen-dokumen yang disediakan oleh server web. Peramban web yang popular adalah Internet Explorer, Firefox dan Google Chrome. Peramban web adalah jenisperantara pengguna yang paling sering digunakan. Ramat jembar (wide web) sendiri adalah kumpulan jaringan berisi dokumen dan tersambung satu dengan yang lain, yang dikenal sebagai Waring Wera Wanua. Logo web browser yang biasa digunakan antara lain sebagai berkut.


(15)

5.7. KABUPATEN PAMEKASAN

Object 3

Gambar 1 : Grafik Progres Entry


(16)

Object 5

Sebagaimana terlihat pada grafik klasifikasi desa untuk Kabupaten Pamekasan terdapat 2 % desa berklasifikasi Swadaya dan 98% berklasifikasi Swakarya dari total desa yang telah melaksanakan entry sebanyak 144 Deskel dari 189 Deskel.


(17)

Object 7

Pada grafik Tipologi Desa di Kabupaten Pamekasan di simpaikan bahwa terdapat 52 % desa bertipologi Persawahan, 28 % dengan tipologi Perladangan, 15 % dengan Tipologi Pesisir/nelayan dan 5 % dengan tiplogi Perladangan.

5.7.2 Potensi dan Masalah Kabupaten Kota Menurut Profil Desa 5.7.2.1 Kualitas Infra Struktur

KUALITAS INFRASTRUKTUR JUMLAH SAT


(18)

Presentase jalan desa dalam kondisi baik 68,09 57,02 32,27 %

Presentase jalan antar desa/ kecamatan dalam

kondisi baik 18,18 28,57 28,67 %

Presentase jalan kabupaten yang melewati

desa dalam kondisi baik 57,14 40,00 15,87 % Presentase jalan provinsi dalam kondisi baik 100,00 100,00 80,33 %

Presentase jalan negara dalam kondisi baik - - 13,04 %

Persentase panjang jembatan dalam kondisi

baik 70,97 91,30 42,96 %

Prasarana kesehatan 48 21 600 UNIT

Prasarana pendidikan 75 42 195884 UNIT

ANALSIS :

Sumber utama air bersih menurut prioritas à sumur gali, Mata air dan Sumur Pompa • Terlihat bahwa infrastruktur transportasi pada jalan kabupaten yang melewati

desa perlu menjadi perhatian

• Prasarana kesehatan dan pendidikan juga belum memadai dibandingkan keberadaan 189 desa/kelurahan.

5.7.2.2 Tata Guna Lahan

Tata Guna Lahan 2014 2015 2016

Total Luas Tanah Sawah 141.487,47 549,37 456.970,30 Ha Total Luas Tanah Kering 42.260,52 6.570,30 271.850,17 Ha Total Luas Tanah Basah 351,82 184,00 16.496,72 Ha Total Luas Tanah Perkebunan 939,24 854,09 118.319,38 Ha Total Luas Fasilitas Umum 650,40 350,97 43.099,88 Ha Total Luas Tanah Hutan 35,00 30,00 2.390,13 Ha

ANALISIS :

• Perlu pemahaman bahwa Profil Desa dan Kelurahan adalah data registrasi yang harus kontinyu di-up-date, bukan data proyek sensus/survey

• Th. 2016 tanah sawah merupakan proporsi terbesar

• Lahan penting lainnya ialah tanah kering, tanah hutan, tanah basah dan fasilitas umum


(19)

Sektor Luas Lahan (Ha) Prioritas Komoditas Unggulan Tanaman pangan 195.205,53 Bawang Merah, Padi Ladang, Padi Sawah

Tanaman buah 2.395,00 Mangga, durian, Pisang Tanaman apotik hidup 1.200,65 Jahe, kunyit, temu lawak

Perkebunan 12.540,79 Tembakau, Cengkeh, Tebu

Jenis Populasi Ternakan 4.202,29 Ayam Boiler, Ayam Kampung, Sapi

Perikanan 19.050,41 Bawal, Ayam-ayam, tongkol

Profil Desa dan Kelurahan langsung menunjukkan komoditas unggulan menurut prioritas berdasarkan luas lahan yang digunakan à berdasarkan nilai pentingnya bagi masyarakat sendiri

5.7.2.4 Lembaga Ekonomi dan Tenaga Kerja

Lembaga Ekonomi 2014 2015 2016

Lembaga Ekonomi Koperasi 1 12

Lembaga Jasa Keuangan 4 3 20

Industri Kecil dan Menengah 135 4 1062

Pasar hasil bumi tradisional harian 1 16

Ketenagakerjaan 2013 2014 2015

Presentase Pengangguran Usia Produktif (18-56 th) 4,83 0,63 12,76 Presentase Penduduk Usia Produktif yang buta aksara 33,69 3,19 14,16 Presentase Penduduk Usia Produktif Tidak Tamat SD 2,49 11,78 19,92

ANALSIS :

• Pemdes/kel melaporkan masih terdapat masalah ketenagakerjaan, buta aksara dan pendidikan yang sangat rendah

• Pasar perlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan desa/kelurahan

5.7.2.5 Ekonomi Rumah Tangga

NILAi PRODUKSI TERLAPOR

Sektor 2014 2015 2016

Sektor Pertanian 3.692.020.000,00 965.325.000,00 1.561.773.399.930,50 Sektor Perkebunan 10.000.000.000,00 1.980.000.000,00 1.669.597.080.822,75

Sektor Peternakan 9.619.000,00 0,00 118.535.050.400,00

Sektor Perikanan 0,00 0,00 211.000.000,00

Sektor Pertambangan dan Energi 0,00 0,00 30.000.000,00


(20)

Sektor Industri pengolahan 0,00 0,00 0,00

Sektor Kehutanan 0,00 0,00 0,00

JUMLAH PEKERJA/PENGUSAHA

Sektor 2014 2015 2016

1. Sektor Pertanian 4.088,00 2.007.549,00

2. Sektor Perkebunan 3. Sektor Peternakan 4. Sektor Perikanan 5. Sektor Kehutanan

6. Sektor Pertambangan dan Bahan Galian C

7. Sektor Industri Kecil dan

Kerajinan Rumah Tangga 241,00 312,00

8. Sektor Industri Menengah dan

Besar 102,00 1.050,00

9. Sektor Perdagangan

10. Sektor Jasa 122,00 2.761,00

PENDAPATAN PERKAPITA TERLAPOR (Rp/Org/Bulan)

Sektor 2014 2015 2016

Sektor Pertanian 0,00 0,00 4.000.000,00

Sektor Perkebunan 0,00 0,00 0,00

Sektor Perternakan 0,00 0,00 150.000,00

Sektor Perikanan 0,00 0,00 0,00

Sektor Kerajinan 0,00 0,00 0,00

Sektor Pertambangan 0,00 0,00 0,00

Sektor Kehutanan 0,00 0,00 0,00

Sektor Industri Kecil Menengah Besar

0,00 0,00

1.500.000,00

Sektor Jasa dan Perdagangan 0,00 0,00 4.000.000,00

Rata-rata Pendapatan per anggota keluarga

0,00 0,00

326,94

Profil Desa dan Kelurahan mampu langsung menganalisis kontribusi dan kondisi setiap sektor pembangunan à namun perlu pelaporan yang lengkap

• Nilai produksi tertinggi ialah sektor pertanian

• Jumlah pekerja/pengusaha terbanyak ialah sektor pertanian


(21)

5.7.2.6 Ekonomi, Politik dan kependududkan

Identitas 2014 2015 2016 Keterangan

Jumlah wajib pajak 0,00 7.884,00 8.821,00 Orang

Target PBB 0,00 89.053.706,00 166.446.119,00 Rp

Realisasi PBB 0,00 40,00 287,00 Rp

Jumlah penduduk yang

memiliki hak pilih 0,00 0,00 17.627,00 Orang

Keluarga Prasejahtera 0,00 0,00 48,55 %

Keluarga sejahtera 1 0,00 0,00 26,38 %

Keluarga sejahtera 2 0,00 0,00 15,42 %

Keluarga sejahtera 3 0,00 0,00 6,13 %

Keluarga sejahtera 3 plus 0,00 0,00 3,51 %

 Profil Desa dan Kelurahan dapat mengkompilasi data ekonomi dan politik kependudukan à perlu pengumpulan data lebih lengkap

 Terdapat keluarga Prasejahter dan Sejahtera 1 yang sangakt tinggi dan perlu menjadi perhatian khusus.


(22)

(23)

(24)

5.8. KABUPATEN GRESIK

Object 9

Gambar : Grafik Progres Entry

5.8.1 Hasil Analisis Klasifikasi dan Tipologi


(25)

Sebagaimana terlihat pada grafik klasifikasi desa untuk Kabupaten Gresik terdapat 89 % desa berklasifikasi Swadaya, 9% berklasifikasi Swakarya dan 2 % berklasifikasi Swasembada dari total desa yang telah melaksanakan entry sebanyak 339 Deskel dari 356 Deskel.


(26)

Pada grafik Tipologi Desa di Kabupaten Gresik terdapat 48 % desa bertipologi Persawahan, 14 % dengan tipologi Perladangan, 15 % dengan Tipologi Pesisir/nelayan dan 23 % dengan tiplogi Perindustrian/jasa.

5.8.2 Potensi dan Masalah Kabupaten Kota Menurut Profil Desa 5.8.2.1 Kualitas Infra Struktur

KUALITAS INFRASTRUKTUR JUMLAH SAT

2014 2015 2016

Presentase jalan desa dalam kondisi baik 48,06 16,33 97,64 %

Presentase jalan antar desa/ kecamatan dalam

kondisi baik 69,69 56,20 66,03 %

Presentase jalan kabupaten yang melewati

desa dalam kondisi baik 16,11 75,03 67,15 % Presentase jalan provinsi dalam kondisi baik 19,86 88,70 94,19 %

Presentase jalan negara dalam kondisi baik 19,84 100,00 0,00 %

Persentase panjang jembatan dalam kondisi

baik 70,00 72,22 81,45 %

Prasarana kesehatan 211 233 375 UNIT

Prasarana pendidikan 349 1114 710 UNIT

ANALSIS :

Sumber utama air bersih menurut prioritas à sumur gali, PAM dan Sumur Pompa

• Terlihat bahwa infrastruktur transportasi pada jalan kabupaten yang melewati desa perlu menjadi perhatian

• Prasarana kesehatan dan pendidikan juga belum memadai dibandingkan keberadaan 356 desa/kelurahan.

5.8.2.2 Tata Guna Lahan


(27)

Total Luas Tanah Sawah 349.772,71 89.951,40 319.937,60 Ha Total Luas Tanah Kering 1.578.611,17 250.699,43 379.147,76 Ha Total Luas Tanah Basah 4.795,42 2.893,92 9.449,07 Ha Total Luas Tanah Perkebunan 31.118,39 193,61 51.080,77 Ha Total Luas Fasilitas Umum 1.054.021,91 29.241,14 49.114,19 Ha Total Luas Tanah Hutan 2.696,70 2.867,20 4.452,89 Ha

ANALISIS :

• Perlu pemahaman bahwa Profil Desa dan Kelurahan adalah data registrasi yang harus kontinyu di-up-date, bukan data proyek sensus/survey

• Th. 2016 tanah kering merupakan proporsi terbesar

• Lahan penting lainnya ialah tanah sawah, tanah hutan, tanah basah dan fasilitas umum

5.8.2.3 Potensi Pertanian

Sektor Luas Lahan (Ha) Prioritas Komoditas Unggulan Tanaman pangan 819.012,45 Jagung, Padi Sawah, Kacang Kedelai Tanaman buah 9.217,98 Mangga, Pisang, koskosan

Tanaman apotik hidup 33,55 Daun Sirih, kunyit, temu HItam

Perkebunan 174,50 Kelapa, Cengkeh, Tebu

Jenis Populasi Ternakan 5.060,75 Ayam Boiler, Ayam Kampung, Kambing Perikanan 279.867,30,41 Bandeng, Mujair, Udang/lobster Profil Desa dan Kelurahan langsung menunjukkan komoditas unggulan menurut prioritas berdasarkan luas lahan yang digunakan à berdasarkan nilai pentingnya bagi masyarakat sendiri

5.8.2.4 Lembaga Ekonomi dan Tenaga Kerja

Lembaga Ekonomi 2014 2015 2016

Lembaga Ekonomi Koperasi 49 18 39

Lembaga Jasa Keuangan 26 14 15

Industri Kecil dan Menengah 621 266 452

Pasar hasil bumi tradisional harian 5 3 31

Ketenagakerjaan 2013 2014 2015

Presentase Pengangguran Usia Produktif (18-56 th) 9,36 10,74 6,09 Presentase Penduduk Usia Produktif yang buta aksara 2,15 3,31 4,56


(28)

Presentase Penduduk Usia Produktif Tidak Tamat SD 6,06 6,78 5,82

ANALSIS :

• Pemdes/kel melaporkan masih terdapat masalah ketenagakerjaan, buta aksara dan pendidikan yang sangat rendah

• Pasar perlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan desa/kelurahan

5.8.2.5 Ekonomi Rumah Tangga

NILAi PRODUKSI TERLAPOR

Sektor 2014 2015 2016

Sektor Pertanian 39.684.211.480,00 44.076.063.240,00 158.535.197.548,66

Sektor Perkebunan 7.000.000,00 0,00 15.642.728.000,00

Sektor Peternakan 18.972.000.000,00 1.002.650.000,00 5.292.683.000,00 Sektor Perikanan 28.003.412.524,50 12.415.800.000,00 7.908.000.000,00 Sektor Pertambangan dan Energi 89.000.000,00 339.000.000,00 355.000.000,00 Sektor Kerajinan 2.766.800.000,00 2.629.098.700,00 3.428.598.850,00 Sektor Industri pengolahan 2.487.850.000,00 707.550.000,00 6.500.515.030,00 Sektor Kehutanan 25.000.000,00 30.000.000,00 15.000.025,00

JUMLAH PEKERJA/PENGUSAHA

Sektor 2014 2015 2016

1. Sektor Pertanian 12.110,00 13.962,00 48.178,00

2. Sektor Perkebunan 19,00 0,00 0,00

3. Sektor Peternakan 322,00 75,00 205,00

4. Sektor Perikanan 437,00 14,00 162,00

5. Sektor Kehutanan 0,00 0,00 0,00

6. Sektor Pertambangan dan

Bahan Galian C 364,00 4,00 0,00

7. Sektor Industri Kecil dan

Kerajinan Rumah Tangga 2.419,00 1.243,00 3.426,00

8. Sektor Industri Menengah dan

Besar 4.630,00 11.979,00 16.137,00

9. Sektor Perdagangan 99,00 14,00 25,00

10. Sektor Jasa 8.293,00 10.348,00 18.560,00

PENDAPATAN PERKAPITA TERLAPOR (Rp/Org/Bulan)

Sektor 2014 2015 2016

Sektor Pertanian 1.903.577,35 3.708.366,67 7.247.020,00

Sektor Perkebunan 26.250,00 0,00 788.750,00


(29)

Sektor Perikanan 10.937.500,00 5.861.000,00 4.665.000,00

Sektor Kerajinan 5.700.000,00 13.166.666,67 3.643.571,43

Sektor Pertambangan 2.507.500,00 3.750.000,00 0,00

Sektor Kehutanan 0,00 0,00 100.000,00

Sektor Industri Kecil Menengah

Besar 5.309.091,00 4.546.000,08 5.847.916,75

Sektor Jasa dan Perdagangan 7.545.000,00 9.550.500,00 57.466.666,67 Rata-rata Pendapatan per

anggota keluarga 43.470,01 453.338,65 140.887,29

Profil Desa dan Kelurahan mampu langsung menganalisis kontribusi dan kondisi setiap sektor pembangunan à namun perlu pelaporan yang lengkap

• Nilai produksi tertinggi ialah sektor pertanian

• Jumlah pekerja/pengusaha terbanyak ialah sektor pertanian

• Pendapatan per kapita per bulan terbesar pada sektor jasa dan perdagangan

5.8.2.6 Ekonomi, Politik dan kependududkan

Identitas 2014 2015 2016 Keterangan

Jumlah wajib

pajak 42.311,00 141.987.293,00 47.384,00 Orang

Target PBB 53.943.205.617,80 1.699.297.205,80 1.689.110.379,00 Rp Realisasi PBB 2.128.116,71 9.179.209,36 6.944.504,44 Rp Jumlah

penduduk yang memiliki hak pilih

48.558,00 38.317,00 68.729,00 Orang

Keluarga

Prasejahtera 16,79 15,13 20,38 %

Keluarga

sejahtera 1 21,15 23,20 20,36 %

Keluarga

sejahtera 2 25,46 29,41 24,67 %

Keluarga

sejahtera 3 23,82 25,17 30,35 %

Keluarga


(30)

 Profil Desa dan Kelurahan dapat mengkompilasi data ekonomi dan politik kependudukan à perlu pengumpulan data lebih lengkap

 Terdapat keluarga Prasejahter dan Sejahtera 1 yang sangakt tinggi dan perlu menjadi perhatian khusus.


(31)

(32)

(33)

(34)

5.9 KABUPATEN TUBAN

Object 15

Gambar : Grafik Progres Entry


(35)

Object 17

Sebagaimana terlihat pada grafik klasifikasi desa untuk Kabupaten Tuban terdapat 100 % desa berklasifikasi Swadaya dari total desa yang telah melaksanakan entry sebanyak 55 Deskel dari 328 Deskel.


(36)

Object 20

Pada grafik Tipologi Desa di Kabupaten Gresik terdapat 73 % desa bertipologi Persawahan, 13 % dengan tipologi Perladangan, 5 % dengan Tipologi Pesisir/nelayan, 7 % dengan tiplogi Perindustrian/jasa dan 2 % dengan tipologi kehutanan

5.9.2 Potensi dan Masalah Kabupaten Kota Menurut Profil Desa 5.9.2.1 Kualitas Infra Struktur


(37)

KUALITAS INFRASTRUKTUR JUMLAH SAT

2014 2015 2016

Presentase jalan desa dalam kondisi baik 58,86 100,00 100,00 %

Presentase jalan antar desa/ kecamatan dalam

kondisi baik 99,71 100,00 100,00 %

Presentase jalan kabupaten yang melewati

desa dalam kondisi baik 100,00 0,00 0,00 % Presentase jalan provinsi dalam kondisi baik 99,50 0,00 0,00 %

Presentase jalan negara dalam kondisi baik 100,00 0,00 0,00 %

Persentase panjang jembatan dalam kondisi

baik 85,71 85,71 85,71 %

Prasarana kesehatan 55 16 6 UNIT

Prasarana pendidikan 103 23 15 UNIT

ANALSIS :

Sumber utama air bersih menurut prioritas à sumur gali, PAM dan Sumur Pompa

• Terlihat bahwa infrastruktur transportasi pada jalan kabupaten yang melewati desa perlu menjadi perhatian

• Prasarana kesehatan dan pendidikan juga belum memadai dibandingkan keberadaan 328 desa/kelurahan.

5.9.2.2 Tata Guna Lahan

Tata Guna Lahan 2014 2015 2016

Total Luas Tanah Sawah 293.991,69 95.184,62 1.947,93 Ha Total Luas Tanah Kering 374.758,71 13.220,97 99.959,41 Ha

Total Luas Tanah Basah 0,00 247,00 0,00 Ha

Total Luas Tanah Perkebunan 12,00 43.828,00 0,00 Ha Total Luas Fasilitas Umum 38.629,87 5.265,70 146,40 Ha Total Luas Tanah Hutan 788,20 1.162,72 2,00 Ha

ANALISIS :

• Perlu pemahaman bahwa Profil Desa dan Kelurahan adalah data registrasi yang harus kontinyu di-up-date, bukan data proyek sensus/survey

• Th. 2016 tanah kering merupakan proporsi terbesar

• Lahan penting lainnya ialah tanah sawah, tanah hutan, tanah basah dan fasilitas umum


(38)

Sektor Luas Lahan (Ha) Prioritas Komoditas Unggulan

Tanaman pangan 0,00

-Tanaman buah 0,00

-Tanaman apotik hidup 0,00

-Perkebunan 0,00

-Jenis Populasi Ternakan 0,50 Ayam Boiler, Burung merpati, Kambing

Perikanan 0,00

-Profil Desa dan Kelurahan langsung menunjukkan komoditas unggulan menurut prioritas berdasarkan luas lahan yang digunakan à berdasarkan nilai pentingnya bagi masyarakat sendiri

5.9.2.4 Lembaga Ekonomi dan Tenaga Kerja

Lembaga Ekonomi 2014 2015 2016

Lembaga Ekonomi Koperasi 4 - -

Lembaga Jasa Keuangan 1 2 2

Industri Kecil dan Menengah 262 - -

Pasar hasil bumi tradisional harian 2 - -

Ketenagakerjaan 2013 2014 2015

Presentase Pengangguran Usia Produktif (18-56 th) 5,21 0,00 0,00 Presentase Penduduk Usia Produktif yang buta aksara 4,08 0,00 100,00 Presentase Penduduk Usia Produktif Tidak Tamat SD 8,39 0,00 0,00

ANALSIS :

• Pemdes/kel melaporkan masih terdapat masalah ketenagakerjaan, buta aksara dan pendidikan yang sangat rendah

• Pasar perlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan desa/kelurahan

5.9.2.5 Ekonomi Rumah Tangga

NILAi PRODUKSI TERLAPOR

Sektor 2014 2015 2016

Sektor Pertanian 18.800.000,00 0,00 0,00

Sektor Perkebunan 0,00 0,00 0,00

Sektor Peternakan 1.650,00 0,00 0,00

Sektor Perikanan 0,00 0,00 0,00

Sektor Pertambangan dan Energi 232.000.000,00 0,00 0,00


(39)

Sektor Industri pengolahan 36.000.000,00 0,00 0,00

Sektor Kehutanan 0,00 0,00 0,00

JUMLAH PEKERJA/PENGUSAHA

Sektor 2014 2015 2016

1. Sektor Pertanian 10.003,00 4.042,00 911,00

2. Sektor Perkebunan 0,00 0,00 0,00

3. Sektor Peternakan 76,00 0,00 0,00

4. Sektor Perikanan 1,00 0,00 0,00

5. Sektor Kehutanan

6. Sektor Pertambangan dan

Bahan Galian C 39,00

0,00 0,00

7. Sektor Industri Kecil dan

Kerajinan Rumah Tangga 1.870,00 544,00 48,00

8. Sektor Industri Menengah dan

Besar 3.487,00

0,00 0,00

9. Sektor Perdagangan 148,00 0,00 0,00

10. Sektor Jasa 7.503,00 362,00 162,00

PENDAPATAN PERKAPITA TERLAPOR (Rp/Org/Bulan)

Sektor 2014 2015 2016

Sektor Pertanian 277.835.181,43 0,00 0,00

Sektor Perkebunan 1.874.650,00 0,00 0,00

Sektor Perternakan 2.147.142,86 0,00 0,00

Sektor Perikanan 0,00 0,00 0,00

Sektor Kerajinan 1.534.375,00 0,00 0,00

Sektor Pertambangan 1.675.000,00 0,00 0,00

Sektor Kehutanan 0,00 750.000,00 0,00

Sektor Industri Kecil Menengah

Besar 105.833,33 500.000,00

0,00

Sektor Jasa dan Perdagangan 900.000,00 0,00 0,00

Rata-rata Pendapatan per

anggota keluarga 43.470,01 453.338,65 140.887,29

Profil Desa dan Kelurahan mampu langsung menganalisis kontribusi dan kondisi setiap sektor pembangunan à namun perlu pelaporan yang lengkap

5.9.2.6 Ekonomi, Politik dan kependududkan


(40)

Jumlah wajib

pajak 17.094,00 5.350,00 0,00 Orang

Target PBB 1.064.665.466,00 122.151.600,00 32.862.782,00 Rp

Realisasi PBB 85,36 40.717.200,00 0,00 Rp

Jumlah

penduduk yang memiliki hak pilih

29.379,00 4.313,00 0,00 Orang

Keluarga

Prasejahtera 35,86 27,92

0,00

% Keluarga

sejahtera 1 25,30 21,83

0,00

% Keluarga

sejahtera 2 21,49 22,34

0,00

% Keluarga

sejahtera 3 12,29 16,75

0,00

% Keluarga

sejahtera 3 plus 5,06 11,17

0,00

%  Profil Desa dan Kelurahan dapat mengkompilasi data ekonomi dan politik kependudukan

à perlu pengumpulan data lebih lengkap

 Terdapat keluarga Prasejahter dan Sejahtera 1 yang sangakt tinggi dan perlu menjadi perhatian khusus.


(41)

(42)

5.10. KABUPATEN JOMBANG

Object 23

Gambar : Grafik Progres Entry

5.10.1 Hasil Analisis Klasifikasi dan Tipologi


(43)

Sebagaimana terlihat pada grafik klasifikasi desa untuk Kabupaten Jombang terdapat 56 % desa berklasifikasi Swadaya, 36 % berklasifikasi Swakarya dan 8 % berklasifikasi Swasembada dari total desa yang telah melaksanakan entry sebanyak 151 Deskel dari 306 Deskel.


(44)

Pada grafik Tipologi Desa di Kabupaten Jombang terdapat 78 % desa bertipologi Persawahan, 7 % dengan tipologi Perladangan, 1 % dengan Tipologi Kehutanan dan 14 % dengan tiplogi Perindustrian/jasa.

5.10.2 Potensi dan Masalah Kabupaten Kota Menurut Profil Desa 5.10.2.1 Kualitas Infra Struktur

KUALITAS INFRASTRUKTUR JUMLAH SAT

2014 2015 2016

Presentase jalan desa dalam kondisi baik 68,18 79,24 62,64 %

Presentase jalan antar desa/ kecamatan dalam

kondisi baik 95,08 83,23 32,49 %

Presentase jalan kabupaten yang melewati

desa dalam kondisi baik 100,00 0,05 82,95 % Presentase jalan provinsi dalam kondisi baik 100,00 66,67 99,88 %

Presentase jalan negara dalam kondisi baik 100,00 %

Persentase panjang jembatan dalam kondisi

baik 94,87 71,43 82,02 %

Prasarana kesehatan 145 53 694 UNIT

Prasarana pendidikan 132 70 841 UNIT

ANALSIS :

Sumber utama air bersih menurut prioritas à sumur gali, Depot Isi Ulang dan Sumur Pompa

• Terlihat bahwa infrastruktur transportasi pada jalan Presentase jalan antar desa/ kecamatan perlu menjadi perhatian

• Prasarana kesehatan dan pendidikan juga belum memadai dibandingkan keberadaan 306 desa/kelurahan.

5.10.2.2 Tata Guna Lahan


(45)

Total Luas Tanah Sawah 521.016,04 121.570,47 328.396,62 Ha Total Luas Tanah Kering 524.631,37 183.793,29 277.527,17 Ha

Total Luas Tanah Basah 0,70 4,80 18,33 Ha

Total Luas Tanah Perkebunan 167,92 5.394,73 40.220,82 Ha Total Luas Fasilitas Umum 37.362,19 2.500,78 2.668,18 Ha Total Luas Tanah Hutan 10,20 25.974,25 4.648,20 Ha

ANALISIS :

• Perlu pemahaman bahwa Profil Desa dan Kelurahan adalah data registrasi yang harus kontinyu di-up-date, bukan data proyek sensus/survey

• Th. 2016 tanah sawah merupakan proporsi terbesar

• Lahan penting lainnya ialah tanah kering, tanah hutan, tanah basah dan fasilitas umum

5.10.2.3 Potensi Pertanian

Sektor Luas Lahan (Ha) Prioritas Komoditas Unggulan Tanaman pangan 125.430,16 Jagung, Padi Sawah, Kacang Kedelai Tanaman buah 109.986,35 Semangka, Pisang, Salak

Tanaman apotik hidup 190,17 Daun Sereh, kunyit, Lengkuang

Perkebunan 66.361,24 Tembakau, Tebu, Cengkeh

Jenis Populasi Ternakan 56,67 Ayam Boiler, Ayam Kampung, bebek

Perikanan 1.861,30 Gurame, Lele, Patin

Profil Desa dan Kelurahan langsung menunjukkan komoditas unggulan menurut prioritas berdasarkan luas lahan yang digunakan à berdasarkan nilai pentingnya bagi masyarakat sendiri

5.10.2.4 Lembaga Ekonomi dan Tenaga Kerja

Lembaga Ekonomi 2014 2015 2016

Lembaga Ekonomi Koperasi 13 1 73

Lembaga Jasa Keuangan 14 2 69

Industri Kecil dan Menengah 40 10 410

Pasar hasil bumi tradisional harian 60 173

Ketenagakerjaan 2013 2014 2015

Presentase Pengangguran Usia Produktif (18-56 th) 11,18 7,35 8,50 Presentase Penduduk Usia Produktif yang buta aksara 0,72 3,43 1,14


(46)

Presentase Penduduk Usia Produktif Tidak Tamat SD 5,50 6,73 7,15

ANALSIS :

• Pemdes/kel melaporkan masih terdapat masalah ketenagakerjaan, buta aksara dan pendidikan yang sangat rendah

• Pasar perlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan desa/kelurahan

5.10.2.5 Ekonomi Rumah Tangga

NILAi PRODUKSI TERLAPOR

Sektor 2014 2015 2016

Sektor Pertanian 73.826.270.543,00 83.616.578.200,00 550.589.208.023,00 Sektor Perkebunan 2.299.280.000,00 2.328.080.000,00 1.852.621.505.000,00 Sektor Peternakan 1.022.200.000,00 769.400.000,00 1.769.294.000,00

Sektor Perikanan 0,00 0,00 80.000.000,00

Sektor Pertambangan dan Energi 0,00 0,00 600.000.000,00

Sektor Kerajinan 200.000.000,00 0,00 411.451.000,00

Sektor Industri pengolahan 125.000.000,00 1.000.000,00 10.276.802.501,00

Sektor Kehutanan 0,00 0,00 595.000.000,00

JUMLAH PEKERJA/PENGUSAHA

Sektor 2014 2015 2016

1. Sektor Pertanian 2.782,00 3.147,00 37.233,00

2. Sektor Perkebunan

3. Sektor Peternakan 60,00 0,00 0,00

4. Sektor Perikanan 0,00 0,00 0,00

5. Sektor Kehutanan 0,00 0,00 0,00

6. Sektor Pertambangan dan

Bahan Galian C 0,00 0,00 0,00

7. Sektor Industri Kecil dan

Kerajinan Rumah Tangga 426,00 246,00 6.262,00

8. Sektor Industri Menengah dan

Besar 658,00 703,00 22.436,00

9. Sektor Perdagangan 83,00 0,00 0,00

10. Sektor Jasa 1.916,00 1.782,00 34.487,00

PENDAPATAN PERKAPITA TERLAPOR (Rp/Org/Bulan)

Sektor 2014 2015 2016

Sektor Pertanian 480.000,00 5.100.000,00 53.065.978,26

Sektor Perkebunan 0,00 0,00 7.425.000,00


(47)

Sektor Perikanan 0,00 0,00 7.154.166,67

Sektor Kerajinan 450.000,00 750.000,00 543.055,56

Sektor Pertambangan 0,00 0,00 0,00

Sektor Kehutanan 0,00 0,00 714.285,71

Sektor Industri Kecil Menengah

Besar 43.500,00 0,00 8.174.666,67

Sektor Jasa dan Perdagangan 1.060.000,00 0,00 17.155.357,14 Rata-rata Pendapatan per

anggota keluarga 43.470,01 453.338,65 140.887,29

Profil Desa dan Kelurahan mampu langsung menganalisis kontribusi dan kondisi setiap sektor pembangunan à namun perlu pelaporan yang lengkap

• Nilai produksi tertinggi ialah sektor perkebunan

• Jumlah pekerja/pengusaha terbanyak ialah sektor pertanian • Pendapatan per kapita per bulan terbesar pada sektor pertanian

5.10.2.6 Ekonomi, Politik dan kependududkan

Identitas 2014 2015 2016 Keterangan

Jumlah wajib

pajak 3.261,00 3.261,00 109.939,00 Orang

Target PBB 84.493.327,00 84.493.327,00 3.754.175.572,00 Rp

Realisasi PBB 0,00 0,00 9.216.114,26 Rp

Jumlah

penduduk yang memiliki hak pilih

12.905,00 7.352,00 178.531,00 Orang

Keluarga

Prasejahtera 31,78 38,19 22,88 %

Keluarga

sejahtera 1 21,75 28,96 26,07 %

Keluarga

sejahtera 2 26,67 18,23 24,17 %

Keluarga

sejahtera 3 13,63 10,89 17,44 %

Keluarga


(48)

 Profil Desa dan Kelurahan dapat mengkompilasi data ekonomi dan politik kependudukan à perlu pengumpulan data lebih lengkap

 Terdapat keluarga Prasejahter dan Sejahtera 1 yang sangakt tinggi dan perlu menjadi perhatian khusus.


(49)

(50)

(51)

(52)

5.11. KABUPATEN PROBOLINGGO

Object 30

Gambar : Grafik Progres Entry

5.11.1 Hasil Analisis Klasifikasi dan Tipologi


(53)

Sebagaimana terlihat pada grafik klasifikasi desa untuk Kabupaten Probolinggo terdapat 36 % desa berklasifikasi Swadaya, 60 % berklasifikasi Swakarya dan 12 % berklasifikasi Swasembada dari total desa yang telah melaksanakan entry sebanyak 330 Deskel dari 330 Deskel.


(54)

Pada grafik Tipologi Desa di Kabupaten Probolinggo terdapat 45 % desa bertipologi Persawahan, 39 % dengan tipologi Perladangan, 3 % dengan Tipologi Kehutanan, 1 % dengan tiplogi Perindustrian/jasa dan 1 % tipologi peternakan.

5.11.2 Potensi dan Masalah Kabupaten Kota Menurut Profil Desa 5.11.2.1 Kualitas Infra Struktur

KUALITAS INFRASTRUKTUR JUMLAH SAT

2014 2015 2016

Presentase jalan desa dalam kondisi baik 69,65 76,23 49,84 %

Presentase jalan antar desa/ kecamatan dalam

kondisi baik 69,29 89,28 35,95 %

Presentase jalan kabupaten yang melewati

desa dalam kondisi baik 63,73 73,55 65,23 % Presentase jalan provinsi dalam kondisi baik 99,04 98,85 98,30 %

Presentase jalan negara dalam kondisi baik 99,92 69,24 50,24 %

Persentase panjang jembatan dalam kondisi

baik 89,20 78,13 59,65 %

Prasarana kesehatan 608 862 1021 UNIT

Prasarana pendidikan 834 1340 1916 UNIT

ANALSIS :

Sumber utama air bersih menurut prioritas à sumur gali, Mata Air dan Sumur Pompa • Terlihat bahwa infrastruktur transportasi pada jalan Presentase jalan antar desa/

kecamatan perlu menjadi perhatian

• Prasarana kesehatan dan pendidikan juga belum memadai dibandingkan keberadaan 330 desa/kelurahan.


(55)

Tata Guna Lahan 2014 2015 2016

Total Luas Tanah Sawah 1.677.306,18 2.303.156,16 1.153.256,56 Ha Total Luas Tanah Kering 561.454,52 880.699,91 796.281,17 Ha Total Luas Tanah Basah 2.351,29 7.653,17 364,75 Ha Total Luas Tanah Perkebunan 1.339.215,85 809.269,24 167.427,18 Ha Total Luas Fasilitas Umum 372.584,88 726.484,45 219.730,52 Ha Total Luas Tanah Hutan 1.690.458,79 1.344.870,43 218.624,63 Ha

ANALISIS :

• Perlu pemahaman bahwa Profil Desa dan Kelurahan adalah data registrasi yang harus kontinyu di-up-date, bukan data proyek sensus/survey

• Th. 2016 tanah sawah merupakan proporsi terbesar

• Lahan penting lainnya ialah tanah kering, tanah hutan, tanah basah dan fasilitas umum

5.11.2.3 Potensi Pertanian

Sektor Luas Lahan (Ha) Prioritas Komoditas Unggulan Tanaman pangan 639.043,60 Jagung, Padi Sawah, Bawang Merah Tanaman buah 92.974,45 Semangka, Semangka, Salak

Tanaman apotik hidup 973,43 Kencur, Temulawak, Temu Kunci

Perkebunan 305.695,57 Tembakau, Tebu, Kopi

Jenis Populasi Ternakan 1.586,22 Ayam Boiler, Ayam Kampung, Sapi Perikanan 5.004,10 Cumi, Ikan Ekor Kuning, Sarden Profil Desa dan Kelurahan langsung menunjukkan komoditas unggulan menurut prioritas berdasarkan luas lahan yang digunakan à berdasarkan nilai pentingnya bagi masyarakat sendiri

5.11.2.4 Lembaga Ekonomi dan Tenaga Kerja

Lembaga Ekonomi 2014 2015 2016

Lembaga Ekonomi Koperasi 67 100 100

Lembaga Jasa Keuangan 45 71 79

Industri Kecil dan Menengah 480 859 1014

Pasar hasil bumi tradisional harian 4 62 74

Ketenagakerjaan 2013 2014 2015


(56)

Presentase Penduduk Usia Produktif yang buta aksara 17,61 14,79 9,59 Presentase Penduduk Usia Produktif Tidak Tamat SD 11,75 14,05 13,20

ANALSIS :

• Pemdes/kel melaporkan masih terdapat masalah ketenagakerjaan, buta aksara dan pendidikan yang sangat rendah

• Pasar perlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan desa/kelurahan

5.11.2.5 Ekonomi Rumah Tangga

NILAi PRODUKSI TERLAPOR

Sektor 2014 2015 2016

Sektor Pertanian 926.003.081.506,50 2.170.123.658.079,09 1.950.685.224.913,00 Sektor Perkebunan 61.247.253.830.040,00 267.425.193.296.078,22 9.514.198.390.750,00 Sektor Peternakan 5.502.094.650,00 17.865.173.575,00 17.781.128.472,00 Sektor Perikanan 471.300.000,00 473.700.000,00 401.102.050,00 Sektor Pertambangan & Energi 586.378.000,00 288.281.000,00 1.220.373.231,00 Sektor Kerajinan 804.975.001,00 817.670.001,00 5.936.705.343,00 Sektor Industri pengolahan 399.200.000,00 335.500.000,00 6.294.414.000,00 Sektor Kehutanan 110.000.000,00 602.500.000,00 2.296.041.455,00

JUMLAH PEKERJA/PENGUSAHA

Sektor 2014 2015 2016

1. Sektor Pertanian 51.234,00 47.006,00 1.706.615,00

2. Sektor Perkebunan 1.060,00 1.504,00 20,00

3. Sektor Peternakan 2.967,00 3.661,00 2.093,00

4. Sektor Perikanan 160,00 130,00 345,00

5. Sektor Kehutanan 447,00 857,00 23,00

6. Sektor Pertambangan dan

Bahan Galian C 78,00 740,00 711,00

7. Sektor Industri Kecil dan

Kerajinan Rumah Tangga 5.753,00 5.041,00 19.621,00

8. Sektor Industri Menengah

dan Besar 3.892,00 5.526,00 22.224,00

9. Sektor Perdagangan 1.095,00 2.014,00 483,00

10. Sektor Jasa 27.014,00 32.831,00 88.825,00

PENDAPATAN PERKAPITA TERLAPOR (Rp/Org/Bulan)

Sektor 2014 2015 2016

Sektor Pertanian 137.113.429,51 50.234.657,61 94.202.626,16 Sektor Perkebunan 14.961.764,71 18.131.071,43 5.638.660,00


(57)

Sektor Perternakan 14.028.738,07 17.066.085,68 6.456.552,49

Sektor Perikanan 9.161.666,67 5.000,00 1.624.714,29

Sektor Kerajinan 228.725,00 260.264,71 19.790.273,18

Sektor Pertambangan 214.285,71 0,00 1.193.913,04

Sektor Kehutanan 42.857.142,86 42.971.428,57 198.913,04

Sektor Industri Kecil Menengah

Besar 1.602.291,67 1.384.752,90 7.873.642,86

Sektor Jasa dan Perdagangan 6.220.000,00 5.570.871,91 9.258.019,29 Rata-rata Pendapatan per

anggota keluarga 137.113.429,51 50.234.657,61 94.202.626,16 Profil Desa dan Kelurahan mampu langsung menganalisis kontribusi dan kondisi setiap sektor

pembangunan à namun perlu pelaporan yang lengkap • Nilai produksi tertinggi ialah sektor perkebunan

• Jumlah pekerja/pengusaha terbanyak ialah sektor pertanian • Pendapatan per kapita per bulan terbesar pada sektor pertanian

5.11.2.6 Ekonomi, Politik dan kependududkan

Identitas 2014 2015 2016 Keterangan

Jumlah wajib

pajak 43.686.387,00 89.685.169,00 65.631.300,00 Orang Target PBB 2.315.118.751,00 2.964.641.193,00 34.532.068.100,00 Rp Realisasi PBB 59.478,24 114.103,66 630.178,82 Rp Jumlah

penduduk yang memiliki hak pilih

165.915,00 222.458,00 3.879.371,00 Orang Keluarga

Prasejahtera 29,07 63,85 29,43 %

Keluarga

sejahtera 1 13,49 14,03 18,34 %

Keluarga

sejahtera 2 9,46 9,47 13,03 %

Keluarga


(58)

Keluarga

sejahtera 3 plus 4,76 4,00 9,67 %

 Profil Desa dan Kelurahan dapat mengkompilasi data ekonomi dan politik kependudukan à perlu pengumpulan data lebih lengkap

 Terdapat keluarga Prasejahter dan Sejahtera 1 yang sangakt tinggi dan perlu menjadi perhatian khusus.


(59)

(60)

(61)

(62)

(63)

5.12. KABUPATEN KEDIRI

Object 36

Gambar : Grafik Progres Entry

5.12.1 Hasil Analisis Klasifikasi dan Tipologi


(64)

Sebagaimana terlihat pada grafik klasifikasi desa untuk Kabupaten Kediri terdapat 5 % desa berklasifikasi Swadaya, 79 % berklasifikasi Swakarya dan 16 % berklasifikasi Swasembada dari total desa yang telah melaksanakan entry sebanyak 344 Deskel dari 344 Deskel.


(65)

Pada grafik Tipologi Desa di Kabupaten Kediri terdapat 63 % desa bertipologi Persawahan, 29 % dengan tipologi Perladangan, 0 % dengan Tipologi Kehutanan, 5 % dengan tiplogi Perindustrian/jasa dan 3 % tipologi peternakan.

5.12.2 Potensi dan Masalah Kabupaten Kota Menurut Profil Desa 5.12.2.1 Kualitas Infra Struktur

KUALITAS INFRASTRUKTUR JUMLAH SAT

2014 2015 2016

Presentase jalan desa dalam kondisi baik 64,38 64,58 79,37 %

Presentase jalan antar desa/ kecamatan dalam

kondisi baik 88,44 81,38 87,25 %

Presentase jalan kabupaten yang melewati

desa dalam kondisi baik 97,43 98,10 96,55 % Presentase jalan provinsi dalam kondisi baik 47,85 99,48 87,95 %

Presentase jalan negara dalam kondisi baik 100,00 100,00 56,85 %

Persentase panjang jembatan dalam kondisi

baik 93,27 85,81 86,90 %

Prasarana kesehatan 1235 1680 2630 UNIT

Prasarana pendidikan 1854 2162 3068 UNIT

ANALSIS :

Sumber utama air bersih menurut prioritas à sumur gali, Mata Air dan Sumur Pompa • Terlihat bahwa infrastruktur transportasi pada jalan Presentase jalan desa perlu

menjadi perhatian

• Prasarana kesehatan dan pendidikan juga belum memadai dibandingkan keberadaan 344 desa/kelurahan.


(66)

Tata Guna Lahan 2014 2015 2016

Total Luas Tanah Sawah 1.620.103,00 1.981.960,20 1.735.215,99 Ha Total Luas Tanah Kering 3.412.114,69 3.633.191,57 1.351.972,33 Ha Total Luas Tanah Basah 148,51 752,98 3.703,19 Ha Total Luas Tanah Perkebunan 25.042,38 26.453,91 120.347,32 Ha Total Luas Fasilitas Umum 1.392.463,26 1.020.316,58 631.325,35 Ha Total Luas Tanah Hutan 5.380,23 11.248,21 11.839,93 Ha

ANALISIS :

• Perlu pemahaman bahwa Profil Desa dan Kelurahan adalah data registrasi yang harus kontinyu di-up-date, bukan data proyek sensus/survey

• Th. 2016 tanah sawah merupakan proporsi terbesar

• Lahan penting lainnya ialah tanah kering, tanah hutan, tanah basah dan fasilitas umum

5.12.2.3 Potensi Pertanian

Sektor Luas Lahan (Ha) Prioritas Komoditas Unggulan Tanaman pangan 249.546,04 Jagung, Padi Sawah, Kacang Panjang Tanaman buah 10.915,19 Jeruk, Mangga, Nenas

Tanaman apotik hidup 555,14 Kunyit, Jahe, Daun Sereh

Perkebunan 125.571,35 Cengkeh, Tebu, Kopi

Jenis Populasi Ternakan 1.044,00 Ayam Boiler, Ayam Kampung, bebek

Perikanan 16.394,66 Gurame, Lele, Nila

Profil Desa dan Kelurahan langsung menunjukkan komoditas unggulan menurut prioritas berdasarkan luas lahan yang digunakan à berdasarkan nilai pentingnya bagi masyarakat sendiri

5.12.2.4 Lembaga Ekonomi dan Tenaga Kerja

Lembaga Ekonomi 2014 2015 2016

Lembaga Ekonomi Koperasi 298 387 469

Lembaga Jasa Keuangan 100000127 100000406 100000568

Industri Kecil dan Menengah 209080 209514 210474

Pasar hasil bumi tradisional harian 19 21 35

Ketenagakerjaan 2013 2014 2015


(67)

Presentase Penduduk Usia Produktif yang buta aksara 5,68 4,25 2,81 Presentase Penduduk Usia Produktif Tidak Tamat SD 8,54 8,29 7,29

ANALSIS :

• Pemdes/kel melaporkan masih terdapat masalah ketenagakerjaan, buta aksara dan pendidikan yang sangat rendah

• Pasar perlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan desa/kelurahan

5.12.2.5 Ekonomi Rumah Tangga

NILAi PRODUKSI TERLAPOR

Sektor 2014 2015 2016

Sektor Pertanian 5.036.654.113.447,30 3.248.688.307.398,10 4.517.277.903.255,79 Sektor Perkebunan 1.546.689.587.605,00 1.580.541.298.881.605,00

47.344.520.312.146. 024,00 Sektor Peternakan 543.489.322.500,00 547.455.188.500,00 567.731.873.945,00 Sektor Perikanan 2.236.995.214,00 6.004.250.088,00 62.631.625.094,00 Sektor Pertambangan & Energi 17.177.520.000,00 17.121.520.547,00 26.155.221.709,00 Sektor Kerajinan 4.195.303.000,00 4.412.254.240,00 20.261.529.243,00 Sektor Industri pengolahan 9.056.180.000,00 21.495.920.000,00 1.039.995.712.000,00

Sektor Kehutanan 0,00 30.000,00 3.426.130.000,00

JUMLAH PEKERJA/PENGUSAHA

Sektor 2014 2015 2016

1. Sektor Pertanian 130.245,00 145.302,00 288.489,00

2. Sektor Perkebunan 2.176,00 2.349,00 2.349,00

3. Sektor Peternakan 4.149,00 3.963,00 3.308,00

4. Sektor Perikanan 86,00 78,00 76,00

5. Sektor Kehutanan 96,00 425,00 425,00

6. Sektor Pertambangan dan

Bahan Galian C 265,00 263,00 263,00

7. Sektor Industri Kecil dan

Kerajinan Rumah Tangga 14.436,00 17.768,00 93.742,00

8. Sektor Industri Menengah

dan Besar 22.134,00 30.776,00 61.407,00

9. Sektor Perdagangan 582,00 585,00 552,00

10. Sektor Jasa 66.143,00 90.792,00 191.266,00

PENDAPATAN PERKAPITA TERLAPOR (Rp/Org/Bulan)


(68)

Sektor Pertanian 113.623.502,64 105.678.083,90 43.649.774,99 Sektor Perkebunan 11.820.431,43 77.481.675,00 6.528.699,02 Sektor Perternakan 14.511.108,12 24.351.785,65 33.007.359,44

Sektor Perikanan 1.938.689,06 3.179.001,36 6.886.171,17

Sektor Kerajinan 113.999.575,26 88.114.148,15 3.393.846,34

Sektor Pertambangan 0,00 0,00 128.342,25

Sektor Kehutanan 0,00 60.606,06 542.272,31

Sektor Industri Kecil Menengah

Besar 9.818.767,19 56.144.057,43 35.667.885,62

Sektor Jasa dan Perdagangan 5.771.836,67 13.451.154,79 17.893.554,83 Rata-rata Pendapatan per

anggota keluarga 113.623.502,64 105.678.083,90 43.649.774,99 Profil Desa dan Kelurahan mampu langsung menganalisis kontribusi dan kondisi setiap sektor

pembangunan à namun perlu pelaporan yang lengkap • Nilai produksi tertinggi ialah sektor perkebunan

• Jumlah pekerja/pengusaha terbanyak ialah sektor pertanian • Pendapatan per kapita per bulan terbesar pada sektor pertanian

5.12.2.6 Ekonomi, Politik dan kependududkan

Identitas 2014 2015 2016 Keterangan

Jumlah wajib

pajak 62.757.047,00 306.129,00 63.099.531,00 Orang Target PBB 17.389.721.160,00 24.762.444.235,00

51.454.010.653,0 0 Rp Realisasi PBB 19.999.690,30 20.504.885,84 16.630.245,47 Rp Jumlah

penduduk yang memiliki hak pilih

381.980,00 459.301,00 992.315,00 Orang

Keluarga

Prasejahtera 32,60 28,41 26,41 %

Keluarga

sejahtera 1 25,84 28,19 28,42 %

Keluarga

sejahtera 2 21,28 23,16 22,41 %


(69)

sejahtera 3 Keluarga sejahtera 3 plus

6,07 5,03 7,19 %

 Profil Desa dan Kelurahan dapat mengkompilasi data ekonomi dan politik kependudukan à perlu pengumpulan data lebih lengkap

 Terdapat keluarga Prasejahter dan Sejahtera 1 yang sangakt tinggi dan perlu menjadi perhatian khusus.


(70)

(71)

(72)

(73)

(74)

(75)

5.13. KABUPATEN TRENGGALEK

Object 42

Gambar : Grafik Progres Entry

5.13.1 Hasil Analisis Klasifikasi dan Tipologi


(76)

Sebagaimana terlihat pada grafik klasifikasi desa untuk Kabupaten Trenggalek terdapat 0 % desa berklasifikasi Swadaya, 78 % berklasifikasi Swakarya dan 22 % berklasifikasi Swasembada dari total desa yang telah melaksanakan entry sebanyak 157 Deskel dari 157 Deskel.


(77)

Pada grafik Tipologi Desa di Kabupaten Trenggalek terdapat 47 % desa bertipologi Persawahan, 38 % dengan tipologi Perladangan, 2 % dengan Tipologi Kehutanan, 5 % dengan tiplogi Perindustrian/jasa, 8 % tipologi pesisir/nelayan dan 2 % tipologi kehutanan.

5.13.2 Potensi dan Masalah Kabupaten Kota Menurut Profil Desa 5.13.2.1 Kualitas Infra Struktur

KUALITAS INFRASTRUKTUR JUMLAH SAT

2014 2015 2016

Presentase jalan desa dalam kondisi baik 57,21 54,83 52,31 %

Presentase jalan antar desa/ kecamatan dalam

kondisi baik 82,09 18,65 64,58 %

Presentase jalan kabupaten yang melewati

desa dalam kondisi baik 57,46 58,43 60,72 % Presentase jalan provinsi dalam kondisi baik 58,93 99,58 8,41 %

Presentase jalan negara dalam kondisi baik 75,00 36,67 100,00 %

Persentase panjang jembatan dalam kondisi

baik 35,68 55,77 93,43 %

Prasarana kesehatan 771 657 607 UNIT

Prasarana pendidikan 823 746 1226 UNIT

ANALSIS :

Sumber utama air bersih menurut prioritas à sumur gali, Mata Air dan Sumur Pompa • Terlihat bahwa infrastruktur transportasi pada jalan Presentase jalan provinsi perlu

menjadi perhatian

• Prasarana kesehatan dan pendidikan juga belum memadai dibandingkan keberadaan 157 desa/kelurahan.


(78)

Tata Guna Lahan 2014 2015 2016

Total Luas Tanah Sawah 1.162.469,16 1.049.580,27 637.148,12 Ha Total Luas Tanah Kering 169.817,42 620.239,37 218.732,53 Ha

Total Luas Tanah Basah 202,89 184,89 2,50 Ha

Total Luas Tanah Perkebunan 356.591,72 108.244,16 91.599,27 Ha Total Luas Fasilitas Umum 2.456.077,96 180.371,53 49.854,91 Ha Total Luas Tanah Hutan 19.709.136,06 633.158,22 168.902,18 Ha

ANALISIS :

• Perlu pemahaman bahwa Profil Desa dan Kelurahan adalah data registrasi yang harus kontinyu di-up-date, bukan data proyek sensus/survey

• Th. 2016 tanah sawah merupakan proporsi terbesar

• Lahan penting lainnya ialah tanah kering, tanah hutan, tanah basah dan fasilitas umum

5.13.2.3 Potensi Pertanian

Sektor Luas Lahan (Ha) Prioritas Komoditas Unggulan Tanaman pangan 171.101,93 Jagung, Padi Sawah, ubi kayu Tanaman buah 3.922,19 Pisang, Mangga, Blimbing Tanaman apotik hidup 491,71 Kunyit, Jahe, Temu Kunci

Perkebunan 1.671,92 Cengkeh, Kelapa, Coklat

Jenis Populasi Ternakan 1.572,62 Ayam Boiler, Ayam Kampung, kambing

Perikanan 553,15 Tongkol, Jambal, Ayam-ayam

Profil Desa dan Kelurahan langsung menunjukkan komoditas unggulan menurut prioritas berdasarkan luas lahan yang digunakan à berdasarkan nilai pentingnya bagi masyarakat sendiri

5.13.2.4 Lembaga Ekonomi dan Tenaga Kerja

Lembaga Ekonomi 2014 2015 2016

Lembaga Ekonomi Koperasi 156 107 110

Lembaga Jasa Keuangan 46 18 47

Industri Kecil dan Menengah 575 1333 3570

Pasar hasil bumi tradisional harian 192 38 27


(79)

Presentase Pengangguran Usia Produktif (18-56 th) 2,80 5,72 9,64 Presentase Penduduk Usia Produktif yang buta aksara 1,28 2,26 1,45 Presentase Penduduk Usia Produktif Tidak Tamat SD 4,85 3,66 4,50

ANALSIS :

• Pemdes/kel melaporkan masih terdapat masalah ketenagakerjaan, buta aksara dan pendidikan yang sangat rendah

• Pasar perlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan desa/kelurahan

5.13.2.5 Ekonomi Rumah Tangga

NILAi PRODUKSI TERLAPOR

Sektor 2014 2015 2016

Sektor Pertanian 3.273.383.750,00 8.809.361.454.012,00 8.569.532.320.660,18 Sektor Perkebunan 5.000.000,00 3.544.490.800,00 1.074.023.975.164.510,00 Sektor Peternakan 0,00 3.802.282.500,00 13.275.160.100,00

Sektor Perikanan 0,00 104.000.000,00 9.549.000.000,00

Sektor Pertambangan & Energi 4.867.337.600,00 4.175.020.000,00 8.374.739.400,00 Sektor Kerajinan 1.624.330.571,00 857.370.046,00 7.027.261.950,00 Sektor Industri pengolahan 7.939.700.000,00 5.582.400.000,00 57.724.290.000,00 Sektor Kehutanan 3.300.000.000,00 162.000.000,00 41.688.050.000,00

JUMLAH PEKERJA/PENGUSAHA

Sektor 2014 2015 2016

1. Sektor Pertanian 157.019,00 90.816,00 213.520,00

2. Sektor Perkebunan 6.639,00 5.601,00 474,00

3. Sektor Peternakan 10.420,00 11.731,00 1.713,00

4. Sektor Perikanan 11.410,00 11.413,00 86,00

5. Sektor Kehutanan 1.438,00 2.273,00 34,00

6. Sektor Pertambangan dan

Bahan Galian C 322,00 299,00 107,00

7. Sektor Industri Kecil dan

Kerajinan Rumah Tangga 14.131,00 10.370,00 36.452,00

8. Sektor Industri Menengah

dan Besar 3.140,00 3.709,00 7.689,00

9. Sektor Perdagangan 2.353,00 2.193,00 463,00

10. Sektor Jasa 22.105,00 17.752,00 72.336,00

PENDAPATAN PERKAPITA TERLAPOR (Rp/Org/Bulan)


(80)

Sektor Pertanian 1.415.708,83 57.311.903,57 105.921.851,56 Sektor Perkebunan 5.081.103,67 400.953.250,00 36.174.473,44 Sektor Perternakan 8.120.638,57 154.750.555,17 37.733.205,69

Sektor Perikanan 1.439.995,21 6.789.382,14 4.975.480,07

Sektor Kerajinan 5.770.276,30 5.414.982,52 1.867.565.930,73 Sektor Pertambangan 6.127.618,80 222.000.000,00 52.856.401,57

Sektor Kehutanan 63.797.149,63 946.614,29 26.889.190,78

Sektor Industri Kecil Menengah

Besar 3.142.439,76 12.122.741,94 26.339.044,88

Sektor Jasa dan Perdagangan 6.307.896,55 51.691.153,85 45.109.585,58 Rata-rata Pendapatan per

anggota keluarga 113.623.502,64 105.678.083,90 43.649.774,99 Profil Desa dan Kelurahan mampu langsung menganalisis kontribusi dan kondisi setiap sektor

pembangunan à namun perlu pelaporan yang lengkap • Nilai produksi tertinggi ialah sektor pertanian

• Jumlah pekerja/pengusaha terbanyak ialah sektor pertanian • Pendapatan per kapita per bulan terbesar pada sektor kerajinan

5.13.2.6 Ekonomi, Politik dan kependududkan

Identitas 2014 2015 2016 Keterangan

Jumlah wajib

pajak 16.226,00 24.190,00 387.455,00 Orang

Target PBB 309.979.411,00 573.120.762,00 8.538.710.026,00 Rp Realisasi PBB 4.863.751,43 2.127.922,38 1.997.848,55 Rp Jumlah

penduduk yang memiliki hak pilih

8.364,00 40.423,00 464.042,00 Orang

Keluarga

Prasejahtera 39,09 32,81 6,62 %

Keluarga

sejahtera 1 27,47 27,22 84,77 %

Keluarga

sejahtera 2 17,47 19,21 4,10 %

Keluarga


(81)

Keluarga sejahtera 3 plus

5,34 7,51 2,27 %

 Profil Desa dan Kelurahan dapat mengkompilasi data ekonomi dan politik kependudukan à perlu pengumpulan data lebih lengkap

 Terdapat keluarga Prasejahter dan Sejahtera 1 yang sangakt tinggi dan perlu menjadi perhatian khusus.


(82)

(83)

(84)

5.14. KABUPATEN BONDOWOSO

Object 48

Gambar : Grafik Progres Entry

5.14.1 Hasil Analisis Klasifikasi dan Tipologi


(85)

Sebagaimana terlihat pada grafik klasifikasi desa untuk Kabupaten Bondowoso terdapat 98 % desa berklasifikasi Swadaya, 2 % berklasifikasi Swakarya dan 0 % berklasifikasi Swasembada dari total desa yang telah melaksanakan entry sebanyak 218 Deskel dari 219 Deskel.


(86)

Pada grafik Tipologi Desa di Kabupaten Bondowoso terdapat 77 % desa bertipologi Persawahan, 16 % dengan tipologi Perladangan, 2 % dengan Tipologi Kehutanan, 5 % dengan tiplogi Perindustrian/jasa.

5.14.2 Potensi dan Masalah Kabupaten Kota Menurut Profil Desa 5.14.2.1 Kualitas Infra Struktur

KUALITAS INFRASTRUKTUR JUMLAH SAT

2014 2015 2016

Presentase jalan desa dalam kondisi baik 58,26 0,87 61,59 %

Presentase jalan antar desa/ kecamatan dalam

kondisi baik 67,51 75,72 69,25 %

Presentase jalan kabupaten yang melewati

desa dalam kondisi baik 85,10 86,82 92,86 % Presentase jalan provinsi dalam kondisi baik 100,00 100,00 100,00 %

Presentase jalan negara dalam kondisi baik 100,00 99,99 100,00 %

Persentase panjang jembatan dalam kondisi

baik 84,27 84,68 95,92 %

Prasarana kesehatan 475 1345 82 UNIT

Prasarana pendidikan 471 1575 167 UNIT

ANALSIS :

Sumber utama air bersih menurut prioritas à sumur gali, Mata Air dan Pipa

• Terlihat bahwa infrastruktur transportasi pada jalan Presentase jalan desa perlu menjadi perhatian

• Prasarana kesehatan dan pendidikan juga belum memadai dibandingkan keberadaan 219 desa/kelurahan.

5.12.2.2 Tata Guna Lahan


(87)

Total Luas Tanah Sawah 1.090.978,71 566.748,79 119.031,57 Ha Total Luas Tanah Kering 835.877,09 554.946,07 102.107,07 Ha Total Luas Tanah Basah 707,55 10.372,49 8.344,80 Ha Total Luas Tanah Perkebunan 77.522,41 29.069,57 9.585,49 Ha Total Luas Fasilitas Umum 293.361,38 264.845,99 1.207,58 Ha Total Luas Tanah Hutan 7.964,00 14.937,29 866,26 Ha

ANALISIS :

• Perlu pemahaman bahwa Profil Desa dan Kelurahan adalah data registrasi yang harus kontinyu di-up-date, bukan data proyek sensus/survey

• Th. 2016 tanah sawah merupakan proporsi terbesar

• Lahan penting lainnya ialah tanah kering, tanah hutan, tanah basah dan fasilitas umum

5.12.2.3 Potensi Pertanian

Sektor Luas Lahan (Ha) Prioritas Komoditas Unggulan Tanaman pangan 71.006,43 Jagung, Padi Sawah, Bawang Merah

Tanaman buah 37,00 Rambutan, Mangga, Alpokat

Tanaman apotik hidup 39,51 Kunyit, Jahe, daun sirih

Perkebunan 76.552,50 Tembakau, Kelapa, Tebu

Jenis Populasi Ternakan 6,70 Ayam Boiler, Ayam Kampung, Sapi

Perikanan 3,60 Lele

Profil Desa dan Kelurahan langsung menunjukkan komoditas unggulan menurut prioritas berdasarkan luas lahan yang digunakan à berdasarkan nilai pentingnya bagi masyarakat sendiri

5.12.2.4 Lembaga Ekonomi dan Tenaga Kerja

Lembaga Ekonomi 2014 2015 2016

Lembaga Ekonomi Koperasi 25000057 121 5

Lembaga Jasa Keuangan 47 64 12

Industri Kecil dan Menengah 1250 1727 153

Pasar hasil bumi tradisional harian 15 20

Ketenagakerjaan 2013 2014 2015

Presentase Pengangguran Usia Produktif (18-56 th) 10,66 10,84 9,38 Presentase Penduduk Usia Produktif yang buta aksara 12,44 11,36 10,43


(88)

Presentase Penduduk Usia Produktif Tidak Tamat SD 15,77 16,11 15,02

ANALSIS :

• Pemdes/kel melaporkan masih terdapat masalah ketenagakerjaan, buta aksara dan pendidikan yang sangat rendah

• Pasar perlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan desa/kelurahan

5.12.2.5 Ekonomi Rumah Tangga

NILAi PRODUKSI TERLAPOR

Sektor 2014 2015 2016

Sektor Pertanian 2.871.294.848.383,34 84.949.290.673.652,53

28.537.606.728.759, 20 Sektor Perkebunan 119.490.026.399.300,00

336.021.870.033.050, 00

210.612.136.840.00 0,00 Sektor Peternakan 641.353.012,00 3.990.851.707,00 1.613.400.000,00 Sektor Perikanan 58.900.000,00 107.200.000,00 3.450.000,00 Sektor Pertambangan & Energi 360.000,00 1.627.000.002,00 0,00 Sektor Kerajinan 24.800.000,00 1.674.610.012,00

Sektor Industri pengolahan 500.000,00 4.569.000.013,00

Sektor Kehutanan 40.000.000,00 0,00

JUMLAH PEKERJA/PENGUSAHA

Sektor 2014 2015 2016

1. Sektor Pertanian 12.470,00 97.378,00 3.580,00

2. Sektor Perkebunan 0,00 0,00

3. Sektor Peternakan 22,00 0,00

4. Sektor Perikanan 1,00 0,00

5. Sektor Kehutanan 0,00 0,00

6. Sektor Pertambangan dan

Bahan Galian C 324,00 0,00

7. Sektor Industri Kecil dan

Kerajinan Rumah Tangga 4.350,00 27.818,00 467,00

8. Sektor Industri Menengah

dan Besar 366,00 10.434,00 56,00

9. Sektor Perdagangan 33,00 0,00

10. Sektor Jasa 5.861,00 105.932,00 3.088,00

PENDAPATAN PERKAPITA TERLAPOR (Rp/Org/Bulan)

Sektor 2014 2015 2016

Sektor Pertanian 9.699.036,00 181.803.285,28 4.224.000,00 Sektor Perkebunan 15.472.500,00 7.973.415,68 5.387.500,00


(89)

Sektor Perternakan 1.134.920.000,00 222.081.572,70 7.962.500,00

Sektor Perikanan 1.088.809,50 7.210.000,00

Sektor Kerajinan 7.218.116.666,67 2.616.387,50 4.011.666,67

Sektor Pertambangan 0,00 2.789.000,00

Sektor Kehutanan 255.000,00

Sektor Industri Kecil Menengah

Besar 4.156.000,00 18.781.635,14 4.510.000,00

Sektor Jasa dan Perdagangan 560.000,00 18.968.353,59 4.108.333,33 Rata-rata Pendapatan per

anggota keluarga 1.881.913,67 3.109.983,59 1.304.281,28

Profil Desa dan Kelurahan mampu langsung menganalisis kontribusi dan kondisi setiap sektor pembangunan à namun perlu pelaporan yang lengkap

• Nilai produksi tertinggi ialah sektor perkebunan

• Jumlah pekerja/pengusaha terbanyak ialah sektor pertanian • Pendapatan per kapita per bulan terbesar pada sektor perternakan

5.12.2.6 Ekonomi, Politik dan kependududkan

Identitas 2014 2015 2016 Keterangan

Jumlah wajib

pajak 13.339,00 7.272.857,00 5.388,00 Orang

Target PBB 191.504.096,00 95.929.756.334,00 105.424.756,00 Rp

Realisasi PBB 60,62 229.239,18 56,67 Rp

Jumlah penduduk yang memiliki hak pilih

18.009,00 540.557,00 5.977,00 Orang

Keluarga

Prasejahtera 42,73 40,99 35,32 %

Keluarga

sejahtera 1 24,68 23,43 24,20 %

Keluarga

sejahtera 2 13,70 13,72 15,79 %

Keluarga

sejahtera 3 11,24 14,46 10,94 %

Keluarga sejahtera 3


(90)

plus

 Profil Desa dan Kelurahan dapat mengkompilasi data ekonomi dan politik kependudukan à perlu pengumpulan data lebih lengkap

 Terdapat keluarga Prasejahter dan Sejahtera 1 yang sangakt tinggi dan perlu menjadi perhatian khusus.


(91)

(92)

(93)

(94)

Hasil donwload Progres Entry dan analisis rekapitulasi data potensi dan tingkat perkembangan diatas, dipublikasikan sebatas Interen Bapemas dan Desa mengingat data yang tersedia dari donwload sampain tahun 2016 ini masih muncul data yang tidak lengkap/ masih 75 % desa/kelurahan yang melakukan proses entry data juga data yang terinput masih bersifat data minim, pendamping dalam hal ini tetap memotivasi pokja desa/kel dan pokja kecamatan dengan melakukan kunjungan lapangan walau tidak maksimal, mengingat kunjungan dilakukan ke 38 kabupaten/kota dengan kapasitas 5 orang pendamping!.


(95)

6.1 KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil kegiatan pendampingan Implementasi Aplikasi Profil Desa Dan Kelurahan Provinsi diperoleh beberapa kesimpulan:

1. Proses pendampingan telah dilaksanakan di 8 lokasi sasaran yaitu Kab. Pamekasan, Kab. Jombang, Kab. Gresik, Kab. Tuban, Kab. Probolinggo, Kab. Kediri, Kab. Trenggalek dan Kab. Bondowoso.

2. Hasil pendampingan adalah sebagaimana terdapat pada table Potensi dan Masalah sebagai berikut :

Kab/Kota Masalah Potensi

Tuban

- Tidak adanya alokasi anggaran - Belum Terbentuknya POKJA

dari tingkat Kecamatan dan Desa/Kel.

- Bergantinya Operator Desa - Data terinput masih data

lama/monografi desa

- Anggaran Bimtek dipersiapkan pada PAK bulan Oktober

Gresik - Bergantinya Operator Desa

- Sudah melakukan penguatan Pokja Kecamatan, guna melakukan monev dan bimbingan dalam pencarian data dan proses penginputan ke WEB Prodeskel.

Jombang - Tidak adanya alokasi anggaran - Belum Terbentuknya POKJA

dari tingkat Kecamatan dan Desa/Kel.

- Bergantinya Operator Desa - Data terinput masih data

lama/monografi desa

- Sebagian Desa Melaksanakan kegiatan Prodeskel dengan penganggaran melalui ADD - Bisa menggunakan potensi KPMD dalam melaksanakan kegiatan Prodeskel, mengingat KPMD ditahun 2013 telah mengikuti Bimtek Prodeskel,

6

Kesimpulan dan saran


(96)

sisa ditindaklanjuti pembuatan regulasinya.

Pamekasan

- Belum Terbentuknya POKJA dari tingkat Kecamatan dan Desa/Kel.

- Data terinput masih data lama/monografi desa

- Persiapan Pelaksanaan Bimtek pada Bulan Oktober

Trenggalek

- Bergantinya Operator Desa - Data terinput masih data

lama/monografi desa

- Telah melaksanakan Update data

- Memiliki anggaran yang Memadai

- Mendapat Dukungan dari Kepala Daerah

Bondowoso

- Bergantinya Operator Desa - Data terinput masih data

lama/monografi desa - Pokja Kecamatan Belum

Terbentuk

Anggaran dipersiapkan untuk pengisian dan penggalian data DDK

Kediri

- Bergantinya Operator Desa - Data terinput masih data

lama/monografi desa

- Memiliki anggaran yang Memadai

- Mendapat Dukungan dari Kepala Daerah

Probolinggo

- . Bergantinya Operator Desa - Data terinput masih data

lama/monografi desa

- Memiliki anggaran yang Memadai

- Penggalian data kurang maksimal

6.2 SARAN

1. Peningkatan Sumber daya Manusia personil Pokja prodeskel dengan sering mengikutsertakan pelatihan-pelatihan yang berhubungan pengaplikasikan berbasis komputer.

2. Memfasilitasi pengadaan sarana komputer dan koneksi dengan tingkat desa dan kelurahan yang memadai.

3. Mendorong Pemerintah kabupaten/kota untuk mengalokasikan pelaksanaan pengumpulan data profil desa/kelurahan kepada Kelompok Kerja

4. Memperbesar bandwith server Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia agar pada proses pengisian yang terkadang dilakukan secara serempak tidak menunggu lama (loading terlalu lama).


(97)

5. Menyempurnakan kembali website prodeskel terutama pada proses pengisian data, agar lebih mudah digunakan oleh petugas baik tingkat desa/kelurahan maupun tingkat kabupaten/kota.


(1)

(2)

(3)

perkembangan diatas, dipublikasikan sebatas Interen Bapemas dan Desa mengingat data yang tersedia dari donwload sampain tahun 2016 ini masih muncul data yang tidak lengkap/ masih 75 % desa/kelurahan yang melakukan proses entry data juga data yang terinput masih bersifat data minim, pendamping dalam hal ini tetap memotivasi pokja desa/kel dan pokja kecamatan dengan melakukan kunjungan lapangan walau tidak maksimal, mengingat kunjungan dilakukan ke 38 kabupaten/kota dengan kapasitas 5 orang pendamping!.


(4)

6.1 KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil kegiatan pendampingan Implementasi Aplikasi Profil Desa Dan Kelurahan Provinsi diperoleh beberapa kesimpulan:

1. Proses pendampingan telah dilaksanakan di 8 lokasi sasaran yaitu Kab. Pamekasan, Kab. Jombang, Kab. Gresik, Kab. Tuban, Kab. Probolinggo, Kab. Kediri, Kab. Trenggalek dan Kab. Bondowoso.

2. Hasil pendampingan adalah sebagaimana terdapat pada table Potensi dan Masalah sebagai berikut :

Kab/Kota Masalah Potensi

Tuban

- Tidak adanya alokasi anggaran - Belum Terbentuknya POKJA

dari tingkat Kecamatan dan Desa/Kel.

- Bergantinya Operator Desa - Data terinput masih data

lama/monografi desa

- Anggaran Bimtek dipersiapkan pada PAK bulan Oktober

Gresik - Bergantinya Operator Desa

- Sudah melakukan penguatan Pokja Kecamatan, guna melakukan monev dan bimbingan dalam pencarian data dan proses penginputan ke WEB Prodeskel.

Jombang - Tidak adanya alokasi anggaran - Belum Terbentuknya POKJA

dari tingkat Kecamatan dan Desa/Kel.

- Bergantinya Operator Desa - Data terinput masih data

lama/monografi desa

- Sebagian Desa Melaksanakan kegiatan Prodeskel dengan penganggaran melalui ADD - Bisa menggunakan potensi KPMD dalam melaksanakan kegiatan Prodeskel, mengingat KPMD ditahun 2013 telah

6

Kesimpulan dan saran


(5)

regulasinya.

Pamekasan

- Belum Terbentuknya POKJA dari tingkat Kecamatan dan Desa/Kel.

- Data terinput masih data lama/monografi desa

- Persiapan Pelaksanaan Bimtek pada Bulan Oktober

Trenggalek

- Bergantinya Operator Desa - Data terinput masih data

lama/monografi desa

- Telah melaksanakan Update data

- Memiliki anggaran yang Memadai

- Mendapat Dukungan dari Kepala Daerah

Bondowoso

- Bergantinya Operator Desa - Data terinput masih data

lama/monografi desa - Pokja Kecamatan Belum

Terbentuk

Anggaran dipersiapkan untuk pengisian dan penggalian data DDK

Kediri

- Bergantinya Operator Desa - Data terinput masih data

lama/monografi desa

- Memiliki anggaran yang Memadai

- Mendapat Dukungan dari Kepala Daerah

Probolinggo

- . Bergantinya Operator Desa - Data terinput masih data

lama/monografi desa

- Memiliki anggaran yang Memadai

- Penggalian data kurang maksimal

6.2 SARAN

1. Peningkatan Sumber daya Manusia personil Pokja prodeskel dengan sering mengikutsertakan pelatihan-pelatihan yang berhubungan pengaplikasikan berbasis komputer.

2. Memfasilitasi pengadaan sarana komputer dan koneksi dengan tingkat desa dan kelurahan yang memadai.

3. Mendorong Pemerintah kabupaten/kota untuk mengalokasikan pelaksanaan pengumpulan data profil desa/kelurahan kepada Kelompok Kerja

4. Memperbesar bandwith server Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia agar pada proses pengisian yang terkadang dilakukan secara serempak tidak menunggu lama (loading terlalu lama).


(6)

5. Menyempurnakan kembali website prodeskel terutama pada proses pengisian data, agar lebih mudah digunakan oleh petugas baik tingkat desa/kelurahan maupun tingkat kabupaten/kota.