LEMBAR PENGESAHAN DOKUMEN ORIENTASI CLUSTER PENELITIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN TA 2012
Pilar : Pangan
Cluster Penelitian : Tanaman Pangan Komoditas
: Padi Penyusun
:
Nama : Nono Carsono, Ph.D.
NIP : 19721010 199703 1 006
Laboratorium : Pemuliaan Tanaman Unpad
Nama
: Prof. Denny Kurniadie NIP
: 196006011986031005 Laboratorium
: Ilmu Gulma
Nama : Dr. Wahyu Darajat Natawigena
NIP : 196107201987011001
Laboratorium : Hama dan Penyakit Tanaman
Kontributor :
Nama
: Gigih Ibnu Prayoga, S.P. Laboratorium
: Pemuliaan Tanaman Unpad
Nama : Santika Sari, S.P.
Laboratorium : Pemuliaan Tanaman Unpad
Bandung, 19 November 2012 Mengetahui dan menyetujui,
Ketua LPPM Unpad
Prof. Dr. Wawan Hermawan, M.S. NIP. 19620527 198810 1 001
Koordinator penyusun
Nono Carsono, S.P., M.Sc., Ph.D NIP. 19721010 199703 1 006
I. Ringkasan
261
Arah kebijakan nasional tentang pangan saat ini terfokus pada peningkatan produktivitas padi nasional. Hal itu tercermin dari salah satu
program kerja di Kementerian Pertanian serta Kementerian Riset dan Teknologi, yaitu peningkatan perbaikan genetik padi ke arah cekaman biotik
dan abiotik. Mengacu pada hal tersebut, maka Fakultas Pertanian Unpad mengembangkan riset untuk memperoleh kultivar padi unggul baru
produktivitas tinggi, genjah, pengendalian hama dan penyakit tanaman , pengendalian gulma, mutu beras tinggi, dan aroma. Kultivar padi unggul ini
nantinya diharapakan dapat membantu meningkatkan produktivitas padi nasional. Hingga saat ini telah dilakukan berbagai kegiatan riset diantaranya
komunikasi dengan para peneliti padi Indonesia, seleksi tetua, peningkatan variasi genetik padi dan studi untuk beragam target karakter, dan seleksi
awal. Selanjutnya akan dilakukan backcross, kultur microspore, pengujian dan seleksi lanjutan, pengujian ketahanan terhadap hama dan penyakit
tanaman, pengendalian gulma, upaya pyramiding gen-gen yang bermanfaat, uji multilokasi, dan pelepasan kultivar baru. Selain itu juga,
untuk mendukung tercapainya tujuan tersebut, Fakultas Pertanian Unpad bekerjasama dengan berbagai institusi atau balai penelitian di Indonesia
yaitu BB Padi, BB Biogen dan Sumber Daya Genetik, konsorsium padi nasional dan Kementerian Pertanian guna mencapai target seperti yang
diharapkan.
262
II. Pendahuluan
Peningkatan produksi dan produktivitas padi tetap menjadi tantangan utama di masa yang akan datang. Pada tahun 2025 kebutuhan padi nasional
diperkirakan sebesar 70 juta ton gabah kering giling GKG, dengan asumsi pertambahan penduduk 1,35 per tahun dan tingkat konsumsi 133
kgkapitath. Hal ini berarti 6,16 juta ton lebih besar daripada produksi padi pada tahun 2009, yaitu sebesar 63,84 juta ton. Produksi tersebut dapat
dicapai pada luas lahan dan intensitas tanam seperti saat ini, jika rata-rata nasional hasil tanaman padi mencapai 6 tha atau 1,1 tha lebih tinggi
daripada yang telah dicapai saat ini yaitu 4,9 tha. Melalui aktivitas penelitian, termasuk pemuliaan tanaman, seperti
saat ini, dalam waktu 15 tahun peningkatan hasil yang dapat diraih hanya 0,5 tha, atau berarti memakan waktu sekitar 30 tahun untuk memenuhi
kebutuhan pangan 16 tahun yang akan datang. Di sisi lain, konversi lahan pertanian ke non-pertanian, penurunan kualitas lahan dan sumberdaya alam
lainnya, sulitnya membuka lahan pertanian yang baru, memperberat tantangan yang sudah ada. Tanpa upaya yang serius, permasalahan
tersebut tidak dapat teratasi. Saat ini Pemerintah, Departemen Pertanian dan Peneliti, bekerjasama
dengan petani di seluruh indonesia berupaya untuk meningkatkan produktivitas padi melalui program Indeks Pertanaman Padi IP 400.
Program ini dimaksudkan agar petani dapat memanen tanaman padinya empat kali panen dalam setahun. Salah satu dari strategi IP 400 ini, yaitu
rekayasa dengan menggunakan varietas unggul yang berumur sangat genjah 90-120 hari dan berproduktivitas tinggi. Untuk dapat menuju
program tersebut maka dari bidang pemuliaan tanaman diperlukan adanya perakitan padi varietas unggul yang memiliki umur sangat genjah dan
produktivitas tinggi serta memiliki karakter mutu beras atau eating quality yang baik.
Program pemuliaan tanaman dalam perakitan padi varietas unggul yang memiliki karakter umur sangat genjah dan produktivitas tinggi
seringkali mengabaikan karakter mutu beras eating quality yang baik, sehingga kultivar yang dilepas kurang diminati oleh konsumen karena mutu
beras yang kurang baik. Oleh karena itu perlu perlu dilakukan program perakitan kultivar elit yang memiliki karakter produktivitas tinggi, memiliki
263
mutu beras yang baik, serta memiliki karakter aromatik, yang bisa memenuhi permintaan petani dan konsumen.
Upaya lain yang dilakukan yaitu perakitan padi tahan wereng coklat. Hal ini dikarenakan wereng coklat merupakan salah satu hama utama padi
dan dapat menurunkan hasil pertanaman padi secara signifikan. Perakitan padi tahan wereng coklat merupakan salah satu usaha pengendalian yang
diketahui efektif, lebih ramah lingkungan, dan kompatibel dengan beragam komponen pengendalian hama yang saat ini ada. Selain itu keuntungan dari
digunakannya kultivar padi tahan wereng coklat antara lain dapat mengurangi penggunaan pestisida yang berlebihan yang dapat mencemari
lingkungan. Saat ini, institusi atau balai di Indonesia telah berhasil
mengembangkan berbagai padi tipe baru, seperti Inpari 13 tahan wereng, Dodokan genjah ± 105 hari, HIPA 3 kompetitif terhadap gulma dan
produktivitas tinggi, dll. Namun semua padi yang telah dirakit, hanya memiliki satu atau dua keunggulan dalam satu kultivar. Oleh karena itu,
Fakultas Pertanian mencoba untuk menggabungkan berbagai sifat unggul dalam satu kultivar melalui teknik pyramiding penggabungan gen-gen
karakter yang bermanfaat kedalam satu genotipe. Selain upaya pemuliaan, perlu juga dilakukan kegiatan penelitian
lainnya seperti pengendalian hama dan penyakit tanaman, weed mapping, pengendalian gulma, eksplorasi dan karakterisasi padi lokal dan botaninya.
Informasi yang diperoleh dari penelitian ini nantinya akan berguna dalam peningkatan produktivitas padi nasional. Hal ini dikarenakan pemuliaan
tanaman terhubung dengan bidang ilmu lainnya, dimana semakin banyak informasi yang diperoleh akan semakin memperjelas tujuan, arah dan teknik
serta teknologi yang tepat dalam perakitan padi nantinya. Tujuan jangka panjang dari penelitian ini adalah mengembangkan
kultivar padi unggul baru produktivitas tinggi, genjah, tahan wereng, dan mutu beras tinggi dalam satu kultivar.Dalam pelaksanaannya, kultivar padi
dirakit dengan menggunakan bantuan bioteknologi seperti marka molekular dan transfer genetik. Penggunaan teknologi ini tentu saja bertujuan untuk
mempercepat proses perakitan padi dan meningkatkan presentase keberhasilan pyramiding. Tujuan jangka menengah dari penelitian ini yaitu
diperolehnya galur-galur harapan baru yang akan digunakan untuk
264
perakitan selanjutnya, memperoleh DNA profile galur-galur harapan berdasarkan marka molekuler yang digunakan SSR yang berguna bagi
dokumentasi molekuler, dan membantu mahasiswa menyelesaikan tugas akhir.
265
III. Studi Literatur