KEDELAI_DOKUMEN ORIENTASI CLUSTER PENELITIAN

(1)

ORIENTASI PENELITIAN PILAR PANGAN

CLUSTER TANAMAN PANGAN

KOMODITAS

Kedelai (Glycine max)

Koordinator Komoditas

Dr. Sumadi, Ir., MS.

NIP. 195708071985031007

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN


(2)

LEMBAR PENGESAHAN DOKUMEN ORIENTASI CLUSTER PENELITIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

TA 2012

Pilar : Pangan

Cluster Penelitian : Tanaman Pangan Komoditas : Kedelai

Penyusun :1. Dr. Sumadi, Ir., MS.

NIP. 19570807 1985031 007 2. Prof. Dr. Hj Tati Nurmala

NIP. 19491209 1976032 003 Kontributor :1. Dr. Agung Karuniawan

NIP. 19661101 1991031 001 2. Dr. Anne Nuraini, Ir., MP.

NIP. 19621107 1987032 002

Bandung, 19 November 2012

Mengetahui dan menyetujui Koordinator penyusun

Ketua LPPM Unpad

Prof. Dr. Wawan Hermawan, MS. Dr. Sumadi, Ir., MS.

NIP. 19620527 1988101 001 NIP. 19570807 1985031


(3)

I. Ringkasan

Indonesia merupakan salah satu negara yang tingkat konsumsi dan kebutuhan kedelainya tinggi. Kacang-kacangan seperti kedelai dapat menyumbang banyak protein dan zat gizi bagi masyarakat. Produk olahan kedelai, seperti tempe, tahu, kecap, tauco, susu kedelai, dan taoge merupakan menu penting dalam pola konsumsi sebagian besar masyarakat Indonesia, terutama sebagai sumber protein yang relatif murah harganya. Kandungan protein pada biji kedelai sekitar 40%, selain itu juga menghasilkan minyak bebas kolesterol sebesar 20%, juga kaya akan kandungan asam amino, vitamin, mineral dan lemak. Oleh karena itu, ke depan proyeksi kebutuhan kedelai akan meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat tentang makanan sehat.

Meningkatnya kebutuhan dan permintaan kedelai baik untuk konsumsi maupun industri, tidak diimbangi dengan peningkatan produksinya. Salah satu faktor yang menentukan tingkat produksi adalah luas areal tanam. Penurunan luas areal tanam menyebabkan produksi kedelai Indonesia akan mengalami penurunan pula (BPS, 2012). Sehingga untuk memenuhi kebutuhan kedelai yang tidak bisa dipenuhi dalam negeri, maka dilakukan impor.

Untuk mendukung upaya peningkatan produksi dan menekan impor kedelai tidak hanya dengan perluasan wilayah tanam, tetapi juga penggunaan varietas unggul. Varietas unggul merupakan salah satu syarat penting dalam mencapai peningkatan produksi kedelai. Varietas kedelai unggul adalah yang berdaya hasil tinggi serta beradaptasi luas. Untuk mendapatkan varietas unggul salah satunya melalui perakitan varietas baru. Perakitan varietas unggul baru kedelai dapat diarahkan pada daya hasil tinggi dan sesuai dengan preferensi konsumen dan industri. Selain itu, mengingat pentingnya kandungan gizi dari biji kedelai, maka diperlukan adanya perbaikan dan peningkatan kualitas dan kuantitasnya.

Salah satu kendala peningkatan produksi kedelai adalah tidak tersedianya benih kedelai yang bermutu tinggi setiap saat, sehingga masih banyak petani yang menggunakan benih dengan kualitas rendah. Secara nasional penggunaan benih kedelai bersertifikat masih rendah. Terjaminnya tersedianya benih bermutu tinggi setiap musim tanam dapat ditempuh


(4)

melalui teknologi produksi benih dan teknologi penyimpanan benih yang tepat.

Selain itu aplikasi teknik budidaya tanaman belum dilakukan secara utuh. Teknik pengolahan lahan, pemberian pupuk berimbang, tersedianya air secara cukup dan pengendalian hama penyakit secara terpadu merupakan pendukung tercapainya potensi hasil suatu kultivar unggul. Dengan demikian pencapaian produksi kedelai Indonesia dapat segera tercapai, sehingga dapat mengurangi impor kedelai.

Penelitian ini dalam jangka pendek bertujuan untuk melakukan beberapa uji dan kajian dari berbagai disiplin ilmu dan mendaftarkan galur-galur baru terseleksi untuk proses pelepasan varietas tanaman dan HKI PVT. Dalam jangka panjang bertujuan untuk mendukung program pemerintah mengupayakan swasembada kedelai tahun 2015 dan menyediakan kedelai varietas baru berdaya hasil tinggi dan sesuai dengan preferensi konsumen dan industri yang tahan cekaman biotik maupun abiotik.


(5)

II. Pendahuluan

Kedelai (Glycine max L. Merr.) merupakan salah satu komoditas pertanian yang penting dan potensial. Kacang-kacangan seperti kedelai dapat menyumbang banyak protein dan zat gizi bagi masyarakat di Negara maju dan Negara berkembang. Kedelai sebagai tanaman palawija diperlukan oleh masyarakat dalam upaya pemenuhan akan protein nabati. Kedelai merupakan salah satu sumber protein nabati yang murah dan mudah dikembangkan. Gizi yang terkandung pada kedelai cukup lengkap, yaitu mengandung protein sekitar 40% dan penghasil minyak bebas kolesterol sebesar 20%, juga kaya akan kandungan asam amino, vitamin, mineral dan lemak (Govindarao, 2010). Minyak kedelai juga digunakan sebagai bahan mentah pada industri antibiotik, cat, pernis, perekat, pelumas, dan lain-lain.

Perkembangan manfaat kedelai selain sebagai sumber protein nabati, makanan berbahan kedelai dapat dipakai juga sebagai penurun kolesterol darah yang dapat mencegah penyakit jantung. Senyawa isoflavon yang terdapat pada kedelai ternyata berfungsi sebagai antioksidan (Ginting & Antarlina, 2009). Antioksidan pada kedelai dapat mencegah penyakit kanker (Banaszkiewicz, 2011). Oleh karena itu, ke depan proyeksi kebutuhan kedelai akan meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat tentang makanan sehat.

Produk olahan kedelai, seperti tempe, tahu, kecap, tauco, susu kedelai, dan taoge merupakan menu penting dalam pola konsumsi sebagian besar masyarakat Indonesia, terutama sebagai sumber protein yang relatif murah harganya. Menurut data FAO, pada tahun 2009 tingkat konsumsi kedelai Indonesia sebesar 1 kg/kapita/tahun. Sedangkan berdasarkan data BPS dan Angka Ramalan I (ARAM I) tahun 2012, produksi kedelai 2011 sebesar 851,29 ribu ton biji kering atau mengalami penurunan sebesar 55,74 ribu ton (6,15 persen) dibandingkan 2010. Tahun 2012 (ARAM I) diperkirakan sebesar 779,74 ribu ton biji kering atau turun sebesar 71,55 ribu ton (8,40 persen) dibandingkan 2011. Penurunan produksi tersebut terjadi karena adanya perkiraan penurunan luas panen seluas 55,56 ribu hektar (8,93 persen), sedangkan produktivitas mengalami kenaikan sebesar 0,08 kuintal/hektar (0,58 persen). Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan impor kedelai sekitar 1,3 juta t/tahun (FAOSTAT, 2012).


(6)

Upaya peningkatan produksi dan menekan laju impor kedelai adalah melalui strategi peningkatan produktivitas, perluasan areal tanam, peningkatan efisiensi produksi, penguatan kelembagaan petani, peningkatan kualitas produk, peningkatan nilai tambah, perbaikan akses pasar, perbaikan sistem permodalan, pengembangan infra struktur, serta pengaturan tataniaga dan insentif usaha (Simatupang dkk., 2005). Selain itu, diperlukan perbaikan genetik tanaman yang dikelompokkan pada perbaikan cekaman biotik, cekaman abiotik, alterasi morfologi maupun fisiologi tanaman serta kualitas dan kuantitas hasil tanaman.

Untuk mendukung upaya peningkatan produksi dan produktivitas kedelai tidak hanya perluasan wilayah tanam, tetapi juga penggunaan varietas unggul. Varietas unggul merupakan salah satu syarat penting dalam mencapai peningkatan produksi kedelai. Disamping itu, varietas unggul sangat menentukan tingkat produktivitas tanaman dan merupakan komponen teknologi yang relatif mudah diadopsi petani [ CITATION Sub08 \l 1057 ]. Varietas kedelai unggul adalah yang berdaya hasil tinggi serta beradaptasi luas. Untuk mendapatkan varietas unggul salah satunya melalui perakitan varietas baru.

Perbaikan dan peningkatan kualitas dan kuantitas biji juga dirasa perlu mengingat pentingnya kandungan gizi dari biji kedelai. Perbaikan kualitas pada biji kedelai di Indonesia dapat diarahkan pada kualitas fisik dan kimiawi. Dengan perbaikan kualitas dan kuantitas biji ini juga dapat mendukung perakitan varietas unggul baru, sehingga varietas unggul baru yang dihasilkan sesuai dengan preferensi konsumen dan industri.

Salah satu kendala peningkatan produksi kedelai adalah tidak tersedianya benih kedelai yang bermutu tinggi setiap saat, sehingga masih banyak petani yang menggunakan benih dengan kualitas rendah. Secara nasional penggunaan benih kedelai bersertifikat masih rendah. Terjaminnya tersedianya benih bermutu tinggi setiap musim tanam dapat ditempuh melalui teknologi produksi benih dan teknologi penyimpanan benih yang tepat.

Selain itu aplikasi teknik budidaya tanaman belum dilakukan secara utuh. Teknik pengolahan lahan, pemberian pupuk berimbang, tersedianya air secara cukup dan pengendalian hama penyakit secara terpadu merupakan pendukung tercapainya potensi hasil suatu kultivar unggul.


(7)

Dengan demikian pencapaian produksi kedelai Indonesia dapat segera tercapai, sehingga dapat mengurangi impor kedelai.

Penelitian ini dalam jangka pendek bertujuan untuk melakukan beberapa uji dan kajian berbagai teknologi dari berbagai disiplin ilmu dan mendaftarkan galur-galur baru terseleksi untuk proses pelepasan varietas tanaman dan HKI PVT. Dalam jangka panjang bertujuan untuk mendukung program pemerintah mengupayakan swasembada kedelai tahun 2015 dan menyediakan kedelai varietas baru berdaya hasil tinggi dan sesuai dengan preferensi konsumen dan industri yang tahan cekaman biotik maupun abiotik.


(8)

III. Studi Literatur

I.1 Kendali Genetik Kedelai

Perbaikan dan peningkatan nilai ekonomis tanaman melalui pemuliaan tanaman memerlukan pengetahuan terhadap gen. Terutama gen pengendali terhadap karakter morfologi tertentu yang akan menjadi target perbaikan. Karakter morfologi kedelai tidak hanya bermanfaat bagi penentuan aplikasi agronomis, pemeliharaan kemurnian gentik dan penyusunan deskripsi varietas, tetapi dapat digunakan untuk memodifikasi karakter morfologi tertentu dalam upaya perbaikan dan peningkatan nilai ekonomis tanaman ataupun perakitan varietas baru tanaman. perbaikan genetik tanaman kedelai dapat dikelompokkan pada perbaikan cekaman biotik, cekaman abiotik, alterasi morfologi maupun fisiologi tanaman serta kualitas dan kuantitas hasil tanaman (Adie dan Krisnawati, 2009). Dalam proses perbaikan genetik melibatkan adanya gen pengendali.

Kendali genetik pada tanaman kedelai telah banyak diteliti misalnya terhadap cekaman biotik, terutama cekaman biotik terhadap hama dan penyakit. Hama dan penyakit pada tanaman kedelai banyak diteliti karena faktor ini telah banyak menurunkan produktivitas kedelai secara nyata. Salah satunya adalah perbaikan genetik trikoma pada daun atau polong kedelai, dengan tujuan untuk ketahanan tanaman kedelai tehadap hama daun dan polong. Dengan demikian untuk meningkatkan ketahanan tanaman kedelai terhadap hama daun dan polong perlu mengetahui gen pengendali trikoma serta pola pewarisannya. Namun, perbaikan genetik ini telah banyak dilakukan pada berbagai kendali gen lain, baik terhadap cekaman biotik, alterasi morfologi maupun fisiologi tanaman serta kualitas dan kuantitas hasil tanaman.

I.2 Perbaikan dan Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Biji Kedelai

Mengingat pentingnya kandungan gizi dari biji kedelai, maka diperlukan adanya perbaikan dan peningkatan kualitas dan kuantitasnya. Perbaikan kualitas pada biji kedelai di Indonesia dapat diarahkan pada kualitas fisik dan kimiawi. Prioritas perbaikan kualitas fisik pada biji kedelai adalah (1) ukuran biji (besar >14 g/100 biji dan kecil <10 g/100 biji), (2) bentuk biji bulat, (3) warna hilum putih, (4) kedelai hitam dan (5) kotiledon hijau (green kernel). Perbaikan kimiawi diprioritaskan pada (1) perbaikan


(9)

protein (kuantitas dan kualitas), (2) peningkatan kandungan isoflavon, (3) perbaikan globulin dan (4) eliminasi enzim lipoksigenase (Adie dan Krisnawati, 2006).

Upaya perbaikan protein maupun nilai nutrisi lainnya pada kedelai, secara khusus belum pernah dilakukan di Indonesia. Kandungan protein dari kedelai yang dilepas di Indonesia sekitar 40%. Di negara-negara penghasil dan pengguna kedelai terbesar di dunia, seperti Amerika, Amerika Selatan, Jepang, Cina, Korea dan Taiwan, penelitian tentang nilai nutrisi dan penelitian penggunaan kedelai sebagai bahan pangan telah berkembang sangat maju (Adie dan Krisnawati, 2006). Bahkan negara India dan Vietnam, telah melakukan penelitian pada bidang nutrisi dan olahan kedelai dan berhasil mendapatkan beberapa varietas kedelai komersial yang sesuai dengan olahan makanan tertentu.

Bahan kegenetikan kedelai di Indonesia cukup banyak, namun hingga saat ini belum diupayakan untuk mengidentifikasi kandungan protein dan nilai nutrisi lainnya. Sebagai perbandingan, Cuizhen et al. (2000) melaporkan dari 16 000 aksesi kedelai yang ada di negara Cina, telah diidentifikasi kandungan proteinnya, dan diperoleh hasil bahwa sekitar 10,3% dari aksesi tersebut memiliki kandungan protein di bawah 40%; 49,3% berisi 40 – 50% protein; 32,7% antara 45 - 48% protein; 6,6% berisi 48 - 50% dan sebanyak 1,1% dari aksesi plasmanutfah memiliki kandungan protein sekitar 50%.

Berbagai kajian menunjukkan bahwa kedelai liar dinilai memiliki kandungan protein cukup tinggi. Di Cina dilaporkan bahwa sebanyak 387 kedelai liar (Glycine soja) memiliki kandungan protein di atas 50% (Cuizhen et al., 2000). Kedelai liar Tsurumame di Jepang telah diidentifikasi memiliki kandungan protein sekitar 45% (Katoh dan Negishi, 2000). Di samping itu kedelai berkulit biji hitam, yang sering dijuluki sebagai the king of plant protein, juga memiliki kandungan protein relatif tinggi.

Selain protein kedelai juga mengandung isoflavon yang berfungsi sebagai senyawa antioksidan. Isoflavon merupakan senyawa metabolit sekunder yang disintesis oleh 2-hydroxyisoflavonone synthase (IFS) dan merupakan senyawa flavonoid aktif dan secara eksklusif terdapat pada biji kedelai. Terdapat dua bentuk isoflavon yaitu glikosida (glycoside) dan aglikon (aglycone). Golongan glikosida terdiri dari genistin, daidzin dan


(10)

glycetin, sedangkan golongan aglikon adalah genistein, daidzein dan glycetein (Knight dan Eden, 1995), dan dari berbagai kajian berikutnya menunjukkan genistien dan daidzien dinilai paling bernilai penting untuk kesehatan manusia (Borgignon et al., 2000).

WHO (1997) melaporkan bahwa penyakit kanker payudara merupakan penyakit terbesar ke tiga di dunia, dan pada tahun 1996 tingkat kematian akibat penyakit tersebut mencapai 5,5%. Faktor terjadinya kanker payudara berhubungan dengan masalah hormon dan faktor reproduktif. Hasil penelitian invitro menunjukkan bahwa isoflavon genistein dan diadzein yang terdapat pada kedelai, memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan kanker payudara dan jaringan kanker prostat.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yamori et al. (2000), menunjukkan bahwa konsumsi 60 g protein kedelai per hari, setara dengan kandungan 45 g isoflavon, berpengaruh baik terhadap siklus menstruasi. Dilaporkan lebih lanjut bahwa dibandingkan dengan kaum wanita negara Barat, ternyata wanita Jepang memiliki siklus menstruasi lebih panjang dan memilki resiko lebih kecil terhadap kanker payudara. Hal ini disebabkan tingkat konsumsi kedelai di Jepang jauh lebih tinggi dibanding dengan yang terjadi di negara Barat.

I.3 Varietas Unggul Kedelai Berdaya Hasil Tinggi

Untuk memenuhi kebutuhan kedelai, diperlukan upaya peningkatan produksi dalam negeri melalui penggunaan varietas unggul yang berpotensi hasil tinggi dan sesuai mutu bijinya untuk produk olahan tertentu. Sejak 15 tahun terakhir, telah dilepas 37 varietas unggul kedelai dengan potensi hasil rata-rata > 2 t/ha (Balitkabi 2008). Namun, adopsi varietas unggul tersebut oleh petani relatif lambat karena rendahnya akses petani terhadap informasi varietas unggul dan kurang memadainya ketersediaan benih di lapangan, sehingga petani tetap menanam varietas yang telah lama mereka kenal.

Penggunaan varietas unggul atau varietas yang sesuai pada lingkungan setempat merupakan salah satu syarat penting dalam usahatani. Di samping itu, varietas unggul merupakan teknologi yang diminati dan mudah diadopsi oleh petani. Umumnya varietas unggul ini dicirikan dengan daya hasil tinggi dan beradaptasi luas.


(11)

Laboratorium Pemuliaan Tanaman UNPAD telah melakukan serangkaian penelitian untuk menghasilkan kultivar baru kedelai hitam. Penelitian yang telah dilakukan berupa uji keragaman genetik 20 varietas lokal dan kultivar kedelai hitam dari berbagai agroekosistem wilayah di pulau Jawa. Kemudian dilanjutkan dengan persilangan dan seleksi individu. Dari hasil seleksi individu telah didapatkan 125 galur harapan kedelai hitam. Uji daya hasil pendahuluan dan uji daya hasil lanjutan pada musim kering (MK) dan musim hujan (MH) telah dilakukan di kebun percobaan Fakultaas Pertanian UNPAD Jatinangor Sumedang pada tahun 2009/2010, untuk menyeleksi galur-galur harapan dengan kriteria produksi tinggi (>3 t/ha), umur genjah (75-80 hst) serta memiliki kualitas standar kedelai hitam yang baik untuk kecap (protein >35%) sehingga didapat 40 galur. Selanjutnya galur harapan yang terpilih diseleksi sebanyak 13 galur untuk kemudian diuji multilokasi pada musim kering di empat lokasi (tahun I). Dari hasil uji multilokasi tahun I telah dilanjutkan untuk uji multilokasi tahun II serta uji fisiko kimia kandungan bijinya.

Penelitian tahap III bertujuan untuk mengevaluasi potensi hasil (umur genjah, produksi tinggi dan kualitas kedelai hitam standar kecap) 7 galur harapan terseleksi kedelai hitam (Glycine soja) hasil seleksi dari tahun II sebelumnya. Diharapkan dari penelitian ini akan dihasilkan beberapa galur harapan baru untuk dapat dilepas sebagai varietas unggul baru spesifik di wilayah agroekosistem dataran rendah dan medium di Jawa.

Bersamaan dengan proses seleksi dilakukan pula pengkajian teknologi penyimpanan dan produksi benih kedelai, sehingga ketersediaan benih kedelai dapat terjamin setiap saat. Tingkat penggunaan benih varietas unggul bermutu tinggi dapat ditingkatkan apabila memenuhi prinsip 6 tepat benih. Tepat varietas, tepat mutu, tepat lokasi, tepat jumlah, tepat waktu dan tepat harga.


(12)

Varietas Kedelai Unggul Baru Berdaya Hasil Tinggi dan Sesuai dengan Preferensi Konsumen dan Industri

Bidang Kajian IV. Roadmap Cluster Kedelai

P ro g ra m K e rj a Teknologi Industri Pertanian Perakitan kultivar kedelai spesifik agroekosistem (toleran lahan sub-optimal, cekaman biotik/abiotik) Teknologi budidaya dan produksi benih kedelai Kedelai toleran hama lalat bibit, penyakit karat daun dan

embun tepung Kedelai hitam dengan kandungan isoflavon tinggi Sifat fisik, kimia, dan produk olahan kedelai Pengendalian gulma pada kedelai Teknologi Benih Tim Peneliti: Dr. Sumadi, Ir., MS. Dr.Anne Nuraini, Ir., MP

Tim Peneliti: Dr. Sudrajat, Ir., MP. Dr. Endah Yulia, SP., M.Sc.

Hama Penyakit Tanaman Pemuliaan Tanaman Tim Peneliti: Dr. Agung Karuniawan

Dr. Meddy Rachmadi

Ilmu Gulma

Tim Peneliti: Prof. Dr. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc

Ilmu Tanah

Tim Peneliti:

Prof. Tualar Simarmata Dr. Pujawati

Suryatmana Dr. Reginawanti Hindersah

Dr. Mieke Rochimi S Dr. Betty Natali F Anne Nurbaity Ph.D Ir. Herdyantoro, MP

Farmasi Tim Peneliti: Ida Musforoh, M.Si. Pengembangan teknologi biofertilisasi dan komposting untuk meningkatkan produksi dan produktivitas kedelai


(13)

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

To p ik K e g ia ta

n 1. Survey dan

koleksi ke seluruh Jawa. Pelaksana : Tim peneliti lab. pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian UNPAD 1. Pemurnian varietas lokal kedelai kuning dan hitam asal pulau Jawa. Pelaksana : Tim peneliti lab. pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian UNPAD 1. Persilangan tetua terpilih Pelaksana : Tim peneliti lab. pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian UNPAD

1. Seleksi lapang genotip hasil pemurnian varietas dan hasil persilangan toleran cekaman biotik (hama lalat bibit, dan penyakit karat daun dan embun tepung)

Pelaksana : Tim peneliti lab. pemuliaan tanaman dan hama penyakit tanaman Fakultas Pertanian UNPAD 1. Advancing generation benih genotip hasil persilangan. Pelaksana : Tim peneliti lab. pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian UNPAD 1. Pengujian toleran kekeringan, lahan masam, hama lalat bibit, penyakit karat daun dan embun tepung. Pelaksana : Tim peneliti lab. hama penyakit tumbuhan Fakultas Pertanian UNPAD 1. Kajian Pertumbuhan dan Potensi hasil benih berbagai kultivar kedelai setelah berbagai periode simpan.

Pelaksana : Tim peneliti lab. teknologi benih Fakultas

Pertanian UNPAD

2. Koleksi dari BALITKABI. Pelaksana : Tim peneliti lab. pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian UNPAD bekerjasama dengan Balitkabi 2. Seleksi lapang genotip unggul (berdaya hasil tinggi) di lapangan. Pelaksana : Tim peneliti lab. pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian 2. Perbanyakan biji dari genotip terpilih hasil pemurnian varietas.

Pelaksana : Tim peneliti lab. pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian UNPAD

2. Seleksi in-vitro toleran cekaman abiotik

(kekeringan, lahan masam). Pelaksana : Tim peneliti lab. pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian UNPAD 2. Perbanyakan benih genotip unggul hasil pemurnian varietas lokal. Pelaksana : Tim peneliti lab. pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian UNPAD

2. Pengujian daya hasil

pendahuluan dan atau pengujian daya hasil lanjutan. Pelaksana : Tim peneliti lab. pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian UNPAD

2. Kajian dosis optimum seed coating, pupuk kompos Unpad terhadap pertumbuha, hasil dan kualitas benih kedelai pada lahan sawah. Pelaksana : Tim peneliti lab. teknologi benih Fakultas


(14)

UNPAD UNPAD

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

To p ik K e g ia ta

n 3. Uji efektifitas

dan aplikasi isolat di lahan basah dan kering mikroba pelarut P (MPF), CMA, Azolla, fosfatase, penambat N2, endofitik bakteria terhadap tanaman kedelai.

Pelaksana : Tim peneliti lab. Biologi dan bioteknologi tanah Fakultas Pertanian UNPAD 3. Pendeskripsi an genotip terseleksi melalui marka morfologi/ agronomi. Pelaksana : Tim peneliti lab. pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian UNPAD 3. Evaluasi keragaman genetik genotip-genotip hasil pemurnian varietas lokal

Pelaksana : Tim peneliti lab. pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian UNPAD 3. Rejuvenisasi genotip-genotip hasil persilangan koleksi Prof.em. Achmad Baihaki yang sudah disimpan 5 tahun di refigerator.

Pelaksana : Tim peneliti lab. pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian UNPAD 3. Evaluasi keragaman genetik genetik terseleksi dibanding tetua dan atau populasi asal.

Pelaksana : Tim peneliti lab. pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian UNPAD 3. Evaluasi keragaman genetik genitik terseleksi dibanding tetua dan atau populasi asal.

Pelaksana : Tim peneliti lab. pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian UNPAD 3. Teknologi pengolahan dan aneka makanan tradisional dan modern.

Pelaksana : Tim peneliti lab. agronomi bekerjasama dengan FTIP UNPAD 4. Komposisi dan efisiensi pengendalia n gulma pada pertanaman kedelai. Pelaksana : Tim peneliti lab. ilmu gulma Fakultas Pertanian

4. Kajian pengaruh seed coating beberapa pestisida terhadap perkembangan lalat bibit, pertumbuhan dan hasil kedelai.

Pelaksana : Tim peneliti lab. teknologi benih Fakultas

4. Evaluasi dosis optimum protektan nabati minyak cengkeh dalam mempertahankan vigor benih beberapa kultivar kedelai yang disimpan pada berbagai kemasan.

Pelaksana : Tim peneliti lab.

4. Evaluasi dosis optimum

protektan nabati minyak cengkeh dalam

mempertahanka n vigor benih kedelai hitam dan kuning yang disimpan pada berbagai kemasan.

Pelaksana : Tim

4. Efektivitas minyak cengkeh dalam

mempertahanka n viabilitas dan vigor benih bebeberapa kultivar kedelai setelah disimpan pada berbagai ukuran kemasan kantong plastik. 4. Pengembangan Teknologi IPAT BO, aplikasi dan pengembangan Teknologi komposting.

Pelaksana : Tim peneliti lab. Biologi dan bioteknologi tanah Fakultas Pertanian UNPAD


(15)

UNPAD Pertanian UNPAD teknologi benih Fakultas Pertanian UNPAD peneliti lab. teknologi benih Fakultas Pertanian UNPAD

Pelaksana : Tim peneliti lab. teknologi benih Fakultas

Pertanian UNPAD

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

To p ik K e g ia ta

n 5. Pengaruh jenis

gulma terhadap daya hasil kedelai. Pelaksana : Tim peneliti lab. ilmu gulma Fakultas Pertanian UNPAD

5. Kajian berbagai pestisida seed coating dan komps bokashi terhadap pertumbuhan, hasil dan kualitas benih. Pelaksana : Tim peneliti lab. teknologi benih Fakultas Pertanian UNPAD

5. Kajian berbagai pestisida seed coating, pupuk Posfat, Nitrogen, ZPT terhadap pertumbuhan, hasil dan kualitas benih. Pelaksana : Tim peneliti lab. teknologi benih Fakultas Pertanian UNPAD

5. Pengembangan Teknologi IPAT BO danaplikasi, produksi

Biofertilizer untuk lahan bsah, kering dan hasil

bioremediasi. Pelaksana : Tim peneliti lab. Biologi dan bioteknologi tanah Fakultas Pertanian UNPAD

5. Pelepasan kultivar kedelai berdaya hasil 3 t/ha dan sesuai dengan preferensi konsumen dan industri. Oleh Kementrian Pertanian

6. Skreening isolate decomposer dan pengembangan teknologi komposting. Pelaksana : Tim peneliti lab. Biologi dan bioteknologi tanah Fakultas Pertanian UNPAD

6. Efiksasi Herbisida untuk pengendalian gulma pada kedelai. Pelaksana : Tim peneliti lab. gulma Fakultas Pertanian UNPAD

6. Pengaruh jarak tanam dan dosis pupuk terhadap daya hasil kedelai. Pelaksana : Tim peneliti lab. agronomi Fakultas Pertanian UNPAD

6. Pengelolaan gulma untuk biofilter limbah cair. Pelaksana : Tim peneliti lab. gulma Fakultas Pertanian UNPAD

7. Pengaruh interaksi pola tanam

tumpangsari kedelai dengan jagung terhadap hasil. Pelaksana : Tim

7. Pengembangan Teknologi IPAT BO danaplikasi, produksi

Biofertilizer untuk lahan bsah, kering

7. Kajian dosis optimum pestisida seed coating, rhizogen, dan ZPT terhadap


(16)

peneliti lab.

pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian UNPAD

dan hasil bioremediasi. Pelaksana : Tim peneliti lab. Biologi dan bioteknologi tanah Fakultas Pertanian UNPAD

dan kualitas benih kedelai lahan kering.

Pelaksana : Tim peneliti lab. teknologi benih Fakultas Pertanian UNPAD


(17)

V. Kerjasama

Kerjasama yang telah dan akan dilakukan Unpad untuk penelitian kedelai antara lain:

1. Laboratorium Pemuliaan Tanaman Unpad, peneliti Dr. Agung Karuniawan telah melakukan eksplorasi kedelai hitam yang didanai Hibah Kompetensi DIKTI tahun 2009.

2. Uji multilokasi galur-galur harapan kedelai hitam potensi hasil >3 t/ha untuk kecap (protein >35%) untuk agroekosistem dataran rendah (<30 m dpl) dan medium (300-500 m dpl) di Jawa Barat melalui Kerjasama Kemitraan Penelitian Pertanian dengan Perguruan Tinggi (KKP3T) yang didanai Sekretariat Badan Litbang Pertanian selama 3 tahun yaitu 2010-2012, peneliti Dr. Agung Karuniawan (Laboratorium Pemuliaan Tanaman Unpad) dan Dr. M.M. Adie (Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Malang).

3. Uji adaptasi/multilokasi galur-galur harapan kedelai hitam hasil tinggi berumur genjah di Jawa kerjasama dengan Konsorsium Kedelai Nasional, melibatkan Dr. Agung Karuniawan dari Laboratorium Pemuliaan Tanaman Unpad, Dr. Harry dari Badan Tenaga Nuklir, dan Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian sebagai koordinator.

4. Penelitian kedelai hitam kandungan isoflavon, kerjasama dengan Fakultas Farmasi Unpad peneliti Ida Musforoh Msi. untuk ekstraksi isoflavon dari kedelai hitam dan STIH ITB peneliti Dr. Adi Pancoro untuk pemuliaan molekuler kedelai hitam dengan isoflavon tinggi.

5. Laboratorium Pemuliaan Tanaman Unpad akan melakukan persilangan kedelai kuning pada musim tanam bulan Desember 2012.


(18)

VI. Fasilitas No

.

Failitas yang Diperlukan Tujuan Penggunaan

1. Lahan Untuk penelitian lapang dan

perbanyak benih dan produksi benih, serta identifikasi perbedaan morfologi antar varietas.

2. Laboratorium Untuk analisa perkecambahan,

analisis proksimat, uji marka molekuler, dan mutu fisik benih.


(19)

VII. Usulan Narasumber

1. Nama : Dr. Moch. Muchlis Adie, MS

Bidang Keahlian : Pemuliaan Tanaman Kacang-kacangan

Institusi : Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian

Alamat Instansi : Jl. Raya Kendal Payak Kotak Pos 66 Malang 65101, Jawa Timur

No. Telp. Instansi : 0341 - 801468, 801075


(20)

VIII. Potensi Kepemilikan (HKI) dan Benefit Sharing (Nilai Ekonomi) Produk Penelitian

Varietas-varietas unggul baru yang dihasilkan berpotensi untuk memperoleh HKI dari Hak Perlindungan Varietas Tanaman (Hak PVT). Varietas lokal unggul berpotensi diajukan untuk memperoleh hak indikasi geografis (HIG), teknologi-teknologi yang berhubungan dengan pengujian benih dan produksi benih atau proses menghasilkan benih kedelai bermutu secara umum berpeluang untuk diajukan memperoleh hak paten atau hak dagang.


(21)

IX.

Rincian Biaya

PILAR

: Pangan

CLUSTER : Tanaman Pangan

KOMODITAS : Kedelai

N

o

Tah

un

Judul Penelitian

Jumlah

Dana

yang

Dibutuhk

an (Rp)

Bahan

Penelitian

Penelitian

Metode

Digunakan

Alat yang

Output

1.

2013

Advancing generation

benih genotip hasil persilangan.

Pelaksana : Tim peneliti lab.

pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian UNPAD

50.000.00

0,-

- Bahan

tanaman:

genotip-genotip hasil

persilangan

- Pupuk dan

saprodi

budiadaya

kedelai lainnya

Metode

penelitian

menggunaka

n Rancangan

Acak

Kelompok

diulang 3 kali

Deskriptor

kedelai

Alat-alat

pertanian,

alat ukur,

 Perekam data

Perangkat analisis data

- Kedelai

generasi lanjut

- Artikel ilmiah

(1)

2

2013

Skrining ketahanan kedelai terhadap hama dan penyakit.

Pelaksana : - Pelaksana : Tim

peneliti lab. hama dan penyakit - Tim peneliti lab.

pemuliaan tanaman

70.000.00

0,-

- Bahan

tanaman:

43 genotip

kedelai, terdiri

dari kedelai

hitam dan

kuning

- Pupuk dan

Metode

penelitian

menggunaka

n Rancangan

Acak

Kelompok

diulang 2 kali

Deskriptor

kedelai

Alat-alat

pertanian,

alat ukur,

 Perekam data

Perangkat analisis data

- Kedelai tahan

hama dan

penyakit

- Artikel ilmiah


(22)

saprodi

budiadaya

kedelai lainnya

N

o

Tah

un

Penelitian

Judul

Jumlah

Dana

yang

Dibutuhk

an (Rp)

Bahan

Penelitia

n

Metode Penelitian

Alat yang

Digunakan

Output

3. 201

3

Uji stabilitas dan adaptasi kedelai hitam di dataran medium dan rendah di Jawa Barat

Pelaksana : Tim peneliti lab. Pemuliaan tanaman

150.000.0

00,-

- Bahan

tanaman

:

12

genotip

galur-galur

harapan

kedelai

hitam

- Pupuk

dan

saprodi

budiaday

a kedelai

lainnya

Metode penelitian

menggunakan

Rancangan Acak

Kelompok diulang 3

kali

Deskriptor kedelai

Alat-alat

pertanian, alat

ukur

 Alat ukur cuaca  Perekam data

Perangkat analisis data

- Varietas unggul

kedelai hitam

dan berdaya

hasil tinggi

- Galur kedelai

yang

beradaptasi luas

dan spesifik

wilayah

- Artikel ilmiah (2)

4

201

3

Uji fisiko-kimia kedelai hitam sebagai bahan baku kecap

50.000.00

0,-

- Bahan

tanaman

:

12

- Metode penelitian

menggunakan

Rancangan Acak

Kelompok diulang 3

Deskriptor kedelai

Alat-alat

pertanian, alat

ukur

- Genotip kedelai

kadar protein

tinggi

- Genotip kedelai

254


(23)

Pelaksana : - Tim peneliti

lab. pemuliaan tanaman - Tim peneliti

lab. teknologi industri pertanian

genotip

galur-galur

harapan

kedelai

hitam

- Bahan

kimia

- Pupuk

dan

saprodi

budiaday

a kedelai

lainnya

kali

- Analisis proksimat

- Metode Kdjal

 Perekam data

Perangkat analisis data

Peralatan laboratorium

untuk bahan

baku kecap

- Artikel ilmiah (1)

5

201

3

Peningkatan

kualitas Benih

Kedelai Hitam

melalui

Aplikasi Seed

Coating dan

Pupuk NPK.

100.000.0

00

Kedelai

hitam,

insektisida

tiametoks

am, pupuk

NPK

- Percobaan lapangan

Germinator,

oven

Metoda untuk

menghasilkan

benih kedelai

hitam bermutu

dengan

penggunaan seed

coating dan

pupuk NPK

Makalah untuk

Jurnal

nasional/internasi

onal terakreditasi

-6

201

3

Formulasi

Konsorsium

Biofertilizer

100.000.0

00

Limbah

Kedelai

hitam,

- Formulasi, uji efikasi

dan aplikasi di

lapangan

Petri dish, oven,

cangkul, sprayer,

timbangan,

Formula dan

metoda IPNS


(24)

untuk

meningkatkan

Potensi dan

Produksi

Kedele galur

Unpad”

isolate

Azotobater

dan

Bakteri

pelarut

Fosfat,

zeolit,

tepung

limbah

tulang

ikan,

pupuk

meteran,

klorofilmeter,

seperangkat alat

7

201

3

Kajian

berbagai

pestisida seed

coating,

pupuk Posfat,

Nitrogen, ZPT

terhadap

pertumbuhan,

hasil dan

kualitas

benih.

100.000.0

00

Kedele

hitam,

pestisida

nabati

- Percobaan

laboratorium dan

lapangan

Pesticide seed

coating

201

3

Evaluasi dosis

optimum

protektan

nabati minyak

cengkeh

dalam

100.000.0

00

Kedelai

hitam

minyak

cengkeh

- Percobaan

laboratorium dan

lapangan

Germinator, oven,

cangkul, sprayer,

timbangan,

meteran,

klorofilmeter,

seperangkat

Metoda untuk

penyimpanan

benih kedelai

hitam dan kedelai

kuning dengan

penggunaan


(25)

mempertahan

kan vigor

benih kedelai

hitam dan

kuning yang

disimpan

pada

berbagai

kemasan.

alatuntuk uji

kesehatan benih

dan komposisi

kimia benih

minyak cengkeh

dan kemasan

yang terbail


(26)

Daftar Pustaka

Adie, M.M., & Krisnawati, A. (2006). Peluang Perbaikan Kualitas Biji Kedelai. Disampaikan pada Seminar Puslitbangtan Bogor.

Banaszkiewicz, T. (2011). Nutritional Value of Soybean Meal. In H. El-Shemy (Ed.), Soybean Nutrition (pp. 1–21). InTech. doi:10.5772/1008.

Bordignon, J.R., T. Tsushida, K. Yamaki, M.C. Carrao-Panizzi and N. Neumaier. 2000. Isoflavone content in some soybean cultivars obtained from different Brazilian regions. P. 101-102. In. The Third International Soybean Processing and Utilization Conference. S. Kyoko (Eds.). The Japanese Society for Food Science and Technology. Japan.

BPS. (2012). Produksi Padi, Jagung, dan Kedelai (Angka Tetap 2011 dan Angka Ramalan I 2012). No. 43/07/ Th. XV.

Cuizhen, F., Q. Lijuan and C. Ruzhen. 2000. Evaluation on quality of China’s soybean germplasm resources quality. P. 41-42. In. The Third International Soybean Processing and Utilization Conference. S. Kyoko (Eds.). The Japanese Society for Food Science and Technology. Japan. FAOSTAT. (2012). Food and Agriculture Organization of United Nation.

Diakses dari http://faostat3.fao.org/home/index.html#DOWNLOAD tanggal 16 November 2012.

Ginting, E., & Antarlina, S. S. (2009). Varietas unggul kedelai untuk bahan baku industri pangan. Litbang Pertanian, 28(3), 79–87.

Govindarao, C. N. (2010). CHARACTERIZATION OF SOYBEAN [ Glycine max ( L .) Merrill .] VARIETIES THROUGH MORPHOLOGICAL , CHEMICAL , MOLECULAR MARKERS AND IMAGE. University of Agricultural Science Dharwad.


(1)

IX.

Rincian Biaya

PILAR

: Pangan

CLUSTER : Tanaman Pangan

KOMODITAS : Kedelai

N

o Tahun Judul Penelitian

Jumlah Dana yang Dibutuhk

an (Rp)

Bahan

Penelitian PenelitianMetode DigunakanAlat yang Output

1. 2013 Advancing generation benih genotip hasil persilangan.

Pelaksana : Tim peneliti lab.

pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian UNPAD

50.000.00

0,- - Bahan tanaman: genotip-genotip hasil persilangan - Pupuk dan

saprodi budiadaya kedelai lainnya

Metode penelitian menggunaka n Rancangan Acak

Kelompok diulang 3 kali

 Deskriptor kedelai

 Alat-alat

pertanian, alat ukur,

 Perekam data

 Perangkat analisis data

- Kedelai

generasi lanjut - Artikel ilmiah

(1)

2 2013 Skrining ketahanan kedelai terhadap hama dan penyakit. Pelaksana :

- Pelaksana : Tim peneliti lab. hama dan penyakit - Tim peneliti lab.

pemuliaan tanaman

70.000.00

0,- - Bahan tanaman: 43 genotip kedelai, terdiri dari kedelai hitam dan kuning - Pupuk dan

Metode penelitian menggunaka n Rancangan Acak

Kelompok diulang 2 kali

 Deskriptor kedelai

 Alat-alat

pertanian, alat ukur,

 Perekam data

 Perangkat analisis data

- Kedelai tahan hama dan penyakit - Artikel ilmiah


(2)

saprodi budiadaya kedelai lainnya

N

o Tahun PenelitianJudul

Jumlah Dana yang Dibutuhk

an (Rp)

Bahan Penelitia

n Metode Penelitian

Alat yang

Digunakan Output

3. 201 3

Uji stabilitas dan adaptasi kedelai hitam di dataran medium dan rendah di Jawa Barat

Pelaksana : Tim peneliti lab. Pemuliaan tanaman

150.000.0

00,- - Bahan tanaman :

12 genotip galur-galur harapan kedelai hitam - Pupuk

dan saprodi budiaday a kedelai lainnya

Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok diulang 3 kali

 Deskriptor kedelai

 Alat-alat

pertanian, alat ukur

 Alat ukur cuaca

 Perekam data  Perangkat analisis

data

- Varietas unggul kedelai hitam dan berdaya hasil tinggi - Galur kedelai

yang

beradaptasi luas dan spesifik wilayah

- Artikel ilmiah (2)

4 201

3

Uji fisiko-kimia kedelai hitam sebagai bahan baku kecap

50.000.00

0,- - Bahan tanaman :

12

- Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok diulang 3

 Deskriptor kedelai

 Alat-alat

pertanian, alat ukur

- Genotip kedelai kadar protein tinggi

- Genotip kedelai 254


(3)

Pelaksana : - Tim peneliti

lab. pemuliaan tanaman - Tim peneliti

lab. teknologi industri pertanian

genotip galur-galur harapan kedelai hitam - Bahan

kimia - Pupuk

dan saprodi budiaday a kedelai lainnya

kali

- Analisis proksimat - Metode Kdjal

 Perekam data

 Perangkat analisis data

 Peralatan laboratorium

untuk bahan baku kecap - Artikel ilmiah (1)

5 201

3 Peningkatan kualitas Benih Kedelai Hitam melalui

Aplikasi Seed Coating dan Pupuk NPK.

100.000.0

00 Kedelai hitam, insektisida tiametoks am, pupuk NPK

- Percobaan lapangan Germinator,

oven Metoda untuk menghasilkan benih kedelai hitam bermutu dengan

penggunaan seed coating dan pupuk NPK Makalah untuk Jurnal

nasional/internasi onal terakreditasi

-6 201

3 Formulasi Konsorsium Biofertilizer

100.000.0

00 Limbah Kedelai hitam,

- Formulasi, uji efikasi dan aplikasi di lapangan

Petri dish, oven, cangkul, sprayer, timbangan,

Formula dan metoda IPNS


(4)

untuk

meningkatkan Potensi dan Produksi Kedele galur Unpad”

isolate Azotobater dan

Bakteri pelarut Fosfat, zeolit, tepung limbah tulang ikan, pupuk

meteran, klorofilmeter, seperangkat alat

7 201

3 Kajian berbagai pestisida seed coating,

pupuk Posfat, Nitrogen, ZPT terhadap pertumbuhan, hasil dan kualitas benih.

100.000.0

00 Kedele hitam, pestisida nabati

- Percobaan

laboratorium dan lapangan

Pesticide seed coating

201

3 Evaluasi dosisoptimum protektan nabati minyak cengkeh dalam

100.000.0

00 Kedelai hitam minyak cengkeh

- Percobaan

laboratorium dan lapangan

Germinator, oven, cangkul, sprayer, timbangan,

meteran, klorofilmeter, seperangkat

Metoda untuk penyimpanan benih kedelai hitam dan kedelai kuning dengan penggunaan


(5)

mempertahan kan vigor benih kedelai hitam dan kuning yang disimpan pada berbagai kemasan.

alatuntuk uji kesehatan benih dan komposisi kimia benih

minyak cengkeh dan kemasan yang terbail


(6)

Daftar Pustaka

Adie, M.M., & Krisnawati, A. (2006). Peluang Perbaikan Kualitas Biji Kedelai. Disampaikan pada Seminar Puslitbangtan Bogor.

Banaszkiewicz, T. (2011). Nutritional Value of Soybean Meal. In H. El-Shemy (Ed.), Soybean Nutrition (pp. 1–21). InTech. doi:10.5772/1008.

Bordignon, J.R., T. Tsushida, K. Yamaki, M.C. Carrao-Panizzi and N. Neumaier. 2000. Isoflavone content in some soybean cultivars obtained from different Brazilian regions. P. 101-102. In. The Third International Soybean Processing and Utilization Conference. S. Kyoko (Eds.). The Japanese Society for Food Science and Technology. Japan.

BPS. (2012). Produksi Padi, Jagung, dan Kedelai (Angka Tetap 2011 dan Angka Ramalan I 2012). No. 43/07/ Th. XV.

Cuizhen, F., Q. Lijuan and C. Ruzhen. 2000. Evaluation on quality of China’s soybean germplasm resources quality. P. 41-42. In. The Third International Soybean Processing and Utilization Conference. S. Kyoko (Eds.). The Japanese Society for Food Science and Technology. Japan. FAOSTAT. (2012). Food and Agriculture Organization of United Nation.

Diakses dari http://faostat3.fao.org/home/index.html#DOWNLOAD tanggal 16 November 2012.

Ginting, E., & Antarlina, S. S. (2009). Varietas unggul kedelai untuk bahan baku industri pangan. Litbang Pertanian, 28(3), 79–87.

Govindarao, C. N. (2010). CHARACTERIZATION OF SOYBEAN [ Glycine max ( L .) Merrill .] VARIETIES THROUGH MORPHOLOGICAL , CHEMICAL , MOLECULAR MARKERS AND IMAGE. University of Agricultural Science Dharwad.