Renstra Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY 2012-2017
71
4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD
4.3.1. Identifikasi dan Formulasi Strategi
Identifikasi dan formulasi Strategi SKPD berikut didasarkan pada kondisi internal dan kondisi eksternal untuk mengatasi lima isu strategis dan mewujudkan Visi Dinas Pendidikan,
Pemuda, dan Olahraga DIY. 1. Strategi terkait PotensiKekuatan Daerah
a. Pendayagunaan keunggulan komparatif untuk meningkatkan keunggulan kompetitif dalam pembangunan pendidikan DIY. Sumberdaya pendidikan yang
terdapat di DIY termasuk jaringan kerjasama yang luas dilakukan oleh banyak satuan pendidikan merupakan aset daerah. Aset ini harus didayagunakan
secara optimal dan sinergis sehingga memberi kontribusi yang nyata bagi pendidikan pembangunan DIY.
b. Perluasan dan pemerataan akses serta pengembangan pendidikan menengah universal 12 tahun. Heterogenitas masyarakat dan para pengguna jasa
pendidikan di DIY perlu mendapatkan layanan yang tidak membeda-bedakan nondiskriminatif sehingga keragaman justru didayagunakan untuk memperkuat
dunia pendidikan. Meskipun demikian adanya kelompok di masyarakat yang karena kekhususan kondisinya tidak tertutup kemungkinan untuk dikenai
kebijakan afirmatif dan atau advokatif, misalnya Anak Berkebutuhan Khusus, dan anak dari keluarga miskin. Strategi tersebut juga dipandang tepat untuk
mengembangkan pendidikan menengah universal 12 tahun. c. Pengembangan pendidikan berlandaskan modal kultural, modal sosial, dan
pendidikan karakter integratif dengan peningkatan mutu dan relevansi. Aset kebudayaan tidak hanya menjadi bagian dari kurikulum muatan lokal, akan tetapi
lebih dari itu, kebudayaan juga mewarnai pendidikan secara sistemik integratif. Berbagai bentuk jejaring sosial yang selama ini sangat mendukung pendidikan
perlu dilestarikan dan dikembangkan terus sesuai dengan perkembangan zaman dan tetap dijaga agar tidak terjadi pengikisan identitas diri budaya cultural self
identity. Penggunaan modal kultural dan modal sosial dalam pengembangan pendidikan
dipadukan dengan banyak cara : 1 Penguatan kembali pendekatan humanis yang dewasa ini sangat
dikhawatirkan mengalami keterpinggiran; 2 Penguatan ketahahan budaya untuk menghadapi bahaya penyalahgunaan
narkoba dan faham radikaldiskriminatif;
Renstra Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY 2012-2017
72
3 Penguatan paradigma teknosains yang diyakini akan semakin dominan di abad 21 yang diimbangi dengan pengembangan nilai-nilai kemanusiaan
secara sinergis sehingga memberi manfaat yang lebih optimal. d. Penguatan sinergitas tatakelola pendidikan DIY, kabupatenkota, dan satuan
pendidikan. Pendidikan formal, nonformal, dan informal dituntut dapat menyesuaikan dan mengantisipasi perkembangan masyarakat, bangsa, dan
kawasan, serta perkembangan dunia. Perkembangan tersebut perlu dipahami secara utuh, karena pasti mencakup aspek-aspek sosial, ekonomi, dan politik
dalam konteks proses-proses demografis, kemajuan ipteks, serta lingkungan alam dan ekosistemnya. Di samping itu dalam skala internal DIY, pendidikan harus
cepat tanggap pula terhadap berbagai indikator ketimpangan antar daerah, antar kelompok, meskipun diasumsikan bahwa tidak ada lagi daerah terpencil
sebagaimana terjadi di luar Jawa. Yang dihadapi DIY justru munculnya pusat- pusat kegiatan ekonomi dan budaya yang berarti tumbuh-kembangnya persoalan
dan kebutuhan pendidikan, misalnya: merebaknya ragam wisata desa wisata, wisata alam, wisata budaya, wisata pendidikan, akan dibangunnya bandara baru
yang dipastikan akan memicu perubahan segi-segi kehidupan daerah. 2. Strategi Menghadapi Keterbatasan dan Ancaman
a. Penguatan manajemen dan penganggaran pendidikan yang tepat sasaran, efisien, dan akuntabel. Hal ini sangat strategis mengingat bahwa pendidikan DIY
tidak lepas dari keterbatasan pendanaan, sistem informasi, kapabilitas SDM, dan kapasitas kelembagaan. Sudah saatnya diterapkan manajemen berbasis
pengetahuan dalam dunia pendidikan. b. Pengembangan pendidikan kebumian dan kebencanaan. Hal ini diyakini telah
menjadi keniscayaan karena kondisi kebumian DIY yang bukan hanya merupakan sumber belajar yang tiada terhingga, akan tetapi juga merupakan sumber bencana
yang tidak selalu dapat diduga terjadinya.
4.3.2. Arah Kebijakan