PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS1 Pada Mata Pelajaran Geografi Di SMA Negeri 5 Palu | Purwanto | GeoTadulako 5791 19174 1 PB

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD, kadekpurwantoyahoo.com

1.1 PENDAHULUAN

Pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa yang direncanakan untuk mengajar, mengaktifkan serta mendorong peserta didik dalam belajar. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran komponen yang berinteraksi yaitu guru sebagai pengajar dan peserta didik sebagai orang yang belajar dalam situasi yang sengaja, direncanakan, dan dikoordinir guru sehingga tercipta proses pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas merupakan salah satu tugas guru. Guru pada dasarnya memiliki peran penting dalam menentukan kualitas pembelajaran yang dilaksankan, selain sebagai fasilitator dan pembimbing bagi siswa, guru juga harus bertindak secara profesional. Sebagaimana dalam pembelajaran di sekolah banyak pelajaran yang harus dipelajari oleh semua siswa, salah satunya yaitu ilmu pengetahuan sosial. Ilmu pengetahuan sosial merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, baik Sekolah Menengah Pertama, maupun Sekolah Menengah Atas, sehingga diperlukan adanya kreatifitas seorang tenaga pendidik untuk memaksimalkan proses pembelajaran, karena pengetahuan sosial adalah pelajaran yang sangat membosankan menurut para siswa. Sehingga memerlukan suatu model pembelajaran yang tepat untuk mata pelajaran IPS, khususnya mata pelajaran Geografi. Salah satu model yang dapat diterapkan pada pembelajaran geografi dan yang berkembang saat ini adalah model pembelajaran kooperatif. Kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang, dengan struktur heterogen. Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, di mana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu siswa menyelesaikan masalah yang dimaksud pembelajaran kooperatif bergantung Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD, kadekpurwantoyahoo.com pada efektivitas kelompok-kelompok siswa tersebut. Dalam pembelajaran ini, guru diharapkan mampu membentuk kelompok- kelompok kooperatif dengan berhati-hati agar semua anggotanya dapat bekerja sama untuk memaksimalkan pembelajarannya sendiri dan pembelajaran teman- teman satu kelompoknya. Masing-masing anggota kelompok bertanggung jawab mempelajari apa yang disajikan dan membantu teman-teman satu anggota untuk mempelajari juga. Salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif adalah Jigsaw. Tipe ini merupakan tipe kerja kelompok yang terstruktur didasarkan pada kerjasama dan tanggung jawab. Strategi ini menjamin setiap peserta didik memikul suatu tanggung jawab yang signifikan dalam kelompok. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut kepada kelompoknya. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan suatu tipe pembelajaran yang terdiri dari beberapa anggota dalam suatu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut anggota kelompok lainnya. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif dengan siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang. Anggota kelompok berkomposisi heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari. Bagian materi yang sudah tuntas dipelajari siswa kemudian disajikan kepada kelompok asal. Jigsaw dirancang untuk memberikan kesempatan belajar yang adil kepada semua siswa. Demikian juga memberikan kesempatan yang sama untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Hal ini dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk mempelajari bagian materi ajar sehingga ia akan menjadi ahli dibidangnya. Keahlian yang dimilliki tersebut kemudian dibelajarkan kepada rekannya di kelompok lain. Rekannya di kelompok lain juga mempelajari materi ajar yang lain dan menjadi ahli di bidangnya. Interaksi yang terjadi adalah pola pembelajaran saling berbagi share. Setiap siswa akan memiliki rasa percaya diri yang tinggi karena memiliki keahlian tersendiri yang diperlukan siswa lain. Setiap Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD, kadekpurwantoyahoo.com siswa akan merasa saling memerlukan dan tergantung dengan siswa lain. Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran geografi di SMA Negeri 5 Palu terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran geografi, salah satunya adalah kurangnya pemahaman siswa terhadap materi materi yang diajarkan oleh guru. Kondisi tersebut disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya yaitu siswa kurang memperhatikan materi yang disampaikan karena munculnya rasa bosan dengan model pembelajaran yang monoton yaitu lebih banyak didominasi oleh guru, sehinga siswa menjadi kurang aktif dan hasil belajar siswa dengan nilai rata-rata 60. Adapun KKM yang telah ditentukan di SMA Negeri 5 Palu adalah 80. Dari hasil yang dicapai oleh siswa sehingga perlunya perubahan strategi dan model pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa sehingga tumbuh minat belajar siswa dan menyukai proses pembelajaran geografi. Oleh karena itu peneliti tertarik menerapkan suatu model pembelajaran kooperatif tipe jagsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS1 pada mata pelajaran geografi di SMA Negeri 5 Palu .

1.2 Rumasan Masalah

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH I PALEMBANG

1 5 115

Desain model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI.

0 2 83

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XF SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

1 9 273

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS XA SMA ALKHAIRAAT PALU | Fauziya | GeoTadulako 3249 10069 1 PB

0 0 17

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kelompok Investigasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biswa SMP Negeri 12 Palu pada mata pelajaran IPS Terpadu | Riana | GeoTadulako 5847 19419 1 PB

0 0 38

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Palu | Usman | GeoTadulako 5809 19230 1 PB

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LIMIT FUNGSI SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 6 PALU

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI DERET ARITMETIKA DI KELAS XI DKV SMK NEGERI 5 PALU

0 0 13

PENERAPAN MODEL PAKEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS1 SMA NEGERI 16 MAKASSAR

0 2 189