Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Palu | Usman | GeoTadulako 5809 19230 1 PB

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASISPROYEK

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DI KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 2 PALU

FIKRIADI USMAN A 351 11 077

JURNAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO


(2)

ABSTRAK

Fikriadi, Usman. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Palu. Skripsi, Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing: (I) Amiruddin Dan Pembimbing (II) Abdul Hamid.

Hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi di kelas XI IPS 4 belum memberikan hasil yang maksimal. Dari jumlah siswa 23 orang di kelas tersebut. Dengan ketuntasan belajar klasikal 30%, dan daya serap klasikal hanya mencapai 69,15%. Oleh karena itu, diperlukan adanya penerapan model pembelajaran berbasis proyek di kelas XI IPS 4. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek. Hasil penelitian ini berdasarkan siklus I dan II yang telah dilakukan menunjukan bahwa setelah model pembelajaran berbasis proyek diterapkan secara berulang-ulang, telah terbukti bahwa perolehan hasil evaluasi mengalami peningkatan yaitu pada siklus I diperoleh presentase daya serap klasikal mencapai 81,1% dan ketuntasan belajar klasikal ialah mencapai 55%. Kemudian pada siklus II terjadi peningkatan, di mana perolehan presentase daya serap klasikal mencapai 85,65% dan ketuntasan belajar klasikal 80%. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi di kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Palu.


(3)

ABSTRACT

Fikriadi, Usman. The Implementation of Project-Based Learning Model to Improve Student Learning Outcomes in class XI IPS 4 SMA Negeri 2 Palu. Skripsi, Study Program of Geography Education, Department of Social Science Education, Teacher Training and Education Faculty, Tadulako University. Supervisors: Amiruddin1, Abdul Hamid2.

The results of student learning in geography lesson in class XI IPS 4 yet provide maximum results. The number of students 23 people in the class,. Mastery with classical learning completeness 30% and classical absorption only reached 69,15%. Therefore, the implementation of project-based learning model in class XI IPS 4 is necessaried. The purpose of this research is to improve students learning outcomes in subjects of geography. The type of this research is classroom action research (PTK) using project-based learning model. The results of this study based on the cycle I and II have shown that after project-based learning model applied over and over again, it has been proved that the acquisition of the results of the evaluation has risen in the first cycle obtained classical absorption percentage reached 81,1% and the completeness of classical study is reaching 55%. Then on the second cycle increased, the percentage of the rate of absorption reached 85.65% classical and classical learning completeness 80%. based on these results, it can be concluded that the implementation of project-based learning model can improve student learning outcomes in the subjects of geography in class XI IPS 4 SMA Negeri 2 Palu.


(4)

I PENDAHULUAN

Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan masalah kehidupan yang di hadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk menghadapi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, saat ini dan yang akan datang.

Salah satu usaha guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan menerapkan model pembelajaran yang bisa melibatkan siswa dalam pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang digunakan guru yang bisa memotivasi dan mengembangkan keaktifan siswa dalam kelas adalah model pembelajaran berbasis proyek.

Berdasarkan hasil observasi awal di wawancara salah satu guru mata pelajaran geografi di SMA Negeri 2 Palu yang bernama ibu Fitri Handayani bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi kelas XI IPS 4 belum memberikan hasil yang maksimal. Siswa kelas XI IPS 4 yang berjumlah 26 orang, meliputi 11 orang telah mencapai nilai ketuntasan individu 75 dan 16 orang lainya masih memperoleh nilai ketuntasan individu nilai 40-70, dengan nilai ketuntasan klasikal minimal (KKM) 75. Rendahnya hasil belajar siswa kelas XI IPS 4 tersebut disebabkan siswa mengalami kesulitan dalam mengeluarkan pendapat, siswa belum mampu memecahkan permasalahan yang diberikan guru, bahkan siswa belum mampu bekerja sama dengan sesama temanya, anggapan guru selama ini ini bahwa keberhasilan pembelajaran tergantung pada siswa yaitu bagaimana siswa dapat memahami pelajaran dan bagaimana cara siswa menyelesaikan tugas-tugas dari guru.

Dengan demikian, penelitian ini dilakukan untuk memberikan suatu perubahan yang lebih baik, mampu membimbing siswa untuk saling bekerja sama


(5)

dengan temanya sehingga maslah dapat terselesaikan dengan baik dalam situasi pembelajaran sehingga hasil belajar siswa pun semakin meningkat.

Berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini, maka guru perlu menggunakan model pembelajaran yang bisa meningkatkan pola pikir siswa dan kerjasama dalam belajar sehingga hasil belajar siswa meningkat dari sebelumnya. Pembelajaran berbasis proyek merupakan salah satu pembelajaran yang diterapkan untuk menghadapi siswa yang heterogen. Model ini dipandang sebagai model pembelajaran yang tepat. Jadi model pembelajaran berbasis proyek adalah salah satu model pembelajaran yang berguna untuk menumbuhkan kemampuan kerjasama, kreatif, mandiri dan kemampuan untuk membantu teman serta merupakan pembelajaran yang sangat sederhana.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut menginspirasi peneliti untuk melakukan penelitian yang berjudul penerapan model pembelajaran berbasis proyek untuk meningkatkan hasil belajar seswa di Kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Palu.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah dengan penerapan model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi di kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Palu” ?

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan maka penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi dengan penerapan model pembelajaran berbasis proyek di kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Palu.

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, diantaranya (1) Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran geografi di sekolah. (2) Bagi guru, agar dapat membuka wawasan dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dalam pencapaian hasil belajar siswa.

(3)Bagi siswa, diharapkan dapat mengalami perubahan paradigma tentang belajar sehingga memunculkan semangat dalam dirinya yang berakibat kepada pencapaian hasil belajar yang optimal. (4) Bagi peneliti Selanjutnya, sebagai


(6)

pengalaman dalam melakukan perbaikan-perbaikan pendekatan pembelajaran guru meningkatkan mutu pembelajaran karena keberhasilan proses belajar mengajar tidak terlepas dari peran serta guru.

II METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa IPS dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek pada siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Palu. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan bersama dengan guru mata pelajaran geografi disekolah. Dalam penelitian ini dilakukan di dalam kelas dengan menggunakan model pembelajaran yang sudah direncanakan dengan tujuan ada perubahan dan peningkatan yang terjadi pada siswa yaitu berupa peningkatan hasil belajar siswa. Sudjana dan Ibrahim (2010).

Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Palu yang beralamat dijalan Tanjung Dako Kecamatan Palu Selatan, Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 4 tahun akademic 2015/2016 dengan jumlah siswa 27 orang yang terdiri dari siswa laki-laki 14 orang dan siswa perempuan terdiri dari 13 orang siswa.

Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang diperoleh dari hasil observasi, serta hasil tes tindakan. Data kualitatif yaitu data-yang diuraikan secara kalimat atau data data-yang tidak dipresentasikan secara angka.

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah (1) Dokumentasi Metode ini digunakan untuk mendapatkan daftar nama siswa yang menjadi objek penelitian. (2) Observasi Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang memperlihatkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan model berbasis proyek yaitu pada penilaian aspek psikomotor dan aspek afektif. (3) Tes Pengumpulan data dengan tes dilakukan sebelum dan sesudah tindakan. Tes yang diberikan sebelum tindakan bertujuan untuk memperoleh informasi tentang pengetahuan awal siswa tentang mata pelajaran geografi, sedangkan tes yang diberikan sesudah tindakan bertujuan untuk memperoleh data serta memberi gambaran tentang sejauh mana pemahaman siswa tentang mata pelajaran ini, dengan menggunakan model


(7)

pembelajaran berbasis proyek . Metode tes dilakukan sebanyak tiga kali berupa tes diakhir materi pembelajaran atau posttes (a) Pengumpulan dan pengolahan data diperoleh dari hasil tes pra tindakan sebelum penerapan model pembelajaran berbasis proyek. (b) Pengumpulan dan pengolahan data dari hasil penerapan model pembelajaran berbasis proyek setiap siklus. (c) Pengumpulan dan pengolahan data dari hasil penerapan model pembelajaran berbasis proyek siklus berikutnya .

Instrumen penelitian digunakan untuk mendapatkan data penelitian dengan tingkat ketercakupan data sesuai dengan fokus penelitian. Adapun instrumen penelitian ini ( a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana pelaksanaan pembelajaran berisi rancangan pelaksanaan proses pembelajaran mata pelajaran geografi untuk kelas XI IPS 4 dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek. RPP digunakan sebagai pedoman bagi peneliti dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek. (b) Lembar Pedoman Observasi Lembar pedoman observasi digunakan peneliti sebagai pedoman dalam melakukan pengamatan dan penilaian pada aspek psikomotor dan aspek efektif terhadap proses pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis proyek. (c) lembar tes awal berisi sejumlah soal yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan. (d) Lembar tes akhir berisi sejumlah soal mengenai materi yang telah dipelajari siswa pada pembelajaran berbasis proyek. Instrumen ini berfungsi untuk mengetahui perubahan hasil belajar siswa pada setiap siklus. Apakah hasil belajar siswa meningkat, tetap atau menurun, sehingga dapat dilakukan perbaikan untuk pembelajaran yang berikutnya.

Data-data yang diperoleh secara kualitatif akan dianalisis melalui tiga tahap untuk analisis data proses siswa dalam belajar dilihat dari lembar observasi guru dengan menggunakan analisis persentase skor.Untuk indikator sangat baik (4), baik (3), cukup (2), kurang (1) Tukiran Taniredja (2013). Selanjutnya dihitung persentase rata-rata dengan rumus sebagai berikut:

TNilai Rata − Rata =Ju a S e e a

Ju a S Ma a × %


(8)

% ≤ NR ≤ % ∶ Sanagat baik % ≤ NR ≤ % ∶ Baik

% ≤ NR ≤ % ∶ Cukup % ≤ NR ≤ % ∶ Kurang

% ≤ NR ≤ % ∶ Sangat kurang

Analisis data untuk ketuntasan belajar siswa digunakan analisis kualitatif sebagai berikut:

a. Daya Serap Individu

Analisis data untuk mengetahui daya serap individu menggunakan rumus sebagai berikut:

��� = × %

Keterangan: X = Banyak skor yang diperoleh siswa Y = Skor maksimal soal

DSI = Daya serap individu b. Daya Serap Klasikal

Analisis data untuk mengetahui daya serap klasikal menggunakan rumus sebagai berikut:

100 P DSK

I 

Keterangan: ∑ P = Jumlah Skor Keseluruhan ∑ I = Jumlah Skor Maksimal DSK = Daya Serap Klasikal c. Ketuntasan Belajar Klasikal

Analisis data untuk mengetahui ketuntasan belajar seluruh siswa yang menjadi subyek dalam penelitian ini digunakan rumus:

��� =Σ�Σ� × %

Keterangan:


(9)

∑ S = Banyak Siswa Seluruhnya KBK = Ketuntasan Belajar Klasikal

Indiktor kualitatif pembelajaran dapat dilihat dari aktivitas siswa melalui lembar observasi yang diisi oleh pengamat. Penelitian ini dinyatakan berhasil jika aktivitas siswa dalam kategori minimal baik atau lebih dari atau sama dengan 70% Indikator Data Kuantitatif, Indikator keberhasilan penelitian tindakan ini dilihat dari hasil tes evaluasi akhir yang diberikan. Penelitian dikatakan berhasil meningkatkan hasil belajar siswa bila presentase daya serap individu lebih atau sama dengan 75% dan tuntas belajar klasikal bilah diperoleh daya serap klasikal lebih atau sama dengan 80%

Tindakan dapat dikatakan berhasil apabila nilai hasil pembelajaran secara keseluruhan berada pada kreteria “baik”, di mana kreteria taraf indikator keberhasilan data kualitatif lebih dari atau sama dengan 70%, dan kriteria taraf indikator keberhasilan data kuantitatif berupa daya serap individu lebih dari atau sama dengan 75%, serta ketuntasan belajar klasikal diperoleh lebih dari atau sama dengan 80%. Hal ini sesuai dengan standar ketuntasan minimum (KKM) yang telah ditentukan oleh sekolah tersebut yaitu dengan nilai 75.

III HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Siklus I

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas XI IPS 4 secara langsung dengan atas kerjasama antara guru dan penelitii. Tahap ini guru terlebih dahulu mengecek keadaan siswa dengan mengabsen siswa, menyiapkan buku pelajaran dan membentuk kelompok belajar. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok sesuai dengan model pembelajaran berbasis proyek. Masing-masing kelompok tersebut terdiri dari 5 orang siswa.

Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan menyampaikan materi sebarang barang tambang di indonesia dengan menerapkan model pembelajaran berbasis proyek. Kegiatan pembelajaran ini dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali pertemuan. 4.1.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I


(10)

Berdasarkan hasil analisis aktivitas guru siklus I dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek pada pembelajaran geografi di kelas XI Ips 4 Sma Negeri 2 Palu meliputi: pertemuan pertama nilai rata-rata aktivitas guru dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek adalah 68,75%. Maka aktivitas guru dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek masih tergolong kurang Kemudian dalam pertemuan kedua analisis aktivitas guru siklus I dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek pada pembelajaran geografi di kelas XI IPS 4 Sma Negeri 2 Palu nilai rata-rata aktivitas guru dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek adalah 78,12%. Apabila nilai rata-rata tersebut di konvensi ke penilaian skala licter, maka aktivitas guru dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek tergolong baik.

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I

Tahap Indikator diamati Pertemuan I Pertemuan II

Awal Inti Akhir Menuliskan Konsep Memotivasi Siswa Menyampaikan Indikator Pembelajaran Menjelaskan Konsep

Memberikan Kesempatan Untuk Bertanya

Membimbing Siswa Untuk

Memahami Dan Memecahkan Suatu Proyek

Meminta Masing-Masing Kelompok Mempersentasikan Pekerjaanya Menyimpulkan Materi

Jumlah Skor Total perolehan Jumlah Skor Maksimal Persentase Nilai Rata-Rata

3 3 3 3 2 3 3 2 22 32 68,75% 3 3 3 4 3 3 3 3 25 32 78,12%

Diolah dari aktivitas guru I

Berdasarkan hasil analisis aktivitas siswa siklus I dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek pada pembelajaran geografi di kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Palu meliputi: pertemuan pertama nilai rata-rata aktivitas siswa dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek adalah 62,5%. Apabila nilai rata-rata tersebut di konvensi ke penilaian skala lihter, maka aktivitas siswa dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek masih tergolong kurang


(11)

Kemudian dalam pertemuan kedua analisis aktivitas siswa siklus II dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek pada pembelajaran geografi di kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Palu nilai rata-rata aktivitas siswa dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek adalah 79,16% Apabila nilai rata-rata tersebut di konvensi ke penilaian skala lihter, maka aktivitas siswa dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek tergolong baik.

Tabel 4.2 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Tahap Indikator yang diamati Pertemuan I Pertemuan II Awal

Inti

Akhir

Kesiapan siswa mengikuti pembelajaran

Memperhatikan

penyampaian indikator pembelajaran

Memperhatikan presentasi materi oleh guru

Mengajukan pertanyaan Latihan menyimpulkan isi mteri

Merapikan kembali buku dan peralatan tulis-menulis

Jumlah skor perolehan Skor maksimal Nilai rata-rata 3 2 3 2 2 3 15 24 62,5% 3 3 4 3 3 3 19 24 79,16%

Diolah dari aktivitas siswa siklus I

4.1.2 Hasil Tes Siklus I

Hasil analisis tes tindakan siklus I dimana diperoleh siswa yang tuntas secara individu ialah sebanyak 11 siswa dan yang tidak tuntas sebanyak 9 siswa, daya serap klasikal mencapai 81,1%. Sedangkan tuntas belajar klasikal 55%. Berdasarkan hasil perolehan nilai tersebut maka hasil belajar siswa perlu ditingkatkan lagi dengan melihat perolehan nilai dan kondisi siswa yang ada. untuk mengetahui hasil tes tindakan pada siklus I tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3, kemudian hasil analisisnya dapat dilihat pada tabel dibawah:


(12)

Tabel 4. 3 Analisis Tes Tindakan Siklus I

No Aspek Perolehan Hasil

1 2 3 4 5 Jumlah siswa

Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang tidak tuntas Daya serap klasikal

Tuntas belajar klasikal

20 orang 11 9 siswa

81,1% 55 %

Hasil olah data di lapangan,2015

4.2 Hasil Siklus II

4.2.1 Hasil Observasi Aktifitas Guru dan Siswa Siklus II

Berdasarkan hasil analisis aktivitas guru siklus II dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek pada pembelajaran geografi di kelas XI IPS 4 Sma Negeri 2 Palu meliputi: pertemuan pertama nilai rata-rata aktivitas guru dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek adalah 75%. Kemudian dalam pertemuan kedua analisis aktivitas guru siklus II adalah 87,5% .

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4 Lembar Observasi Guru Siklus II

Tahap Indikator diamati Pertemuan I Pertemuan II

Awal Inti Akhir Menuliskan Konsep Memotivasi Siswa Menyampaikan Indikator Pembelajaran Menjelaskan Konsep

Memberikan Kesempatan Untuk Bertanya

Membimbing Siswa Untuk

Memahami Dan Memecahkan Suatu proyek

Meminta Masing-Masing Kelompok Mempersentasikan Pekerjaanya Menyimpulkan Materi

Jumlah Skor perolehan Jumlah Skor Maksimal Persentase Nilai Rata-Rata

3 3 3 3 3 3 3 3 24 32 75% 4 4 3 3 4 3 3 4 28 32 87,5%


(13)

Diolah dari hasil aktivitas guru siklus II

Selanjutnya, untuk mengetahui lebih jauh tentang hasil observasi terhadap kesiapan dan aktivitas siswa saat mengikuti pelaksanan pembelajaran di kelas, maka hal itu dapat dilihat pada uraian tabel dibawah ini:

Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

Tahap Indikator yang diamati Pertemuan I Pertemuan II Awal

Inti

Akhir

Kesiapan siswa mengikuti pembelajaran

Memperhatikan

penyampaian indikator pembelajaran

Memperhatikan presentasi materi oleh guru

Mengajukan pertanyaan Latihan menyimpulkan isi mteri

Merapikan kembali buku dan peralatan tulis-menulis

Jumlah skor perolehan Skor maksimal Nilai rata-rata 3 3 3 3 2 3 17 24 70,83% 3 3 4 4 3 4 22 24 91,66%

Diolah dari hasil aktivitas siwa siklus II

Berdasarkan hasil analisis aktivitas siswa siklus II dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek pada pembelajaran geografi di kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Palu meliputi: pertemuan pertama nilai rata-rata aktivitas siswa dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek adalah 70,83. Kemudian dalam pertemuan kedua analisis aktivitas siswa siklus II adalah 91,66% maka aktivitas siswa dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek tergolong sangat baik.

Selain hasil aktivitas guru dan siswa yang diamati, peneliti juga melakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa yang dilakukan pada setiap siklus di akhir pertemuan. Adapun hasil yang diperoleh ialah siswa tuntas secara individu sebanyak 16 siswa, dan yang tidak runtas sebanyak 4 siswa dengan nilai yang diperoleh rata-rata 80-95, daya serap klasikal adalah 85,65%. Sedangkan


(14)

tuntas belajar klasikal 80%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawa ini :

Tabel 4.6 Analisis Tes Tindakan Siklus II

No Aspek Perolehan Hasil

1 2 3 4 5

Jumlah siswa

Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang tidak tuntas Daya serap klasikal

Tuntas belajar klasikal

20 16 siswa

4 siswa 80,65% 80 %

Hasil olah data di lapangan, tahun 2015

4.3 Pembahasan

a. Hasi Penelitian Siklus I

Dengan melihat hasil pengamatan observasi awal maka peneliti melakukan tindakan berikutnya dengan rancangan pembelajaran menggunkan model pembelajaran berbasis proyek. Harapan dari tindakan ini adalah untuk melihat bagaimana proses pembelajaran setelah menggunkan model pembelajaran berbasis proyek. Akan tetapi dalam pelaksanaan siklus I ini siswa belum maksimal melaksanaka pembelajaran sesuai dengan model Pembelajaran berbasis proyek ini, karena mereka belum sepenuhnya memahami apa yang harus dialkukan dalam menyampaikan hail diskusi yang dilakukan secara berkelompok. Hal ini menjadi tugas guru dalam memberikan semangat pada siswa untuk berani menyampaikan hasil diskusi di depan kelas.

Pelaksanaan tindakan siklus I ini juga dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru yang tujuanya adalah untuk melihat bagaimana aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung dan aktivitas guru pada saat menerapkan model pembelajaran. Aktivitas ini dilakukan seriap kali pertemuan di kelas, sehingga pada siklus I aktivitas guru dan siswa masing- masing dilaksanakan dua kali sesai tatap muka di kelas. Adapun hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut: aktivitas guru siklus I pada pertemuan 1 diperoleh 68,75%, pertemuan 2 diperoleh 78,12%. Aktivitas siswa adalah sebagai berikut:Pada siklus I peretemuan 1 diperoleh 52,5%, pertemuan 2 diperoleh 79,16%. Dan tergolong kurang.


(15)

Selain observasi terhadap aktivitas siswa dan guru, juga dilakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa pada akhir materi diberikan. Hasilnya adalah dari jumlah siswa kelas XI IPS 4 20 orang dari hasil tersebut diperoleh siswa yang tuntas secara individu adalah 11 siswa dan yang tidak tuntas adalah 9 siswa dengan ketuntasan belajara klasikal (KBK) sebanyak 55% dan daya serap klasikal sebanyak 81,1%.

b. Hasil Penelitian Siklus II

Hasil penelitian pada siklus II sama halnya dengan kegiatan siklus I yaitu mengamati tentang kegiatan guru dan siswa melalui lembar observasi yang telah dirancang sebelumnya, hal ini diperlukan peran penting oleh guru dalam memotivasi siswa sehingga mereka berani menyampaikan hal-hal yang kurang dimengerti. Terbukti pada kegiatan siklus II ini bahwa telah terjadi peningkatan dalam kegiatan pembelajaran baik terhadap peran guru dalam menyampaikan materi maupun hasil kegiatan siswa dalam menerima materi. Hal tersebut dapat dilihat pada lembar aktivitas siswa dan guru yang diberikan pada setiap kali tatap muka di kelas.

Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah bahwa siswa sudah mampu dan berani mengajukan pertanyaan yang mereka kurang pahami pada saat pembelajaran, sehingga guru memberikan penjelasan yang bisa dipahami oleh masing- masing siswa. Mereka lebih aktif bertanya dan menjawab setiap pertanyaan yang disampaikan baik oleh temanya sendiri maupun dari gurunya. aktivitas ini dilakukan setiap kali pertemuan di kelas, adapun hasil yang diperoleh sudah mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya dan sudah mencapai hasil maksimal yaitu: aktivitas guru siklus II pada pertemuan I diperoleh 75%, pertemuan 2 diperoleh 87,5%. Aktivitas siswa adalah sebagai berikut : pada siklus II pertemuan I diperoleh 70,83%, pertemuan 2 diperoleh 91,66%.

Berdasarkan data hasil tersebut maka diketahui aktivitas siswa dan guru dari pertemuan I sampai 2 mengalami peningkatan meskipun belum mencapai hasil yang maksimal yaitu 100%, setidaknya sudah meningkat dari sebelumnya. Observasi ini tujuanya untuk melihat segala aktivitas siswa di dalam kelas pada


(16)

saat pembelajaran berlangsung. Berdasarkan kriteria penilaian keberhasilan tindakan maka pada siklus II ini tergolong sangat baik.

Selain aktivitas siswa dan guru, juga dilakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa dari tiap siklus, maka diperoleh hasil siklus II adalah sebagai berikut : dari 20 siswa kelas XI IPS 4 yang mengalami ketuntasan secara individu adalah 16 dan yang tidak tuntas adalah 4 orang, sehingga hasil yang diperoleh yaitu tuntas belajar secara klasikal 80% dan tuntas daa serap klasikal adalah 85,65%, sehingga tergolong cukup-sangat baik.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis proyek mampu memberikan peningkatan hasil belajar dan memotivasi siswa untuk berfikir kreatif dan aktif dalam memecahkan sebuah masalah.

IV KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah menyimak hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis proyek hasil penerapan pembelajaran berbasis proyek yaitu pada siklus I skor tertinggi dicapai oleh siswa yaitu 96 dan skor terendah 68, tuntas belajar kasikal yaitu 55% dan daya serap klasikal yaitu 81,1%,sedangkan pada siklus II tuntas belajar klasikal yaitu 80% dan daya serap klasikal yaitu 85,65%. Pada presentase nilai rata-rata kesiapan dan aktivitas guru geografi dalam pertemuan pertama yaitu sebanyak 68,75% dan pertemuan kedua presentase nilai rata-ratanya adalah 78,12%. Presentasi nilai rata-rata kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran pada pertemuan pertama yaitu 62,5% dan pertemuan kedua presentase nilai rata-ratanya adalah 79,16%.

Melalui hasil penulisan skripsi ini peneliti mengharapkan kepada guru mata pelajaran geografi di SMA Negeri 2 Palu kirana agar mampu penerapan model pembelajaran berbasis proyek secara baik kepada siswa dan juga diharapkan agar model pembelajaran ini dapat menjadi sumber informasi sistem pembelajaran di sekolah SMA Negeri 2 Palu tidak hanya sebatas peneliti saja. V DAFTAR PUSTAKA


(17)

Amiruddin. (2011). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Pengelolaan Sumber Daya Hutan Sulawesi Tengah dengan Model Project Based Learning, di Universitas Tadulako Palu. Makassar: Tesis PPs UNM Makassar.

Husdarta. (2013). Belajar Dan Pembelajaran Jakarta: Alfabeta.

Lif Khori, Ahmad Dan Sofan, Amri.(2010) Model Pembelajaran[online],tersedia:http//ainamulyana.blogspot.com/2015/ model pembelajaran.html[25 mei 2015].

Mudjiono, Dumyani. (2009) Pengertian Hasil Belajar [online],tersedia:http//Nuril Anwar.blogspot.com/2015/ penilaian hasil belajar _ sumber belajar.htm[25 mei 2015].

Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar Jakarta: Pustaka Pelajar.

Ramadhan. Ahmad. dkk. (2013). Panduan Penyusunan Tugas Akhir-FKIP UNTAD. Palu: FKIP Universitas Tadulako.

Sudjana. (2010). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar[online],tersedia.blogspot.com/2015/ _ Info Sejarah.htm[25 mei 2015].

Suprijono, Agus. (2010) definisi Model Pembelajaran Menurut Para Ahli[online],tersedia blogspot:http// djaelani.htm[25 mei 2015].

Sugianto. (2009) Pengertian, Jenis dan Langkah-Langkah Model Pembelajaran. [online],tersedia.blogspot. sakinah nina htm[25 mei 2015).

Santoso, Budi Eko. (2010).”Model Pembelajaran Berbasis Proyek”. Dalam http.www.google.///model pembelajaran-berbasis proyekatau.html.[25 mei 20115].

Slameto. (2010) Meningkatkan Hasil Belajar .Jakarta: Rineka Cipta.

Suhardjono. (2008). PTK Sebagai Bagian Kegiatan Pengembangan Profesinya Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Syaifuddin. Andang. (2013). efektivitas model pembelajaran berbasis proyek jelajah alam sekitar (jas) terhadap minat dan hasil belajar siswa kelas smester 2 di sma negri 2 bangutapan. Skripsi Sarjana Pada Program Studi Pendidikan Biologi Sains Dan Teknologi Uin.Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta [Online].

Warsito. (2008) Pembelajaran Sains Berbasis Proyek ( Project Based Learning ) Sebagai Usaha Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Academic Skill Siswa Kelas Vii C Smp Muhammadiyah 3 Depok. Skripsi Sarjana Pada Program


(18)

Studi Pendidikan Biologi Sains Dan Teknologi UIN.Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta [Online].


(1)

Diolah dari hasil aktivitas guru siklus II

Selanjutnya, untuk mengetahui lebih jauh tentang hasil observasi terhadap kesiapan dan aktivitas siswa saat mengikuti pelaksanan pembelajaran di kelas, maka hal itu dapat dilihat pada uraian tabel dibawah ini:

Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

Tahap Indikator yang diamati Pertemuan I Pertemuan II

Awal

Inti

Akhir

Kesiapan siswa mengikuti pembelajaran

Memperhatikan

penyampaian indikator pembelajaran

Memperhatikan presentasi materi oleh guru

Mengajukan pertanyaan Latihan menyimpulkan isi mteri

Merapikan kembali buku dan peralatan tulis-menulis

Jumlah skor perolehan Skor maksimal Nilai rata-rata 3 3 3 3 2 3 17 24 70,83% 3 3 4 4 3 4 22 24 91,66% Diolah dari hasil aktivitas siwa siklus II

Berdasarkan hasil analisis aktivitas siswa siklus II dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek pada pembelajaran geografi di kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Palu meliputi: pertemuan pertama nilai rata-rata aktivitas siswa dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek adalah 70,83. Kemudian dalam pertemuan kedua analisis aktivitas siswa siklus II adalah 91,66% maka aktivitas siswa dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek tergolong sangat baik.

Selain hasil aktivitas guru dan siswa yang diamati, peneliti juga melakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa yang dilakukan pada setiap siklus di akhir pertemuan. Adapun hasil yang diperoleh ialah siswa tuntas secara individu sebanyak 16 siswa, dan yang tidak runtas sebanyak 4 siswa dengan nilai yang diperoleh rata-rata 80-95, daya serap klasikal adalah 85,65%. Sedangkan


(2)

tuntas belajar klasikal 80%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawa ini :

Tabel 4.6 Analisis Tes Tindakan Siklus II

No Aspek Perolehan Hasil

1 2 3 4 5

Jumlah siswa

Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang tidak tuntas Daya serap klasikal

Tuntas belajar klasikal

20 16 siswa

4 siswa 80,65% 80 % Hasil olah data di lapangan, tahun 2015

4.3 Pembahasan

a. Hasi Penelitian Siklus I

Dengan melihat hasil pengamatan observasi awal maka peneliti melakukan tindakan berikutnya dengan rancangan pembelajaran menggunkan model pembelajaran berbasis proyek. Harapan dari tindakan ini adalah untuk melihat bagaimana proses pembelajaran setelah menggunkan model pembelajaran berbasis proyek. Akan tetapi dalam pelaksanaan siklus I ini siswa belum maksimal melaksanaka pembelajaran sesuai dengan model Pembelajaran berbasis proyek ini, karena mereka belum sepenuhnya memahami apa yang harus dialkukan dalam menyampaikan hail diskusi yang dilakukan secara berkelompok. Hal ini menjadi tugas guru dalam memberikan semangat pada siswa untuk berani menyampaikan hasil diskusi di depan kelas.

Pelaksanaan tindakan siklus I ini juga dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru yang tujuanya adalah untuk melihat bagaimana aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung dan aktivitas guru pada saat menerapkan model pembelajaran. Aktivitas ini dilakukan seriap kali pertemuan di kelas, sehingga pada siklus I aktivitas guru dan siswa masing- masing dilaksanakan dua kali sesai tatap muka di kelas. Adapun hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut: aktivitas guru siklus I pada pertemuan 1 diperoleh 68,75%, pertemuan 2 diperoleh 78,12%. Aktivitas siswa adalah sebagai berikut:Pada siklus I peretemuan 1 diperoleh 52,5%, pertemuan 2 diperoleh 79,16%. Dan tergolong kurang.


(3)

Selain observasi terhadap aktivitas siswa dan guru, juga dilakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa pada akhir materi diberikan. Hasilnya adalah dari jumlah siswa kelas XI IPS 4 20 orang dari hasil tersebut diperoleh siswa yang tuntas secara individu adalah 11 siswa dan yang tidak tuntas adalah 9 siswa dengan ketuntasan belajara klasikal (KBK) sebanyak 55% dan daya serap klasikal sebanyak 81,1%.

b. Hasil Penelitian Siklus II

Hasil penelitian pada siklus II sama halnya dengan kegiatan siklus I yaitu mengamati tentang kegiatan guru dan siswa melalui lembar observasi yang telah dirancang sebelumnya, hal ini diperlukan peran penting oleh guru dalam memotivasi siswa sehingga mereka berani menyampaikan hal-hal yang kurang dimengerti. Terbukti pada kegiatan siklus II ini bahwa telah terjadi peningkatan dalam kegiatan pembelajaran baik terhadap peran guru dalam menyampaikan materi maupun hasil kegiatan siswa dalam menerima materi. Hal tersebut dapat dilihat pada lembar aktivitas siswa dan guru yang diberikan pada setiap kali tatap muka di kelas.

Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah bahwa siswa sudah mampu dan berani mengajukan pertanyaan yang mereka kurang pahami pada saat pembelajaran, sehingga guru memberikan penjelasan yang bisa dipahami oleh masing- masing siswa. Mereka lebih aktif bertanya dan menjawab setiap pertanyaan yang disampaikan baik oleh temanya sendiri maupun dari gurunya. aktivitas ini dilakukan setiap kali pertemuan di kelas, adapun hasil yang diperoleh sudah mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya dan sudah mencapai hasil maksimal yaitu: aktivitas guru siklus II pada pertemuan I diperoleh 75%, pertemuan 2 diperoleh 87,5%. Aktivitas siswa adalah sebagai berikut : pada siklus II pertemuan I diperoleh 70,83%, pertemuan 2 diperoleh 91,66%.

Berdasarkan data hasil tersebut maka diketahui aktivitas siswa dan guru dari pertemuan I sampai 2 mengalami peningkatan meskipun belum mencapai hasil yang maksimal yaitu 100%, setidaknya sudah meningkat dari sebelumnya. Observasi ini tujuanya untuk melihat segala aktivitas siswa di dalam kelas pada


(4)

saat pembelajaran berlangsung. Berdasarkan kriteria penilaian keberhasilan tindakan maka pada siklus II ini tergolong sangat baik.

Selain aktivitas siswa dan guru, juga dilakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa dari tiap siklus, maka diperoleh hasil siklus II adalah sebagai berikut : dari 20 siswa kelas XI IPS 4 yang mengalami ketuntasan secara individu adalah 16 dan yang tidak tuntas adalah 4 orang, sehingga hasil yang diperoleh yaitu tuntas belajar secara klasikal 80% dan tuntas daa serap klasikal adalah 85,65%, sehingga tergolong cukup-sangat baik.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis proyek mampu memberikan peningkatan hasil belajar dan memotivasi siswa untuk berfikir kreatif dan aktif dalam memecahkan sebuah masalah.

IV KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah menyimak hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis proyek hasil penerapan pembelajaran berbasis proyek yaitu pada siklus I skor tertinggi dicapai oleh siswa yaitu 96 dan skor terendah 68, tuntas belajar kasikal yaitu 55% dan daya serap klasikal yaitu 81,1%,sedangkan pada siklus II tuntas belajar klasikal yaitu 80% dan daya serap klasikal yaitu 85,65%. Pada presentase nilai rata-rata kesiapan dan aktivitas guru geografi dalam pertemuan pertama yaitu sebanyak 68,75% dan pertemuan kedua presentase nilai rata-ratanya adalah 78,12%. Presentasi nilai rata-rata kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran pada pertemuan pertama yaitu 62,5% dan pertemuan kedua presentase nilai rata-ratanya adalah 79,16%.

Melalui hasil penulisan skripsi ini peneliti mengharapkan kepada guru mata pelajaran geografi di SMA Negeri 2 Palu kirana agar mampu penerapan model pembelajaran berbasis proyek secara baik kepada siswa dan juga diharapkan agar model pembelajaran ini dapat menjadi sumber informasi sistem pembelajaran di sekolah SMA Negeri 2 Palu tidak hanya sebatas peneliti saja. V DAFTAR PUSTAKA


(5)

Amiruddin. (2011). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Pengelolaan Sumber Daya Hutan Sulawesi Tengah dengan Model Project Based Learning, di Universitas Tadulako Palu. Makassar: Tesis PPs UNM Makassar.

Husdarta. (2013). Belajar Dan Pembelajaran Jakarta: Alfabeta.

Lif Khori, Ahmad Dan Sofan, Amri.(2010) Model Pembelajaran[online],tersedia:http//ainamulyana.blogspot.com/2015/ model pembelajaran.html[25 mei 2015].

Mudjiono, Dumyani. (2009) Pengertian Hasil Belajar [online],tersedia:http//Nuril Anwar.blogspot.com/2015/ penilaian hasil belajar _ sumber belajar.htm[25 mei 2015].

Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar Jakarta: Pustaka Pelajar.

Ramadhan. Ahmad. dkk. (2013). Panduan Penyusunan Tugas Akhir-FKIP UNTAD. Palu: FKIP Universitas Tadulako.

Sudjana. (2010). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar[online],tersedia.blogspot.com/2015/ _ Info Sejarah.htm[25 mei 2015].

Suprijono, Agus. (2010) definisi Model Pembelajaran Menurut Para Ahli[online],tersedia blogspot:http// djaelani.htm[25 mei 2015].

Sugianto. (2009) Pengertian, Jenis dan Langkah-Langkah Model Pembelajaran. [online],tersedia.blogspot. sakinah nina htm[25 mei 2015).

Santoso, Budi Eko. (2010).”Model Pembelajaran Berbasis Proyek”. Dalam http.www.google.///model pembelajaran-berbasis proyekatau.html.[25 mei 20115].

Slameto. (2010) Meningkatkan Hasil Belajar .Jakarta: Rineka Cipta.

Suhardjono. (2008). PTK Sebagai Bagian Kegiatan Pengembangan Profesinya Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Syaifuddin. Andang. (2013). efektivitas model pembelajaran berbasis proyek jelajah alam sekitar (jas) terhadap minat dan hasil belajar siswa kelas smester 2 di sma negri 2 bangutapan. Skripsi Sarjana Pada Program Studi Pendidikan Biologi Sains Dan Teknologi Uin.Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta [Online].

Warsito. (2008) Pembelajaran Sains Berbasis Proyek ( Project Based Learning ) Sebagai Usaha Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Academic Skill Siswa Kelas Vii C Smp Muhammadiyah 3 Depok. Skripsi Sarjana Pada Program


(6)

Studi Pendidikan Biologi Sains Dan Teknologi UIN.Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta [Online].


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN PADA SISWA KELAS XI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 4 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DI SMKN 1 CIDAUN.

0 2 37

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA PEMBELAJARAN IPS GEOGHRAFI DI SMA NEGERI 2 PALU | Eka Permana | GeoTadulako 3257 10100 1 PB

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS XA SMA ALKHAIRAAT PALU | Fauziya | GeoTadulako 3249 10069 1 PB

0 0 17

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kelompok Investigasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biswa SMP Negeri 12 Palu pada mata pelajaran IPS Terpadu | Riana | GeoTadulako 5847 19419 1 PB

0 0 38

Penerapan Metode Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas XI 1 IPS SMA Negeri 2 Sigi Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi | Wati | GeoTadulako 5822 19286 1 PB

0 0 16

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS1 Pada Mata Pelajaran Geografi Di SMA Negeri 5 Palu | Purwanto | GeoTadulako 5791 19174 1 PB

0 0 20

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 2 MAN 1 PALU

0 0 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LIMIT FUNGSI SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 6 PALU

0 0 16

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 2 MAN 1 PALU

0 0 11