keagenan karena besarnya hutang dalam struktur modal dijamin dengan besarnya nilai aktiva yang dijaminkan. Menurut Riyanto 2000:209,
kebanyakan perusahaan industri dimana sebagian besar dari modalnya tertanam dalam aktiva tetap fixed assets , akan mengutamakan pemenuhan
modalnya yang bersumber dari modal permanen yaitu modal sendiri sedang hutang sifatnya hanya sebagai pelengkap. Hal ini didukung pula dengan
pendapat static trade off yang menyatakan semakin banyak struktur aktiva suatu perusahaan berarti semakin banyak collateral assets untuk bisa
mendapatkan sumber dana eksternal berupa hutang, hal ini dikarenakan pihak kreditur akan meminta collateral assets untuk mem-back-up hutang, teori
static trade off menyatakan bahwa struktur aktiva berpengaruh positif terhadap hutang. Atas dasar hal ini maka struktur aktiva tangibility of assets
berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan.
3. Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.
Penambahan modal asing atau modal sendiri tentunya akan mempunyai dampak bagi profitabilitas modal sendiri tersebut. Perusahaan dengan
profitabilitas tinggi akan menggunakan hutang yang lebih kecil karena perusahaan mampu menyediakan dana yang cukup melalui laba ditahan, selain
itu karena pembayaran bunga merupakan pengurangan pajak maka semakin tinggi tingkat pajak perusahaan semakin besar leverage perusahaan. Menurut
Myers dan Majluf 1984 terdapat hubungan negatif antara profitabilitas dengan hutang. Sesuai dengan pecking order theory bahwa semakin tinggi
profitabilitas perusahaan maka semakin besar pula tersedianya dana internal, sehingga perusahaan akan lebih memilih untuk mendanai perusahaan dengan
menggunakan modal internal untuk investasi yang akan mengakibatkan penggunaan utang akan lebih kecil. Weston dan Brigham 1997:107
menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil, karena dengan tingkat
pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. Atas dasar
hal tersebut maka profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal perusahaan.
4. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata penjualan dan
rata- rata total aktiva. Kebijakan hutang perusahaan dapat dipengaruhi oleh
ukuran perusahaan, yang menunjukkan hubungan positif antara ukuran perusahaan dengan hutang Moh’d et. al., 1998 Perusahaan yang berukuran
besar memiliki akses untuk mendapatkan sumber pendanaan dari berbagai sumber lebih mudah karena mereka memiliki profitabilitas lebih tinggi untuk
memenangkan persaingan dalam industri.
Besar kecilnya ukuran perusahaan akan berpengaruh terhadap struktur modal dengan didasarkan pada kenyataan bahwa semakin besar suatu
perusahaan akan mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi sehingga memungkinkan perusahaan berukuran besar memiliki tingkat leverage lebih
besar daripada perusahaan yang berukuran kecil. Perusahaan kecil akan cenderung menggunakan biaya modal sendiri karena biaya hutang jangka
panjang lebih mahal dari pada perusahaan besar. Jadi, ukuran perusahaan firm size berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan.
D. Paradigma Penelitian