Uji Kelayakan Instrumen Uji Keterbacaan Item

Ratih Pertiwi, 2013 Program Hipotetik Program Bimbingan Dan Konseling Pribadi Untuk Meningkatkan Stabilitas Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu kemampuan menenangkan diri, serta kemampuan mengatasi dorongan emosi dengan melakukan kegiatan untuk mereduksi emosi. b. Mengungkapkan emosi, yaitu kemampuan untuk mengekspresikan emosi dasar yaitu takut, marah dan cinta. c. Menyelesaikan masalah, yaitu kemampuan memecahan masalah secara rasional. d. Menyesuaikan perasaan dengan stimulus, yaitu kemampuan untuk memahami perasaan orang lain dan mampu menyesuaikan perasaan dengan situasi emosional yang terjadi.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan yaitu Skala Likert dengan menggunakan angket sebagai alat pengumpul data. Responden diharapkan memilih salah satu dari setiap pernyataan. Responden diminta untuk memilih antara: Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Ragu R, Tidak Sesuai TS dan Sangat Tidak Sesuai STS. Setiap alternatif pilihan respon mengandung arti dan nilai skor. Kisi-kisi instrumen terlampir.

E. Pengembangan Instrumen Penelitian

Angket sebagai alat pengumpul data yang dipergunakan telah melalui beberapa tahap pengujian, sebagai berikut:

1. Uji Kelayakan Instrumen

Sebelum instrumen diuji coba, langkah yang harus dilakukan ialah instrumen di uji terlebih dahulu untuk mengetahui kelayakan instrumen melalui penimbangan judgement. Uji kelayakan instrument bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan instrument dari segi bahasa, konstruk, dan konten. Uji kelayakan instrumen dilakukan oleh tiga dosen ahli dari jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, berkompeten dan memahami bidang garapan oleh peneliti. Masukan dari tiga dosen ahli dijadikan landasan dalam penyempurnaan alat pengumpul data yang dibuat. Instrument angket hasil judgement dosen ahli tersaji pada tabel 3.2: Ratih Pertiwi, 2013 Program Hipotetik Program Bimbingan Dan Konseling Pribadi Untuk Meningkatkan Stabilitas Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.2 Judgement Angket Kesimpulan No Item Jumlah Memadai 8, 10, 13, 14, 21, 22, 23, 24, 26, 27, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 45, 46, 47, 48, 53, 54, 55, 58 28 Revisi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 25, 28, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 49, 50, 51, 52, 56, 57 30 Buang - - Tambahan - - Total 58

2. Uji Keterbacaan Item

Uji keterbacaan item dilaksanakan kepada sampel setara yaitu lima orang peserta didik kelas XI di SMKN 2 Cimahi Tahun Ajaran 20122013. Uji keterbacaan dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana keterbacaan instrumen oleh responden. Melalui uji keterbacaan dapat diketahui redaksi kata yang sulit dipahami oleh responden sehingga dapat diperbaiki. Hal ini dilakukan agar angket dapat dipahami oleh semua peserta didik sesuai dengan maksud penelitian. Angket yang dilakukan uji keterbacaannya adalah angket yang telah melalui tahap uji kelayakan instrumen. Setelah dilakukan uji keterbacaan, pernyataan- pernyataan yang tidak dipahami direvisi sesuai dengan kebutuhan sehingga dimengerti oleh peserta didik kelas XI di SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung Tahun Ajaran 20122013. Hasil uji keterbacaan didapatkan 9 nomor item yang perlu diperbaiki karena peserta didik tidak memahami pernyataan baik secara bahasa maupun makna. Pernyataan yang harus diperbaiki diantaranya nomor item 4, 7, 11, 34, 38, 40, 43, 52, 54. Berdasarkan hasil pertimbangan, pernyataan yang digunakan sebanyak 58 nomor item. Kisi-kisi setelah uji kelayakan instrumen terlampir. Ratih Pertiwi, 2013 Program Hipotetik Program Bimbingan Dan Konseling Pribadi Untuk Meningkatkan Stabilitas Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Pengujian Validitas dan Realibilitas