Identifikasi Staphylococcus aureus OPTIMASI FORMULA SALEP ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana Linn.) BASIS PEG 400 DAN PEG 4000 DENGAN Optimasi Formula Salep Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostan

5 anggur, berwarna ungu dan merupakan Gram Positif. Untuk memastikan bakteri yang digunakan adalah bakteri Staphylococcus aureus maka dilakukan uji biokimiawi. Uji Biokimiawi untuk mengetetahui sifat bakteri yang diuji, yaitu dengan menggunakan media MSA Mannitol salt agar yang mengandung larutan NaCl 7,5 Jawetz et al., 2005. Hasil pengamatan terjadi peribahan warna media MSA dari merah menjadi kuning.. Hal ini karena bakteri Staphylococcus aureus mampu memfermentasi manitol dalam keadaan anaerob, sehingga bakteri tersebut positif Staphylococcus aureus.

C. Hasil Uji Antibakteri

Uji aktivitas antibakteri ekstrak untuk mengetahui aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Hasil yang didapatkan ekstrak etanol kulit buah manggis pada konsentrasi 12 bv dengan pelarut DMSO mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus sebesar 10,5 mm. Uji aktivitas antibakteri sediaan salep dilakukan dengan membuat 10 sumuran yang tebagi menjadi dua cawan petri. Cawan petri pertama berisi FI, KI, FII, KIII dan amoksisilin, sedangkan cawan petri kedua berisi FIII, KIII, FIV, KIV dan amoksisilin. Berat salep yang dimasukkan dalam sumuran sebesar ± 65 mg. Diameter zona hambat yang dihasilkan berturut-turut adalah 10,67 ± 0,58 mm, 13,33 ± 1,15 mm, 12,67 ± 2,31 mm dan 11,83 ± 0,76 mm. Amoksisilin sebagai kontrol positif memiliki zona hambat sebesar 36,67 ± 2,88 mm. Basis salep yang digunakan sebagai kontrol negatif memiliki zona hambat kecil. Hal ini karena PEG memiliki sifat bakterisid meskipun kecil Voigt, 1984 dan juga nipagin yang bersifat membunuh bakteri Rowe et al., 2009. Pengujian salep optimum menghasilkan zona hambat pada minggu pertama sebesar 10,67 ± 0,58 mm dan minggu keempat sebesar 11 ± 1 mm karena terjadi penurunan viskositas salep yang menyebabkan ekstrak lebih mudah berdifusi Puspitasari, 2007.

D. Hasil Sifat Fisik Salep

1. Organoleptis Salep

Hasil uji organoleptis meliputi bau, homogenitas, bentuk dan warna dari sediaan salep dengan melakukan pengamatan visual pada salep. Dari hasil pengamatan, semua salep dengan penambahan ekstrak dan kontrol basis memiliki bentuk yang sama yaitu semi padat. Untuk bau salep dengan penambahan ekstrak berupa bau khas kulit buah manggis. Penambahan ekstrak membuat salep berwarna coklat gelap. Hasil homogenitas salep menunjukkan salep tercampur homogen, merata dan tidak ada partikel kasar di dalam salep. Homgenitas salep juga dapat memengaruhi dosis salep saat digunakan, salep yang homogen akan memberikan dosis yang merata. 6

2. pH

Pengujian pH merupakan kriteria pemeriksaan fisika kimia dalam memprediksi kestablian dan mengetahui pH salep dapat mengiritasi atau tidak. Menurut Sudjono dkk. 2012 pH kulit yang sehat memiliki pH antara 4 - 6,5. Hasil pengujian pH salep FI, FII, FIII, FIV dan formula optimum berturut-turut yaitu 4,46; 4,47; 4,46; 4,47 dan 4,17 yang telah memenuhi syarat pH untuk kulit 4 - 6,5, sehingga salep diperkirakan nyaman digunakan tidak mengiritasi kulit. Persamaan menurut pendekatan factorial design untuk pH adalah: Y = +4,46 - 1,47 A - 5,0 B + 1,48 AB 1 Keterangan: Y= respon yang didapat, A = PEG 400, B = PEG 4000, AB = interaksi antara kedua faktor Dari persamaan 1 dapat disimpulkan bahwa koefisien interaksi antara PEG 400 dan PEG 4000 bernilai +1,48, artinya kombinasi antara PEG 400 dan PEG 4000 dapat meningkatkan pH salep. Koefisien PEG 400 bernilai -1,47 yang berarti penambahan PEG 400 dapat menurunkan nilai pH dan koefisien PEG 4000 bernilai -5,0 yang berarti penambahan PEG 4000 dapat menurunkan nilai pH salep. . Gambar 1. Interaksi PEG 400 dan 4000 terhadap pH menunjukkan PEG 4000 level rendah maupun tinggi dengan penambahan PEG 400 dapat menurunkan pH salep. Interaksi PEG 400 dan PEG 4000 bersifat sinergis ditunjukkan dengan garis yang sejajar berhimpitan Gambar 1. Garis berwarna merah PEG 4000 level tinggi dan garis berwarna biru yang tertutup garis merah PEG 4000 level rendah menunjukkan bahwa bertambahnya PEG 400 dapat menurunkan pH dari salep. Efek menurunkan pH dari PEG 400 pada PEG 4000 level tinggi sama dengan PEG 4000 level rendah karena kedua garis berhimpitan. Gambar 2. Contour plot pH salep pada area berwarna merah menunjukkan kombinasi PEG 400 dan PEG 4000 memiliki pH yang tinggi. Dari kurva Contour plot Gambar 2 menunjukkan area berwarna biru dengan 26 27 28 29 30 31 32 30 31 32 33 34 35 36 37 pH A: PEG 400 g B : P E G 4 g 4.462 4.464 4.466 4.468 Design-Expert® Software Factor Coding: Actual pH Design Points 4.47 4.46 X1 = A: PEG 400 X2 = B: PEG 4000 A: PEG 400 g B: PEG 4000 g 26 27 28 29 30 31 32 pH 4.46 4.462 4.464 4.466 4.468 4.47 2 2 Interaction Design-Expert® Software Factor Coding: Actual pH Design Points X1 = A: PEG 400 X2 = B: PEG 4000 B- 30 B+ 37

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L) Terhadap Porphyromonas Gingivalis Sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 81 67

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

OPTIMASI FORMULA KRIM ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana Linn) MENGGUNAKAN Optimasi Formula Krim Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn) Menggunakan Asam Stearat Sebagai Emulgator Dan Trietanolamin Sebag

1 5 13

OPTIMASI FORMULA SALEP ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana Linn.) BASIS PEG 400 Optimasi Formula Salep Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana Linn.) Basis Peg 400 Dan Peg 4000 Dengan Metode Desai

0 4 14

PENDAHULUAN Optimasi Formula Salep Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana Linn.) Basis Peg 400 Dan Peg 4000 Dengan Metode Desain Faktorial.

0 6 7

DAFTAR PUSTAKA Optimasi Formula Salep Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana Linn.) Basis Peg 400 Dan Peg 4000 Dengan Metode Desain Faktorial.

0 8 4