76
C. Instrumen Penelitian dan Pengembangannya
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu tes dan non tes. Instrumen tes digunakan untuk mengukur kemampuan
spasial siswa, sedangkan instrumen non tes berbentuk skala angka 1 sampai dengan 5 digunakan untuk mengetahui disposisi matematis siswa sebelum
pembelajaran maupun sesudah pembelajaran, lembar observasi, dan pedoman wawancara.
1. Tes Kemampuan Spasial
Tes kemampuan spasial digunakan untuk mengukur kemampuan spasial siswa setelah selesai pembelajaran geometri berbantuan program cabri-3D dengan
pendekatan PMRI. Sebelum perangkat tes digunakan terlebih dahulu perangkat tes divalidasi untuk mengetahui validitas isi dan validitas mukanya. Validasi isi dan
validasi muka dilaksanakan dengan memberikan perangkat pembelajaran kepada ahlinya untuk ditelaah. Validitas isi dan validitas muka melibatkan 5 orang
penimbang yang terdiri dari seorang mahasiswa S3 Pendidikan Matematika UPI dan 4 orang guru matematika SMP yang telah berpengalaman mengajar
matematika di SMP. Unsur-unsur dari validasi isi adalah 1 Butir soal sesuai dengan indikator,
2 Isi materi sesuai dengan tujuan penilaian 3 Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang, jenis sekolah dan tingkat kelas 4 Butir soal tidak tergantung
pada butir sebelumnya dan 5 Tabel, grafik, diagram, kasus, atau yang sejenisnya bermakna jelas keterangannya atau ada hubungannya dengan masalah
yang ditanyakan.
77
Unsur-unsur validasi muka adalah 1 Rumusan kalimat dalam bentuk kalimat tanya atau perintah yang menuntut jawaban 2 Ada petunjuk yang jelas
cara mengerjakan menyelesaikan soal 3 Rumusan kalimat komunikatif 4 Kalimat menggunakan bahasa yang baik, serta sesuai dengan ragam bahasanya
5 Rumusan kalimat tidak menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian 6 Menggunakan bahasakata yang umum bukan bahasa lokal dan 7 Soal
tidak mengandung kata-kata yang dapat menyinggung perasaan siswa. Untuk melihat keseragaman penilaian dari kelima penimbang apakah
mereka memberikan pertimbangannya secara seragam pada validasi isi dan validasi muka digunakan statistik Q-Cochran dengan hipotesis statistik:
H : Semua penimbang memberi pertimbangan yang seragam
H
1
:Ada penimbang yang memberi pertimbangan tidak sama, dengan kriteria pengujian: jika probabilitas 0,05 maka tidak ada alasan untuk menolak
H .
Tabel 3.6 menunjukkan hasil pertimbangan validasi isi dengan menggunakan statistik Q-Cochran. Sedangkan Tabel 3.7 menunjukkan
pertimbangan validasi muka.
Tabel 3.6 Hasil Pertimbangan Validasi Isi Tes KS
. n
20 Q-Cochran’s 3,333
. df
19 Sig
0,504
78
Pada Tabel 3.6 probabilitas sig = 0,504 lebih besar dari 0,05. Ini bermakna pada taraf keyakinan 95 tidak ada alasan menolak H
. Dengan demikian disimpulkan bahwa kelima penimbang memberikan pertimbangan yang seragam
dari aspek validasi isi terhadap butir-butir tes KS. Demikian juga pada Tabel 3.7 probabilitas sig = 0,171 lebih besar dari 0,05. Ini bermakna pada taraf signifikansi
95 tidak ada alasan menolak H . Dengan demikian disimpulkan bahwa kelima
penimbang memberikan pertimbangan yang seragam dari aspek validasi muka terhadap butir-butir tes KS.
Tabel 3.7. Hasil Pertimbangan Validasi Muka Tes KS
. n
20 Q-Cochran’s 6,400
. df
19 Sig
0,171
Dari hasil validasi dari aspek validasi isi dan validasi muka oleh para penimbang terlihat bahwa semua penimbang memberikan pertimbangan secara
seragam, Tidak ada saran substansial dari para penimbang yang memerlukan perombakan besar dari naskah tes KS yang telah disusun, walaupun ada beberapa
catatan dari para penimbang, namun catatan tersebut bersifat revisi ringan yang pada umumnya menyangkut kesalahan ketik dan tata letak. Selanjutnya dilakukan
Ujicoba di kelas VIIIB pada salah satu SMP di Medan yang tidak termasuk sampel penelitian. Para siswa sebelumnya telah menerima pembelajaran geometri
berbantuan program cabri-3D dengan pendekatan PMRI. Ujicoba dilaksanakan untuk melihat validitas dan reliabilitas tiap butir soal. Penskoran terhadap jawaban
79
siswa pada ujicoba mengikuti kriteria penskoran yang dimodifikasi dari Facione 1994 seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8. Pedoman Penskoran Jawaban Siswa pada Ujicoba Tes KS
Indikator yang Diukur Nomor
Soal Kriteria
Penskoran skor
Skor Maksimum
Mampu membayangkan posisi suatu obyek geometri sesudah obyek geometri
itu mengalami rotasi, refleksi atau dilatasi.
1a,1b
• Tidak
menjawab sama sekali,
atau jawaban salah
4
• Jawaban
benar, tanpa alasan, atau
alasan salah
1
• Jawaban benar
dan alas an benar
2
Mampu membandingkan kaitan hubungan logis dari unsur-unsur suatu
bangun ruang.
10, 15
• Tidak
menjawab sama sekali,
atau jawaban salah
4
• Jawaban benar
,tanpa alasan, atau alasan
salah
1
• Jawaban benar
dan alas an benar
2
Mampu menduga secara akurat bentuk suatu obyek dipandang dari sudut
pandang tertentu
2,3,4,16
• Tidak
menjawab sama sekali,
atau jawaban salah
8
• Jawaban benar
,tanpa alasan, atau alasan
salah
1
• Jawaban benar
dan alas an benar
2
17
• Tidak
meggambar sama sekali
atau gambar salah semua
4
• Menggambar
satu lukisan dan benar
1
80
• Menggambar
dua lukisan dan benar
2
• Menggambar
tiga lukisan dan benar
3
• Menggambar
empat lukisan dan benar
4
18,19,20
• Tidak
meggambar sama sekali,
atau gambarnya
salah
6
• Menggambar
satu lukisan dan benar
1
• Menggambar
dua lukisan dan benar
2
Mampu menentukan obyek yang cocok pada posisi tertentu dari sederetan
obyek bangun geometri ruang
12a, 12b, 14a, 14b
• Tidak
menjawab sama sekali,
atau jawaban salah
8
• Jawaban benar
,tanpa alasan, atau alasan
salah
1
• Jawaban benar
dan alas an benar
2
Mampu mengkonstruksi model yang berkaitan dengan suatu obyek geometri
ruang.
6a
• Tidak
meggambar sama sekali,
atau gambarnya
salah
1
• Menggambar
dan benar
1
5, 6b, 6c, 7
• Tidak
menjawab sama sekali,
atau jawaban salah
8
• Menuliskan
hasil akhir langsung dan
benar, tanpa proses
1
• Menuliskan
proses pencarian
2
81
jawab dan jawaban benar
Mampu merepresentasikan model- model bangun geometri yang
digambarkan pada bidang datar.
8, 11
• Tidak
meggambar sama sekali,
atau gambarnya
salah
4
• Menggambar
satu lukisan dan benar
1
• Menggambar
dua lukisan dan benar
2
Mampu menemukan obyek sederhana yang dilekatkan dalam gambar yang
lebih kompleks
9
• Tidak
menjawab sama sekali
atau jawaban salah semua
4
• Menebalkan
hanya satu Gambar dan
benar
1
• Menebalkan
dua Gambar dan benar
2
• Menebalkan
tiga Gambar dan benar
3
• Menebalkan
empat Gambar dan benar
4
13
• Tidak
menjawab sama sekali
atau jawaban salah semua
3
• Mengarsir
hanya satu Gambar dan
benar
1
• Mengarsir dua
Gambar dan benar
2
• Mengarsir tiga
Gambar dan benar
3
Skor Maksimal Ideal adalah 54
82
Validitas soal tes KS diukur menggunakan rumus korelasi product moment Pearson dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh siswa pada
suatu butir soal dengan skor total Sugiyono, 2001: 233
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− =
. .
. .
. .
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
Y X
N r
XY
Keterangan: X : skor yang diperoleh siswa pada suatu butir soal
Y : skor total yang diperoleh siswa N : banyaknya pasangan skor
Kriteria untuk menentukan tingkat validitas soal menggunakan kriteria Guilford Ruseffendi, 2005:160
0,90 - 1,00 : sangat tinggi 0,70 - 0,90 : tinggi
0,40 - 0,70 : sedang 0,20 - 0,40 : rendah
0,00 - 0,20 : kecil
Untuk mengetahui signifikansi secara statistik tingkat validitas soal maka koefisien korelasi r dibandingkan dengan nilai r pada tabel harga kritis product
momen r dengan taraf signifikansi tertentu. Ketentuan validitas instrumen sahih apabila r hitung lebih besar dari r kritis Sugiyono, 2001: 233
Reliabilitas tes KS diukur menggunakan rumus Cronbach-Alpha Suherman, 1994: 163 sebagai berikut:
= 1
∑
Keterangan:
:
koefisien reliabilitas soal n : banyaknya butir soal
∑ : Jumlah varians skor setiap butir soal
: Varians skor total
83
Adapun klasifikasi koefisien reliabilitas instrumen menurut Guilford dalam Russeffendi, 2005: 160 adalah sebagai berikut.
0,00 – 0,20 : kecil
0,20 – 0,40 : rendah
0,40 – 0,70 : sedang
0,70 – 0,90 : tinggi
0,90 – 1,00 : sangat tinggi
Data hasil ujicoba diolah menggunakan program SPSS 17,0 for Windows. Validasi tiap butir soal dihitung menggunakan teknik korelasi produk momen Karl
Pearson, Corrected Item-Total Correlation merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item yang merupakan uji validitas instrument Sugiyono, 2001:
233. sedangkan realibilitas soal menggunakan rumus Cronbach Alpha, rumus Cronbach Alpha untuk menghitung koefisien reliabilitas yang jawabannya
bervariasi, seperti jawaban pada soal uraian dan jawaban pada angket dengan skala Likert Ruseffendi, 2005: 165. Hasil perhitungan validitas dan realibilitas
soal ditunjukkan pada Tabel 3.9. dan Tabel 3.10.
Tabel 3.9. Hasil Perhitungan Validitas Soal Tes KS Data Ujicoba
Nomor Butir Soal
Korelasi r Skor Butir Soal Terhadap Skor
Total r Kritis
,
Kriteria
1 0,585
0,349 Valid
2 0,592
0,349 Valid
3 0,639
0,349 Valid
4 0,687
0,349 Valid
5 0,709
0,349 Valid
6 0,681
0,349 Valid
7 0,581
0,349 Valid
8 0,639
0,349 Valid
9 0,589
0,349 Valid
84
10 0,600
0,349 Valid
11 0,658
0,349 Valid
12 0,776
0,349 Valid
13 0,794
0,349 Valid
14 0,842
0,349 Valid
15 0,731
0,349 Valid
16 0,617
0,349 Valid
17 0,792
0,349 Valid
18 0,606
0,349 Valid
19 0,104
0,349 Tidak Valid
20 0,111
0,349 Tidak Valid
Validitas tiap butir soal dapat diperoleh dengan menguji hipotesis statistik H
: ρ = 0 lawan H
1
: ρ ≠ 0 dengan kriteria Tolak H jika r hitung ≥ r kritis.
Pada kolom 3 Tabel 3.9 dapat dilihat bahwa besarnya r kritis pada taraf α = 0,05 dan n = 30 adalah 0,349. Sedangkan pada kolom 2 Tabel 3.9 dapat dilihat bahwa
butir soal nomor 1 sampai nomor 18 mempunyai nilai r hitung yang lebih besar dari 0,349 sehingga disimpulkan bahwa butir soal nomor 1 sampai nomor 18 valid
dan memenuhi syarat validitas instrumen untuk digunakan dalam penelitian ini. Sedangkan butir soal nomor 19 dan nomor 20 mempunyai nilai r hitung yang
lebih kecil dari nilai r kritis 0,349. Dengan demikian butir soal nomor 19 dan nomor 20 tidak memenuhi syarat validitas instrumen.
Reliabilitas tes KS diukur dengan koefisien reliabilitas. Tabel 3.10 menunjukkan koefisien reliabilitas
= 0,756. Koefisien reliabilitas ini termasuk dalam klasifikasi tingkat reliabilitas yang tinggi Guilford dalam
Russeffendi, 2005: 160.
85
Tabel 3.10 Reliabilitas Soal Tes KS Data Ujicoba
Reliabilitas Tes
tingkat reliabilitas
0,756
tinggi
Hasil analisis tentang validitas dan reliabilitas soal tes KS di atas menunjukkan bahwa butir soal nomor 1 sampai 18 memenuhi kriteria untuk
digunakan dalam penelitian ini, sedangkan butir soal nomor 19 dan nomor 20 tidak memenuhi kriteria validitas untuk digunakan dalam penelitian ini. Dengan
demikian butir soal nomor 19 dan 20 digugurkan atau tidak digunakan dalam penelitian ini.
2. Skala Disposisi Matematis Siswa