Uji Keterbacaan Uji Validitas

3.5.1 Uji Keterbacaan

Bacaan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tujuh judul bacaan yaitu, Pergi ke Pasar, Minggu Bersih, Es Krim, Kegiatan Hari Minggu, Sepeda Baru, Malas Mandi dan Pergi ke Dokter Gigi. Sebelum digunakan, pada bacaan tersebut dilakukan uji keterbacaan sederhana. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menguji keterbacaan suatu teks, diantaranya adalah Grafik Fry dan Grafik Raygor. Keduanya memiliki kesamaan yaitu menghitung jumlah kalimat dalam setiap seratus kata. Selain itu Raygor juga mendasarkan keterbacaan pada kata-kata sulit, kata dianggap sulit jika terdiri dari enam suku kata atau lebih. Peneliti tidak menggunakan uji keterbacaan dengan Grafik Fry ataupun Grafik Raygor karena dalam penelitian ini ada teks bacaan yang jumlah katanya dibawah 100 kata. Namun demikian peneliti tetap melakukan uji keterbacaan sederhana dengan memperhatikan jumlah kalimat, jumlah kata dan jumlah suku kata dalam setiap bacaan yang digunakan dalam penelitian ini. Untuk lebih jelasnya berikut tabel tingkat keterbacaan bacaan yang digunakan dalam penelitian ini : Tabel 3.3 Tingkat Keterbacaan Judul Bacaan Jumlah Kalimat Kata Suku Kata Tingkat Mudah 1. Minggu Bersih 2. Pergi ke Dokter Gigi 10 10 40 51 99 109 Tingkat Sedang 1. Sepeda Baru 2. Kegiatan Hari Minggu 12 12 56 56 124 124 Tingkat Sukar 1. Malas Mandi 2. Es Krim 13 13 57 66 126 126 Bacaan Utama 1. Pergi ke Pasar 15 83 167

3.5.2 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya instrumen pengukuran. Dimana instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang semestinya diukur atau mampu mengukur apa yang ingin dicari secara tepat Arikunto, 2008:59. Valid tidaknya suatu instrumen dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi antara skor item dengan skor totalnya pada taraf signifikan 5, item-item yang tidak berkorelasi secara signifikan dinyatakan gugur. Pada penelitian ini, validitas dalam kesesuaian item soal dengan aspek yang diukur dalam memahami bacaan dilakukan melalui penilaian oleh para ahli Judgement expert. Menurut Sugiono 2002, untuk menguji validitas konstruksi dapat digunakan pendapat dari ahli judgement expert. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun. Para ahli yang dimaksud adalah dua orang ahli dan satu orang guru SDLB yang memiliki pengalaman mengajar siswa tunarungu. Kemudian hasil judgement dihitung dengan menggunakan presentase dengan rumus sebagai berikut : Keterangan : n = Nilai yang diperoleh dari hasil judgement tes kemampuan memahami bacaan sederhana N = Jumlah seluruh nilai ideal dari lembar judgement tes kemampuan memahami bacaan sederhana sesuai denga aspek yang diukur

3.5.3 Uji Reliabilitas

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI KNOW WANT TO LEARNED (KWL) PADA SISWA KELAS V A SDN SEKARAN 01

0 5 290

PENGARUH METODE KWL (KNOW - WANT TO KNOW, LEARNED) TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/ 2014.

3 8 24

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Know-Want To Know-Learned (KWL) Pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Ngasem Tahun Pelajaran 2013/20

1 3 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Know-Want To Know-Learned (KWL) Pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Ngasem Tahun Pelajaran 2013/20

0 0 13

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KWL (KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED) TERHADAP KEMAMPUAN APRESIASI CERPEN OLEH SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 PAHAE JULU TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

2 12 92

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI BACAAN : Studi Ekperimen Pada Siswa Tunarungu Tingkat Dasar (SDLB).

0 1 35

KEEFEKTIFAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DAN BERPIKIR KRITIS SISWA DI SEKOLAH DASAR.

1 2 57

PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA BERKESULITAN BELAJAR KELAS III SDN MANAHAN SURAKARTA.

0 0 7

Pengaruh Penerapan know-Want to Know-Learned (KWL) terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman pada Siswa Tunarungu kelas VII SLB B YRTRW Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

0 0 17

PENGGUNAAN STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN 42 MATARAM TAHUN AJARAN 20152016

0 1 19