Populasi dan Sampel Penelitian Prosedur Penelitian

menentukan apa yang ingin mereka ketahui W dan mengingat kembali apa yang mereka pelajari dari membaca. 2. Kemampuan memahami bacaan sederhana adalah kemampuan siswa dalam mengerahkan segenap pengetahuan, kompetensi bahasa, dan khasanah pengalaman konseptualnya untuk memproses informasi. Kemampuan memahami bacaan tersebut mencakup pemahaman siswa pada aspek ingatan, pemahaman, penerapan dan analisis. 3. Siswa Tunarungu dapat diartikan sebagai siswa yang mengalami kehilangan fungsi pendengaran sehingga mereka mengalami ketidakmampuan dalam memproses informasi bahasa melalui pendengaran. Bentuk paradigma dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : X = Variabel bebas, yaitu Strategi pembelajaran KWL Y = Variabel terikat, yaitu kemampuan memahami bacaan sederhana.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa tunarungu kelas II SDLB yang berjumlah 8 orang. Sedangkan penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampling jenuh, yang mana semua anggota populasi digunakan sebagai X Strategi Pembelajaran KWL Know-Want- Learned Y Kemampuan Memahami Bacaan Sederhana sampel, hal ini dikarenakan “… populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang” Sugiyono, 2008:85. Adapun kriteria sampel penelitian ini adalah : 1. Siswa tunarungu yang duduk di kelas II SDLB di SLB-X yang berusia antara 9-12 tahun yang tingkat kecerdasannya tidak ada hambatan. 2. Siswa tunarungu yang telah belajar Bahasa Indonesia dalam aspek membaca dengan acuan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang tertuang dalam KTSP bagi siswa tunarungu kelas II SDLB. Untuk lebih jelasnya berikut rincian populasi yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 3.1 Populasi Penelitian No. Nama Siswa Jenis Kelamin Usia tahun 1. F S R Laki-Laki 10 2. HJ Laki-Laki 10 3. HAF Perempuan 9 4. CF Perempuan 10 5. MRR Laki-Laki 12 6. LS Perempuan 11 7. SYN Perempuan 11 8. C A Perempuan 11

3.4 Prosedur Penelitian

Prosedur eksperimen yang ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tahap I Pelaksanaan pretes dengan menggunakan instrumen tes utama berjudul “Pergi ke Pasar” untuk mengetahui bagaimana kemampuan awal siswa dalam memahami isi bacaan sederhana sebelum diberikan perlakuan treatment. Tahap II Pertemuan Pertama Memberikan pretes dengan menggunakan instrumen tes berupa teks bacaan dengan tingkat mudah pertama, yaitu bacaan berjudul “Minggu Bersih” yang terdiri dari 10 kalimat, 40 kata dan 99 suku kata. Selanjutnya memberikan perlakuan dengan strategi pembelajaran KWL dan diakhiri dengan postes. Pertemuan Kedua Memberikan pretes dengan menggunakan instrumen tes berupa teks bacaan dengan tingkat mudah kedua, yaitu bacaan berjudul “Pergi ke Dokter Gigi” yang terdiri dari 10 kalimat, 51 kata dan 109 suku kata. Dilanjutkan dengan perlakuan dengan strategi pembelajaran KWL dan diakhiri dengan postes. Pertemuan Ketiga Memberikan pretes dengan menggunakan instrumen tes berupa teks bacaan dengan tingkat sedang pertama, yaitu bacaan berjudul “Sepeda Baru” yang terdiri dari 12 kalimat, 56 kata dan 124 suku kata. Selanjutnya memberikan perlakuan dengan strategi pembelajaran KWL dan diakhiri dengan postes. Pertemuan Keempat Memberikan pretes dengan menggunakan instrumen tes berupa teks bacaan dengan tingkat sedang kedua, yaitu bacaan berjudul “Kegiatan Hari Minggu” yang terdiri dari 12 kalimat, 56 kata dan 124 suku kata. Selanjutnya memberikan perlakuan dengan strategi pembelajaran KWL dan diakhiri dengan postes. Pertemuan Kelima Memberikan pretes dengan menggunakan instrumen tes berupa teks bacaan dengan tingkat sukar pertama, yaitu bacaan berjudul “Malas Mandi” yang terdiri dari 13 kalimat, 57 kata dan 126 suku kata. Selanjutnya memberikan perlakuan dengan strategi pembelajaran KWL dan diakhiri dengan postes. Pertemuan Keenam Memberikan pretes dengan menggunakan instrumen tes berupa teks bacaan dengan tingkat sukar kedua, yaitu bacaan berjudul “Es Krim” yang terdiri dari 13 kalimat, 66 kata dan 126 suku kata. Selanjutnya memberikan perlakuan dengan strategi pembelajaran KWL dan diakhiri dengan postes. Tahap III Memberikan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran KWL dengan bacaan utama yang berjudul “Pergi ke Pasar”. Selanjutnya memberikan postes untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa memahami isi bacaan sederhana setelah diberikan perlakuan treatment. Tahap IV Membandingkan antara hasil pretes O₁ dan hasil postes O₂ untuk menentukan seberapa besar perbedaan yang timbul, sebagai pengaruh dari treatment X yang diberikan.

3.5 Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI KNOW WANT TO LEARNED (KWL) PADA SISWA KELAS V A SDN SEKARAN 01

0 5 290

PENGARUH METODE KWL (KNOW - WANT TO KNOW, LEARNED) TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/ 2014.

3 8 24

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Know-Want To Know-Learned (KWL) Pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Ngasem Tahun Pelajaran 2013/20

1 3 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Know-Want To Know-Learned (KWL) Pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Ngasem Tahun Pelajaran 2013/20

0 0 13

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KWL (KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED) TERHADAP KEMAMPUAN APRESIASI CERPEN OLEH SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 PAHAE JULU TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

2 12 92

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI BACAAN : Studi Ekperimen Pada Siswa Tunarungu Tingkat Dasar (SDLB).

0 1 35

KEEFEKTIFAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DAN BERPIKIR KRITIS SISWA DI SEKOLAH DASAR.

1 2 57

PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA BERKESULITAN BELAJAR KELAS III SDN MANAHAN SURAKARTA.

0 0 7

Pengaruh Penerapan know-Want to Know-Learned (KWL) terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman pada Siswa Tunarungu kelas VII SLB B YRTRW Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

0 0 17

PENGGUNAAN STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN 42 MATARAM TAHUN AJARAN 20152016

0 1 19