Metode dan Desain Penelitian Definisi Operasional Variabel dan Paradigma Penelitian

37

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Metode eksperimen dipandang relevan digunakan karena penelitian ini mencari hubungan antara dua variabel, sebagaimana dikemukakan Arikunto 2006 , bahwa metode eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau atau menyisihkan faktor-faktor lain.” Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan. Metode eksperimen dalam penelitian ini digunakan penulis untuk meneliti tentang penggunaan strategi pembelajaran Know-Want- Learned KWL dalam upaya meningkatkan kemampuan memahami bacaan sederhana pada siswa tunarungu kelas II SDLB di SLB-X. Adapun desain eksperimen yang digunakan adalah “One-Group Pretest – Posttest Design”, dimana pada penelitian ini digunakan pretest sebelum diberi perlakuan dan postest setelah diberi perlakuan sehingga hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, membandingkan dengan keadaan sebelum perlakuan. Desain penelitian eksperimen model ini dapat digambarkan seperti berikut O₁ X O₂ Pretest Treatment Postest O₁ = nilai pretest sebelum diberikan perlakuan X = treatment perlakuan yang diberikan O₂ = nilai posttest setelah diberikan perlakuan Berdasarkan rumusan di atas, X = perlakuan, yaitu mengajarkan membaca kepada siswa kelas II SDLB-B Tunarungu dengan menggunakan strategi pembelajaran KWL. O₁ = pemberian pretest dan O₂ = pemberian posttest. Metode ini digunakan untuk menguji keefektifan penggunaan strategi pembelajaran KWL dalam upaya meningkatkan kemampuan memahami bacaan sederhana pada tunarungu kelas II SDLB di SLB-X.

3.2 Definisi Operasional Variabel dan Paradigma Penelitian

Untuk menegaskan dan menyamakan makna berbagai konsep yang ada dalam penelitian ini, perlu diberikan definisi operasional variabel. Hal ini dimaksudkan agar ada persepsi yang sama antara peneliti dan berbagai pihak yang terkait dengan proses penelitian ini. Istilah-istilah yang perlu didefinisikan antara lain sebagai berikut : 1. Strategi Pembelajaran KWL adalah strategi pembelajaran digunakan dalam proses pembelajaran membaca khususnya dalam memahami isi bacaan. Dalam strategi ini siswa dituntut berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Strategi pembelajaran KWL dikembangkan oleh Ogle 1996 untuk membantu guru menghidupkan latar belakang pengetahuan dan minat siswa pada suatu tema topik. Strategi pembelajaran KWL melibatkan tiga langkah dasar yang menuntut siswa dalam memberikan suatu jalan tentang apa yang telah mereka ketahui K, menentukan apa yang ingin mereka ketahui W dan mengingat kembali apa yang mereka pelajari dari membaca. 2. Kemampuan memahami bacaan sederhana adalah kemampuan siswa dalam mengerahkan segenap pengetahuan, kompetensi bahasa, dan khasanah pengalaman konseptualnya untuk memproses informasi. Kemampuan memahami bacaan tersebut mencakup pemahaman siswa pada aspek ingatan, pemahaman, penerapan dan analisis. 3. Siswa Tunarungu dapat diartikan sebagai siswa yang mengalami kehilangan fungsi pendengaran sehingga mereka mengalami ketidakmampuan dalam memproses informasi bahasa melalui pendengaran. Bentuk paradigma dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : X = Variabel bebas, yaitu Strategi pembelajaran KWL Y = Variabel terikat, yaitu kemampuan memahami bacaan sederhana.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI KNOW WANT TO LEARNED (KWL) PADA SISWA KELAS V A SDN SEKARAN 01

0 5 290

PENGARUH METODE KWL (KNOW - WANT TO KNOW, LEARNED) TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/ 2014.

3 8 24

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Know-Want To Know-Learned (KWL) Pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Ngasem Tahun Pelajaran 2013/20

1 3 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Know-Want To Know-Learned (KWL) Pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Ngasem Tahun Pelajaran 2013/20

0 0 13

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KWL (KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED) TERHADAP KEMAMPUAN APRESIASI CERPEN OLEH SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 PAHAE JULU TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

2 12 92

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI BACAAN : Studi Ekperimen Pada Siswa Tunarungu Tingkat Dasar (SDLB).

0 1 35

KEEFEKTIFAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DAN BERPIKIR KRITIS SISWA DI SEKOLAH DASAR.

1 2 57

PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA BERKESULITAN BELAJAR KELAS III SDN MANAHAN SURAKARTA.

0 0 7

Pengaruh Penerapan know-Want to Know-Learned (KWL) terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman pada Siswa Tunarungu kelas VII SLB B YRTRW Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

0 0 17

PENGGUNAAN STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN 42 MATARAM TAHUN AJARAN 20152016

0 1 19