Sintesis Hydrotalcite-like HTlc Menggunakan Magnesium dari Air Laut Hydrotalcite-like HTlc sebagai Katalis Transesterifikasi

commit to user Miyata, 1983 dan sebagai katalis Kishore and Kannan, 2002; 2004. Wright 2002 menyebutkan bahwa hidrotalsit memiliki sejumlah sifat yang membuatnya berpotensi seperti tersebut di atas, diantaranya adalah: 1. Luas permukaan yang cukup besar 100-300 m 2 gram. 2. Padatan pendukung yang dapat disisipi oleh logam katalis dengan dispersi logam pada struktur hidrotalsit yang cukup tinggi. 3. Memiliki efek sinergis antar lapisan. 4. Memiliki memory effect dapat diregenerasi. Hydrotalcite sebagai katalis mempunyai beberapa keuntungan diantaranya proses penanganannya mudah, mudah dipisahkan dengan produk, ramah lingkungan dan menghasilkan produk yang bagus Kishore and Kannan, 2002. Perannya sebagai katalis, senyawa hidrotalsit banyak digunakan dalam berbagai reaksi yang berkataliskan basa seperti, kondensasi aldol, isomerisasi ikatan rangkap pada alkena, dan dehidrogenasi 2-propanol Kishore and Kannan, 2004.

3. Sintesis Hydrotalcite-like HTlc Menggunakan Magnesium dari Air Laut

Kameda et al. 2000 telah berhasil membuat hydrotalcite-like dari magnesium yang berasal dari air laut. Dalam pembuatan Mg-Al hidrotalsit tersebut, Kameda menggunakan air laut tiruan artificial seawater yang mengandung NaCl, Na 2 SO 4 , MgCl 2 dan CaCl 2 . Sintesis ini diawali dengan membuat larutan awal starting solution dari air laut tiruan dengan cara mengendapkan ion kalsium terlebih dahulu yang merupakan pengotor menggunakan larutan campuran antara NaHCO 3 0,2M dan Na 2 CO 3 0,1M dengan pengadukan selama 1 jam pada suhu 95°C. Filtrat yang diperoleh kemudian ditambahkan sumber Aluminium AlCl 3 dengan rasio mol awal antara Mg dengan Al bervariasi dari 2 sampai 4. Proses berikutnya adalah penambahan Na 2 CO 3 0,10 M hingga diperoleh pH 10, kemudian larutan ini diaduk dan dipanaskan selama 1 jam pada suhu 60 °C. 10 commit to user

4. Hydrotalcite-like HTlc sebagai Katalis Transesterifikasi

Beberapa studi telah menunjukkan bahwa Mg-Al Layered Double Hydroxides terkalsinasi memiliki aktivitas moderat dalam reaksi transesterifikasi Cantrell et al., 2005; Xie et al., 2006. Corma et al. 2005 telah melaporkan bahwa Li-Al dan Mg-Al terkalsinasi dapat mengkatalisis gliserol dari metil ester asam lemak menjadi monogliserida kebalikan dari sintesis biodesel. Shumaker et al . 2008 menggunakan Li-Al Layered Double Hydroxides untuk mengkatalisis minyak kedelai dengan methanol, dan Liu et al. 2007 menggunakan Mg-Al HTlc terkalsinasi untuk mengkatalisis minyak poultry dengan metanol. Akan tetapi, dalam penelitiannya, katalis Mg-Al HTlc dan juga oksida terkalsinasinya, menunjukkan aktivitas yang rendah selama reaksi antara minyak dan metanol pada temperatur rendah sekitar titik didih metanol dibandingkan dengan Li-Al Layered Double Hydroxides. Untuk memperbaiki keadaan ini, ke dalam Mg-Al HTlc sering ditambahkan zat-zat aktif agar aktivitas Mg-Al HTlc sebagai katalis akan semakin tinggi. Sun et al. 2006, telah melaporkan bahwa katalis KNO 3 HT terbukti lebih aktif daripada katalis KNO 3 Al 2 O 3 pada proses metilasi siklopentadiena. Gao et al. 2008 dalam reaksi transesterifikasi minyak sawit menjadi biodiesel telah mencampurkan KF pada Mg-Al hidrotalsit dan menghasilkan metil ester asam lemak mencapai 92.

5. Kalium Fluorida KF