Pengolahan Air Laut dan Komposisi Brine Water

commit to user

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengolahan Air Laut dan Komposisi Brine Water

a. Komposisi Kimia Air Laut Komposisi kimia air laut hampir selalu konstan di wilayah manapun di dunia ini. Dalam 1000 gram air laut, selain air yang merupakan komponen terbesar sebanyak 965 gram, terdapat juga sejumlah komponen garam-garam terlarut salinitas sebanyak 35 gram. Dari kadar salinitas tersebut, terdapat beberapa ion-ion utama. Menurut Anderson 2003, salinitas air laut dipengaruhi oleh ion-ion seperti yang tercantum pada Tabel 1 di bawah ini : Tabel 1. Ion-ion yang Mempengaruhi Salinitas Air Laut Ion-ion Kadar dalam o oo berat Proporsi Salinitas Total Klorida Cl - 19,345 55,03 Natrium Na + 10,752 30,59 Sulfat SO 4 2- 2,701 7,68 Magnesium Mg 2+ 1,295 3,68 Kalsium Ca 2+ 0,416 1,18 Kalium K + 0,390 1,11 Bilkarbonat HCO 3 - 0,145 0,41 Bromida Br - 0,066 0,19 Borat BO 3 2- 0,037 0,08 Stronsium Sr 2+ 0,013 0,04 Fluorida F - 0,001 0,003 Lainnya 0,001 0,001 b. Proses Desalinasi Air Laut Proses desalinasi air laut adalah proses penghilangan garam-garam atau pengurangan kadar garam yang ada pada air laut. Hasil dari suatu proses desalinasi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu air yang memiliki kadar 6 commit to user garam rendah yang disebut dengan treated water atau product water, sedangkan yang lainnya adalah air dengan kadar garam lebih tinggi dari pada aslinya yang disebut dengan konsentrat brine atau konsentrat saja. Menurut Younos et al. 2005 ada tiga teknologi yang digunakan dalam proses desalinasi, yaitu teknologi membran, teknologi termal distilasi dan pendekatan kimiawi. Pemilihan teknologi untuk desalinasi ini sangat tergantung pada situasi dan kondisi yang ada. Dalam penelitian ini, akan difokuskan pada brine water hasil proses dengan menggunakan teknologi membran dengan sistem osmosis balik reverse osmose. Osmosis balik adalah suatu proses fisika yang menggunakan fenomena osmosis, yaitu perbedaan tekanan osmotik antara air garam dengan air murni untuk menghilangkan garam-garam dari air laut. Dalam proses osmosis balik ini, suatu tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotik diaplikasikan pada air laut untuk membalikkan aliran melalui pori-pori membran sintesis sehingga dihasilkan air murni freshwater. Kemampuan proses osmosis balik ini dapat mencapai 45.000 mgL padatan terlarut total Total Dissolved Solid. Dengan kemampuannya ini maka teknologi membran osmosis balik sangat sesuai digunakan untuk menghilangkan garam-garam yang terdapat pada air laut.

2. Hydrotalcite