Uji Hipotesis Populasi dan Sampel

Antonius Wahyu Dwiatmojo, 2013 Pengaruh Pelatihan,Kepuasan Kerja,Motivasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Pelayanan Pendidikan Pada Sekolah-Sekolah Yayasan Salib Suci Wilayah Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 Apabila t hitung ≥ t tabel maka H 1 diterima dan H ditolak 3 Apabila t hitung ≤ t tabel maka H 1 ditolak dan H diterima Sedangkan pengujian signifikasi terhadap koefisien korelasi ganda, yang dimaksudkan untuk menguji hipotesis penelitian utama dapat menggunakan rumus pengujian untuk uji F Sugiyono, 2007:219 F = R2 K 1-R2 n-k-1 Keterangan : R2 : koefisien korelasi ganda K : jumlah variabel bebas n : banyaknya sampel Bila F hitung lebih besar dari F tabel maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah signifikan, kriteria penolakan hipotesisnya adalah : 1 Taraf signifikasi 0,05 dengan derajat kebebasan dk = N-2 2 Apabila F hitung ≥ F tabel maka H 1 diterima dan H ditolak 3 Apabila F hitung ≤ F tabel maka H 1 ditolak dan H diterima Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Hipotesis 1 H o : p = 0, Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari pelatihan terhadap kualitas pelayanan pendidikan. Antonius Wahyu Dwiatmojo, 2013 Pengaruh Pelatihan,Kepuasan Kerja,Motivasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Pelayanan Pendidikan Pada Sekolah-Sekolah Yayasan Salib Suci Wilayah Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H a : p 0, Artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari pelatihan terhadap kualitas pelayanan pendidikan. 2. Hipotesis 2 H o : p = 0, Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari kepuasan kerja terhadap kualitas pelayanan pendidikan. H a : p 0, Artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari kepuasan kerja terhadap kualitas pelayanan pendidikan. 3. Hipotesis 3 H o : p = 0, Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari motivasi terhadap kualitas pelayanan pendidikan. H a : p 0, Artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari motivasi terhadap kualitas pelayanan pendidikan. 4. Hipotesis 4 H o : p = 0, Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari komitmen organisasi terhadap kualitas pelayanan pendidikan. H a : p 0, Artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari komitmen organisasi terhadap kualitas pelayanan pendidikan. 5. Hipotesis 5 Antonius Wahyu Dwiatmojo, 2013 Pengaruh Pelatihan,Kepuasan Kerja,Motivasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Pelayanan Pendidikan Pada Sekolah-Sekolah Yayasan Salib Suci Wilayah Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H o : p = 0, Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari pelatihan, kepuasan kerja, motivasi dan komitmen organisasi terhadap kualitas pelayanan pendidikan. H a : p 0, Artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari pelatihan, kepuasan kerja, motivasi dan komitmen organisasi terhadap kualitas pelayanan pendidikan. Antonius Wahyu Dwiatmojo, 2013 Pengaruh Pelatihan,Kepuasan Kerja,Motivasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Pelayanan Pendidikan Pada Sekolah-Sekolah Yayasan Salib Suci Wilayah Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 173 Antonius Wahyu Dwiatmojo, 2013 Pengaruh Pelatihan,Kepuasan Kerja,Motivasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Pelayanan Pendidikan Pada Sekolah-Sekolah Yayasan Salib Suci Wilayah Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan terhadap guru-guru untuk mengetahui pengaruh pelatihan, kepuasan kerja, motivasi, dan komitmen organisasi terhadap kualitas pelayanan pendidikan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Gambaran tentang efektifitas pelatihan di sekolah-sekolah Yayasan Salib Suci wilayah Bandung dipersepsikan oleh responden dinilai efektif. Rata- rata tertinggi terdapat pada dimensi development dan rata-rata terendah terdapat pada dimensi evaluation. 2. Gambaran tentang tingkat kepuasan kerja di sekolah-sekolah Yayasan Salib Suci wialayah Bandung dipersepsikan oleh responden tinggi. Rata- rata tertinggi terdapat pada dimensi promosi jabatan serta rata-rata terendah terdapat pada dimensi kondisi kerja. 3. Gambaran tentang tingkat motivasi di sekolah-sekolah Yayasan Salib Suci wilayah Bandung dipersepsikan oleh responden tinggi. Rata-rata tertinggi terdapat pada dimensi motif dan rata-rata terendah terdapat pada dimensi harapan. Antonius Wahyu Dwiatmojo, 2013 Pengaruh Pelatihan,Kepuasan Kerja,Motivasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Pelayanan Pendidikan Pada Sekolah-Sekolah Yayasan Salib Suci Wilayah Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Gambaran tentang tingkat komitmen organisasi di sekolah-sekolah Yayasan Salib Suci wilayah Bandung dipersepsikan oleh responden sedang. Rata-rata terendah terdapat pada dimensi komitmen berkesinambungan dan rata-rata tertinggi terdapat pada dimensi komitmen normatif. 5. Gambaran tingkat kualitas pelayanan pendidikan di sekolah-sekolah Yayasan Salib Suci wilayah Bandung dipersepsikan oleh responden sedang. Rata-rata tertinggi terdapat pada dimensi kejujuran dan rata-rata terendah terdapat pada dimensi berwujud, kehandalan dan memahami pelanggan. 6. Pelatihan berpengaruh terhadap kualitas pelayanan pendidikan. 7. Kepuasan kerja berpengaruh terhadap kualitas pelayanan pendidikan. 8. Motivasi berpengaruh terhadap kualitas pelayanan pendidikan. 9. Komitmen organisasi berpengaruh terhadap kualitas pelayanan pendidikan. 10. Pelatihan, kepuasan kerja, motivasi dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap kualitas pelayanan pendidikan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, penulis mengajukan beberapa saran yang dapat dijadikan solusi dari permasalahan dan dapat menjadi bahan