Nurul Hendriyani, 2013 Pengetahuan Kewirausahaan dan Persepsi Mahasiswa tentang Kewirausahaan serta Pengaruhnya
terhadap Intensi Berwirausaha Survei pada Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3.3. Populasi dan Sampel 46
3.3.1. Populasi 46
3.3.2. Sampel 46
3.3.2.1. Sampel Angkatan 47
3.3.2.2. Sampel Kelas 48
3.3.2.3. Sampel Jenis Kelamin 49
3.4. Operasional Variabel 51
3.5. Teknik Pengumpulan Data 53
3.6. Instrumen Penelitian 54
3.7. Pengujian Instrumen Penelitian 55
3.7.1. Validitas 55
3.7.2. Reliabilitas 57
3.7.3. Uji Daya Pembeda 57
3.8. Teknik Analisis Data 58
3.8.1. Uji Normalitas 59
3.8.2. Uji Asumsi Klasik 59
3.8.2.1. Multikolinieritas 59
3.8.2.2. Heteroskedastisitas 60
3.8.2.3. Autokorelasi 60
3.8.3. Uji Hipotesis 62
3.8.3.1. Pengujian Secara Parsial Uji t 62
3.8.3.2. Pengujian Secara Parsial Uji F 62
3.8.3.3. Koefisien Determinasi 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 64
4.1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian 64
4.2. Deskripsi Umum Responden 65
4.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi 65
4.2.2. Karakteristik Responden Berdasrkan Jenis Kelamin 66
4.2.3. Karakteristik Responden Berdasrkan Usia 66
4.3. Analisis Instrumen Penelitian 67
4.3.1. Uji Validitas 68
4,3,2. Uji Realibilitas 68
4.3.3. Uji Daya Pembeda 69
4.4. Hasil Pengujian Prasayarat Analisis 70
4.4.1. Hasil Uji Normalitas Data 70
4.4.2. Hasil Uji Multikolonieritas 72
4.4.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas 73
4.4.4. Hasil Uji Autokorelasi 74
4.5. Deskripsi Varibel Penelitiam 74
4.5.1. Variabel Pengetahuan Kewirasuahaan X1 75
Nurul Hendriyani, 2013 Pengetahuan Kewirausahaan dan Persepsi Mahasiswa tentang Kewirausahaan serta Pengaruhnya
terhadap Intensi Berwirausaha Survei pada Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
4.5.2. Variabel Persepi Mahasiswa tentang Kewirausahaan X2 76
4.5.3. Variabel Intensi Berwirasuaha Y 80
4.6. Hasil Hipotesis 84
4.6.1. Pengujian Hipotesis 86
4.6.1.1. Analisis Regresi Secara Parsial Uji t 86
4.6.1.2. Analisis Regresi Secara Simultan Uji F 87
4.6.1.3. Koefisien Determinasi 87
4.7. Pembahasan dan Hasil Penelitian 88
4.7.1 Pengetahuan Kewirausahaan
88 4.7.2.
Persepsi Mahasiswa tentang Kewirausahaan 89
4.7.3. Intensi Berwirausaha
90 4.7.4.
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan terhadap Intensi Berwirasuaha
92 4.7.5.
Pengaruh Persepsi Mahasiswa tentang Kewirausahaan terhadap Intensi Berwirausaha
93
4.8 Implikasi pendidikan
94 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
101 5.1
Kesimpulan 102
5.2 Saran
101 DAFTAR PUSTAKA
103 LAMPIRAN
108
Nurul Hendriyani, 2013 Pengetahuan Kewirausahaan dan Persepsi Mahasiswa tentang Kewirausahaan serta Pengaruhnya
terhadap Intensi Berwirausaha Survei pada Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1.
Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2010
–2012 1
Tabel 1.2.
Pertanyaan dan Jawaban Kuesioner 5
Tabel 2.1.
Ciri-ciri dan Watak Kewirausahaan 10
Tabel 2.2.
Kompetensi Mata Kuliah Kewirausahaan Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
23 Tabel
2.3. Penelitian Terdahulu
35 Tabel
3.1. Populasi Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan
Bisnis Angkatan 2010 46
Tabel 3.2.
Sampel Mahasiswa Angkatan 2010 Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI
48 Tabel
3.3 Sampel Angkatan 2010 Menurut Kelas
48 Tabel
3.4. Sampel Menurut Jenis Kelamin
49 Tabel
3.5. Operasionalisasi Variabel Penelitian
51 Tabel
3.6. Skor Jawaban Berdasarkan Skala Likert
55 Tabel
3.7. Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
56 Tabel
3.8. Klasifikasi Daya Pembeda
58 Tabel
3.9. Uji Statistik Durbin
– Watson d 61
Tabel 4.1.
Jumlah Item Angket 67
Tabel 4.2.
Uji Reliabilitas Variabel 69
Tabel 4.3.
Uji Daya Pembeda Variabel Pengetahuan Kewirausahaan 69
Tabel 4.4
Correlation Statistics 73
Tabel 4.5.
Uji Autokorelasi – Model Summary
74 Tabel
4.6. Distribusi Frekuensi Skor Pengetahuan Kewirausahaan
Mahasiswa 76
Tabel 4.7.
Tingkat Pengetahuan Kewirausahaan Mahasiswa Angkatan 2010 FPEB UPI
76 Tabel
4.8. Gambaran Frekuensi dan Skor Persepsi tentang
Kewirausahaan Dimensi Pengertian Kewirausahaan. 77
Tabel 4.9.
Gambaran Frekuensi dan Skor Persepsi tentang Kewirausahaan Dimensii Tujuan, manfaat, dan peranan
kewirausahaan 78
Tabel 4.10. Gambaran Frekuensi dan Skor Persepsi tentang
Kewirausahaan Dimensi Strategi dan Perencanaan Kewirausahaan
79 Tabel
4.11. Deskripsi Variabel Persepsi Mahasiswa tentang Kewirausahaan
80
Nurul Hendriyani, 2013 Pengetahuan Kewirausahaan dan Persepsi Mahasiswa tentang Kewirausahaan serta Pengaruhnya
terhadap Intensi Berwirausaha Survei pada Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.12. Gambaran Frekuensi dan Skor Intensi Berwirausaha
Dimensi Tekad yang Kuat 81
Tabel 4.13. Gambaran Frekuensi dan Skor Intensi Berwirausaha
Dimensi Persapan Diri 82
Tabel 4.14. Gambaran Frekuensi dan Skor Intensi Berwirausaha
Dimensi Berani Mencoba 83
Tabel 4.15. Deskripsi Variabel Intensi Berwirausaha
84 Tabel
4.16. Coefficients
a
85 Tabel
4.17. Uji Hipotesis Secara Parsial Uji t 86
Tabel 4.18. Uji Hipotesis Secara Simultan Uji F
87 Tabel
4.19. Koefisien Determinasi 87
Nurul Hendriyani, 2013 Pengetahuan Kewirausahaan dan Persepsi Mahasiswa tentang Kewirausahaan serta Pengaruhnya
terhadap Intensi Berwirausaha Survei pada Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Persepsi dan Proses Terjadinya
31 Gambar 2.2.
Theory of Planned Behavior, Icek Ajzen 39
Gambar 2.3. Entrepreneurial Intention-Based Model
40
Gambar 2.4.
Alur Kerangka Pemikiran 43
Gambar 3.1.
Statistik Durbin – Watson d
61
Gambar 4.1. Deskripsi Program Studi Responden
64
Gambar 4.2.
Deskripsi Jenis Kelamin Responden 65
Gambar 4.3.
Deskripsi Berdasarkan Usia Responden 66
Gambar 4.4.
Grafik Uji Normalitas Data Pengetahuan Kewirausahaan 70
Gambar 4.5.
Grafik Uji Normalitas Data Persepsi tentang Kewirausahaan
70
Gambar 4.6.
Grafik Uji Normalitas Data Intensi Berwirausaha 71
Gambar 4.7.
Uji Heteroskedasrisitas 72
Gambar 4.8.
Pengujian Autokorelasi Metode Durbin Watson 73
Gambar 4.9.
Model Program Mahasiswa Wirausaha 94
Gambar 4.10. Model Pengembangan Intensi Berwirausaha Mahasiswa
95
Nurul Hendriyani, 2013 Pengetahuan Kewirausahaan dan Persepsi Mahasiswa tentang Kewirausahaan serta Pengaruhnya
terhadap Intensi Berwirausaha Survei pada Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masalah pengangguran merupakan salah satu masalah penting di suatu negara, demikian halnya di Indonesia. Pengangguran di Indonesia hampir
separuhnya disumbangkan oleh lulusan perguruan tinggi yang jumlahnya sangat banyak. Fenomena yang muncul di dunia pendidikan di Indonesia adalah semakin
tinggi pendidikan seseorang probabilitas dia menjadi penganggur pun semakin tinggi. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh menyatakan bahwa,
tingkat pengangguran tertinggi dinyatakan dari lulusan perguruan tinggi dengan data 0,5 juta orang di tahun 2011 http:www.beritasatu.com. Berdasarkan data
Badan Pusat Statistika BPS tingkat pengangguran terbuka menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan sebagai berikut:
Tabel 1.1. Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
2010 – 2012
Sumber: Badan Pusat Statistika www.bps.go.id 2013
Berdasarkan Tabel 1.1 terlihat tingkat pengangguran terbuka lulusan perguruan tinggi masih sangat tinggi mencapai setengah juta jiwa. Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Menakertrans Muhaimin Iskandar berpendapat bahwa jumlah pengangguran yang tinggi disebabkan oleh ekspektasi para lulusan
perguruan tinggi terhadap lapangan pekerjaan yang mereka cari. Ekspektasi ini
No. Pendidikan Tertinggi
Yang Ditamatkan 2010
2011 2012
juta jiwa juta jiwa
juta jiwa
1. Tidakbelum pernah
sekolah 157.586
3,81 190.370
3,56 82.411
3,69 2.
Belumtidak tamat SD 600.221
7,45 686.895
8,37 503.379
7,80 3.
SD 1.402.858
11,90 1.120.090
10,66 1.449.508
10,34 4.
SLTP 1.661.449
11,87 1.890.755
10,43 1.701.294
5,51 5.
SLTA Umum 2.149.123
12,78 2.042.629
7,16 1.832.109
7,50 6.
SLTA Kejuruan 1.195.192
11,92 1.032.317
8,02 1.041.265
6,95 7.
Diploma I,II,IIIAkademi 443.222
7,14 244.687
6,56 196.780
6,32 8.
Universitas 710.128
6,15 492.343
5,23 438.210
5,13 Total
8.319.779 73,11
7.700.086 64,99
7.244.956 50,98
2
Nurul Hendriyani, 2013 Pengetahuan Kewirausahaan dan Persepsi Mahasiswa tentang Kewirausahaan serta Pengaruhnya
terhadap Intensi Berwirausaha Survei pada Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
disebakan oleh para lulusan perguruan tinggi yang memilih-milih pekerjaan sesuai dengan kebutuhan dan kompetensinya http:www.jpnn.com. Hal ini
menunjukkan setiap para lulusan perguruan tinggi tidak melihat kenyataan bahwa lapangan kerja yang ada tidak memungkinkan untuk menyerap seluruh lulusan
perguruan tinggi. Oleh karena itu Pemerintah meminta para sarjana mengembangkam jiwa entrepreuner untuk menciptakan pekerjaan atau
berwirausaha.
Menurut Zulfadhli dalam Tribun News.com menyatakan bahwa:
“Tingkat kemajuan dan kesejahteraan sebuah negara dilihat dari berapa jumlah wirausaha di negara tersebut. Sedikitnya yang harus
dimiliki sebanyak 2 persen dari total penduduk, dengan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 237 juta jiwa, maka Indonesia membutuhkan sekitar
4,5 juta lebih wirausahawan. Hanya saja Indonesia saat ini baru memiliki sekitar 0, 24 persen atau sekitar 590 ribu wirausahawan. Jumlah ini jauh
dari target minimal sebesar 2 persen atau 4,5 juta wirausahawan”. http:id.berita.yahoo.com
Pendapat ini diperkuat oleh David Mc Clelland seorang ilmuwan dari Amerika Serikat dalam Gallyn 2011:3
„menyatakan bahwa suatu negara dapat dikatakan makmur apabila minimal harus memiliki jumlah entrepreneur atau
wirausaha sebanyak 2 dari jumlah populasi penduduknya‟. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa berwirausaha merupakan sumber bagi lahirnya wirausaha-
wirausaha masa depan menurut Gorman et al,; Kourilsky dan Walstad Indarti dan Rostiani, 2008:12.
Berwirausaha merupakan salah satu pilihan yang rasional mengingat sifatnya yang mandiri, sehingga tidak tergantung pada ketersediaan lapangan kerja
yang ada Wijaya, 2007:117. Pendapat yang dikemukakan oleh Syafie dalam Wiedy 2009:6
menyatakan bahwa “perekonomian dunia menawarkan tantangan dan kesempatan bagi siapa saja, sehingga dibutuhkan para entrepreneur yang
mampu menjawab tantangan dan memanfaatkan peluang dikawasan free trade pasar bebas yang akan dimulai tahun 2020 untuk wilayah Asia Pasifik”. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa entrepreneur merupakan salah satu alternatif dalam mengurangi permasalahan pengangguran.
3
Nurul Hendriyani, 2013 Pengetahuan Kewirausahaan dan Persepsi Mahasiswa tentang Kewirausahaan serta Pengaruhnya
terhadap Intensi Berwirausaha Survei pada Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
„Entrepreneur adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas, yang sebagian besar
mereka adalah
pendorong perubahan,
inovasi, kemajuan
dan perekonomian
yang akandatang,
orang-orang yang
mempunyai kemampuan untuk mengambil resiko dan mempercepat pertumbuhan
ekonomi‟ Longenecker, Moore Petty dalam Wiedy 2009:10.
Berdasarkan hasil survei tahun 2012 www.id.berita.yahoo.com ”sebanyak 83,18 persen lulusan perguruan tinggi berharap menjadi karyawan.
Sementara yang bercita-cita menjad i pengusaha hanya 6,14 persen”. Data ini
menunujukkan bahwa tingkat ketertarikan kalangan terdidik pada wirausaha
masih sangat rendah. Sedangkan menurut Wijaya 2007:118
“salah satu faktor pendukung menjadi wirausaha adalah adanya keinginan dan keinginan ini oleh
Fishbein dan Ajzen disebut sebagai intensi yaitu komponen dalam diri individu
yang mengacu pada keinginan untuk melakukan tingkah laku tertentu”. Sebagai lembaga pendidikan, perguruan tingi diharapkan mampu
mempersiapkan masa depan yang lebih baik dengan mengembangkan intelektual dan keterampilan agar generasi muda dapat melakukan aktualisasi diri.
Pendidikan tinggi juga berperan dalam menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keinginan yang tinggi dalam menanamkan jiwa dan sikap
kewirausahaan dalam mengatasi masalah perekonomian negara dengan cara menciptakan lapangan kerja.
Universitas Pendidikan Indonesia sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia sudah seharusnya menciptakan lulusan sarjana yang
memiliki kualifikasi untuk menjadi seorang wirausaha, khususnya Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis yang diharapkan mampu menciptakan pendidik
serta para ekonom yang dapat meningkatkan perekonomian negara. Salah satu upaya yang dilaksanakan oleh Universitas Pendidikan
Indonesia, yaitu dengan mendidik mahasiswa dan mempersiapkan lulusannya untuk mempelajari kewirausahaan dan menjadikan kewirausahaan sebagai bagian
kurikulum yang diberikan di beberapa fakultas salah satunya, yaitu Fakultas
4
Nurul Hendriyani, 2013 Pengetahuan Kewirausahaan dan Persepsi Mahasiswa tentang Kewirausahaan serta Pengaruhnya
terhadap Intensi Berwirausaha Survei pada Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Pendidikan Ekonomi dan Bisnis. Sesuai dengan anjuran Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi Dirjen Dikti dalam Eka Handriani 2011:84 sejak tahun
2009 yang menyatakan bahwa perguruan tinggi hendaknya memasukan mata
kuliah kewirausahaan ke dalam kurikulumnya. Eka Handriani 2011:83
memperkuat pernyataan di atas bahwa: “Semua perguruan tinggi di Indonesia seharusya memasukkan
mata kuliah kewirausahaan ke dalam kurikulum mereka sebagai salah satu mata kuliah pokok yang wajib ditempuh oleh semua mahasiswa. Sehingga
perguruan tinggi mampu menciptakan lulusan sarjana yang memiliki mindset sebagai pencipta lapangan pekerjaan job creators tetapi, bukan
berorientasi mencari pekerjaan terutama sebagai pegawai negeri, dan pegawai swasta job seekers
”. Tetapi upaya tersebut masih belum bisa dicapai oleh setiap perguruan
tinggi. Dengan upaya memasukkan pendidikan kewirausahaan ke dalam kurikulumnya, bahwa faktanya keinginan berwirausaha di kalangan perguruan
tinggi masih terbilang rendah. Mery Citra Sondari 2012:2 berpendapat sama
dalam penelitiannya bahwa upaya ini belum efektif, para lulusan perguruan tinggi masih saja enggan untuk langsung terjun sebagai wirausahawan, ini terlihat dari
berapa lama waktu tunggu untuk mendapatkan pekerjaan. Untuk memperkuat kebenaran informasi tersebut, penulis melakukan
prapenelitian tentang bagaimana perbandingan antara intensi berwirausaha dengan intensi bekerja sebagai pegawai di instansi pemerintah atau swasta pada
mahasiswa setelah lulus kuliah. Prapenelitian yang pertama dilakukan pada mahasiswa di tujuh fakultas yang ada di UPI. Dari ke tujuh fakultas tersebut,
hasilnya menunjukkan bahwa mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis FPEB merupakan fakultas yang memiliki intensi berwirausaha pada
mahasiswanya masih rendah dibandingkan dengan fakultas lainnya. Dari 25 responden, hanya 9 orang yang memiliki keinginan berwirausaha setelah lulus,
sedangkan 16 responden memiliki keinginan untuk bekerja di instansi pemerintah ataupun swasta.
5
Nurul Hendriyani, 2013 Pengetahuan Kewirausahaan dan Persepsi Mahasiswa tentang Kewirausahaan serta Pengaruhnya
terhadap Intensi Berwirausaha Survei pada Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Oleh karena itu, untuk lebih meyakinkan bahwa intensi berwirausaha mahasiswa FPEB masih rendah, maka prapenelitian dilanjutkan pada mahasiswa
disalah satu program studi yang ada di FEPB. Hasil prapenelitian tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.2. :
Tabel 1.2. Pertanyaan dan Jawaban Kuesioner
NO. PERNYATAAN
SS S
KS TS
STS Jumlah
Skor Ideal 220 5
4 3
2 1
Skor Skala
1. Mahasiswa memiliki keinginan
untuk bekerja di instansi milik pemerintah atau swasta setelah
lulus kuliah. 115
44 12
12 -
183 STS
2. Mahasiswa memiliki keinginan
untuk menciptakan pekerjaanusaha sendiri setelah lulus kuliah.
30 16
3 36
13 98
R
Sumber : Prapenelitian data diolah Berdasarkan Tabel 1.2. diketahui bahwa lebih dari setengah mahasiswa
yang merencanakan setelah menyelesaikan pendidikan untuk mencari pekerjaan sebagai karyawan swastanegeri daripada menciptakan lapangan kerja sebagai
wirausaha. Hal tersebut dikarenakan bahwa dengan menjadi pegawai swastanegeri akan mendapatkan penghasilan yang jelas dan kontinyu setiap
bulannya dengan tingkat resiko yang rendah. Sedangkan jika menjadi wirausaha masih banyak mahasiswa yang takut untuk mencoba karena takut mengalami
kegagalan serta masih memiliki tingkat percaya diri yang rendah.Sehubungan dengan pentingnya wirausaha dalam kemajuan bangsa, maka sebagai agent of
change, mahasiswa harus dapat menjadi wirausaha demi perubahan yang lebih baik bagi negaranya.
Rendahnya keinginan intensi berwirausaha di kalangan mahasiswa sangat disayangkan, karena beberapa penelitian menyebutkan bahwa “keinginan
berwirausaha para mahasiswa merupakan sumber bagi lahirnya wirausaha-
wirausaha masa depan” Indarti, 2008:3.
6
Nurul Hendriyani, 2013 Pengetahuan Kewirausahaan dan Persepsi Mahasiswa tentang Kewirausahaan serta Pengaruhnya
terhadap Intensi Berwirausaha Survei pada Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Melalui intensi seseorang dapat memprediksikan tindakan yang akan dilakukannya. Jika intensi berwirausaha rendah maka perilaku kewirausahaannya
pun akan rendah. Hal tersebut tidak bisa dibiarkan begitu saja, harus ada alternatif guna
meningkatkan intensi berwirausaha mahasiswa. Mengingat bahwa mahasiswa merupakan generasi muda yang memiliki pengetahuan serta tingkat
kreasi dan inovasi yang tinggi, maka melalui intensi berwirausaha yang matang dan terencana akan menimbulkan dampak terhadap penambahan jumlah
wirausaha serta dapat melihat siapa-siapa saja yang akan menjadi seorang wirausaha.
Intensi dapat digunakan untuk meramal seberapa kuat keinginan individu untuk menampilkan tingkah laku dan seberapa banyak usaha yang direncanakan
atau akan dilaksanakan untuk menampilkan tingkah laku tersebut. Seseorang dengan intensi untuk memulai usaha akan memiliki kesiapan dan kemajuan yang
lebih baik dalam usaha yang dijalankan dibandingkan seorang tanpa intensi untuk memulai usaha. Intensi berwirausaha dapat pula disebut sebagai niatan seseorang
untuk melakukan kegiatan wirausaha juga berhubungan dengan keyakinan
seseorang terhadap objek perbuatannya. Priyanto dalam Lieli Suharti dan Hani Sirine 2011:126 banyak faktor
yang mempengaruhi intensi seseorang untuk melakukan wirausaha. Pada dasarnya pembentukan jiwa kewirausaha-an dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Faktor internal yang berasal dari dalam diri wirausahawan dapat berupa sifat-sifat personal, sikap, perilaku, kemauan dan kemampuan individu yang dapat memberi
kekuatan individu untuk berwirausaha. Sedangkan faktor eksternal berasal dari luar diri pelaku entrepreneur yang dapat berupa unsur dari lingkungan sekitar
seperti lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan pengetahuan, pengalaman pembelajaran, hasil belajar dan akan kebutuhan prestasi, lingkungan dunia usaha,
lingkungan fisik, lingkungan sosial ekonomi dan lain-lain
Menurut Indarti 2008:3 salah satu faktor penting dalam menciptakan
wirausaha adalah keinginan. Intensi merupakan kesungguhan seseorang untuk melakukan kegiatan wirausaha. Semakin besar intensi seseorang ingin
7
Nurul Hendriyani, 2013 Pengetahuan Kewirausahaan dan Persepsi Mahasiswa tentang Kewirausahaan serta Pengaruhnya
terhadap Intensi Berwirausaha Survei pada Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
berwirausaha maka akan semakin baik dalam memulai usahanya. Intensi seseorang yang di imbangi dengan pengetahuan kewirausahaan dan kepercayaan
terhadap kemampuan dirinya akan berdampak baik terhadap lahirnya wirausaha baru sehingga dapat menciptakan peluang atau lapangan kerja.
Selain pengetahuan kewirausahaan, menurut Shapero dan Sokol dalam Iskandar 2012:96 menyatakan bahwa perilaku kewirausahaan sebagai akibat
dari interaksi antara faktor-faktor kontekstual yang akan bertindak melalui pengaruhnya terhadap persepsi individu. Persepsi individu tentang kewirausahaan
akan berpengaruh positif terhadap intensi berwirausaha. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka penulis ingin
meneliti mengenai faktor yang mempengaruhi intensi berwirausaha mahasiswa yang dibatasi pada pengetahuan kewirausahaan dan persepsi mahasiswa pada
kewirausahaan sehingga dalam penelitian ini penulis memberi judul
“Pengetahuan Kewirausahaan dan Persepsi Mahasiswa tentang Kewirausahaan serta Pengaruhnya terhadap Intensi Berwirausaha
Mahasiswa Survei pada Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Bagaimana gambaran pengetahuan kewirausahaan, persepsi mahasiswa
tentang kewirausahaan, dan intensi berwirausaha Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI?
2. Bagaimana
pengaruh pengetahuan
kewirausahaan terhadap
intensi berwirausaha Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI?
3. Bagaimana pengaruh persepsi mahasiswa tentang kewirausahaan terhadap
intensi berwirausaha Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI?
1.3. Tujuan Peneletian
8
Nurul Hendriyani, 2013 Pengetahuan Kewirausahaan dan Persepsi Mahasiswa tentang Kewirausahaan serta Pengaruhnya
terhadap Intensi Berwirausaha Survei pada Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dengan berpijak pada rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Bagaimana gambaran pengetahuan kewirausahaan, persepsi mahasiswa
tentang kewirausahaan, dan intensi berwirausaha Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI.
2. Bagaimana
pengaruh pengetahuan
kewirausahaan terhadap
intensi berwirausaha Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI.
3. Bagaimana pengaruh persepsi mahasiswa tentang kewirausahaan terhadap
intensi berwirausaha Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI.
1.4. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian, maka hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh
pengetahuan kewirausahaan dan persepsi mahaiswa pada kewirausahaan dalam menumbuhkan intensi berwirausaha mahasiswa.
b. Untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu
pendidikan dan kewirausahaan. 2.
Manfaat Praktis a.
Sebagai bahan informasi bagi pihak lain yang akan meneliti lebih lanjut sekitar penelitian sejenis dan sebagai bahan pertimbangan penelitian
sejenis. b.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak fakultas untuk menumbuhkan semangat dan intensi berwirausaha mahasiswa serta
mencetak lulusan perguruan tinggi yang mampu menciptakan lapangan usaha sendiri atau berwirausaha.
Nurul Hendriyani, 2013 Pengetahuan Kewirausahaan dan Persepsi Mahasiswa tentang Kewirausahaan serta Pengaruhnya
terhadap Intensi Berwirausaha Survei pada Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Objek variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu intensi berwirausaha mahasiswa sebagai variabel terikat dan pengetahuan kewirausahaan
serta persepsi mahasiswa tentang kewirausahaan sebagai variabel bebas. Objek sasaran dilakukan pada Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI
yang telah mengontrak mata kuliah kewirausahaan.
3.2. Metode Penelitian
Menurut Sugiyono 2012:2 metode penelitian pada dasarnya merupakan
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara
ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.
Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang
dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses
yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dan explanatory. Survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar
maupun kecil tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian relatif, distribusi dan hubungan
antar variabel Kerlinger dalam Riduwan 2011:49. Atau dengan kata lain,
penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data
sedangkan explanatory yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui hipotesa.
46
Nurul Hendriyani, 2013 Pengetahuan Kewirausahaan dan Persepsi Mahasiswa tentang Kewirausahaan serta Pengaruhnya
terhadap Intensi Berwirausaha Survei pada Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3.3. Populasi dan Sampel