Kognitif, terdiri dari 6 aspek, yaitu pengetahuan ingatan, pemahaman, Afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yaitu Psikomotor, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan

sekolah seperti teman-teman di sekolah, guru dan staf, dan lain-lain yang dapat mempengaruhi proses belajar siswa di sekolah. Sedangkan lingkungan sosial masyarakat adalah kelompok di sekitar tempat tinggal siswa, atau tempat bermain siswa yang akan mempengaruhi aktivitas dan proses belajarnya. Lingkungan sosial keluarga berasal dari keluarga siswa. b. Lingkungan nonsosial, terbagi menjadi 3 yaitu lingkungan alamiah seperti kondisi udara yang segar dan tidak terlalu panas atau dingin, sinar matahari yang sesuai, suasana yang sejuk dan tenang; faktor instrumental seperti alat belajar yang terbagi menjadi dua, yaitu hardwareseperti gedung sekolah, alat dan fasilitas belajar, lapangan olahraga dan software seperti kurikulum sekolah, peraturan sekolah, dan buku; dan faktor materi pelajaran yang hendaknya disesuaikan dengan perkembangan siswa.

2.1.2.3 Ranah Hasil Belajar

Klasifikasi oleh Bloom dalam Susanto 2013 yang digunakan dalam sistem pendidikan nasional membagi hasil belajar menjadi tiga ranah, yaitu:

1. Kognitif, terdiri dari 6 aspek, yaitu pengetahuan ingatan, pemahaman,

aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Aspek pengetahuan dan pemahaman disebut kognitif tingkat rendah, dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi.

2. Afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yaitu

penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi.

3. Psikomotor, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan

bertindak. Ada 6 aspek ranah psikomotoris, yaitu gerakan refleks, keterampilan gerak dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan dan ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.

2.1.3 Metode APIQ

2.1.3.1 Pengertian Metode APIQ

Nggermanto 2010:3 menyatakan bahwa Metode APIQ Aritmatik Plus Inteligensi Quantum adalah metode matematika yang kreatif dan membantu siswa untuk mempelajari konsep matematika secara menyenangkan yang didesain sesuai dengan kemampuan, kelebihan maupun kekurangan masing- masing siswa. Metode belajar ini dikembangkan pertama kali pada tahun 2000 oleh seorang alumni ITB bernama Agus Nggermanto. Pada metode APIQ, anak diajarkan untuk dapat menyelesaikan masalah dalam matematika secara cepat dan sederhana. Siswa tidak hanya diajarkan dengan cara cepat, tetapi siswa juga akan memahami konsep matematika. APIQ merupakan perpaduan antara pendekatan Quantum Learning, Quotien Learning,dan Experiential Learning.

1. Metodologi Methodology

Quantum Learning dan Quantum Quotient adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan keseimbangan antara otak kanan yang kreatif dengan otak kiri yang logis. Selain itu, didorong dengan keseimbangan kecerdasan intelektual, spiritual dan emosional sehingga akan memaksimalkan kerja keseluruhan bagian otak. Dengan pendekatan Quantum Learning memungkinkan siswa belajar dengan cepat dan menyenangkan. Experiential Learning, melalui metode APIQ pembelajaran matematika yang semula abstrak, menjadi nyata karena siswa akan belajar menggunakan alat-alat media pembelajaran yang sesuai. Guru sebagai penyedia alat belajar akan membantu siswa dalam memahami lebih dalam tentang materi ajar melalui pengalaman siswa sendiri. Dalam hal ini dapat menggunakan indera peraba, pencium, perasa, dan lain sebagainya sesui dengan kebutuhan belajar. Mastery Learning, metode APIQ menyadari bahwa siswa hadir dengan kelebihan dan kekurangan pada masing-masing individu. Berdasarkan pandangan tersebut, APIQ melakukan pendekatan secara personal untuk dapat

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun 2004-2013

21 388 5

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Diskriminasi Daun Gandarusa (Justicia gendarrusa Burm.f.) Asal Surabaya, Jember dan Mojokerto Menggunakan Metode Elektroforesis

0 61 6

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5