Hasil Penelitian .1 Statistik Deskriptif

4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dalam penelitian ini hanya untuk mendeskripsikan data sampel dan tidak membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil. Menurut Ghozali 2005:19, statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range dan kemencengan distribusi. Tabel 4.14 Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N LN_ROE -1.86527 .94074 52 LN_DER .10334 .76328 52 LN_ROA -2.66632 .79776 52 Sumber: Output SPSS, diolah Penulis, 2013 Berdasarkan data dari tabel 4.14 dapat dijelaskan bahwa: 1. Variabel rentabilitas modal sendiri yang indikatornya Return on Equity ROE yaitu sebagai variabel dependen memiliki sampel N sebanyak 52, dengan nilai mean nilai rata-rata -1,86527. Standar deviation simpangan baku variabel ini adalah 0, 94074. 2. Variabel struktur modal yang indikatornya Debt to Equity Ratio DER yaitu sebagai variabel independen memiliki sampel N sebanyak 52, dengan nilai mean nilai rata-rata 0,10334. Standar deviation simpangan baku variabel ini adalah 0,76328. Universitas Sumatera Utara 3. Variabel return on assets ROA sebagai variabel independen memiliki sampel N sebanyak 52, dengan nilai mean nilai rata-rata -2,66632. Standar deviation simpangan baku variabel ini adalah 0,79776.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

Untuk mendapatkan nilai pemeriksa yang tidak bias dan efisien Best, Linear, Unbiased, EstimatorBLUE, maka penulis perlu melakukan pengujian asumsi klasik sebagai berikut:

4.2.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model yang berdistribusi normal atau mendekati normal. Setelah dilakukan uji yang pertama, ternyata data tidak normal. Kemudian, penulis menggunakan metode transformasi data untuk menormalkan data penelitian. Salah satu transformasi data yang dapat dilakukan adalah dengan mentransformasikan data ke logaritma natural Ln. Adapun metode yang digunakan untuk menguji normalitas adalah dengan menggunakan pendekatan histogram, pendekatan grafik, dan pendekatan Kolmogorov-Smirnov. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 Histogram Sumber: Data diolah, 2013 Pada Gambar 4.1 terlihat bahwa variabel berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak miring ke kiri atau miring ke kanan, melainkan ke tengah dengan bentuk lonceng. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Grafik P-Plot Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Sumber: Data diolah, 2013 Pada Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa titik-titik pada scatterplot mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.15 Uji Model Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 52 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation .12723861 Most Extreme Differences Absolute .077 Positive .077 Negative -.057 Kolmogorov-Smirnov Z .554 Asymp. Sig. 2-tailed .919 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data diolah, 2013 Berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. 2- tailed adalah 0,919 yang lebih besar dari nilai signifikan 0,05. Hal ini berarti variabel residual berdistribusi normal.

4.2.2.2 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya. Model regresi yang baik adalah bebas dari autokerelasi. Uji autokorelasi ini menggunakan Durbin-Watson DW Test. Kriteria pengambilan keputusan pada uji autokolerasi antara lain: a. Jika 0 d dl, berarti tidak ada autokorelasi positif b. Jika dl ≤ d ≤ du, berarti tidak dapat disimpulkan c. Jika 4-dl d 4, berarti tidak ada korelasi negatif Universitas Sumatera Utara d. Jika 4-du ≤ d ≤ 4-dl, berarti tidak dapat disimpulkan e. Jika du d 4-du, berarti tidak terjadi autokorelasi positif atau negatif Tabel 4.16 Hasil Uji Durbin-Watson Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .991 a .982 .981 .129809 1.948 a. Predictors: Constant, LN_ROA, LN_DER b. Dependent Variable: LN_ROE Sumber: Data Diolah, 2013 Berdasarkan uji autokolerasi pada Tabel 4.16 diperoleh nilai Durbin-Watson D-W sebesar 1,948. Nilai d dibandingkan dengan nilai dl dan du pada n = 52 dan k = 3 sehingga diperoleh nilai dl sebesar 1,4339 dan du sebesar 1,6769 . Hal ini sesuai dengan ketentuan du d 4-du, yaitu 1,6769 1,948 4-1,6769 yang menunjukkan bahwa tidak terjadi autokolerasi positif maupun negatif.

4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut Situmorang, et. al, 2007. Jika varians sama maka terjadi homoskedastisitas. Sedangkan, jika varians tidak sama, inilah yang disebut dengan heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dalam model regresi dapat dilihat pada grafik Scatterplot. Jika titik-titik dalam grafik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Scatterplot Sumber: Data diolah, 2013 Berdasarkan gambar scatterplot dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik yang menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

4.2.2.4 Uji Multikolinearitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terdapat korelasi hubungan di antara variabel bebas dalam model regresi Situmorang, et. al, 2010. Apabila terdapat korelasi antara variabel bebas, maka terjadi multikolinearitas. Sedangkan, apabila tidak terdapat korelasi antara variabel bebas, maka tidak terjadi multikolinearitas. Nilai cutoff yang umum Universitas Sumatera Utara dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah tolerance 0.1 sedangkan variance inflation factor VIF 5. Tabel 4.17 Collinearity Statistics Sumber: Data diolah, 2013 Uji multikolinearitas menunjukkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas pada semua variabel independen, dimana VIF 5 dan nilai tolerance 0,1. 4.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda 4.2.3.1 Uji F F- Test Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara serempak terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F hitung dengan F tabel. Bentuk pengujiannya sebagai berikut: a. H : b 1 = ฀ 2 = ฀ 3 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersamaan pada struktur modal dan Return on Assets ROA terhadap rentabilitas modal sendiri. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant .969 .063 15.288 .000 LN_DER .553 .024 .448 23.138 .000 .994 1.006 LN_ROA 1.085 .023 .920 47.450 .000 .994 1.006

a. Dependent Variable: LN_ROE

Universitas Sumatera Utara b. H a : minimal satu b i 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersamaan pada struktur modal dan Return on Assets ROA terhadap rentabilitas modal sendiri. c. Dengan menggunakan tingkat signifikan α 5, jika nilai sig. F 0,05 maka H diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika nilai sig. F ≤ 0,05 maka H a diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Pada penelitian ini nilai F hitung akan dibandingkan dengan F tabel pada tingkat signifika n α = 5 . Kriteria penilaian hipotesis pada uji- F : Ho tidak ditolak H a ditolak jika F hitung ≤ F tabel pada α = 5 Ho ditolak H a diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 Tabel 4.18 Uji Statistik F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 44.309 2 22.154 1314.769 .000 a Residual .826 49 .017 Total 45.135 51 a. Predictors: Constant, LN_ROA, LN_DER b. Dependent Variable: LN_ROE Sumber: Data diolah, 2013 Hasil uji F pada Tabel 4.18 menunjukkan bahwa nilai F hitung adalah 1314,769 dengan tingkat signifikansi 0,000 0,05. Dengan menggunakan tabel F diperoleh nilai F tabel sebesar 3,19. Hal ini menunjukkan bahwa nilai F hitung F tabel yang berarti Ho ditolak dan H a diterima, artinya variabel independen yakni Universitas Sumatera Utara struktur modal dan return on assets secara simultan atau serempak mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap rentabilitas modal sendiri pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di BEI.

4.2.3.2 Uji t t- Test

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Tabel 4.19 Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .969 .063 15.288 .000 LN_DER .553 .024 .448 23.138 .000 LN_ROA 1.085 .023 .920 47.450 .000

a. Dependent Variable: LN_ROE

Sumber: Data diolah, 2013 Berdasarkan hasil uji t, maka diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y = 0.969 + 0.553X 1 + 1.085X 2 + e Dimana: Y = Rentabilitas Modal Sendiri Return on EquityROE a = Konstanta X 1 = Struktur Modal Debt to Equity RatioDER X 2 = Return on Assets ROA e = Standard Error Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil pengolahan hasil uji t pada tabel 4.19 dapat dijelaskan hasil pengujian sebagai berikut: a. Nilai a Konstanta = 0,969 Nilai konstanta ini menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel independen yakni debt to equity ratio dan return on assets, maka return on equity sebesar 0,969 b. Variabel debt to equity ratio DER berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap return on equity. Hal ini terlihat dari nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,00 dan nilai t hitung 23,138 t tabel 1,67655 , artinya jika variabel DER ditingkatkan sebesar satu satuan maka return on equity akan mengalami kenaikan sebesar 0,553 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. c. Variabel return on assets ROA berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap return on equity. Hal ini terlihat dari nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,00 dan nilai t hitung 47,450 t tabel 1,67655 , artinya jika variabel ROA ditingkatkan sebesar satu satuan maka return on equity akan mengalami kenaikan sebesar 1,085 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap.

4.2.3.3 Uji Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Apabila nilai R 2 suatu regresi mendekati satu, maka semakin baik regresi tersebut. Sebaliknya, semakin mendekati nol, maka variabel independen secara keseluruhan tidak bisa menjelaskan variabel dependen. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.20 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .991 a .982 .981 .129809 a. Predictors: Constant, LN_ROA, LN_DER b. Dependent Variable: LN_ROE Sumber: Data diolah, 2013 Berdasarkan Uji Koefisien Determinasi diketahui bahwa R sebesar 0,991 yang berarti hubungan antara debt to equity ratio dan return on assets terhadap return on equity sebesar 99,1. Nilai R Square sebesar 0,982 berarti 98,2 faktor yang berpengaruh terhadap return on equity dapat dijelaskan debt to equity ratio dan return on assets. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 1,8 dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini. Adjusted R Square sebesar 0,981 berarti 98,1 faktor yang berpengaruh terhadap return on equity dapat dijelaskan oleh debt to equity ratio dan return on assets. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 1,9 dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini. Standar Error of the Estimate adalah 0,129809 dimana semakin kecil standar deviasi maka model akan semakin baik.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Modal dan Return on Asset terhadap Rentabilitas Modal Sendiri pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 35 83

Pengaruh Struktur Modal dan Return on Asset Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 3 99

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP RENTABILITAS MODAL SENDIRI PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLTK DI INDONESIA.

0 0 6

Pengaruh Struktur Modal dan Return on Asset Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Struktur Modal dan Return on Asset Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Struktur Modal dan Return on Asset Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Pengaruh Struktur Modal dan Return on Asset Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 24

Pengaruh Struktur Modal dan Return on Asset Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Struktur Modal dan Return on Asset Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 17

Pengaruh Struktur Modal dan Return on Assets terhadap Rentabilitas Modal Sendiri pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di BEI (2008-2011)

0 0 12