tersebut dan dinyatakan dalam persentase. Rumus yang digunakan untuk mengukur return on assets adalah:
������ �� ������ = ���� ������ℎ �����
����� ���� × 100
3.4 Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data kuantitatif yang menggunakan data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan yang
diperoleh dari hasil publikasi Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data yang telah diolah lebih lanjut
dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain Umar, 2007:42.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi yaitu dengan mempelajari, mengklasifikasikan dan menganalisis data sekunder berupa
laporan keuangan, rasio keuangan maupun informasi terkait lainnya dalam lingkup penelitian ini. Peneliti juga melakukan penelitian kepustakaan dengan
cara pengkajian dan pendalaman dari berbagai literatur karya ilmiah seperti buku, jurnal dan laporan penelitian yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data
yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data time series karena data penelitian tersebut berupa data rentetan waktu, yaitu data dan rasio keuangan
financial data and ratios yang termuat dalam IDX fact book periode 2008-2011, data tanggal publikasi laporan keuangan yang diperoleh dari situs BEI
www.idx.co.id.
Universitas Sumatera Utara
3.6 Teknik Analisis Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Penelitian ini menggunakan analisis statistik yaitu analisis regresi linear berganda yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel
independen baik secara simultan maupun parsial terhadap variabel dependen. Persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e
Keterangan: Y = Rentabilitas Modal Sendiri Return on EquityROE
a = Konstanta X
1
= Struktur Modal Debt to Equity RatioDER X
2
= Return on Assets ROA
e = Standard Error Dalam penelitian ini, penulis menggunakan program software SPSS
Statistic Product Service Solution 17.0 for Windows. Untuk mendapatkan nilai pemeriksa yang tidak bias dan efisien Best, Linear, Unbiased,
EstimatorBLUE, maka perlu dilakukan pengujian asumsi klasik. Kriteria asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data tersebut
dianalisis adalah sebagai berikut:
3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik 3.6.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk
Universitas Sumatera Utara
lonceng Situmorang dkk, 2012:100. Model regresi yang baik adalah model yang berdistribusi normal atau mendekati normal. Metode yang digunakan untuk
menguji normalitas adalah dengan menggunakan pendekatan histogram, pendekatan grafik, dan pendekatan Kolmogorov-Smirnov.
3.6.1.2 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode sebelumnya Situmorang dkk, 2012:120. Model regresi yang baik adalah bebas dari autokerelasi. Uji autokorelasi ini menggunakan
Durbin-Watson DW Test.
Tabel 3.2 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi
Hipotesis Nol Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl
Tidak ada autokorelasi positif No decision dl
≤ d ≤ du Tidak ada korelasi negatif
Tolak 4 – dl d 4
Tidak ada korelasi negatif No decision
4 – du ≤ d ≤ 4 – dl
Tidak ada autokorelasi positif atau negatif
Tidak ditolak du d 4 – du
Sumber : Situmorang et al 2012:126 3.6.1.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama
maka terjadi homoskedastisitas. Sedangkan, jika varians tidak sama, inilah yang disebut dengan heteroskedastisitas Situmorang dkk, 2012:108. Model regresi
yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
3.6.1.4 Uji Multikolinearitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terdapat korelasi hubungan diantara variabel bebas dalam model regresi
Situmorang dkk, 2010:129. Apabila terdapat korelasi antara variabel bebas, maka terjadi multikolinearitas. Sedangkan, apabila tidak terdapat korelasi antara
variabel bebas, maka tidak terjadi multikolinearitas. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah tolerance 0.1
sedangkan variance inflation factor VIF 5.
3.6.2 Pengujian Hipotesis
Hipotesis diuji dengan analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linear antara variabel
independen dengan variabel dependen Situmorang dkk, 2012:151. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, digunakan uji F F-
test, uji t t-test, serta uji koefisien determinasi R
2
.
3.6.2.1 Uji F F- Test
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara serempak terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan
membandingkan signifikansi F hitung dengan F tabel Situmorang dkk, 2012:156. Bentuk pengujiannya sebagai berikut:
a. H
: b
1
= �
2
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersamaan pada struktur modal dan return on assets ROA terhadap
rentabilitas modal sendiri.
Universitas Sumatera Utara
b. H
a
: minimal satu b
i
0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersamaan pada struktur modal dan return on assets ROA terhadap
rentabilitas modal sendiri. c.
Dengan menggunakan tingkat signifikan α 5, jika nilai sig. F 0,05 maka H
diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika nilai sig. F
≤ 0,05 maka H
a
diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Pada penelitian ini nilai F
hitung
akan dibandingkan dengan F
tabel
pada tingkat signifikan α = 5 . Kriteria penilaian hipotesis pada uji- F :
Ho tidak ditolak H
a
ditolak jika F
hitung
≤ F
tabel
pada α = 5 Ho ditolak H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
3.6.2.2 Uji t t- Test
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat
Situmorang dkk, 2012:164. Bentuk pengujiannya adalah:
a.
�
�
= Struktur Modal Debt to Equity RatioDER
H
o
: b
1
= 0, artinya struktur modal tidak berpengaruh yang signifikan terhadap rentabilitas modal sendiri perusahaan food and beverages di Bursa Efek
Indonesia. H
a
: b
1
≠ 0, artinya struktur modal berpengaruh yang signifikan terhadap rentabilitas modal sendiri perusahaan food and beverages di Bursa Efek
Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
b.
�
�
= Return on Assets ROA
H
o
: b
2
= 0, artinya return on assets tidak berpengaruh yang signifikan terhadap rentabilitas modal sendiri perusahaan food and beverages di Bursa Efek
Indonesia. H
a
: b
2
≠ 0, artinya return on assets berpengaruh yang signifikan terhadap rentabilitas modal sendiri perusahaan food and beverages di Bursa Efek
Indonesia. Dengan menggunakan tingkat
signifikan α 5, jika nilai sig. t 0,05 H diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap
variabel terikat. Sebaliknya jika sig. t ≤ 0,05 H
a
diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai t
hitung
juga dapat dibandingkan dengan nilai t
tabel
. Kriteria pengambilan keputusannya yaitu:
H tidak ditolak jika -t
tabel
t
hitung
t
tabel
pada α = 5 H
a
tidak ditolak jika -t
hitung
-t
tabel
dan t
hitung
t
tabel
pada α = 5
3.6.2.3 Uji Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Apabila nilai R
2
suatu regresi mendekati satu, maka semakin baik regresi tersebut. Sebaliknya, semakin
mendekati nol, maka variabel independen secara keseluruhan tidak bisa menjelaskan variabel dependen Situmorang dkk, 2012:154.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data Penelitian