Pembahasan Jangkauan serta Arah Pengaturan

34 Buletin Informasi SDPPI | edisi sebelas 2016 imanya surat pemanggilan. 5. Apabila pada hari, tanggal, waktu pemeriksaan yang diten- tukan pada pemanggilan kedua tidak hadir juga, maka pejabat yang berwenang menghukum menjatuhkan hukuman disi- plin berdasarkan alat bukti dan keterangan yang ada tanpa dilakukan pemeriksaan. b. Melakukan Pemeriksaan Tujuan pemeriksaan terhadap PNS CPNS yang diduga melakukan pe- langgaran disiplin adalah : 1. Untuk mengetahui benar tidaknya PNSCPNS melakukan pelanggaran disiplin. 2. Untuk mengetahui faktor – faktor pendorong yang ber- sangkutan melakukan pelang- garan disiplin. 3. Untuk mengetahui dampak akibat dari pelanggaran disiplin tersebut. Terhadap PemerintahNegara, instansi, atau unitsatuan kerja. 2. Oleh karenanya, dalam melakukan pemeriksaan terhadap PNSCPNS yang diduga melakukan pelanggaran disi- plin harus dilakukan secara teliti dan obyektif, sehingga pejabat yang ber- sangkutan dapat secara cepat, tepat dan akurat mempertimbangkan tingkat dan jenis hukuman disiplin terhadap PNS CPNS yang bersangkutan.

C. Teknis Pemeriksaan

1. Tata Cara Pemeriksaan a. Sebelum melakukan pemerik- saan atasan langsung atau Tim Pemeriksa mempelajari terlebih dahulu dengan seksama dan cermati data, bahan dan laporan mengenai dugaan pelanggaran disiplin. b. Proses pelaksanaan pemeriksaan dilakukan secara TERTUTUP dan diketahui, dihadiri oleh PNSCPNS yang diperiksa dan pemeriksa. c. PNS yang diperiksa karena diduga melakukan pelanggaran disiplin wajib menjawab pertanyaan yang diajukan oleh atasan langsung atau Tim Pemeriksa. d. Apabila PNSCPNS yang diperiksa itu tidak mau menjawab pertanyaan maka yang bersangkutan dianggap mengakui pelanggaran disiplin yang dituduhkan kepadanya. e. Hasil pemeriksaan harus ditu- angkan dalam Berita Acara Pemeriksaan yang ditandatangani oleh Tim Pemeriksa dan PNSCPNS yang diperiksa. f. Apabila PNSCPNS yang diperiksa tidak bersedia menandatangani BAP, maka BAP cukup ditanda tangani oleh Tim Pemeriksa, dengan mem- berikan catatan dalam BAP bahwa PNS yang diperiksa tidak bersedia menandatangani BAP. g. Walaupun PNSCPNS yang diper- iksa tidak bersedia untuk menan- datangani BAP tersebut, BAP tetap dijadikan dasar untuk menjatuhkan hukuman disiplin. h. PNS yang diperiksa berhak men- dapat fotocopi BAP. 2. Materi pemeriksaan, harus mencer- minkan kepastian hukum oleh kare- nanya untuk mempermudah meng- gunakan rumus 5W + 1 H , Who, What, When, Where, Why, dan How , sehingga Tim Pemeriksa dapat mengetahui : a. Siapa yang melakukan pelanggaran disiplin ? b. Apa pelanggaran disiplin yang dilakukan ? c. Kapan waktu melakukan pelang- garan disiplin ? d. Dimana lokas terjadinya pelang- garan disiplin ? e. Mengapa latar belakang faktor pendorong yang menyebabkan pel- anggaran disiplin ? f. Bagaimana cara yang ditempuh untuk melakukan pelanggaran disi- plin ? 3. Menyusun Berita Acara Pemeriksaan Berita Acara Pemeriksaan BAP harus dibuat tertulis dan memuat antara lain : a. Hari, tanggal, bulan, dan tahun pemerik- saan. b. Nama dan identitas pejabat pemeriksa dan PNSCPNS yang diperiksa. c. Dasar pelaksanaan tugas pemeriksaan. d. Kesediaan PNSCPNS untuk diperiksa dan menjawab pertanyaan. e. Pasal – pasal yang dilanggar. f. Kondisi kesehatan PNSCPNS yang diperiksa. g. BAP harus mencerminkan kepastian hukum, melalui pertanyaan : siapa, mengapa, dimana, kapan, kenapa dan bagaimana. h. Pemeriksaan harus teliti dan obyektif. i. Pertanyaan dan jawaban tentang apakah sebelumnya pernahbelum pernah dijatuhi hukuman disiplin. j. Keterangan yang diperiksa bahwa dalam proses pemeriksaan tidak dalam keadaan terpaksadibawah tekanan. k. Kesediaan yang diperiksa untuk dipanggildiperiksa ulang. 4. Laporan Hasil Pemeriksaan LHP Tugas akhir dari Tim Pemeriksa adalah menyusun laporan hasil pemeriksaan LHP, sebagai laporan pelaksaan tugas Tim Pemeriksa kepada pejabat yang berwenang Pejabat Pembina Kepegawaian. Dalam laporan hasil pemeriksaan harus mencakup hal – hal sebagai berikut : a. LHP harus disusun berdasarkan jawaban pada BAP yang didukung oleh bukti – bukti yang diperoleh dalam pemeriksaan. b. LHP tidak boleh melebihi dari apa yang ada di BAP. c. LHP harus memuat tuduhan pelang- garan disiplin d. LHP harus memuat evaluasi hal – hal yang meringankan dan yang member- atkan. e. LHP harus memuat fakta – fakta antara lain : - Status yang bersangkutan - Mengetahuitidak atas tuduhan yang ditujukan kepada yang ber- sangkutan. - Masa kerja - Tanggung jawab dan lain – lain. f. LHP harus memuat Rekomendasi yang unsurnya : - Pasal yang dilanggar - Alternative tingkat dan jenis pen- jatuhan hukuman disiplin.

D. Penjatuhan Hukuman Disiplin:

1. Pengertian Umum a. Dalam ketentuan peraturan disi- plin PNS, dinyatakan bahwa setiap PNS termasuk CPNS mempunyai 17 kewajiban 15 larangan. b. Bahwa PNS termasuk CPNS, yang tidak melaksanakan kewajiban dan mel- anggar larangan dijatuhi hukuman disi- plin. c. Tujuan dari penjatuhan hukuman disi- plin pada prisipnya bersifat pembinaan untuk memperbaiki dan mendidik PNS termasuk CPNS yang melakukan pel- anggaran disiplin. d. Dalam menjatuhkan hukuman disiplin yang berwenang menghukum harus mempelajari dengan teliti BAP dan LHP 35 Buletin Informasi SDPPI | edisi sebelas 2016 dan memperhatikan faktor pendorong dan dampak dari pelanggaran disiplin dimaksud. e. Apabila pelanggaran disiplin yang dilakukan berdampak pada : 1. Satuan Unit kerja dijatuhi salah satu hukuman disiplin TK. Ringan 2. Instansi Lembaga dijatuhi salah satu hukuman disiplin TK. Sedang 3. Negara Pemerintah dijatuhi salah satu hukuman disiplin TK. Berat f. Dalam menjatuhkan hukuman disiplin tidak ada pendelegasian wewenang. 2. Tata Cara Penjatuhan Hukuman Disiplin: a. Hukuman disiplin RINGAN : 1. Teguran Lisan : a. Jenis hukum disiplin tersebut, ditetapkan dengan keputusan pejabat yang berwenang men- ghukum. b. Dalam keputusan dimaksud harus disebutkan butir pelang- garan disiplin yang dilakukan oleh PNS termasuk CPNS yang bersangkutan. c. Pelanggaran disiplin yang telah dilakukan berdampak negative terhadap unit kerja yang ber- sangkutan. 2. Teguran Tertulis : a. Jenis hukuman disiplin tersebut ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menghukum. b. Dalam keputusan dimaksud harus disebutkan butir pelang- garan disiplin yang dilakukan oleh PNS termasuk CPNS yang bersangkutan. c. Pelanggaran disiplin yang telah dilakukan berdampak negatif terhadap unit kerja yang ber- sangkutan. d. Pernyataan tidak puas secara tertulis : 1. Jenis hukuman disiplin tersebut ditetapkan dengan keputusan pejabat yang berwenang men- ghukum. 2. Dalam keputusan dimaksud harus disebutkan butir pelang- garan disiplin yang dilakukan PNS termasuk CPNS yang ber- sangkutan. 3. Pelanggaran disiplin yang telah dilakukan berdampak negatif terhadap unit kerja yang ber- sangkutan. 3. Hukuman Disiplin Sedang 1. Penundaan KGB Selama 1 Satu Tahun : a. Jenis penjatuhan hukuman disiplin tersebut ditetapkan dengan keputusan pejabat yang berwenang menghukum. b. Jenis hukuman disiplin dimaksud ditetapkan untuk selama 1 satu tahun. c. Dalam keputusan hukuman disiplin tersebut harus dis- ebutkan pelanggaran disiplin yang dilakukan PNS termasuk CPNS yang bersangkutan. d. Masa penundaan KGB, tersebut dihitung penuh untuk KGB beri- kutnya. e. Pelanggaran disiplin yang dilakukan berdampak negatif terhadap instansi lembaga. 2. Penundaan Kp. Selama 1 Satu Tahun : a. Jenis penjatuhan hukuman disiplin tersebut ditetapkan dengan keputusan pejabat yang berwenang menghukum. b. Jenis penjatuhan hukuman disiplin tersebut, ditetapkan berlaku untuk selama 1 satu tahun TMT Kenaikan pangkat yang bersangkutan dapat dipertimbangkan. c. Dalam keputusan penjatuhan hukuman disiplin tersebut harus disebutkan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh PNS yang bersangkutan. d. Masa kerja selama penundaan kenaikan pangkat, tidak dihi- tung untuk masa keja kenaikan pangkat berikutnya. e. Pelanggaran disiplin yang dilakukan berdampak negatif terhadap instansi lembaga. 3. Penurunan Pangkat Setingkat Lebih Rendah Selama 1 Satu Tahun : a. Jenis hukuman disiplin tersebut ditetapkan dengan keputusan pejabat yang berwenang men- ghukum. b. Dalam keputusan tersebut harus disebutkan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh PNS yang bersangkutan. c. Setelah menjalani hukuman disiplin tersebut selesai, maka pangkat PNS yang bersang- kutan dengan sendirinya kembali kepangkat semula. d. Masa kerja selama menjalani hukuman disiplin tersebut tidak dihitung sebagai masa kerja kenaikan pangkat. e. Kenaikan pangkat berikutnya baru dapat dipertimbangkan setelah PNS yang bersang- kutan, paling singkat 1 satu tahun setelah kembali pada pangkat semula. f. Pelanggaran disiplin yang dilakukan berdampak negatif terhadap instansi lembaga. 2. Hukuman Disiplin Berat 1. Penurunan Pangkat Setingkat Lebih Rendah Selama 3 Tiga Tahun : a. Jenis hukuman disiplin tersebut ditetapkan dengan keputusan pejabat yang berwenang men- ghukum. b. Dalam keputusan tersebut, harus disebutkan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh PNS yang bersangkutan. c. Jenis hukum disiplin tersebut ditetapkan setingkat lebih rendah untuk selama 3 tiga tahun. d. Setelah menjalani hukuman disiplin tersebut selesai, maka pangkat PNS yang bersang- kutan dengan sendirinya kembali kepada pangkat semula. e. Masa kerja selama menjalani hukuman disiplin tidak dihitung sebagai masa kerja kenaikan pangkat. f. Kenaikan pangkat berikutnya baru dapat dipertimbangkan setelah PNS yang bersangkutan paling singkat 1 satu tahun setelah kembali pada pangkat semula. g. Pelanggaran disiplin yang dilakukan berdampak negatif terhadap PemerintahNegara. 2. Pemindahan Dalam Rangka Penu- runan Jabatan : a. Jenis hukuman disiplin tersebut harus mempertimbangkan lowongan jabatan yang lebih rendah dan kompetensi yang bersangkutan sesuai dengan persyaratan jabatan yang diten- tukan. b. Jenis hukuman disiplin tersebut 36 Buletin Informasi SDPPI | edisi sebelas 2016 ditetapkan dengan keputusan pejabat yang berwenang men- ghukum. c. Dalam keputusan tersebut harus disebutkan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh PNS yang bersangkutan. d. PPK Pejabat Pembina Kepegawaian harus segera menetapkan keputusan tentang pengangkatan dalam jabatan baru yang telah ditentukan sesuai dengan kompetensi dan persyaratan jabatan serta harus segera dilantik dan diambil sumpahnya. e. Tunjangan jabatan yang lama dihentikan mulai bulan beri- kutnya sejak ditetapkannya keputusan hukuman disiplin dimaksud. f. PNS yang dijatuhi hukuman disiplin tersebut diberikan tun- jangan jabatan berdasarkan jabatan baru yang didudukinya sesuai ketentuan Perundang – undangan yang berlaku. g. PNS yang dijatuhi hukuman disiplin tersebut baru dapat dipertimbangkan kembali untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi setelah paling singkt 1 satu tahun setelah yang bersangkutan selesai menjalani hukuman disiplin dimaksud. 3. Pembebasan dari Jabatan : a. Jenis hukuman disiplin dimaksud ditetapkan dengan keputusan pejabat yang ber- wenang menghukum. b. Dalam keputusan hukuman disiplin tersebut harus dis- ebutkan pelanggaran disiplin PNS yang bersangkutan. c. Selama dijatuhi hukuman disi- plin tersebut terhadap PNS masih tetap menerima peng- hasilan PNS, kecuali tunjangan jabatan. d. PNS yang dijatuhi hukuman disiplin tersebut baru dapat diangkat kembali dalam suatu jabatan setelah PNS yang bersangkutan paling singkat 1 satu tahun menjalani hukuman disiplin dimaksud. 4. Pemberhentian Dengan Hormat Tidak Permintaan Sendiri Sebagai PNS : a. Penjatuhan hukuman disiplin tersebut ditetapkan dengan keputusan pejabat yang ber- wenang menghukum. b. Dalam keputusan hukuman disiplin harus disebutkan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh PNS yang ber- sangkutan. c. PNS yang dijatuhi hukuman disiplin tersebut diberikan hak – hak kepegawaian sesuai ketentuan dalam peraturan Perundang – undangan yang berlaku. 5. Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Sebagai PNS : a. Penjatuhan hukuman disiplin tersebut ditetapkan dengan keputusan pejabat yang ber- wenang menghukum. b. Dalam keputusan hukuman disiplin tersebut harus dis- ebutkan pelanggaran yang dilakukan oleh PNS yang ber- sangkutan. c. PNS yang dijatuhi hukuman disiplin tersebut, TIDAK DIBERIKAN HAK PENSIUN.

E. Penyampaian Keputusan Hukuman Disiplin :

a. Setiap penjatuhan hukuman disiplin ditetapkan dengan keputusan, yang disampaikan sendiri oleh pejabat yabg berwenang menghukum atau pejabat lain yang ditunjuk secara TERTUTUP. b. Pengertian TERTUTUP adalah peny- ampaian keputusannya hanya dike- tahui oleh PNS yang bersangkutan dan pejabat yang menyampaikan serta pejabat lain yang terkait. c. Penyampaian keputusan hukuman disi- plin paling lambat 14 empat belas hari kerja sejak keputusan ditetapkan dan apabila PNS yang bersangkutan tidak hadir pada saat penyampaian keputusan hukuman disiplin, kepu- tusan penjatuhan hukuman disiplin dikirim kepada PNS yang bersangkutan melalui alamat terakhir yang diketahui dan tercatat di instansi.

F. Kesimpulan