TEBUS Pembayaran sejumlah uang tarif ke

22 Buletin Informasi SDPPI | edisi sebelas 2016 PMK Nomor 32 Tahun 2014 tentang Sistem Penerimaan Negara Secara Elektronik yang telah disahkan pada tanggal 10 Februari 2014. Penerimaan Negara yang diatur dalam peraturan ini meliputi seluruh Penerimaan Negara Pajak, Bea Cukai, dan PNBP yang disetorkan yang diterima melalui BankPos Persepsi dengan menggunakan kode billing. PMK Nomor 32 Tahun 2014 tersebut mengatur berbagai hal terkait penatausa- haan dan pertanggungjawaban penerimaan negara secara elektronik, yakni: a. Penyetoran Penerimaan Negara b. Rekening Penerimaan Negara c. Rekonsiliasi Penerimaan Negara d. Gangguan Jaringan e. Koreksi Data dan Pengembalian Peneri- maan Negara Menindaklanjuti diundangkannya PMK Nomor 32 Tahun 2014 dimaksud, maka pada tanggal 27 Februari 2014 Ditjen Ang- garan selaku biller penerimaan negara, yang mengelola Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP dan penerimaan Non Anggaran, menerbitkan Perdirjen Anggaran Nomor PER-1AG2014 tentang Tata Cara Pem- bayaranPenyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak dan Penerimaan Non Anggaran Secara Elektronik. Perdirjen Anggaran tersebut mengatur antara lain : 1. Sistem Billing PNBP yang meliputi Billing Migas, Billing SDA Non Migas, Billing BUMN, Billing KL dan Billing Non Anggaran 2. Tata Cara Pembuatan, Perekaman, dan Pembuatan Kode Billing 3. PembayaranPenyetoran Penerimaan Negara Dengan diterbitkannya dua peraturan tersebut, pembayaran PNBP secara online telah dapat secara sah dilakukan. Dengan demikian, diharapkan seluruh pembayaran penyetoran PNBP dilakukan melalui Sistem Informasi PNBP Online SIMPONI. Pemba- yaran PNBP melalui SIMPONI menggunakan kode billing dapat dilakukan melalui ber- bagai saluran pembayaran yang disediakan oleh BankPos Persepsi antara lain counter teller bank, e-banking, Automated Teller Machine ATM maupun Electronic Data Capture EDC. Dengan Pembayaran PNBP melalui SIMPONI, diharapkan akan terwujud penatausahaan dan pertanggungjawaban PNBP yang berkualitas, akurat, transparan dan akuntabel. Salah satu bagian dari sistem MPN G-2 adalah Sistem Informasi PNBP Online SIMPONI, dimana merupakan sistem billing yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Ang- garan DJA untuk memfasilitasi pembayaran penyetoran PNBP dan penerimaan non ang- garan. SIMPONI memberi kemudahan bagi Wajib BayarWajib Setor untuk membayar menyetor PNBP dan penerimaan non ang- garan melalui berbagai channel pembayaran 23 Buletin Informasi SDPPI | edisi sebelas 2016 seperti teller Over The Counter, ATM Auto- matic Teller Machine, EDC Electronic Data Capture, maupun internet banking. Dengan demikian, masyarakat bebas memilih ber- bagai alternatif metode pembayaran yang sesuai dengan kebutuhannya. Pengimplementasian SIMPONI dalam pembayaranpenyetoran PNBP terbukti sangat membantu Kementerian dan Lembaga dalam menjalankan tugas- tugasnya. Untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Setidaknya ada 3 manfaat yang diperoleh dengan penerapan SIMPONI. Pertama, SIMPONI telah merubah proses bisnis pem- bayaran dari uang tunai menjadi transaksi keuangannya tidak lagi menggunakan uang tunai cashless dengan penyediaan fasil- itas EDC yang ditawarkan. Akibatnya, resiko memegang uang tunai seperti kehilangan atau salah hitung dapat berkurang seh- ingga perhitungan menjadi lebih akurat dan akuntabel. Kedua, dengan sistem online pelayanan bisa berjalan 24 jam sesuai dengan tuntutan pengguna layanan satker Ditjen SDPPI. “Dengan SIMPONI perusahaan dapat melakukan pembayaran secara online dan menerima pelayanan setiap saat”,. Selain itu, Satuan Kerja Ditjen SDPPI juga tidak lagi direpotkan dengan penatausahaan pembayaran karena data penerimaan sudah tersedia melalui SIMPONI. “Jadi tinggal memonitor saja realisasinya”,. Beberapa jasa pelayanan PNBP yang dilaksanakan oleh Ditjen SDPPI adalah pelayanan untuk PNBP BHP Frekuensi, PNBP REOR SKOR, PNBP IAR KRAP, PNBP Biaya Sertifi kasi, PNBP Lainnya. Maraknya pembangunan sistem pelay- anan PNBP berbasis IT di berbagai KL, sejalan dengan perkembangan teknologi yang maju pesat. KementerianLembaga berlomba-lomba untuk memberikan pelay- anan terbaik kepada masyarakat, menim- bulkan tantangan baru bagi SIMPONI untuk dapat membangun integrasi dengan ber- bagai sistem pelayanan PNBP dimaksud. Tentu saja pembangunan dan pelaksanaan integrasi harus sesuai dengan peraturan perundangan di bidang keuangan negara yang berlaku. Setidaknya ada 3 hal utama yang harus diperhatikan dalam membangun integrasi sebagaimana yang disebutkan dalam regulasi peraturan bidang keuangan negara, yaitu: Tidak boleh ada pungutan kepada masyarakat di luar aturan yang sudah ditetapkan; Setoran PNBP tidak boleh ditampung dalam rekening yang dibuat oleh Kementerian atau Lembaga, tanpa seijin Kementerian Keuangan; dan Penerimaan harus disetorkan ke rekening kas negara pada hari yang sama. Penyediaan sistem pembayaran online ini hanyalah salah satu contoh dari berbagai reformasi birokrasi yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan, dalam melakukan pembenahan dan peningkatan kualitas pengelolaan keuangan negara untuk mewu- judkan good governance.• Pembayaran PNBP melalui SIMPONI menggunakan kode billing dapat dilakukan melalui berbagai saluran pembayaran yang disediakan oleh BankPos.