RPJPD Kabupaten Kutai Kartanegara 2005 - 2025
BAB II KONDISI, ANALISIS DAN
PREDIKSI KONDISI UMUM DAERAH 2.1.
KONDISI DAN ANALISIS 2
2 .
. 1
1 .
. 1
1 .
. G
G e
e o
o m
m o
o r
r f
f o
o l
l o
o g
g i
i d
d a
a n
n L
L i
i n
n g
g k
k u
u n
n g
g a
a n
n H
H i
i d
d u
u p
p A. Input:
1. Letak Geografis dan Wilayah Administratif Kabupaten Kutai Kartanegara secara geografis terletak
pada posisi antara 115 37’ 43,004” Bujur Timur dan antara 1
27’ 13,7” Lintang Utara sampai dengan 1
8’ 19,82” Lintang Selatan, dengan luas wilayah 27.263,10 Km² atau 2.726.310 Ha 12,89
persen dari luas wilayah Propinsi Kalimantan Timur, mempunyai batas wilayah administratif sebagai berikut :
- Sebelah Utara: Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Timur
dan Kota Bontang, Samarinda. -
Sebelah Timur : Selat Makasar, Samarinda. -
Sebelah Selatan:
Kabupaten Pasir,
Kota Balikpapan,
Samarinda. -
Sebelah Barat: Kabupaten Kutai Barat, Samarinda.
2. Topografi
Topografi wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara terdiri atas wilayah pantai dan daratan. Wilayah pantai berada di bagian timur
wilayah kabupaten mempunyai ketinggian berkisar 0-7 m dari permukaan laut dpl. Luas wilayah pantai ini merupakan 22,87
persen dari total wilayah kabupaten. Sifat fisik dari wilayah seperti ini mempunyai ciri utama selalu tergenang, bersifat organik dan
asam, serta tersebar di bagian pantai atau bagian timur.
Ketinggian antara 7-25 m mempunyai luas 26,48 persen dari total wilayah kabupaten dengan sifat wilayah berupa permukaan
tanah datar sampai landai, kadang tergenang, kandungan air tanah cukup baik, dapat diairi dan tidak ada erosi, sehingga
sangat cocok untuk pertanian lahan basah.
Wilayah daratan dengan ketinggian 25-100 m dari permukaan laut merupakan areal yang paling luas, yaitu sekitar 29,85 persen
dari total wilayah. Sedangkan ketinggian antara 100-500 m dari permukaan laut adalah mencakup 11,53 persen dari luas wilayah
Kabupaten Kutai Kartanegara. Adapun ketinggian lebih dari 500
RPJPD Kabupaten Kutai Kartanegara 2005 - 2025
11
meter dari permukaan laut adalah 9,27 persen dari luas wilayah kabupaten.
3. Klimatologi dan Hidrologi
Iklim wilayah
Kabupaten Kutai
Kartanegara sangat
dipengaruhi oleh iklim tropis basah yang bercirikan curah hujan cukup tinggi dengan penyebaran merata sepanjang tahun,
sehingga tidak terdapat pergantian musim yang jelas. Kondisi iklim ini dipengaruhi oleh letak geografis, yakni iklim hutan tropika
humida dengan suhu udara rata-rata 26
C, di mana perbedaan antara suhu terendah dengan suhu tertinggi mencapai 5
-7 C.
Jumlah curah hujan wilayah ini berkisar 2.000-4.000 mmtahun dengan jumlah hari hujan rata-rata 130-150 haritahun.
Potensi hidrologi wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara sangat besar terutama oleh adanya aliran sungai utama Sungai
Mahakam beserta anak-anak sungainya. Aliran sungai mahakam yang lebar dan tenang memberikan pengaruh yang sangat besar
bagi kegiatan sosial ekonomi masyarakat.
4. Fisiografi
Dilihat dari fisiografinya, wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dapat dikelompokkan ke dalam 9 sembilan satuan fisiografi,
yaitu: 1 rawa pasang surut tidak swamp; 2 dataran alluvial alluvial plain; 3 jalur kelokan sungai meander belt; 4 rawa
swamp; 5 lembah alluvial alluvial valley; 6 teras terrain; 7 dataran plain; 8 perbukitan hill; dan 9 pegunungan
mountain.
5. Geologi
Struktur geologi di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara sebagian besar adalah batuan alluvium yang terdiri dari pasir
lumpur dan kerikil. Di samping itu, terdapat pula kandungan batuan endapan tersier dan kwarter. Formasi ini terdiri dari batuan
paleogen, pamaluan beds, pulau balang beds, Balikpapan Kutai beds, Kampung Baru, dan dumaring beds.
6 6
. .
J J
e e
n n
i i
s s
T T
a a
n n
a a
h h
Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Kutai Kartanegara sesuai dengan kondisi iklimnya yang tergolong dalam tipe iklim
tropika humida pada umumnya tergolong tanah yang bereaksi asam dengan jenis tanah meliputi 1 podsolik ultisol; 2 alluvial
entisol; 3 gleisol entisol; 4 organosol histosol; 5 lithosol entisol; 6 latosol ultisol; 7 andosol incepsol; 8 regosol
entisol; 9 renzina mollisol; dan mediteran inceptisol.