Definsi Dosis dan Penggunaan

34 penelitiannya yang mengamati efek pemberian clozapin terhadap pasien skizofrenia selama 5 tahun. Dari 271 pasien yang di-follow up, selama 18 minggu pertama terdapat 7 pasien yang mengalami neutropenia dan 3 pasien yang mengalami leukopenia. Setelah 2 tahun berikutnya hanya 1 kasus neutropenia dan leukopenia, dan tidak ada kasus baru hingga pengamatan lima tahun. Pada penelitian mereka tidak didapatkan pasien yang mengalami agranulositosis. Dalam Evidence based review yang dilakukan oleh Citrome, 2009 bahwa sebagai klinisi tidak udah ragu-ragu dalam memberikan terapi clozapin karena data yang didapatkan bahwa angka kematian menurun, menurunnya angka bunuh diri, perilaku agresif yang terkontrol, dan clozapin inilah yang pilihan yang perlu diberikan buat pasien. Dengan memperhatikan efek samping yang perlu diperhatikan sesuai dengan kasus kasus yang sudah terjadi, tetapi dengan kita mengelola resiko ini dengan monitoring yang tepat. Perlu dipertimbangkan kembali bahwa clozapin diberikan lebih awal pada pasien skizofrenia supaya perjalanan penyakitnya tidak semakin memburuk yang bisa menguntungkan buat pasien dan keluarga Freudenreich et al., 2016.

7. Risperidon

a. Definsi

Risperidon adalah jenis obat antipsikotik generasi kedua. Hal ini terutama digunakan untuk mengobati skizofrenia, gangguan bipolar, dan mudah marah pada orang dengan autisme ASHSP, 2015. Risperidon termasuk antipsikotik turunan benzisoxazole. Risperidon merupakan antagonis monoaminergik selektif dengan afinitas tinggi terhadap reseptor serotonergik 5-HT2 dan dopaminergik D2. Risperidon berikatan dengan re septor α1- adrenergik. Risperion tidak memiliki afinitas terhadap reseptor kolinergik Brunton et al., 2010. 35 Meskipun risperidon merupakan antagonis D2 kuat, dimana dapat memperbaiki gejala positif skizofrenia, hal tersebut menyebabkan berkurangnya depresi aktivitas motorik dan induksi katalepsi dibanding neuroleptik klasik. Antagonisme serotonin dan dopamin sentral yang seimbang dapat mengurangi kecenderungan timbulnya efek samping ekstrapiramidal, dia memperluas aktivitas terapeutik terhadap gejala negatif dan afektif dari skizofrenia Brunton et al., 2010.

b. Dosis dan Penggunaan

Risperidon efektif dalam mengobati eksaserbasi akut pada skizofrenia Leucht et al., 2013; Osser et al., 2013. Studi yang mengevaluasi penggunaan risperidon secara oral untuk terapi pemeliharaan telah mencapai berbagai kesimpulan. Salah satunya review pada tahun 2012 sistematis menyimpulkan bahwa ada bukti kuat bahwa risperidon lebih efektif daripada semua antipsikotik generasi pertama selain haloperidol, tetapi bukti langsung mendukung keunggulannya dengan plasebo masih belum jelas Barry et al., 2012. Glick et al., 2011 menyimpulkan bahwa risperidon lebih efektif dalam pencegahan kambuh dibandingkan antipsikotik generasi pertama dan kedua lainnya dengan pengecualian olanzapin dan clozapin. Ulasan lain menemukan sedikit manfaat dari penggunaan resperidon selama beberapa minggu pertama pada pengobatan skizofrenia namun demikian hasil review tersebut diragukan keakuratanya Rattehalli et al., 2010. Pengobatan melalui injeksi jangka panjang memberikan hasil peningkatan kepatuhan terapi dan mengurangi tingkat kekambuhan relatif dibandingkan secara oral Leucht et al., 2011; Lafeuille et al., 2014. Khasiat injeksi risperidon jangka panjang khasiatnya hampir sama dengan bentuk injeksi jangka panjang antipsikotik generasi pertama Nielsen et al., 2014. Dosis umum yang dianjurkan pada penggunaan risperidon secara oral antara 4-8 36 mghari. Sedangkan pada injeksi adalah 12,5-50 mg yang disuntikan ke otot deltoid atau gluteal setiap 2 minggu, dosis ini tidak dianjurkan dilakukan sampai lebih dari 4 minggu.

c. Efek samping