Instrumen Positive and Negative Symptom Scale PANSS

28

5. Instrumen Positive and Negative Symptom Scale PANSS

Untuk dapat dipakai terhadap pasien skizofrenia di Indonesia telah dilakukan uji reliabilitas, validitas, sensitivitas oleh A. Kusumawardhani dan tim dari FK-UI pada tahun 1994. Reliabilitas internal diuji dengan rumus koefisien alfa dari Cronbach terhadap 140 pasien skizofrenia. Untuk gejala positif didapat alfa 0,725, untuk gejala negatif 0,838, untuk gejala psikopatologi umum 0,684. Reliabilitas interater oleh tiga orang psikiater untuk masing-masing skala adalah sebagai berikut: 0,923 untuk gejala positif, 0,921 untuk gejala negatif, 0,912 untuk indeks komposit dan 0,838 untuk gejala psikopatologi umum. Reliabilitas test-ratest juga dilakukan dengan hasil 0,604 untuk gejala positif, 0,802 untuk gejala negatif, 0,884 untuk indeks komposit dan 0,565 untuk gejala psikopatologi umum. Hasil terjemahan PANSS ke dalam bahasa Indonesia sesuai dengan PANSS asli dalam bahasa Inggris Kusumawardhani, 1994. Untuk menentukan adanya perbaikan klinis atau keberhasilan suatu terapi dapat diukur pada saat sebelum kunjungan pertama sebelum diberikan intervensi dan sesudah diberikan intervensi. Dalam hal ini jangka waktu dilakukannya penilaian pre dan post intervensi tidak ada ketentuan yang pasti. Selain itu penilaian perbaikan klinis atau keberhasilan intervensi dapat dilihat dari penurunan kriteria sakit dari skor total PANSS Nurmiati, 2008. Menariknya, beberapa abnormalitas pada tingkat sitokin terkait dengan simptomatologi pada skizofrenia, tingkat TNF- α terkait pada nilai Brief Psychiatric Rating Scale dan Scale Assessment of Positive Symptoms. Selain itu, tingkat IL-2 dan IL-8 pada dasarnya terkait dengan respon terhadap haloperidol dan risperidon, pada individu yang memiliki tingkat yang lebih tinggi menunjukkan probabilitas yang lebih tinggi untuk menunjukkan peningkatan terhadap medikasi Mansur et al., 2012. 29 Berdasarkan pada beberapa peneliti, IL-2 dan IL-6 mungkin berhubungan dengan gejala positif dan negatif yang muncul pada pasien dengan skizofrenia. Interleukin 2 IL-2 meningkatkan turnover dopamin pada korteks prefrontal, sedangkan IL-6 menginduksi aktivitas yang lebih tinggi dari serotonin dan dopamin mesokortikal pada hipokampus dan korteks prefrontal. Licinio et al., 1993 mengatakan bahwa IL-2 dapat menyebabkan peningkatan neurotransmisi dopamin pada pasien skizofrenia. Dalam hal itu terdapat korelasi positif antara kadar IL-2 dan homovanilic acid HVA dan antara HVA dengan gejala positif pada pasien skizofrenia. Sebaliknya, beberapa penulis juga telah menunjukkan sebuah hubungan kebalikan yang signifikan antara kadar IL-2 dan subskala PANSS positif. Telah ditemukan genotipe TT dan alel T berhubungan dengan produksi IL-2 dengan frekuensi lebih tinggi pada pasien skizofrenia, dan hal ini dapat sedikit menjelaskan penurunan turnover dopamin dan keparahan gejala negatif pada pasien dengan haplotipe CTA. Melihat kejadian bahwa IL-6 juga meningkatkan turnover dopamin pada korteks frontal, kehadiran tambahan dari alel C pada polimorfisme IL-6 secara potensial berhubungan dengan penurunan ekspresi IL-6 juga dapat berkontribusi dalam intensitas lebih tinggi gejala negatif Paul-Samojedny et al., 2013.

6. Clozapin