INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Pertemuan ketujuh TUJUAN PEMBELAJARAN MATERI PEMBELAJARAN

190 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Nama Sekolah : SMA NEGERI 1 Gamping Mata Pelajaran : KIMIA KelasSemester : XI 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat- sifat periodik unsur, struktur molekul, dan sifat sifat senyawa. Kompetensi dasar : 1.2. Menjelaskan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom dan teori hibridisasi untuk meramalkan bentuk molekul.

A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Pertemuan ketujuh

1. Menjelaskan teori hibridisasi 2. Meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui proses melihat, mengamati, menanyakan, berdiskusi kelompok dan presentasi hasil diskusi kelompok peserta didik dapat : 1. Menjelaskan teori hibridisasi 2. Meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi

C. MATERI PEMBELAJARAN

Fakta Dalam suatu atom, beberapa orbital yang tingkat energinya berbeda tidak ekivalen bergabung membentuk orbital baru dengan energi yang setingkat guna membentuk ikatan yang kovalen. Konsep Orbital yang tingkat energinya berbeda tidak ekivalen bergabung membentuk orbital baru dengan energi yang setingkat guna membentuk ikatan yang kovalen, maka orbital gabungan itu dinamakan orbital hibrida. Peristiwa pembentukan orbital hibrida yang dilakukan oleh suatu atom biasanya atom pusat disebut proses hibridisasi. Hibridisasi adalah proses pencampuran orbital-orbital dalam suatu atom,Hanya orbital yang mempunyai energy yang hampir sama besar yang membentuk orbital hibrida.Orbital hibrida yang terbentuk sama banyak dengan jumlah orbital yang bercampur. Prinsip Hubungan antara jumlah dan jenis orbital atom pusat yang digunakan pada proses hibridisasi terhadap geometri molekul senyawa bersangkutan dapat dilihat pada tabel berikut ini: Pure Atomic Orbitals of the Central Atom Hybridization of the Central Atom Shape of Hybrid Orbitals Geometry Arrangement Examples s,p sp Linear BeCl 2 No.Dokumen : FM-0105-01 No. Revisi : 4 Tanggal berlaku : 18 – 07 – 2016 191 s, p, p sp 2 Trigonal Planar BF 3 s, p, p, p sp 3 Tetrahedral CH 4 s, p, p, p, d sp 3 d Trigonal Bipyramidal PCl 5 s, p, p, p, d, d sp 3 d 2 Octahedral SF 6 Prosedur Langkah awal hibridisasi adalah eksitasi dari satu atau lebih elektron: Proton yang membentuk inti atom hidrogen akan menarik salah satu elektron valensi karbon. Hal ini menyebabkan eksitasi, memindahkan elektron 2s ke orbital 2p. Hal ini meningkatkan pengaruh inti atom terhadap elektron-elektron valensi dengan meningkatkan potensial inti efektif. Kombinasi gaya-gaya ini membentuk fungsi-fungsi matematika yang baru yang dikenal sebagai orbital hibrid. Dalam kasus atom karbon yang berikatan dengan empat hidrogen, orbital 2s orbital inti hampir tidak pernah terlibat dalam ikatan bergabung dengan tiga orbital 2p membentuk hibrid sp 3 dibaca s-p-tiga Pada CH 4 , empat orbital hibrid sp 3 bertumpang tindih dengan orbital 1s hidrogen , menghasilkan empat ikatan sigma. Empat ikatan ini memiliki panjang dan kuat ikat yang sama, sehingga sesuai dengan pengamatan. sama dengan Sebuah pandangan alternatifnya adalah dengan memandang karbon sebagai anion C 4− . Dalam hibridisasi sp 2 , orbital 2s hanya bergabung dengan dua orbital 2p membentuk 3 orbital sp 2 dengan satu orbital p tersisa. Dalam etilena, dua atom karbon membentuk sebuah ikatan sigma dengan bertumpang tindih dengan dua orbital sp 2 karbon lainnya dan setiap karbon membentuk dua ikatan kovalen dengan hidrogen dengan tumpang tindih s-sp 2 yang bersudut 120°. Ikatan pi antara atom karbon tegak lurus dengan bidang molekul dan dibentuk oleh tumpang tindih 2p-2p namun, ikatan pi boleh terjadi maupun tidak. 192 Jumlah huruf p tidaklah seperlunya terbatas pada bilangan bulat, yakni hibridisasi seperti sp 2.5 juga dapat terjadi. Dalam kasus ini, geometri orbital terdistorsi dari yang seharusnya. Sebagai contoh, seperti yang dinyatakan dalam kaidah Bent, sebuah ikatan cenderung untuk memiliki huruf-p yang lebih banyak ketika ditujukan ke substituen yang lebih elektronegatif. Ikatan kimia dalam senyawa seperti alkuna dengan ikatan rangkap tiga dijelaskan dengan hibridisasi sp. Dalam model ini, orbital 2s hanya bergabung dengan satu orbital-p, menghasilkan dua orbital sp dan menyisakan dua orbital p. Ikatan kimia dalam asetilena etuna terdiri dari tumpang tindih sp-sp antara dua atom karbon membentuk ikatan sigma, dan dua ikatan pi tambahan yang dibentuk oleh tumpang tindih p-p. Setiap karbon juga berikatan dengan hidrogen dengan tumpang tindih s-sp bersudut 180°.

D. ALOKASI WAKTU