28
2.3.6 Tujuan Laporan Laba
Tujuan umum, yaitu laba harus merupakan hasil penerapan aturan dan prosedur yang logis serta konsisten secara internal.
Tujuan utama, yaitu memberikan informasi yang berguna bagi mereka yang saling berkepentingan dengan laporan keuangan.
Laba harus dievaluasi berdasarkan dimensi perilaku, salah satunya adalah kemampuan meramal.
Tujuan khusus, yaitu penggunaan laba sebagai pengukur efisiensi manajemen penggunaan angka laba histories untuk meramal
keadaan saham dan distribusi dividen di masa yang akan datang dan penggunaan laba sebagai pengukur keberhasilan serta
sebagai pedoman pengambilan keputusan manajerial di masa yang akan datang.
2.4. Pengaruh Antara Ukuran perusahaan, Financial Leverage dan
profitabilitas Pengaruhnya Terhadap Laba
Secara umum EVA, ROA, ROE dan EPS dianggap sebagai pengukur terbaik dari kinerja perusahaan. Karena metode-metode tersebut telah memiliki
peranan tersendiri dalam mempengaruhi harga saham. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
2.4.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Laba
Berdasarkan hasil pengujian Siddharta Utama , ditemukan bahwa variabel yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laba adalah ukuran
perusahaan dan kepemilikan keluarga. Dimana semakin besar ukuran perusahaan
29
semakin kecil pengelolaan labanya dan rata-rata pengelolaan laba pada perusahaan dengan kepemilikan keluarga tinggi dan bukan perusahaan
konglomerasi lebih tinggi daripada rata-rata pengelolaan laba pada perusahaan lain. Jadi, Semakin kecil ukuran perusahaan, maka semakin besar kecenderungan
manajer untuk memilih metode akuntansi yang menghasilkan laba tinggi. Sementara itu semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin besar
kecenderungan manajer untuk memilih metode akuntansi yang menghasilkan laba rendah. Jadi dapat disimpulkan, bahwa semakin besar ukuran suatu perusahaan
maka akan semakin tinggi laba yang diperoleh oleh perusahaan. Sehingga ukuran perusahaan mempunyai perngaruh positif dengan laba perusahaan.
2.4.2 Pengaruh Financial Leverage Terhadap Laba
Mengambarkan sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar. Semakin kecil financial leverage semakin tinggi kemampuam
perusahaan dalam menggunakan modalnya dan semakin laba perusahaan. Semakin tinggi hutang suatu perusahaan maka modal sendiri yang dikeluarkan
untuk menutupi hutang akan semakin banyak pula. Dngan demikian pemenuhan laba yang dicapai harahap 1983:303. Bagi bank kreditor semakin tinggi rasio ini,
akan semakin tidak menguntungkan karena akan semakin besar resiko yang ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan. Namun, bagi
perusahaan justru semakin besar debt to equity ratio akan semakin baik. Sebaliknya dengan ratio yang rendah, semakin tinggi tingkat pendanaan yang
disediakan pemilik dan semakin besar bats pengaman bagi peminjam jika terjadi kkerugian atai penyusutan terhadap nilai aktiva. Rasio ini juga memberikan
30
petunjuk umum tentang kelayakan dan resiko keuangan perusahaan. Kasmir 2008 : 158. Jadi dapat disimpulkan, bahwa semakin tinggi financial leverage suatu
perusahaan maka akan semakin tinggi laba yang diperoleh oleh perusahaan. Sehingga financial leverage mempunyai perngaruh positif dengan laba
perusahaan.
2.4.3 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Laba