10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 PENILITIAN TERDAHULU
Penilitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang dapat dipakai sebagai bahan masukan yag dapat dipakai sebagai bahan pengkajian
berkaitan dengan penilitian ini adalah:
Suprihatmi dan Wahyudin 2005 Judul “ Pengaruh rasio keuangan terhadap kemampuan
memprediksi perubahaan laba”. Dimana Return ofn Assets berpengaruh positif dengan signifikansi
α 1. Hasil penilitian inikonsisten dengan teori hanafi, 2004 yang menyebutkan bahwa
return on assets untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dengan tingkat assets tertentu dari tahun
ke tahun.
Sylvia dan sidharta 2002 Judul “Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran
Perusahaan, dan Praktek Corporate Governance terhadap Pengelolaan Laba”. Dimana Berdasarkan hasil pengujian,
ditemukan bahwa variabel yang mempunyai pengaruh yang
11
signifikan terhadap besaran pengelolaan laba adalah ukuran perusahaan dan kepemilikan keluarga. Dimana semakin besar
ukuran perusahaan semakin kecil pengelolaan labanya dan rata-rata pengelolaan laba pada perusahaan dengan kepemilikan keluarga
tinggi dan bukan perusahaan konglomerasi lebih tinggi daripada rata-rata pengelolaan laba pada perusahaan lain.
Dalam peniitian Andi wijayanto 2006
Judul “ pengaruh financial leverage, rentabilitas aktiva dan tingkat bunga terhadap ROE studi pada beberapa perusahaan
otomotif dan komponen yang go public di bakanAursa Surabaya dan bursa efek Jakarta”. Dimana dinyatakan bahwa variabel
financial leverage merupakan variable yang memiliki pengaruh signifikan terhadap laba perusahaan.
2.2 LANDASAN TEORI
2.2.1 PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN
Pada dewasa ini manajer keuangan memegang peranan yang sangat penting. Seiring dengan perkembanganya, tugas manajer keuangan tidak hanya
mencatat, membuat laporan, mengendalikan posisi kas, mebayar tagihan-tagihan dan mecari dana. Akan tetapi, manajer keuangan juga harus mampu
menginvestsikan dana, mengatur kombinasi sumber dana yang optimal, serat pendistribusian keuntungan pembagian deviden dalam rangka meningkatkan
12
nilai perusahaan. Penginvestasian dana merupakan tolak ukur besar kecilnya suatu perusahaan, baik dilihat dari aspek laba, resiko usaha, maupun likuiditas.
Pengaturan kombinasi sumber dana hutang dan modal berikut kebijakan deviden merupakan sumber penentuan besar kecilnya beban financial dan resiko financial.
Semua variable tersebut akan mempengaruhi penilaian perusahaan secara keseluruhan.
Setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam rangka memenuhi kebutuhan operasi sehari-hari maupun untuk mengembangkan perusahaan.
Kebutuhan dana tersebut berupa modal kerja maupun untuk pembelian aktiva tetap. Untuk memenuhi kebutuhan dab tersebut perusahaan harus mampu
pembelian aktiva tetap. Untuk memnuhi kebutuhan dan tersebut perusahaan harus mampu mencari sumber dana dengan komposisi yang menghasilkan beban biaya
paling murah. Kedua hal tersebut harus bias diupayakan oleh manajer keuangan. Dengan demikian manajemen keuangan atau sering disebut pembelanjaan
dapat diartikan sebagai semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha
untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien. Usaha mendapatkan dana sering disebut pembelanjaan pasif dan bila kita lihat di neraca
akan terlihat disisi pasiva, sedangkan usaha mengalokasikan dan disebut pembelanjaan aktif dan di neraca akan terihat di sisi aktiva.
Manajemen pemasaran, manajemen produksi, manajemen sumber daya manusia, akuntansi, maupun lingkungan ekonomi berpengaruh terhadap keputusan
13
keuangan. Oleh karena itu manajer keuangan harus bekerja sama dengan semua menajer-manajer fungsi tersebut. Apalagi dengan perkembangan perekonomian
dan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan arti pentingnya lingkungan hidup, telah memberikan tekanan yang besar bagi perusahaan untuk memperkecil
kemungkinan negatif yang timbul sebagai akibat kelalaian perusahaan. Manajer keuangan harus saling bekerjasama dengan manajer produksi dan pemasarar
dalam menterjemahkan kebijakan perusahaan, misalnya dalam program pengembangan produk baru, rencana promosi, distribusi, dan penentuan harga
Jangan sampai produk baru tersebut nantinya tidak diterima oieh masyarakat hanya karena melalaikan lingkungan, demikian pula dengan program pemasarannya.
2.2.2 FUNGSI DAN TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN
Tujuan Manajemen keuangan dari suatu perusahaan adalah memaksimumkan kesejahteraan pemegang saham diukur dari harga saham,
dimana didalamnya sudah mencerminkan waktu pengembalian jangka panjang, besarnya dan resiko. Karena itulah seorang manajer harus memfokuskan seluruh
kegiatannya pada suatu tujuan yaitu meningkaykan nilai perusahaan semaksimal mungkin untuk para pemegang saham. Fungsi pokok dari Manajemen Keuangan
mencakup keputusan investasi Investasi Decision, keputusan pembiayaan Financial Dicision, dan keputusan kebijakan deviden Deviden Policy.
Menurut Bambang Riyanto 2001:6 ada tiga fungsi dari Manajemen Keuangan, sebagai berikut :
14
1. Keputusan alokasi dana yang berasal dari luar perusahaan maupun dana
yang berasal dari luar perusahaan pada berbagai bentuk investasi. 2.
Pengambilan keputusan pembelanjaan atau pembiayaan investasi. 3.
Kebijakan deviden Sedangkan menurut Agus Sartono 2001:6 fungsi pembelanjaan atau
Manajemen Keuangan pada dasarnya terdiri dari fungsi pokok, yaitu : 1. Fungsi menggunakan atau mengalokasikan dana use atau allocation of
funds yang dalam pelaksanaannya manajer keuangan harus mengambil keputusan pemilihan alternatif investasi atau keputusan investasi, dan
2. Fungsi memperoleh dana obtaining of funds atau fungsi pendanaan yang dalam pelaksanaanya manajer keuangan harus mengambil keputusan
pemilihan alternatif pendanaan atau keputusan pendanaan financing decision.
2.2.2.1 KEPUTUSAN INVESTASI
Keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer keuangan. harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan dapat
mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang. Bentuk, macam, dan komposisi dari investasi tersebut akan mempengaruhi dan menunjang tingkat
keuntungan di masa depan. Keuntungan di masa depan yang diharapkan dari investasi tersebut tidak dapat diperkirakan secara pasti. Oleh karena itu investasi
akan mengandung risiko atau ketidakpastian. Risiko dan hasil yang diharapkan dari investasi itu akan sangat mempengaruhi pencapaian tujuan, kebijakan,
maupun nilai perusahaan.
15
2.2.2.2 KEPUTUSAN PENDANAAN
Keputusan pendanaan ini sering disebut sebagai kebijakan struktur modal. Ada keputusan ini manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan
dan menganalisis kombinasi dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan
usahanya.
2.2.2.3 KEPUTUSAN DIVIDEN
Dividen merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan oleh perusahaan kepada para pemegang saham. Oleh karena itu dividen ini merupakan bagian
dari penghasilan yang diharapkan oleh pemegang saham. Keputusan dividen merupakan keputusan manajemen keuangan untuk menentukan: 1
besarnya prosentase laba yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk cash dividend, 2 stabilitas dividen yang dibagikan, 3 dividen saham
stock dividend, 4 pemecahan saham stock split, serta 5 penarikan
kembali saham yang beredar, yang semuanya ditujukan untuk meningkatkan kemakmuran pemegang saham.
Keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer keuangan. harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan dapat
mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang. Bentuk, macam, dan komposisi dari investasi tersebut akan mempengaruhi dan menunjang tingkat
keuntungan di masa depan. Keuntungan di masa depan yang diharapkan dari investasi tersebut tidak dapat diperkirakan secara pasti. Oleh karena itu investasi
16
akan mengandung risiko atau ketidakpastian. Risiko dan hasil yang diharapkan dari investasi itu akan sangat mempengaruhi pencapaian tujuan, kebijakan,
maupun nilai perusahaan. Keunutungan yang lebih dari cukup untuk menutup biaya yang
dikeluarkan dan keunutungan tersebut manajer keuangan akan memberikan kompensasi kepada pemilik dana di pasar keuangan. Sumber dana hutang akan
diberikan kompensasi berupa bunga, sedangkan sumber dana modal sendiri akan diberikan deviden
2.2.3 SUMBER DANA
Seperti kita ketahui bahwa setiap perusahaan selalu membutuhkan dana untuk membiayai operasi perusahaan tersebut sehari-hari untuk investasi ataupun
untuk keperluan lainnya. Dana perusahaan tersebut jika ditinjau dari asalnya sumber dan tersebut, bias dipisahkan kedalam dua jenis yakni sumber dana dalam
dan sumber dana dari luar. Sumber dana dari dalam adalah dana perusahaan yang berasal dari hasil
operasi pearusahaan. Sumber dana jenis ini diambilkan dari dana yang dibentuk dan dihasilkan sendiri di dalam perusahaan, yang berarti dana dari kekuatan
sendiri. Sumber dana dari dalam dibedakan menjadi dua : 1.
Sumber dana intern, yang merupakan penggunaan laba, cadangan- cadangan, dan laba yang tidak dibagi.
17
2. Sumber dana intensif, yang merupakan penggunaan dan dari
penyusutan-penyusutan aktiva tetap. Berikut ini merupakan bahwa dan yang berasal dari laba ditahan inter
financial dan penyusunan-penyusunan intensive inancing masuk sebagai
sumber dana Sumber dana dari luar adalah kebutuhan dana yang diambil dari sumber-
sumber di luar perusahaan. Pemenuhan kebutuhan sumber dana dari luar ini bisa diperoleh dari pemilik atau calon pemilik. Sumber dana ini nantinya
membentuk modal sendiri. Bentuk sumber dana ini sering disebut pembelanjaan sendiri. Disamping itu perusahaan juga bias memenuhi kebutuhan dana tersebut
darikreditur seperti bank, lembaga keuangan bukan bank, atau mengeluarkan laba.
Pada aplikasinya, sumber dana dipisahkan menjadi dua jenis yakni modal sendiri dan modal asing. Modal sendiri atau equity adalah modal yang
berasal dari setoran pemilik modal saham, agio saham dan hasil operasi perusahaan itu sendiri laba dab cadangan-cadangan. Modal inilah yang
digunakan sebagai tanggungan terhadap keseluruhan resiko yang dihadapi oleh perusahaan dan yang secara hokum akan menjadi jaminan bagi kreditor.
Sedangkan modal asing adalah modal yang berasal dari pinjaman baik dari bank, lembaga keuangan, maupun dengan mengeluarkan surat hutang dan atas
penggunaan sumber dana ini perusahaan harus meberikan kompensasi berupa
18
bunga yang menjadi beban bagi perusahaan. Perimbangan antara modal asing dengan modal sendiri disebut sebagai struktur modal.
2.3 LAPORAN KEUANGAN
2.3.1 pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupaka alat bagi suatu bagian dalam perusahaan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugasnya. Laporan ini diserahkan kepada
atasan dengan maksud agar atasan dapat selalu mengetahui bidang-bidang keuangan.
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan rugi laba,
laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana. Catatan dan laporan
lai serta materi penjelasan yang merupakan bagian dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan
dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan segmen industry dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga. IAI 2007; 1
1. Neraca
Neraca disebut juga posisi keuangan menggambarkan posisi keuangan perusahaan dalam suatu tanggal tertentu atau moment of time, sering disebut
per tanggal tertentu misalnya per tanggal 31 desember 1993. Posisi yang
19
digambarkan ssesudah tertentu yaitu posisi harta, utang dan modal. Sofyan 2004; 205
2. Laporan Rugi laba
Laporan rugi laba adalah penjelasan lengkap dan lebih rinci tentang perhitungan laba rugi dan melaporkan seluruh hasil dan biaya untuk
mendapatkan hasil dan laba rugi. Sofyan 2004; 223 3.
Laporan Arus Kas Laporan arus kas adalah laporan yang memberikan informasi yang relevan
tentang penerimaan dan pengeluaran kas atau setara kas dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu Sofyan 2004; 244. Laporan arus kas ini akan
membantu para investor, kreditur dan pemakai lainnya unutk : •
Menilai kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas di masa yang akan dating.
• Menilai kemampuan perusahaan unutk memenuhi kewajibannya
membayar deviden dan keperluan dana untuk kegiatan ekstern. •
Menilai alasan-alasan perbedaan antara laba bersih dan dikaitkan dengan penerimaan dan pengeluaran kas.
• Menilai pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan
transaksi keuangan lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu periode tertentu.
20
2.3.2 Tujuan Laporan Keuangan
Menurut SAK No.1 tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja perusahaan serta
perubahaan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan eonomi.
Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang telah
dipercayakan kepadanya. Menurut PAI tujuan laoran keuangan menurut berbagai sumber dapat kita
lihat dari penjelasan dibawah ini. Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 mennyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut ;\
1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya
mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan. 2.
Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva netto aktiva dikurangi kewajiban
suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para
pemakai laporan di dalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
21
4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai
perubahan dala aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.
5. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang
berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan unutuk kebutuhan pemakai laporan, seperti iinformasi mengenai
kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.
2.3.3 Karakteristik Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif merupakan cirri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pengguna. Terdapat empata karakteristik
kualitatif pokok yaitu dapat dipahami, relevan, keandalan dan dapat diperbandingkan.IAI 2007: 5
Dapat dipahami :
kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan dalah kemudahanya untuk segera dapat dipahami oleh pengguna
untuk unutk maksud ini, pengguna di asumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktvitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, sesrta
kemauan unutk mempelajari tentang aktivitas ekonomi yang wajar. Namun demikian, informasi yang kompleks yang seharusnya dimasukkan
dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulituntuk dapat dipahami
oleh pengguna tertentu.
22
Relevan :
agar bermanfaat informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam proses pengambilan keputusan. Informasi
memiliki kualitas relevan mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan. Menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi pengguna di
masa lalu. Peran informasi dalam peramalan dan penegasan berkaitan satu
sama lain. Misalnya, informasi struktur dan besarnya asset yang dimiliki bermanfaat bagi pengguna ketika mereka berusaha meramalkan
kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan peluang dan bereaksi terhadap situasi yang merugikan informasi yang sama juga berperan dalam
memberikan penegasan terhadap prediksi yang lalu. Misallnya tentang bagaimana struktur keuangan perusahaan diharapkan tersusun atau tentang
hasil operasi yang direncanakan Keandalan :
Agar bermanfaat, informasii juga harus andal. Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan
material dan dapat diandalkanpenggunanya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikanatau yang secara wajar
diharapkan dapat disajikan.
23
Informasi mungkinn relevan tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka pengguna informasi tersebut secara potensial
dapat menyesatkan, misalnya, jika keabsahan dan jumlah tuntutan atas kerugian dalam suatu tindakan hukum masih dipersengketakan, mungkin
tidak tepat bagi perusahaan untuk mengakui jumlah seluruh tuntutan tersebut dalam neraca, meskipun mungkin tepat unutk menggunakan
jumlah serta keadaan dari tuntutan tersebut. Dapat diandalkan :
Pengguna harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode unutkmenidetifikasi kecenderungan tren posisi
dan kinerja keuangan. Pengguna juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antar perusahaan unutk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja,
serta perubahan posisi keuangan secara relative. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa
lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perusahaan tersebut, antar periode perusahaan yang sama dan untuk perusahaan yang
berbeda. Impilkasi penting tentang karakteristik kualitatif dapat
perbandingkan adalah bahwa pengguna harus mendapat informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan
dan perubahan tersebut. Para pengguna harus dimungkinkan untuk dapat mengidentiikasi perbedaan kebijakan akuntansi yang diberlakukan untuk
24
transaksi serta peristiwa lain yang sama dalam sebuah perusahaan dari satu period ke periode dan dalam perusahaan yang berbeda.ketaatan pada
standar akuntansi keuangan termasuk penggungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan dalam membantu pencapaian daya
banding.
2.3.4 Pihak-Pihak Yang Berkepentingan Dengan Laporan Keuangan
Pengguna laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya,
pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya dan masyarakat. Mereka menggunakan laporan keuangan unutuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi
yang berbeda. Beberapa kebutuhan ini meliputi ; a.
Investor : laporan keuangan dibituhkan sebagai informasi untuk membantu menentukanapakah harus membeli, menahan, tau
menjual investasi tersebut. b.
Karyawan : laporan keuangan sebagai yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
memberikan bals jasa, imbalan pascakerja dan kesemptan kerja.
c. Pemberi pinjaman : pemberi pinjaman tertarik dengan
informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar
pada saat jatuh tempo.
25
d. Pemasok kreditor atau usaha lainnya : pemasok dan kreditor
usaha lainnya yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh
tempo. Kreditor usaha berkempentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripaada pemberi
pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka bergantung pada kelangsungan hidup peerusahaan.
e. Pelanggan ; para pelanggan berkepentingan dengan informasi
mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan atau
bergantung pada perusahaan. f.
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan
karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka jugua membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas
perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistic pendapatan nasional dan statistik
lainnya. g.
Masyarakat ; perusahaan memengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Misalnya, perusahaan dapat memberikan
kontribusi berarti pada perekonmian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanaman
modal domestic. Laporan keuangan dapat membantu
26
masyarakat denga menyedi9akan perusahaan serta rangkaian aktivitas.
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bersifat umum. Dengan demikian tidak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhana
informasi setiap pengguna.
2.3.5 Pengertian Laba
Menurut APB Statement dalam Sofyan mengartikan Laba sebagai kelebihan penghasilan diatas biaya selama periode akuntansi. Dan laba adalah
penjualan dikurangi seluruh biaya dikurangi investasi baik yang sudah dilakukan maupun yang belum dilakukan.
Laba adalah informasi yang penting dalam suatu laporan keuangan karena penting untuk :
Penghitungan pajak, berfungsi sebagai dasr pengenaan pajak yang akan diterima Negara.
Untuk menghitung deviden yang akan dibagikan kepada pemilik dan yang akan ditahan dala perusahaan.
Untuk menjadi pedoman dalam menentukkan kebijaksanaan investasi dan pengambilan keputusan.
Untuk menjadi dasar dalam peramalan laba maupun kejadian ekonomi perusahaan lainnya dimasa yang akan dating.
Untuk menjadi dasar dalam perhitungan dan penilaian efisiensi. Untuk menilai prestsi atau kinerja perusahaan
27
Vernon kam 1986 menggunakan istilah bussines income yang berarti kelebihan dari harga akhir yang dibayar individu dan lembaga lain atas output
perusahaan diatas biaya yang dikeluarkan. Laba atu profit adalah jumlah kas yang ada setelah semua dikonversikan ke kas pada akhir periode dikurangi dengan
jumlah kas modal awal pada awal periode .
Konsep laba sebagai pengukuran yang fundamental terus menerus menghadapi tantangan, akan tetapi dilihat dari sudut perspektif informatif konsep
laba jelas menggambarkan kegiatan akuntansi. Konsep laba tersebut adalah: •
Laba sebagai pengukur efisiensi Efisiensi mempunyai arti yang nyata, paling tidak dalam konsep. Salah
satu interpretasi dari efisiensi adalah kemampuan menghasilkan output secara maksimum, relatif terhadap sejumlah resources tertentu atau suatu output yang
konstan dengan pemakai resources yang minimal, atau kombinasi dari harga tertentu sehingga menghasilkan return maksimal bagi pemilik perusahaan.
• Laba sebagai alat ramal
FASB Statement of Financial Concept No. 1 menyatakan bahwa investor, kreditor, dan pihak lainnya ingin menilai prospek arus masuk kas bersih
perusahaan, tetapi mereka sering menggunakan laba untuk membantu mereka mengevaluasi daya laba earning power, meramal laba yang akan dating atau
memberikan pinjaman kepada perusahaan.
28
2.3.6 Tujuan Laporan Laba
Tujuan umum, yaitu laba harus merupakan hasil penerapan aturan dan prosedur yang logis serta konsisten secara internal.
Tujuan utama, yaitu memberikan informasi yang berguna bagi mereka yang saling berkepentingan dengan laporan keuangan.
Laba harus dievaluasi berdasarkan dimensi perilaku, salah satunya adalah kemampuan meramal.
Tujuan khusus, yaitu penggunaan laba sebagai pengukur efisiensi manajemen penggunaan angka laba histories untuk meramal
keadaan saham dan distribusi dividen di masa yang akan datang dan penggunaan laba sebagai pengukur keberhasilan serta
sebagai pedoman pengambilan keputusan manajerial di masa yang akan datang.
2.4. Pengaruh Antara Ukuran perusahaan, Financial Leverage dan
profitabilitas Pengaruhnya Terhadap Laba
Secara umum EVA, ROA, ROE dan EPS dianggap sebagai pengukur terbaik dari kinerja perusahaan. Karena metode-metode tersebut telah memiliki
peranan tersendiri dalam mempengaruhi harga saham. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
2.4.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Laba
Berdasarkan hasil pengujian Siddharta Utama , ditemukan bahwa variabel yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laba adalah ukuran
perusahaan dan kepemilikan keluarga. Dimana semakin besar ukuran perusahaan
29
semakin kecil pengelolaan labanya dan rata-rata pengelolaan laba pada perusahaan dengan kepemilikan keluarga tinggi dan bukan perusahaan
konglomerasi lebih tinggi daripada rata-rata pengelolaan laba pada perusahaan lain. Jadi, Semakin kecil ukuran perusahaan, maka semakin besar kecenderungan
manajer untuk memilih metode akuntansi yang menghasilkan laba tinggi. Sementara itu semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin besar
kecenderungan manajer untuk memilih metode akuntansi yang menghasilkan laba rendah. Jadi dapat disimpulkan, bahwa semakin besar ukuran suatu perusahaan
maka akan semakin tinggi laba yang diperoleh oleh perusahaan. Sehingga ukuran perusahaan mempunyai perngaruh positif dengan laba perusahaan.
2.4.2 Pengaruh Financial Leverage Terhadap Laba
Mengambarkan sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar. Semakin kecil financial leverage semakin tinggi kemampuam
perusahaan dalam menggunakan modalnya dan semakin laba perusahaan. Semakin tinggi hutang suatu perusahaan maka modal sendiri yang dikeluarkan
untuk menutupi hutang akan semakin banyak pula. Dngan demikian pemenuhan laba yang dicapai harahap 1983:303. Bagi bank kreditor semakin tinggi rasio ini,
akan semakin tidak menguntungkan karena akan semakin besar resiko yang ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan. Namun, bagi
perusahaan justru semakin besar debt to equity ratio akan semakin baik. Sebaliknya dengan ratio yang rendah, semakin tinggi tingkat pendanaan yang
disediakan pemilik dan semakin besar bats pengaman bagi peminjam jika terjadi kkerugian atai penyusutan terhadap nilai aktiva. Rasio ini juga memberikan
30
petunjuk umum tentang kelayakan dan resiko keuangan perusahaan. Kasmir 2008 : 158. Jadi dapat disimpulkan, bahwa semakin tinggi financial leverage suatu
perusahaan maka akan semakin tinggi laba yang diperoleh oleh perusahaan. Sehingga financial leverage mempunyai perngaruh positif dengan laba
perusahaan.
2.4.3 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Laba
Profitabilitas merupakan salah satu indikator yang penting untuk menilai suatu perusahaan. Profitabilitas selain digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba juga untuk mengetahui efektifitas perusahaan dalam mengelola sumber-sumber yang dimilikinya. Rasio
profitabilitas mengukur keberhasilan menajemen sebagaimana ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan oleh penjualan dan investasi. Pertumbuhan profitabilitas ini
ditandai dengan perubahan profit margin on sales. Dengan tingkat profitabilitas yang tinggi berarti perusahaan akan beroperasi pada tingkat biaya rendah yang
akhirnya akan menghasilkan laba yang tinggi. Dengan semua rasio profitabilitas, perbandingan dari sebuah perusahaan dengan perusahaan serupa dapat dinilai
dengan pasti. Hanya dengan melakukan perbandingan dapat menilai apakah profitabilitas dari suatu perusahaan baik atau jelek. Jadi dapat disimpulkan, bahwa
semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan maka akan semakin tinggi laba yang diperoleh oleh perusahaan. Sehingga priftabilitas mempunyai perngaruh
positif dengan laba perusahaan.
31
2.5. Model Konseptual
profitabilitas X2
Ukuran Perusahaan
X1
Financial Leverage
X3
Laba Y
32
2.6 Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan mengacu pada landasan teori yang telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis penelitian yang diajukan adalah
sebagai berikut :
1. Diduga bahwa variabel ukuran perusahaan mempunyai pengaruh positif
terhadap laba pada perusahaan pertambangan mining yang go public di BEI.
2. Diduga bahwa variabel Profitabilitas mempunyai pengaruh positif
terhadap laba pada perusahaan pertambangan mining yang go public di BEI.
3. Diduga bahwa variabel Financial leverage mempunyai pengaruh negative
terhadap laba pada perusahaan pertambangan mining yang go public di BEI.
33
BAB III METODELOGI PENELITIAN
Dalam bab ini dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian yang meliputi variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian,
sumber data, dan tehnik analisis data.
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional dalam variabel ini adalah segala sesuatu yang dapat digunakan menjadi obyek penelitian berdasarkan atas sifat-sifat atau hal-hal yang
dapat didefinisikan dan dapat diamati atau diobservasi. Variabel-variabel yang dipakai dalam penelitian menggunakan satu ukuran prosentase dan satuan ukuran
rupiah. Adapun definisi operasional variabel yang akan dipakai dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
3.1.1 Laba dependen variabel
Laba adalah keuntungan perusahaan yang diperoleh dari operasional perusahaan. Dalam penelitian ini laba secara umum adalah selisih dari pendapatan
di atas biaya-biayanya dalam jangka waktu perioda tertentu. Laba sering digunakan sebagai suatu dasar untuk pengenaan pajak, kebijakan deviden,
pedoman investasi serta pengambilan keputusan dan unsur prediksi