Faktor - faktor yang mempengaruhi tekanan darah
3 Kurang aktivitas olahraga
Aktivitas fisik sangat mempengaruhi stabilitas tekanan darah. Pada orang yang tidak aktif melakukan kegiatan fisik cenderung
mempunyai frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi. Hal tersebut mengakibatkan otot jantung bekerja lebih keras pada
setiap kontraksi. Makin keras usaha otot jantung dalam
memompa darah, makin besar pula tekanan yang dibebankan pada dinding
arteri sehingga
meningkatkan tahanan
perifer yang
menyebabkan kenaikkan tekanan darah. Kurangnya aktifitas fisik dapat meningkatkan risiko kelebihan berat badan yang
akan menyebabkan risiko hipertensi meningkat. Studi epidemiologi membuktikan bahwa olahraga secara teratur
memiliki efek antihipertensi dengan menurunkan tekanan darah sekitar 6-15 mmHg pada penderita hipertensi Effendi Sianturi,
2004. 4
Obesitas Obesitas dapat meningatkan tekanan darah hal ini berbuhungan
dengan peningkatan volume intravaskuler dan curah jantung. Kandungan lemak yang berlebihan dalam darah menyebabkan
timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat
membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat Ellisa,2009.
5 Intake garam
Kadar garam tinggi natrium membuat retensi air yang dapat menyebabkan volume darah meningkat. Konsumsi garam
berlebih membuat pembuluh darah pada ginjal menyempit dan menahan aliran darah. Konsumsi garam per hari yang
dianjurkan adalah sebesar 1500-2000 mg atau setara dengan satu sendok Basha, 2008. Garam menyebabkan penumpukan
cairan dalam tubuh karena menarik cairan di luar sel agar tidak keluar, sehingga akan meningkatkan volume dan tekanan darah
Sugiharto, 2007. 6
Stress Hubungan antara stress dengan hipertensi melalui aktivitas saraf
simpatis, yang dapat meningkatkan tekanan darah secara bertahap. Stress atau ketegangan jiwa rasa tertekan, murung,
bingung, cemas, berdebar-debar, rasa marah, dendam, rasa takut, rasa bersalah dapat merangsang hormon adrenalin dan
memacu jantung berdenyut lebih cepat serta lebih kuat, sehingga tekanan darah akan meningkat Hasurungan, J. 2002.
Stress akan meningkatkan resisitensi pembuluh darah perifer
dan curah jantung, sehingga akan menstimulasi aktivitas saraf simpatik Arieska Ann Soenarta, 2008.
b. Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi
1 Usia
Umur mempengaruhi terjadinya hipertensi. Setelah berumur 45 tahun, dinding arteri akanmengalami penebalan karena
adanya penumpukan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah akan menyempit dan menjadi kaku. Tekanan
darah sistolik meningkat karena kelenturan pembuluh darah besar berkurang. Pada usia lanjut peningkatan tekanan darah
terjadi akibat adanya penurunan elastisitas pembuluh darah peningkatan resistensi pembuluh darah perifer serta aktifitas
simpatik Anggraeni, 2009. 2
Jenis kelamin Jenis kelamin berhubungan dengan adaya efek perlindungan
esterogen pada wanita dalam meningkatkan kadar kolesterol HDL yang dapat mencegah terjadinya penyumbatan
pembuluh darah Ramayulis, 2009. Secara klinis tidak ada perbedaan yang signifikan dari tekanan darah pada anak laki-
laki atau perempuan. Setelah pubertas, pria cenderung
memiliki tekanan darah yang lebih tinggi, sedangkan setelah menopause wanita cenderung memiliki tekanan darah lebih
tinggi dari pada pria usia dewasa Scanlon Sanders, 2007. 3
Faktor Genetik Riwayat keluarga dekat yang menderita hipertensi faktor
keturunan meningkatkan resiko terkena hipertensi, terutama pada hipertensi primer esensial. Faktor genetik ini berkaitan
dengan metabolisme
pengaturan garam
dan renin
membranesel Smletzer, 2004. Menurut Davinson bila kedua orang tua menderita hipertensi maka 45 anak akan
menderita hipertensi dan bila salah satu orang tua yang menderita hipertensi maka sekitar 30 anak akan menderita
hipertensi Depkes RI, 2006.